SOP Hipertensi 2
6. Mempersilahkan klien untuk duduk kembali & mengucapkan
terima kasih
7. Memberitahukan hasil penimbangan dan mencatat pada status.
()
=
(2 )
SOP Hipertensi 3
dengan jantung.
6. Membuka lengan baju sehingga daerah lengan terbebas dari
baju.
7. Raba arteri brakialis dengan cara meluruskan tangan pasien,
tarik garis dari ujung jari tengah sampai ke aksila kmd letakkan
3 jari tangan kanan pada sisi dalam lengan atas.
8. Memasang manset 1 inchi (2,5 cm) atau 3 jari diatas fosa cubiti.
Pastikan posisi selang manset berada diatas arteri brakialis.
9. Raba arteri brakialis di fosa cubiti.
10. Raba arteri radialis dengan tangan kiri dan pompa balon dengan
tangan kanan. Pompa terus sampai arteri radialis tidak teraba.
Kmd pemompaan ditambah 20 mmHg.
11. Letakkan bel stetoskop di atas arteri brakialis (di fosa cubiti)
tanpa menekan.
12.Buka perlahan-lahan sekrup pompa ( 2-3 mmHg perdenyut).
13. Dengarkan bunyi Korotkoff I dan V atau bunyi detak pertama
(sistole) dan sampai terjadi perubahan suara (diastole).
14.Melonggarkan pompa segera sesudah terjadi perubahan suara.
15.Jika pengukuran perlu diulang, tunggu 5 menit.
16.Melepas dan melipat manset, kmd menyimpannya kembali.
17.Memberitahukan hasil pengukuran & mengucapkan terima
kasih
18.Mencatat hasil pengukuran pada status pasien
Menghitung pernafasan
1. Memberitahukan kepada klien bahwa akan dilakukan
penghitungan pernafasan untuk mengetahui apakah klien
mengalami sesak nafas/tidak.
2. Mengatur posisi klien. Dan membiarkan klien untuk tenang.
3. Membuka baju klien bila perlu untuk mengobservasi gerakan
dada (tirai harus ditutup terlebih dahulu).
4. Meletakkan arloji di tempat yang mudah dilihat jarum detiknya.
5. Menentukan irama pernafasan dan menghitung pernafasan
selama 60 detik.
6. Memberitahukan hasil pengukuran dan mencatat pada status
pasien.
Pemeriksaan paru
1. Memberitahukan kepada klien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan paru yang bertujuan untuk mendeteksi adanya
kelainan pada paru.
2. Klien diminta membuka pakaian, posisi klien duduk tenang.
3. Inspeksi: Lihat dada simetris/tidak.
4. Palpasi:
Letakkan telapak tangan kanan & kiri pemeriksa di dada
SOP Hipertensi 4
kanan & kiri klien. Klien diminta menirukan kata-kata
sembilan-sembilan atau satu-satu yang diucapkan
pemeriksa. Bandingakan fremitus yang dirasakan antara dada
kanan dan kiri (apakah ada yang melemah/tdk).
Letakkan telapak tangan kanan & kiri di punggung klien
dengan posisi sejajar dimana kedua ibu jari saling menempel.
Klien diminta untuk menarik nafas dalam. Nilai pergerakan
tangan/punggung sama (simetris) atau tidak.
5. Perkusi: Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa di dada klien,
ketuk jari tengah yang menempel didada dengan jari tengah
tangan kanan pemeriksa, dengarkan suara yang dihasilkan saat
ketukan (normal: sonor).
6. Auskultasi: Letakkan membran/diafragma stetoskop di dada
klien, dengarkan suara paru-paru kanan dan kiri.
7. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan mencatat pada status
pasien.
Pemeriksaan jantung
1. Memberitahukan kepada klien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan jantung.
2. Klien diminta membuka pakaian dan tidur telentang diatas
tempat tidur.
3. Inspeksi: Lihat ictus cordis tampak/tidak.
4. Perkusi:
Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dalam posisi
telungkup di dada klien daerah ICS II linea sternalis kiri dan
lakukan ketukan dengan jari tengah tangan kanan diatas jari
tengah telapak tangan kiri yang menempel didada bergerak ke
arah lateral, dengarkan bunyi ketukan, batas atas jantung
berada pada perubahan dari sonor ke redup.
Kmd, Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dalam posisi
telungkup di dada klien daerah ICS V linea sternalis kiri dan
lakukan ketukan dengan jari tengah tangan kanan diatas jari
tengah telapak tangan kiri yang menempel didada bergerak ke
arah lateral, dengarkan bunyi ketukan, batas kiri bawah
jantung berada pada perubahan dari sonor ke redup.
Kmd, Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dalam posisi
telungkup di dada klien daerah ICS V linea sternalis kanan
dan lakukan ketukan dengan jari tengah tangan kanan diatas
jari tengah telapak tangan kiri yang menempel didada
bergerak ke arah lateral, dengarkan bunyi ketukan, batas
kanan bawah jantung berada pada perubahan dari sonor ke
redup.
Kmd, Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dalam posisi
telungkup di dada klien daerah ICS III linea sternalis kiri dan
SOP Hipertensi 5
lakukan ketukan dengan jari tengah tangan kanan diatas jari
tengah telapak tangan kiri yang menempel didada bergerak ke
arah lateral, dengarkan bunyi ketukan, batas pinggang
jantung berada pada perubahan dari sonor ke redup.
5. Auskultasi: Letakkan membran/diafragma stetoskop di ICS V
medial linea mid clavikula sinistra. Dengarkan detak jantung
(irama reguler/tdk, ada suara tambahan/tdk). Dengarkan juga
suara pada setiap area katup jantung.
6. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan mencatat pada status.
Pemeriksaan ginjal
1. Memberitahukan kepada klien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan ginjal yang bertujuan untuk mendeteksi adanya
kelainan pada jantung yang bertujuan untuk mendeteksi adanya
kelainan pada ginjal.
2. Klien diminta membuka pakaian dan tidur miring dengan kaki/
lutut ditekuk 45o diatas tempat tidur.
3. Lakukan palpasi dengan meletakkan tangan kanan diatas dan
dibawah pinggang untuk mengetahui adanya pembesaran ginjal.
Tekan tangan kanan.
4. Lakukan perkusi dengan cara meletakkan telapak tangan kiri di
atas costa terakhir dgn tulang panggul dan memukulkan
genggaman tangan kanan diatas telapak tangan kiri. Tanyakan
pada klien apakah ada rasa sakit/tidak?
5. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan mencatat pada status.
d. Pemeriksaan Laboratorium
1. Memberitahukan kepada klien bahwa klien perlu dilakukan
beberapa pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa
penyakit yang dideritanya.
2. Menentukan jenis pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan
SOP Hipertensi 6
(kolesterol, GDS/GDP-2PP, protein urin).
3. Menjelaskan persiapan-persiapan khusus yang perlu dilakukan
klien sebelum dilakukan pemeriksaan.
4. Membuat/mengisi form permintaan pemeriksaan lab.
5. Menyerahkan form yang telah diisi dan meminta klien untuk ke
laboratorium.
6. Meminta klien untuk kembali pada pemeriksa (dokter) setelah ada
hasil pemeriksaan laboratorium.
7. Menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium kepada klien.
e. Diagnosis
Tegakkan diagnosa penyakit hipertensi berdasarkan kriteria hipertensi
menurut JNC VII berikut:
Klasifikasi Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Pre Hipertensi 120 - 139 atau 80 - 89
Hipertensi Tk I 140 - 159 atau 90 - 99
Hipertensi Tk 160 atau 100
II
f. Pengobatan
1. Memberitahukan kepada klien perlu tidaknya dilakukan
pengobatan.
2. Tentukan obat-obatan yang tepat untuk digunakan pada klien
berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik maupun
laboratorium.
Hipertensi Tk I:
Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 25 mg/hari dosis tunggal pagi
hari.
Propanolol 2 x 20 40 mg sehari
Metildopa
MgSO4
Kaptopril 2 3 x 12,5 mg sehari
Nifedipin long acting 1 x 20 60 mg
Tensigard 3 x 1 tablet
Amlodipine 1 x 5 10 mg
Diltiazem (3 x 30 60 mg) kerja panjang 90 mg sehari.
Hipertensi sedang berat diobati dengan kombinasi HCT +
propanolol, atau HCT + kaptopril, bila obat tunggal tidak efektif.
Hipertensi berat yang tidak sembuh dengan kombinasi di atas,
ditambahkan metildopa 2 x 125 250 mg.
3. Menulis resep.
4. Menjelaskan jenis & macam obat, jumlah & lamanya pengobatan,
aturan & cara penggunaan obat, kapan obat dihentikan, efek
SOP Hipertensi 7
samping yang mungkin timbul/dirasakan klien serta cara
pengatasan efek samping tersebut. (Perlu diingat: Jangan sampai
menakuti klien).
5. Menyerahkan resep pada klien
g. Penyuluhan
1. Menjelaskan pada klien komplikasi-komplikasi (otak, mata,
jantung, ginjal) yang dapat timbul/terjadi bila klien tidak berobat
secara teratur.
2. Menjelaskan pada klien bahwa perlu dilakukan perubahan gaya
hidup (life-style change) seperti:
- Menurunkan berat badan bila klien obesitas.
- Pembatasan konsumsi garam dapur
- Hentikan konsumsi alkohol.
- Hentikan merokok.
- Olahraga teratur.
- Pola makan yang sehat.
- Istirahat yang cukup dan hindari stress.
3. Menjelaskan pada klien mengenai makanan yang dapat memicu
terjadinya hipertensi, antara lain:
- Semua makanan termasuk buah dan sayur yang diolah dengan
menggunakan garam dapur.
- Otak, ginjal, lidah, keju dll.
- Margarin dan mentega biasa.
- Bumbu-bumbu: garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin,
kecap, terasi, maggi, tomato kecap, petis, taoco, dll.
4. Memberitahukan perlu tidaknya klien untuk datang kembali
(kontrol) dan kapan (sebutkan hari, tanggal dan tahun) harus
datang kembali (kontrol).
h. Peragaan
Memperagakan cara penghitungan denyut nadi sebelum dan setelah
olah raga/exercise.
1. Mengatur posisi yang nyaman dan rileks (duduk).
2. Meraba arteri radialis dengan cara menggunakan tiga jari dan
hitung selama lebih 60 detik.
3. Bandingkan hasil perhitungan sebelum dan sesudah
olahraga/exercise.
SOP Hipertensi 8
SOP Hipertensi 9