Anda di halaman 1dari 5

Diagnosa 1

Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit.


Tujuan : mencapai penyembuhan luka tepat waktu dan tidak demam.

N Intervensi Rasional
o
1 Tekankan pentingnya teknik cuci tangan Mencegah kontaminasi silang, menurunkan
yang baik untuk semua individu yang resiko infeksi.
kontak dangan pasien
2 Cukur atau ikat rambut di sekitar daerah Rambut merupakan media yang baik untuk
yang terdapat erupsi. pertumbuhan bakteri.

Bersihkan jaringan nekrotik / yang lepas Meningkatkan penyembuhan.


3 (termasuk pecahnya lepuh)
4 Awasi tanda vital Indikator terjadinya infeksi.

Diagnosa 2
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit.
Tujuan : mencapai penyembuhan tepat waktu dan adanya regenerasi jaringan.
N Intervensi Rasional
o
Pertahankan jaringan nekrotik dan kondisi mengetahui keadaan integritas kulit.
1 sekitar luka.
2 Berikan perawatan kulit menghindari gangguan integritas kulit

Diagnosa 3
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan luka pada kulit.
Tujuan : pasien dapat menerima keadaan tubuhnya.
N Intervensi Rasional
o
Bantu memaksimalkan kemampuan yang memanfaatkan kemampuan dapat menutupi
1 dimiliki pasien saat ini kekurangan.
Eksplorasi aktivitas baru yang dapat memfasilitasi dengan memanfaatkan
2 dilakukan. keletihan.

Diagnosa 4
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan.
Tujuan : adanya pemahaman kondisi dan kebutuhan pengobatan.
N Intervensi Rasional
o
1 Diskusikan perawatan erupsi pada kulit. Meningkatkan kemampuan perawatan diri
dan menngkatkan kemandirian.

Diagnosa 5

Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya

Tujuan : keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang

N Intervensi : Rasional :
o
Dorong keluarga klien untuk membicarakan Membantu identifikasi penyebab kecemasa
1 kecemasan dan berikan umpan balik tentang dan alternatif pemecahan masalah
mekanisme koping yang tepat

Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang Membantu menurunkan stress dengan
2 umum terjadi pada orang tua klien yang anaknya mengetahui bahwa klien bukan satu-satuna
mengalami masalah yang demikian. orang yang mengalami masalah yang
demikian.
Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukan sikap Mengurangi rangsangan eksternal yang
3 ramahtamah dan tulus dalam membantu klien. dapat memicu peningkatan kecemasaan.

Diagnosa 6
Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhn terapi b/d pemaparan
informasi terbatas, salah interprestasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.

Tujuan : Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu
mendemostrasikan perawatan anak dirumah.

No Intervensi : Rasional :
Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti Efektivitas pembelajaran dipengaruhi
1 pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang oleh kesiapan fisik dan mental serta latar
penyakit dan perawatan anaknya. belakang pengetahuan sebulumnya.
Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, Pemahaman tentang masalah ini penting
2 penyebab dan akibatnya terhadap gangguan untuk meningkatkan partisipasi keluarga
pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas klen dan keluarga klien dan keluarga
sehari-hari. dalam proses perawatan klien
Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, Meningkatkan pemahaman dan
3 frekuensi dan cara pemberian serta efek partisipasi keluarga klien dalam
samping yang mungkin timbul. pengobatan.
4 Jelaskan dan tunjukan cara perawatan perineal Meningkatkan kemandirian dan kontrol
4 setalah defekasi keluarga jklien terhadap kebutuhan
perawatan diri anaknya.

Diagnosa 7
Perilaku hidup tidak sehat berhubungan dengan ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan.
Tujuan : Pasien mengetahui pentingnya menjaga lingkungan yang bersih.

No Intervensi Rasional
1 1. Berikan edukasi mengenai pentingnya menjaga Setelah dilakukan pertemuan selama 1x
lingkungan yang bersih. 45 menit, klien dapat mengenal masalah
kesehatan yang dialami
2 Berikan informasi mengenai PHBS.
D. Implementasi

Diagnosa 1
a. Menekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu yang
datang kontak dengan pasien.
b. Menggunakan skort,masker, sarung tangan dan teknik aseptik selama perawatan
luka.
c. Mengawasi atau membatasi pengunjung bila perlu.
d. Mencukur atau mengikat rambut disekitar daerah yang terdapat erupsi.
e. Membersihkan jaringan mefrotik.yang lepas (termasuk pecahnya lepuh).
f. Mengawasi tanda vital.

Diagnosa 2
a. Memperhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
b. Memberikan perawatan kulit

Diagnosa 3
a. Membantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.
b. Mengeksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan.

Diagnosa 4
a. Mendiskusikan perawatan erupsi pada kulit.

Diagnosa 5
a. Mendorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan memberikan
umpan balik tentang mekanisme koping yang tepat.
b. Menekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua
klien yang anaknya mengalami masalah yang demikian.
c. Menciptakan lingkungan yang tenang dan menunjukan sikap ramahtamah dan tulus
dalam membantu klien.

Diagnosa 6
a. Mengkaaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan
tentang penyakit dan perawatan anaknya.
b. Menjelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap
gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari.
c. Menjelaskan dan menunjukan cara perawatan perineal setalah defekasi.

Diagnosa 7
a. Memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan yang bersih.
b. Memberikan informasi mengenai PHBS.

E. Evaluasi
Evaluasi disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam intervensi.
Keluarga mampu :
1. Mencapai penyembuhan luka tepat waktu dan tidak demam.
2. Mencapai penyembuhan tepat waktu dan adanya regenerasi jaringan.
3. Menerima keadaan tubuhnya.
4. Memahami kondisi dan kebutuhan pengobatan.
5. Mampu mengurangi kecemasan pada pasien.
6. Mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu mendemostrasikan
perawatan anak dirumah.

7. Mengetahui pentingnya menjaga lingkungan yang bersih.

Anda mungkin juga menyukai