Mata Kuliah:
Pembelajaran Tematik SD
Dosen Pengampu:
Yudha Prapantja, M.Pd
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur ke hadirat Alah Swt. atas rahmat dan
ridhoNya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat
waktu. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Yudha Prapantja, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pembelajaran Tematik SD. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-
data dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang tipe pembelajaran terpadu Fragmented..
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen demi
tercapainya makalah yang sempurna.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Fragmented .. 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan, termasuk
di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, pengelolaan kelas (Arends, 1997: 7)[1]
Menurut Johnson (dalam Trianto, 2010), untuk mengetahui kualitas model
pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek produk
mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
(joyful learning) serta mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan berpikir kreatif.
Aspek produk mengacu pada apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu
mampu meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai standar kemampuan atau
kompetensi yang ditentukan.
Untuk mencapai hal tersebut perlu diupayakan suatu pembelajaran yang
bermakna melalui pembelajaran terpadu. Dimana pembelajaran terpadu membuat peserta
didik memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk
menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
Melalui model pembelajaran fragmented diharapkan peserta didik bisa
mendapatkan aspek proses dan produk yang sudah ditentukan. Dimana pengertian model
pembelajaran fragmentend yaitu model pembelajaran yang di dalamnya terdapat
penyusunan kurikulum tradisional berdasarkan ilmu-ilmu yang berbeda dan terpisah.
Pembelajaran yang dilaksanakan secara terpisah yaitu hanya fokus pada satu disiplin
mata pelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tipe pembelajaran Fragmented?
2. Bagaimanakah karakteristik tipe pembelajaran Fragmented?
3. Bagaimanakah prosedur tipe pembelajaran Fragmented?
4. Apakah kelebihan dan kelemahan tipe pembelajaran Fragmented?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tipe pembelajaran Fragmented?
2. Untuk mengetahui karakteristik dan prinsip tipe pembelajaran Fragmented?
3. Untuk mengetahui prosedur tipe pembelajaran Fragmented?
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan tipe pembelajaran Fragmented?
5. Untuk mengetahui penerapan model Fragmented dalam pembelajaran di SD?
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Setiap mata pelajaran tampak sebagai suatu kesatuan dalam bidang studi itu sendiri,
memiliki ranahnya masing-masing, dan tidak ada usaha untuk menyatukannya. Setiap
mata pelajaran berlangsung terpisah dengan pengorganisasian dan cara mengajar
yang berbeda dari setiap guru (Fogarty, 1991:4). Dalam standar kurikulum, wilayah-
wilayah subjek (bidang kajian) diajarkan secara terpisah dengan tidak ada upaya untuk
menghubungkan atau mengintegrasikan bidang kajian tersebut. Setiap bidang kajian
dipandang sebagai entitas murni, berdiri sendiri, dan memiliki standar konten terpisah
dan berbeda. Meskipun terdapat tumpang tindih antara fisika dan kimia, hubungan
antara keduanya secara implisit, tidak eksplisit dan hubungan kajian tersebut tidak
didekati melalui kurikulum (Fogarty, 1991:4). Pengorganisasian kurikulum ini telah
dilaksanakan sejak lama hingga sekarang masih dipertahankan mulai dari SD sampai
PT. Setiap mata pelajaran disusun secara terpisah satu sama lain dengan waktu yang
dibatasi dan dipegang oleh guru baik oleh bidang studi maupun guru kelas (Dakir,
2004: 37). Kurikulum mata pelajaran dapat menetapkan syarat minimum yang harus
dikuasai anak sehingga peserta didik bisa naik kelas. Biasanya bahan belajaran dan
textbook merupakan alat dan sumber utama pelajaran (Abdullah, 2007: 142). Hal ini
berarti dapat dilakukan penyeragaman materi atau bahan ajar dalam satu sekolah,
bahkan satu negara. Konsekuensi yang diterima dari penggunaan kurikulum model ini
adalah peserta didik harus semakin banyak mengambil mata pelajaran serta terjadi
tumpang tindih konsep dari dua matapelajaran atau lebih (Abdullah, 2007: 142).
Namun, melihat kenyataannya bahwa model ini telah digunakan dalam waktu yang
sangat lama dan sampai sekarang masih digunakan, hal ini membuktikan bahwa
hingga saat ini keuntungan yang ditawarkan model ini masih bisa menekan
kekurangannnya. Berdasarkan keterangan di atas, kurikulum dengan pendekatan
fragmented (terpisah) merupakan kurikulum dimana bahan pelajaran disajikan dalam
bentuk subject atau matapelajaran yang utuh tanpa ada keterkaitan dengan
matapelajaran lain. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru dan waktu yang berbeda.
Selain itu, memungkin juga dilakukan dalam ruang yang berbeda pula.
5
Gambar 1. Fragmented
Jadwal menunjukkan perbedaan slot waktu untuk matematika, IPA atau bahasa.
Jarang dari dua bidang saling berkolerasi. Isolasi dari materi masih standar yang
terkandung dalam ruang kelas.
Dalam prakteknya model ini bisa terlihat dari cara guru mengajar dikelas yang
mengelompokkan atau memisahkan pelajaran satu dengan yang lain.
Peserta didik akan diminta untuk melakukan uji kinerja mulai dari matematika
sampai pendidikan jasmani. Peserta didik akan melakukan pekerjaan rumah yang
setiap subyek akan dibuat menjadi umum. Dalam rangka mengatasi pekerjaan peserta
didik, peserta didik akan memilih antara fokus pada satu atau dua mata pelajaran yang
mereka nikmati dan mahir di dalamnya, dan melakukan keperluan minimum untuk
paham pada setiap subyek. Kita bertanya-tanya, apa peserta didik belajar dalam
keadaan ini? dan apakah kebutuhan dari sistem didahulukan diatas kebutuhan peserta
didik?
yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha
7
Keterpaduan model ini harus tercapai ketika satu satuan waktu telah ditempuh,
misalnya pada satu catur wulan. Keterpaduan pada model fragmented terjadi jika
peserta didik telah menyelesaikan seluruh runtutan kajian atau materi pelajaran yang
pada akhirnya seluruh satuan-satuan konsep itu mencapai keutuhan, baik konsep,
Terpadu dalam Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran terpadu melalui
kurikulum terpadu fragmented terjadi jika seorang guru memiliki keinginan agar peserta
didik setelah menempuh pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan
Pada umunya meliputi empat bidang akademis besar yaitu: Matematika, Sains,
Bahasa, Seni dan Ilmu Sosial. Pengelompokkan yang lain dari disiplin tersebut
menggunakan kategori Imu Sastra, Sains, Seni Praktis, dan Seni Murni. Dalam
kurikulum standar, bidang studi ini diajarkan secara sendiri-sendiri, tidak ada usaha
suatu kesatuan dalam bidang studi itu sendiri. Ketika mungkin terdapat tumpang tindih
dalam ilmu fisika dan kimia, hubungan antara keduanya adalah implisit, tidak eksplisit,
yang didekati melalui kurikulum (Forgaty, 1991). Dengan demikian, dalam model ini,
sendiri. Misalnya, pada saat jam mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru
8
menyampaikan materi bahasa Indonesia. Pada jam pelajaran Matematika, guru hanya
1. Tahap Perencanaan
b. Menentukan Indikator
prasyarat)
a. Kegiatan proses.
b. Evaluasi Produk
c. Evaluasi Psikomotor
c) Membuat daftar semua topik/ materi yang relevan dari masing-masing mata
pelajaran tersebut.
d) Menentukan materi mana yang paling penting dan mana yang terakhir dalam satu
topik.
Bentuk aplikasi model fragmented diambilkan dari kurikulum KTSP yang di terapkan di
sekolah dasar, berikut digambarkan dari table struktur kurikulum yang dijadikan
pedoman pelaksanaannya,
Struktur Kurikulum SD
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 5
22 22 22
4. Matematika Pendekatan 5
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2 2
2. Bahasa Inggris 1 2 2 2
12
Jumlah Jam 30 31 32 36
Pengembangan Diri
1. Life Skill
2. Hizbul Waton
3. Seni Lukis
5. Bahasa Arab
6. Qiroati/ BTA
7. Tahfidz
**)
Aplikasi model fragmented terlihat pada pelaksanaan kurikulum di kelas IV sampai kelas
VI, sedangkan pada kelas I sampai dengan kelas III hanya berlaku sebagian karena pada
mata pelajaran pokoknya disampaikan secara tematik yang masuk aplikasi model webbed.
Hal tersebut ditunjang dengan waktu pelaksanaan pembelajaran di kelas yang masing-
masing berdiri sendiri berdasarkan mata pelajaran yang disampaikan dan tidak terkait satu
sama lain, hal tersebut ditunjukkan dengan contoh jadwal mata pelajaran yang
diberlakukan di suatu kelas,
13
09.10-09.35 ISTIRAHAT
11.40-12.40 ISTIRAHAT
Ditinjau dari kontent materi yang disampaikan maka berikut merupakan contoh materi
Bahasa Indonesia dan IPA yang disampaikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Materi Bahasa Indonesia adalah Teks Pengumuman, sedangkan materi IPA adalah Gaya
Mempengaruhi Gerak. Jelas terlihat perbedaan materi antara kedua mata pelajaran
tersebut dan tidak terkait dan tidak dikaitkan dalam penyampaian materinya.
14
( RPP )
Sekolah : SDN 02
Kelas / Semester : IV / 2
1. STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan pengumuman
2. KOMPETENSI DASAR
Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan
3. TUJUAN PEMBELAJARAN**
Peserta didik dapat menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan dengan
lafal dan intonasi yang tepat.
Peserta didik mendengarkan pengumuman yang dibacakan
Peserta didik mencatat pokok-pokok pengumuman
Peserta didik menuliskan isi pengumuman ke dalam beberapa kalimat
Peserta didik mendengarkan pengumuman dengan topik berbeda
4. MATERI AJAR
Teks pengumuman
5. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, latihan, dan penugasan.
6. KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Peserta didik diberi tugas mencari pengumuman di koran, majalah atau di sekolah.
Kemudian mencatat pokok-pokok pengumuman tersebut dan menuliskan ke
dalam beberapa kalimat saja untuk disampaikan di depan kelas.
7. ALAT DAN SUMBER BELAJAR:
Standar isi
Buku Bina Bahasa Indonesia 4b
Surat kabar dan majalah
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum: Teori & Praktek. Jogyakarta: AR-RUZZ Media.
Fogarty, Robin. 1991. How to Integrate the Curricula. Illions: IRI/Skylight Publishing, Inc.