Jurnal Reading
Jurnal Reading
NEUROPHATIC OSTEOARTHROPATHY:
Pembimbing:
dr. Maria Lim Nie, Sp.Rad
Disusun oleh:
Cokorda Gede Bagus Pradnyana Sanjaya 16710021
Made Mega Kencana Putra 16710034
Syndi Mayetika ning Dyas 16710040
SMF RADIOLOGI
RSUD dr. M. SALEH KOTA PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
JURNAL READING
Neurophatic Osteoarthropathy:
Dilema Diagnostik dan Diagnosis Banding
Oleh :
Cokorda Gede Bagus Pradnyana Sanjaya 16710021
Made Mega Kencana Putra 16710034
Syndi Mayetika ning Dyas 16710040
Dokter Pembimbing :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Diagnostik dan Diagnosis Banding dapat diselesaikan dengan baik. Jurnal ini
merupakan tugas yang diberikan oleh SMF Radiologi RSUD dr. Moh Saleh
Probolinggo.
Dalam menyelesaikan jurnal ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihat.
1. dr. Lilis Catur Setyawati, Sp.Rad, selaku Kepala SMF Radiologi RSUD dr.
2. dr. Maria Lim Nie, Sp.Rad, selaku dokter pembimbing kelompok kami
Harapan kami semoga jurnal ini mampu menjadi bahan rujukan yang
sadar bahwa jurnal ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
akan kami terima dengan terbuka agar pembahasan jurnal selanjutnya lebih baik.
November, 2016
Penulis
2
Neurophatic Osteoarthropathy:
Abstrak:
termasuk kerusakan sendi, disorganisasi, dan efusi dengan debris tulang. Berbagai
resorpsi ujung tulang tubular dan adanya fraktur neuropatik. Dua teori yang
dan teori traumatis neuro, secara singkat dijelaskan. Seperti osteoarthropathy dari
steroid, sifilis, lepra, dan lain-lain. Pembahasan berfokus pada pencitraan dengan
penekanan pada pola penyakit dan diagnosis diferensial, yang bervariasi menurut
lokasi skeletal.
Pendahuluan
3
Pasien dengan diabetes mellitus, syringomyelia, sifilis, dan neuropati lainnya
rentan terhadap penyakit ini. Defisit sensorik mungkin timbul di sumsum tulang
belakang atau di saraf perifer. Diagnosis radiologis yang benar sangat penting,
karena penyebab yang mendasari untuk gangguan tulang dan persendian mungkin
osteoarthritis, infeksi, atau tumor. Pada artikel ini, kami data kemungkinan
yang ditemui. Kemudian akan dibahas dilema klinis dan tambahan detail
Latar Belakang
dijelaskan oleh Jean Martin Charcot tahun 1868. Charcot meyakini bahwa
penyakit yang dihasilkan dari kerusakan sistem tropik nervus sentral yaitu tulang
yang terkontrol dan nutrisi persendian. Meskipun teori Charcot tidak lama
disetujui, sendi yang terkena oleh kehancuran tetap sering disebut sendi Charcot.
osteoarthropathy diajukan.
kerusakan sendi. Teori ini didukung oleh percobaan yang dilakukan oleh Eloesser
4
dengan memutuskan akar saraf posterior dan menunjukkan bahwa gangguan
neuropatik.
5
Kedua teori neurotraumatik dan neurovaskular didukung oleh data klinis
dapat terjadi pada pasien imobilisasi. Pada kasus ini, trauma minor yang
ditimbulkan selama transportasi pasien, terjadi di tempat tidur, atau aktifitas pasif
neurovaskular (7).
Pola Radiologi
pembentukan awal margin yang tidak jelas, bulat, dan kemudian mencapai ukuran
sendi dan efusi sendi yang besar dan terus menerus adalah fitur dari kedua atrofi
dan hipertrofik jenis neurophatic osteoarthropathy, dan ketika parah, kedua jenis
menunjukkan disorganisasi lebih mendalam dari yang terlihat di bentuk lain dari
arthropathy. Pada derajat yang lebih ringan, akan sulit untuk didiagnosis.
6
Jenis atrofi mungkin tampak seperti septic arthritis dan tipe hipertrofik,
osteoarthritis. Penyerapan total sendi athropathy lebih umum dari pada produksi
sendi hipertrofi yang sebenarnya dan pola campuran sering ditemui. Pola atrofi
lebih sering pada sendi non-wight bearing dari ekstremitas superior dan
berhubungan dengan syringomyelia dan lesi saraf perifer. Antara pola dapat
dilihat dari pusat atau perifer neurosensorik defisit. Namun, dalam beberapa kasus
sendi yang terkena mungkin menunjukkan pola atrofi awal dan berevolusi
adanya trauma minor. Pada tulang panjang, biasanya terjadi tipe transversal.
Fraktur ini sering awalnya tidak dikenali dan, tertunda dalam pengobatan dengan
weight bearing lanjutan dan gerakan pada situs fraktur, mungkin sembuh dengan
Ekstremitas Superior
neuropathy pada ekstremitas superior dengan tidak adanya lesi spina diketahui
7
oleh lesi sentral intrinsik, atau mungkin berkembang sebagai konsekuensi dari
Di bahu, pasien dapat datang dengan klinis adanya massa pada bahu
juga dengan matriks tumor pada radiografi. Tidak jarang, bahu neuropatik
ekstremitas humerus proksimal, dislokasi, efusi sendi besar, dan debris fragmen
tulang. Fragmen tulang seringkali segaris dengan kapsul sendi yang distended dan
berpusat pada sendi dengan keterlibatan tulang di kedua sisi sendi. Tumor tulang,
di sisi lain, melokalisasi ke tulang di satu sisi sendi dan jarang melewati batas-
a
b
8
Gambar 1.
Neurophatic osteoarthropathy bahu pada seorang pria 45-tahun dengan syrinx.
(A) Frontal (anteroposterior) radiografi menggambarkan osteolisis menyerupai
amputasi dengan dibatasi margin tajam. Mineralisasi yang normal dipertahankan
dalam humerus yang tersisa. Garis distensi debris kapsul sendi, subskapularis
reccess (panah hitam), dan axilarry reccess (panah putih). (B) T1-weighted
spinecho magnetic resonance (MR) image (repetition time msec/echo time msec =
500/20) dari tulang servikal membantu mengkonfirmasi kehadiran dari syrinx
(panah). (American College of Radiology [ACR] Belajar File, MSK kasus 235.)
a. b.
c.
Gambar 2.
Diagnosis awal chondrosarcoma pada wanita 76 tahun ditemukan sebagai bahu
neuropatik. (A) radiografi frontal menggambarkan temuan klasik arthropathy
neuropathy, termasuk penghancuran caput humerus yang menyerupai amputasi
(panah), dislokasi, dan debris (panah). (B) T2-weight spin-echo MR image
(2550/96) menunjukkan efusi sendi besar dan debris ossific (panah) yang berada
di persendian yang berisi cairan, dari pada timbul di tumor jaringan lunak. (C) CT
scan menunjukkan debris yang melapisi sendi yang distensi (panah). Pasien
ditemukan memiliki syrinx (tidak ditampilkan).
9
a b
Gambar 3.
Neurophatic osteoarthropathy bahu pada pasien usia 28 tahun dengan paraplegia
bawah T8. (A) Rontgen dada menunjukkan destruksi asimtomatik dari sendi
glenohumeral kiri (panah tebal). Note sipnal fixation hardware (panah terbuka).
(B) CT scan Axial menunjukkan tulang debris (panah) lapisan bersama distensi
dengan hypoattenuating cairan. (C) T2-weighted spin-echo MR image (2,400/80)
dari tulang cervical memperlihatkan syrinx yang luas.
10
Arthropathy neuropathy pada sendi ekstremitas superior juga telah
dijelaskan dalam kusta dan kadang-kadang pada pasien dengan diabetes mellitus.
kecil tangan dan kaki. Lesi tulang akibat infeksi kusta langsung yang tidak biasa,
bervariasi dari 3% sampai 5% dalam satu seri (10), dan lesi ini menunjukkan
temuan radiologis osteomyelitis akut dan kronis mirip dengan agen infeksi
granulomatosa lainnya. Lesi tulang pada pasien kusta biasanya karena trauma dan
radiologis yang serupa untuk menentukan penyebab dari kondisi lain dimana
penurunan sensorik sangat rumit oleh karena luka traumatik dan infeksi seperti
deformitas seperti claw hand dan claw toes dan kadang-kadang dikaitkan dengan
tekan yang menjaga arsitektur tulang normal (11). Penyerapan tulang pada kusta
11
candy stick. Ketika komplikasi oleh microtrauma berulang, infeksi bakteri
Gambar 4.
Radiografi frontal menggambarkan tangan seorang pria usia 42-tahun dengan
kusta. "Amputasi" dan kelainan bentuk yang paling sering disebabkan oleh trauma
dan infeksi di tangan yang mati rasa. Falang distal ibu jari memiliki konfigurasi
menyerupai licked candy stick (panah) yang kadang-kadang terlihat pada jari-jari
neurophatic osteoarthropathy.
Tulang belakang
terpengaruh, dan satu atau lebih segmen vertebral mungkin terlibat. Secara
12
sklerosis, subluksasi, kelengkungan mendadak, dan sering kalsifikasi jaringan
osteoarthropathy tulang belakang dari sklerosis dan destruksi semua tiga kolom
vertebral termasuk penghancuran sendi facet merupakan hal yang penting dalam
ke paraspinous dan otot erector spinae dan ke kanal vertebra (13). Debris tulang
tetapi peningkatan massa padat yang besar di paraspinous atau epidural biasanya
jarang terjadi. Adanya sklerosis di corpus vertebra dan fragmentasi tulang lebih
pada akhir plate yang berdekatan. Fragmentasi tulang yang luas bukanlah temuan
13
Dalam pengaturan paraplegia pasca trauma atau quadriplegia, neurophatic
spinal, dan deformitas tulang belakang yang parah dan ketidakstabilan gross
kemih neurogenik dan berada di risiko besar untuk infeksi diskus karena dari
drainase kaya vena panggul sepanjang pleksus vena tulang belakang. Sejak
pertama tulang belakang di bawah ujung ekor dari fusi (14) (Gambar 7).
a. b
Gambar 5.
Axial neurophatic osteoarthropathy pada wanita diabetes usia 66 tahun. (A)
radiografi lateral dari tulang belakang lumbal menunjukukan destruksi (panah)
dan subluksasi ke posterior T12. (B) Axial CT scan T12 vertebra menunjukkan
debris tulang di kanal tulang belakang (panah tebal), fragmentasi elemen posterior
(panah terbuka), dan gambaran "exploded", temuan yang menunjukkan penyebab
neuropati. Beberapa sampel biopsi gagal untuk menunjukkan infeksi atau tumor.
14
6a 6b 7
Gamber 6, 7
(6) Neuropatik tulang pada seorang pria usia 45-tahun dengan quadriplegia kronis
bawah pada C6 dan long-tract signs baru. (A) radiografi lateral menggambarkan
perubahan destruksi T7 melalui T9 corpus vertebra, dengan subluksasi, destruksi
endplate (panah), sklerosis (panah), dan pembentukan osteofit. (B) Sagittal T2-
weighted spin-echo MR image (4,000/96) menunjukkan badan vertebral
retropulsed (panah) dengan perambahan epidural pada sumsum tulang belakang;
Namun, tidak ada massa paravertebral atau abses epidural. (7) radiografi lateral
menggambarkan lumpuh tulang neuropatik pada pria berusia 36 tahun dengan
riwayat jauh dari burst fracture L1 yang diterapi dengan corpectomy parsial dan
penempatan dari strut graft (panah hitam) dan spinal rods posterior. Terlihat
destruksi end plate di L3-4, L4-5, dan L5-S1 (panah putih). Peningkatan
kepadatan di L3 melalui L5 corpus vertebra didiagnosis neurophatic
osteoarthropathy.
15
Ekstremitas inferior
paling umum dari neurophatic osteoarthropathy dan paling sering terkena lutut
(Gambar 8, 9). Saat ini, diabetes mellitus adalah yang paling penyebab umum, dan
kaki dan pergelangan kaki. Ini biasanya terjadi dengan jangka panjang, karena
dilaporkan khas, perubahan neuropatik pada kaki penderita diabetes dapat dipicu
oleh trauma minor. Pembengkakkan jaringan lunak, hangat, dan eritema terlihat
secara klinis pada tahap awal, biasanya dengan sensasi nyeri tetapi tidak mati rasa.
subluksasi biasanya dimulai pada kedua sendi tarsometatarsal dan lateral (16).
Setiap pasien dengan fraktur Lisfranc, atau dislokasi tanpa adanya trauma
akut, harus menjalani evaluasi untuk diabetes mellitus dan lainnya penyebab
(Gambar 14). Pergelangan kaki, hindfoot, dan forefoot juga dapat menunjukkan
terjadi di kaki diabetik adalah fraktur avulsi dari tuberkulum posterior calcaneus
16
dan fraktur subchondral dari caput metatarsal kedua (mirip dengan infraksi
8 9
Gambar 8, 9.
(8) radiografi frontal menggambarkan neurophatic osteoarthropathy lutut pada
seorang pria usia 50-tahun dengan sifilis tersier. Puncak tibialis dipengaruhi dan
terfragmentasi (panah hitam). Fragmen tulang bawah diseksi betis medial (panah
putih) yang samar-samar terlihat. Fragmen tersebut dapat mendiseksi di
permukaan fasia untuk yang terletak jauh dari sendi (From the ACR Learning
File, MSK case 234.) (9) radiografi frontal menggambarkan neurophatic
osteoarthropathy dari lutut pada seorang pria usia 68-tahun dengan neurosifilis
jangka panjang. Femur bagian distal yang mengalami deformitas dan berbentuk
seperti chicken drumstick. Tibia bagian lateral subluksasi dengan angulasi valgus.
Ditandai dengan debris tulang periarticular. Pada pasien dengan sifilis,
osteoarthropathy paling sering mempengaruhi lutut.
17
10 11 12
13
Gambar 10, 11, 12, 13.
Gambar 10-13.
(10) Radiografi medial oblique menggambarkan awal perubahan neuropatik
pada kedua sendi tarsometatarsal pada seorang pria diabetes usia 34 tahun.
Destruksi intermetatarsal (panah). (11) Radiografi frontal menggambarkan
neurophatic osteoarthropathy atrofi pada sendi tarsometatarsal pada wanita
diabetes usia 35 tahun. Perubahan resorptif timbul dengan pola dislokasi fraktur
Lisfranc. (12) Radiografi frontal menggambarkan dislokasi homolateral fraktur
Lisfranc pada wanita diabetes usia 60 tahun. Resorpsi tulang cuneiform tengah
(panah) ditunjukkan tanpa fragmen tulang terkait. Fraktur dislokasi tersebut tak
terduga pada pasien ini, yang telah menjalani radiografi karena ia menusuk
18
jarinya. (Dari ACR Learning FIle, MSK case 233.) (13) Radiografi medial
oblique menggambarkan dislokasi fraktur Lisfranc divergen pada wanita diabetes
usia 62 tahun. Keduanya melalui sendi tarsometatarsal kelima dislokasi punggung
dan lateral. Navicular cuneiform joint (panah) adalah dislokasi medial. Pasien
tidak memiliki riwayat trauma kaki.
14. 15.
16. 17.
19
Gambar 16, 17.
(16) Radiografi lateral menggambarkan neurophatic osteoarthropathy dari sendi
tibiotalar pada wanita diabetes usia 60 tahun. Resorpsi dan fragmentasi tibia dan
talus distal (panah) yang ditampilkan terkait dengan ditandai sklerosis,
osteofitosis, dan periostitis (panah). (17) Radiografi lateral menggambarkan
neurophatic osteoarthropathy dari pergelangan kaki dan hindfoot pada seorang
pria diabetes usia 42 tahun. Tibia distal diserap kembali dan memiliki tepi tajam
menyerupai amputasi bedah. Kubah talar diserap kembali. Menunjukkan
sklerosis, dan sendi subtalar (panah) tidak lagi dapat diidentifikasi.
a b c
Gambar 18
Fraktur spontan fibula dan neurophatic osteoarthropathy kaki pada wanita
diabetes usia 63 tahun. (A, B) anteroposterior (a) dan lateral (b) radiografi dari
pergelangan kaki menunjukkan gangguan sendi subtalar (panah hitam di b),
subluksasi talonavicular, dan fraktur fibula distal (panah putih di a dan b). Patah
tulang pada pergelangan kaki penderita diabetes mungkin memiliki konsekuensi
mengancam ekstremitas. (C) radiografi Frontal menggambarkan hancurnya dari
distal metatarsal kedua (panah). Resorpsi tulang menyebabkan perataan dan
fragmentasi distal metatarsal. Kemungkinan "Amputasi" jari-jari kaki pertama dan
keempat dan kalsifikasi vaskular
20
a. b.
Gambar 19.
Perubahan neuropati pada sendi talonavicular pada wanita diabetes usia 27 tahun.
(A) Radiografi lateral menggambarkan jaringan lunak membengkak dan terdapat
efusi (panah) di atas fragmentasi tulang dari proses anterior talus. (B) Radiografi
lateral pada 1 tahun kemudian menunjukkan kehancuran, sklerosis, dan
fragmentasi tulang di sendi. Sendi talonavicular merupakan tempat kedua yang
paling disukai, setelah sendi tarsometatarsal, berkaitan dengan neurophatic
osteoarthropathy diabetik kaki. (From the ACR Learning File, MSK case 233.)
yang juga paling sering mempengaruhi ekstremitas inferior, terutama kaki depan
(20-22).
pinggul relatif jarang terjadi, mungkin karena pinggul yang jarang bergerak,
jarang mengalami kerusakan, dan memiliki suplai saraf lebih banyak dari pada
sendi atrofi atau hipertrofi (Gambar 23) atau hanya patah tulang, biasanya pada
21
columna femoralis (23) (Gambar 24). Cedera neuropati dari ekstremitas inferior
dapat terjadi pada anak-anak dan paling sering menimbulkan pemisahan epifisis,
tetapi hal itu bisa juga muncul sebagai neurophatic osteoarthropathy, fraktur
metaphyseal, atau patah tulang midshaft dari tulang panjang (24). Fraktur
ketidakpekaan terhadap nyeri (Gambar 26, 27) dan motorik sensorik menurun dan
20a. 21.
20b. 22.
22
Gambar 20-22.
(20) Arthropathy neuropathy pada seorang pria diabetes usia 65 tahun. Aksial
proton-density-weight spinecho (2500/45) (a) dan sagital inversi-recovery
(4000/60/160 [waktu inversi msec]) (b) Gambaran MR menunjukkan medial
dislokasi talar dan efusi. Luas edema jaringan lunak hadir sekitar sendi ankle dan
kaki. Edema jaringan lunak yang sering terlihat pada neurophatic
osteoarthropathy karena kurangnya vasokonstriksi simpatis. (21) Radiografi
Frontal menggambarkan neurophatic osteoarthropathy dari kaki depan pada
wanita diabetes usia 42 tahun. Perubahan atrofi telah mengakibatkan "pointed
bones" (panah putih). Sendi metatarsophalangeal pertama memiliki konfigurasi
mortar-in-pestle (panah hitam). Pola radiografi biasanya berasal dari neurophatic
osteoarthropathy atrofi di forefoot. (22) Radiografi lateral menggambarkan
kehancuran neuropati dari sendi naviculocuneiform (panah) pada seorang pria
diabetes usia 52 tahun. Neurophatic osteoarthropathy biasanya melibatkan
columna medial kaki dan lebih sering daripada columna lateral.
Gambar 23.
Gambaran radiografi frontal pinggul neuropati bilateral pada laki-laki usia 28
tahun dengan paraplegia bawah T7. Pinggul kanan atrofi dengan gambaran
amputasi (panah padat), dan menunjukkan pinggul kiri sklerosis hipertrofi dan
fragmentasi (Panah terbuka). Ada dislokasi bilateral.
23
Gambar 24.
Radiografi frontal menggambarkan patah tulang pinggul pada wanita usia 36
tahun dengan sirosis alkoholik dan riwayat 3 bulan dengan nyeri pinggul tetapi
tidak ada trauma. Fraktur subcapital tinggi meluas ke columna femoral (panah).
Pola ini tidak khas pada luka traumatik atau nekrosis avaskular dan dianggap
mewakili fraktur neuropati dalam awal Charcot hip.
24
25. 26a. 27a.
26b. 27b.
25
Kesimpulan
sebagai penyebab patofisiologi. Lokasi anatomi temuan tulang dan sendi, usia
pasien, dan riwayat klinis pasien dapat memberikan petunjuk untuk penyakit yang
mellitus saat ini penyebab paling umum dari neurophatic osteoarthropathy dan
vertebra dan sering merupakan diagnosis eksklusi setelah aspirasi diskus, bahkan
dikenali dengan tepat. Hal ini penting bahwa ahli radiologi yang akrab dengan
26
Daftar Pustaka
1. Charcot JM. Sur quelques anthropathies qui paraissent dpendre dune lesion
du cervean ou de la molle pindre. Arch Physiol Norm Pathol 1868; 1:161
178.
2. Eloesser L. On the nature of neuropathic affectionsof joints. Ann Surg 1917;
66:201207.
3. Kiss J, Martin JR, McConnell F. Angiographic and lymphangiographic
examination of neuropathic knee joints. J Can Assoc Radiol 1968; 19: 1924.
4. Knaggs RL. Charcot joints. In: Inflammatory and toxic disease of bone.
Bristol, Conn: Wright, 1926; 105119.
5. Schwarz GS, Berenyi MR, Siegel MW. Atrophic arthropathy and diabetic
neuritis. AJR Am J Roentgenol 1969; 106:523529.
6. Skall-Jensen J. Osteoarthropathy in syringomyelia: analysis of seven cases.
Acta Radiol 1952; 38:382 388.
7. Delano PJ. The pathogenesis of Charcots joints. AJR Am J Roentgenol 1946;
56:189200.
8. Schneider R, Goldman AB, Bohne WHO. Neuropathic injuries to the lower
extremities in children. Radiology 1978; 128:713718.
9. Tully JG Jr, Latteri A. Paraplegia, syringomyeli tarda and neuropathic
arthrosis of the shoulder: a triad. Clin Orthop 1978; 134:244248.
10. Paterson DE, Rad M. Bone changes in leprosy, their incidence, progress,
prevention and arrest. Int J Leprosy 1961; 29:393422.
11. Enna CD, Jacobson RR, Rausch RO. Bone changes in leprosy: a correlation of
clinical and radiographic features. Radiology 1971; 100:295 306.
12. Brant-Zawadzki M, Burke VD, Jeffrey RB. CT in the evaluation of spine
infection. Spine 1983; 8: 358364.
13. Kapila A, Lines M. Neuropathic spinal arthropathy: CT and MR findings. J
Comput Assist Tomogr 1987; 11:736739.
14. Standaert C, Cardenas DD, Anderson P. Charcot spine as a late complication
of traumatic spinal cord injury. Arch Phys Med Rehabil 1997; 78:221225.
15. Ellenberg M. Diabetic complications without manifest diabetes: complications
as presenting clinical symptoms. JAMA 1963; 183:926930.
16. Sella EJ, Barrette C. Staging of Charcot neuroarthropathy along the medial
column of the foot in the diabetic patient. J Foot Ankle Surg 1999; 38:3440.
17. Giesecke SB, Dalinka MK, Kyle GC. Lisfrancs fracture-dislocation: a
manifestation of peripheral neuropathy. AJR Am J Roentgenol 1978; 131:
139141.
18. Brower AC. Neuropathic osteoarthropathy. In: Walker D, ed. Arthritis in
black and white. Philadelphia, Pa: Saunders, 1988; 231.
19. Nguyen VD, Keh RA, Daehler RW. Freibergs disease in diabetes mellitus.
Skeletal Radiol 1991; 20:425428.
20. Al-Jarallah KF, Shehab DK, Buchanan WW. Rheumatic complications of
alcohol abuse. Semin Arthritis Rheum 1992; 22:162171.
21. Thornhill HL, Richter RW, Shelton ML, Johnson CA. Neuropathic arthropathy
(Charcot forefeet) in alcoholics. Orthop Clin North Am 1973; 1:720.
27
22. Scutalleri PN, Orsincolo C, Lombardo F. Radiology of the foot in chronic
alcoholism. Radiol Med (Torino) 1988; 76:552558. [Italian]
23. Johnson JTH. Neuropathic injuries of the hip Clin Orthop Rel Res 1973;
90:2932.
24. Schneider R, Goldman AB, Bohne WHO. Neuropathic injuries to the lower
extremities in children. Radiology 1978; 128:713718.
25. Drummond DS, Moreau M, Cruess RL. Post-operative neuropathic fractures
in patients with myelomeningocele. Dev
28