Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

DI DESA REJODADI KECAMATAN CIMANGGU (F2)

Pendamping:
dr. Yani Amaroh

Disusun oleh:

dr. MH. Muflihatul Ulfa

PUSKESMAS CIMANGGU 1
KABUPATEN CILACAP

2016
LAPORAN KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

DI DESA REJODADI KECAMATAN CIMANGGU (F2)

A. Nama Kegiatan
Kunjungan rumah penderita demam berdarah dengue di Desa Rejodadi Kecamatan
Cimanggu

B. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di
Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.
Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai
dengan panas mendadak selama 2 7 hari tanpa sebab yang jelas disertai dengan
manifestasi perdarahan, seperti petekie, epistaxis kadang disertai muntah darah, berak
darah, kesadaran menurun, dan syock (Soegijanto, 2006).
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorragik Fever (DHF) ialah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh
pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan air laut. Merebaknya kasus DBD ini menimbulkan reaksi dari berbagai
kalangan. Sebagian menganggap hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan
kebersihan lingkungan dan sebagian lagi menganggap karena pemerintah lambat dalam
mengantisipasi dan merespon kasus ini.
Tahun ini Desa Rejodadi menjadi desa dengan penderita DBD terbanyak di wilayan
puskesmas Cimanggu 1. Sebanyak 6 pasien terdiagnosis pasti DBD dengan pemeriksaan
Ig M dan Ig G positif. Sebagian penderita berasal dari RT yang sama yaitu RT 08 RW
04. Penyebaran virus dengue oleh nyamuk aides sigepti biasa terjadi khususnya saat
musim penghujan.
Melihat banyaknya kejadian DBD di Desa Rejodadi, maka perlu diadakan
kunjungan rumah untuk memeriksa kebersihan lingkungan rumah serta tanda tanda
penyebaran nyamuk pembawa virus dengue.
C. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian DBD

Demam dengue/dengue fever adalah penyakit yang terutama pada anak, remaja,
atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot, atau sendi yang
disertai leukopenia, dengan atau tanpa ruam (rash) dan limfadenophati, demam
bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakkan bola mata, rasa menyecap
yang terganggu, trombositopenia ringan, dan bintik-bintik perdarahan (ptekie) spontan
(Noer, dkk, 1999). Penyakit DBD atau DHF adalah suatu penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh virus dengue dengan gejala utama demam dan manifestasi
perdarahan pada kulit ataupun bagian tubuh lainnya yang berpotensi menimbulkan
renjatan dan dapat berlanjut dengan kematian

2. Penyebab DBD

Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes
albopictus yang membawa virus dengue yang banyak berkembang di masyarakat.
Virus dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk aedes.

3. Manifestasi Klinis

Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan tanda:

a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (380 C 400 C);


b. Mafinestasi perdarahan , dengan bentuk epitaksis, melena, dan konjungtiva;
c. Hepatomegali (pembesaran hati);
d. Kesadaran menurun (syok);
e. Tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah;
f. Anorexia, lemah, lesu, mual, muntah, dan nyeri kepala;
g. Rasa nyeri pada persendian dan timbul bintik-bintik merah pada kulit.
4. Fatofisiologi DBD

Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk dan
infeksi pertama kali mungkin memberi gejala demam. Setelah virus dengue masuk ke
dalam tubuh, karena viremia seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal
seluruh badan, hyperemia di tenggorok, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin
terjadi pada sistem retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah
bening, hati, dan limfa. Ruam pada DBD disebabkan oleh kongesti pembuluh darah di
bawah kulit.

5. Penanganan dan Pengobatan DBD

Cara penanganan yang tepat apabila terdapat tanda dan gejala penyakit DBD yaitu
dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Berikan air minum yang banyak berupa oralit, the, susu dan air kelapa;
b. Berikan asupan buah-buahan yang mengancung vitamin C seperti jambu biji;
c. Kompres dingin pada ubun-ubun, lipatan paha dan ketiak;
d. Jika belum sembuh dalam jangka 3 hari segera bawa ke dokter atau puskesmas
terdekat.

Adapun pengobatan pada penyakit demam berdarah fokus pengobatan pada penderita
penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan
syok/presyok, yaitu dengan cara:

a. Penggantian cairan tubuh;


b. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 sampai 2 liter dalam 24 jam (air teh) dan
gula sirup atau susu);
c. Pemberian garam elektrolit (oralit), kalai perlu 1 sendok makan setiap 3-5
menit.

6. Pencegahan DBD

Pencegahan penyakit DBD dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa


metode yang tepat, yaitu:
a. Lingkungan, metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara
lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolahan sampah padat
dan modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan
manusia. Sebagai contoh menguras bak mandi/ penampungan air sekurang-
kurangnya sekali seminggu, mengganti atau menguras vas bunga dan tempat
minum burung, seminggu sekali menutup dengan rapat tempat penampungan
air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah
dan lain sebagainya;
b. Secara biologis, pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan jentik (ikan adu/ ikan cupang), dan bakteri (Bt. H-14);
c. Secara Kimia, cara pengendalian ini antara lain dengan pengasapan/ fogging
(dengan menggunakan melathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi
kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu atau memberikan bubuk
abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas
bunga, kolam , dll.

D. Tujuan Kegiatan
a. Memeriksa kondisi lingkungan rumah penderita
b. Mencari tempat-tempat rawan dijadikan tempat sarang nyamuk
c. Memberikan pengetahuan kepada keluarga pentingnya kebersihan lingkungan.
d. Memberikan pengetahuan kepada keluarga tentang penyebaran virus dengue.
e. Menumbuhkan kesadaran untuk memutus rantai penularan penyakit demam
berdarah dengue.

E. Bentuk Kegiatan
Kunjungan rumah dengan metode survey langsung di lingkungan sekitar rumah untuk
mencari jentik-jentik nyamuk di tempat yang rawan dijadikan sarang nyamuk. Melakukan
wawancara kepada keluarga penderita dan tetangga penderita terkait tanda-tanda
penyebaran nyamuk pembawa virus dengue dan kebersihan lingkungan rumah penderita

F. Waktu Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 29 Januari 2016

G. Tempat Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan di rumah rumah penderita demam berdarah dengue di Desa
Rejodadi.

H. Pelaksana Kegiatan
1. dr. MH. Muflihatul Ulfa
2. Petugas kesehatan puskesmas Cimanggu 1

I. Peserta Kegiatan
Kunjungan dilakukan di rumah penderita DBD di Desa Cimanggu, sebanyak 2 pasien
yang telah dikunjungi beserta rumah tetangga di sekitarnya.

J. Hasil Kegiatan
Kegiatan kunjungan rumah guna penyelidikan epidemiologi penderita demam berdarah
dengue (DBD) di Desa Rejodadi Kecamatan Cimanggu. Kegiatan ini dilakukan dalam
rangkaian penelusuran penyebab merebaknya penyakit demam berdarah dengue di
Rejodadi. Dari hasil survey kunjungan rumah penderita DBD dan rumah tetangganya
didapatkan sarang nyamuk yang terdapat pada kolam tidak terpakai di tetangga depan
rumah penderita DBD. Sedangkan di rumah penderita tidak didapatkan sarang nyamuk,
karena berdasarkan wawancara telah dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk secara
mandiri oleh anggota keluarga sebelum dilakukan survey oleh petugas kesehatan ke
rumah penderita.

K. Evaluasi Kegiatan
1. Kelebihan
Koordinasi yang baik antar petugas kesehatan (tim pelaksana kegiatan).
2. Kekurangan
a. Kegiatan ini memakan banyak waktu, tenaga dan biaya transportasi.
b. Sulit bertemu dengan penderita penyakit demam berdarah dengue sehingga
informasi yang digali kurang lengkap dan detail.
3. Peluang
Lebih banyak warga yang dikunjungi paham dan sadar bahaya dari penularan
nyamuk, penyebab demam berdarah dengue.
4. Ancaman
Petugas melaksanakan survey pada pagi hari menjelang siang sehingga berisiko
mendapat gigitan nyamuk dari sekitar rumah penderita jika tidak memakai pelindung
kulit dari gigitan nyamuk.

L. Daftar Pustaka
Bai, Nining. (2008) Asuhan Keperawatan Anak DBD [Internet] 11 Maret, Available
from: http://www.niningbai.wordpress.com, diakses, 11 Agustus 2010
Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Elizabeth, Corwin. 2000. Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Godam. (2009) Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD [Internet] 17 April,
Available from: http://www.organisasi.org, diakses, 11 Agustus 2010
Harnawati. (2008) Askep DHF [Internet] 27 Maret, Available from:
http://www.harnawatiaj.wordpress.com, diakses, 12 Agustus 2010
Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD [Internet] 03 Maret, Available from:
http://www.infopenyakit.com, diakses, 11 Agustus 2010
Sarasan, Patriani. (2008) Asuhan Keperawatan Demam Verdarah Dengue DBD
[Internet] 10 Juli, Available from: http://www.patriani.blogspot.com, diakses,
12 Agustus 2010
Wulandari, Leny, dkk. (2010) Demam Berdarah Dengue [Internet] 11 Agustus,
Available from: http://www.litbang.depkes.go.id, diakses, 12 Agustus 2010
LAPORAN KUNJUNGAN

Nama Peserta : dr. MH. Muflihatul Ulfa Tandatangan :

Nama Pendamping : dr. Yani Amaroh Tandatangan :

Nama Wahana : Puskesmas Cimanggu I

Tema Penyuluhan : Kunjungan Rumah Penderita Demam Berdarah Dengue


Di Desa Rejodadi Kecamatan Cimanggu (F2)

Tujuan Penyuluhan 1. Memeriksa kondisi lingkungan rumah penderita


2. Mencari tempat-tempat rawan dijadikan tempat sarang
nyamuk
3. Memberikan pengetahuan kepada keluarga pentingnya
kebersihan lingkungan.
4. Memberikan pengetahuan kepada keluarga tentang
penyebaran virus dengue.
5. Menumbuhkan kesadaran untuk memutus rantai
penularan penyakit demam berdarah dengue.
Hari / Tanggal : Jumat, 29 Januari 2016

Waktu : 09.00 11.20 WIB

Tempat : Rumah Penderita DBD dan tetangga sekitarnya di desa


Rejodadi
Jumlah Peserta : 2 penderita BDB dan tetangga sekitarnya

Cimanggu, 29 Januari 2016


Dokter Internsip Dokter Pendamping

dr. MH. Muflihatul Ulfa dr. Yani Amaroh


19740129.200604.2.008

Anda mungkin juga menyukai