Anda di halaman 1dari 5

Tuan R, 65 tahun, pensiunan seorang guru, datang ke klinik RSUD dengan

keluhan pendengaran berkurang sejak 2 tahun ini. Pendengaran berkurang pada


kedua telinga. Pendengaran turun secara perlahan-lahan. Kadang-kadang disertai
bunyi berdenging. Pasien dapat mendengar percakapan tapi sulit memahami
maknanya, terutama jika diucapkan dengan cepat di tempat yang bising. Pasien
tidak ada batuk dan tidak ada pilek. Pasien tidak ada riwayat keluar cairan dari
telinga. Pasien tidak ada riwayat pemakaian/minum obat-obatan dalam jangka
waktu lama.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan General:
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37 derajat C

Pemeriksaan status lokalis:

Otoskopi : kanalis austikus eksternus : dalam batas normal

Rhinoskopi anterior hidung kanan dan kiri:

Mukosa hidung dalam batas normal

Konka inferior : eutrofi

Septum nasi ditengah

Sekret (-)

Orofaring : Tonsil T1-T1 tenang

Dinding faring

Pemeriksaan garputala:

Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach


Telinga Kanan Positif Tidak terdapat Negatif
lateralisasi
Telinga Kiri Positif Tidak terdapat Negatif
lateralisasi
Pemeriksaan Audiometri : Tuli sensorineural (50db) sedang kanan dan
kiri
Pemeriksaan Timpanometri : Tipe A

KLARIFIKASI ISTILAH

Berdenging : Perbedaan tekanan antara telinga luar dan telinga dalam

Otoskopi : Prosedur diagnostik untuk memeriksa struktur dalam telinga


menggunakan alat khusus bernama otoskop/auriskop.

Kanalis austikus eksternus : jalur masuk telinga luar yang mengarah ke membran timpani

Membran timpani : Selaput atau membran tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga
tengah, biasa disebut dengan gendang telinga.

Rhinoskopi anterior : Pemeriksaan rongga hidung dari depan dengan memakai spekulum
hidung.

Konka inferior : Merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin
etmoid.

Eutrofi : Normal.

Septum nasi : Suatu dinding yang memisahkan hidung menjadi dua rongga.

Tonsil T1-T1 : Tonsil berukuran kurang dari 2cm atau belum memberikan makna.

Tes Rinne : Membandingkan hantara tulang dan hantaran udara pendengran pasien dengan
menggunakan tangkai penala yang digetarkan dan ditempelkan pada mastoid

Tes Schwabach : Penggetaran garpu tala pada prosesus mastoid sampai tidak terdengar
bunyinya, kemudian dipindahkan ke prosesus mastoid telinga pemeriksa yang
pendengarannya normal.

Tes Weber : Garpu tala digetarkan dan diletakkan di garis tengah kepala bila bunyi terdengar
lebih keras pada salah satu telinga disebut weber lateralisasi ke telinga tersebut.

Pemeriksaan Audiometri : Pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat atau


ambang batas pendengaran seseorang dan jenis gangguannya bila ada. Pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan alat audiogram nada murni di dalam ruang kedap suara.

Tuli sensori neural : Disebut juga tuli saraf/tuli perseptif, yaitu ketidakmampuan fungsi
pendengaran karena kerusakan telinga dalam

Pemeriksaan timpanometri tipe A :Pemeriksaan keadaan telinga tengah dengan hasil tipe A
yang mengindikasikan bahwa kondisi telinga tengah normal.
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Tuan R, 65 tahun, pensiunan seorang guru, datang ke klinik RSUD dengan keluhan
pendengaran berkurang sejak 2 tahun ini. Pendengaran berkurang pada kedua telinga.
Pendengaran turun secara perlahan-lahan
2. Kadang-kadang disertai bunyi berdenging. Pasien dapat mendengar percakapan tapi
sulit memahami maknanya, terutama jika diucapkan dengan cepat di tempat yang
bising.
3. Pasien tidak ada batuk dan tidak ada pilek. Pasien tidak ada riwayat keluar cairan dari
telinga. Pasien tidak ada riwayat pemakaian/minum obat-obatan dalam jangka waktu
lama.
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan General:
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37 derajat C

Pemeriksaan status lokalis:


Otoskopi : kanalis austikus eksternus : dalam batas normal

Rhinoskopi anterior hidung kanan dan kiri:

Mukosa hidung dalam batas normal


Konka inferior : eutrofi
Septum nasi ditengah
Sekret (-)
Orofaring : Tonsil T1-T1 tenang
Dinding faring posterior tenang
5. Pemeriksaan garputala:

Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach


Telinga Kanan Positif Tidak terdapat Menurun
lateralisasi
Telinga Kiri Positif Tidak terdapat Menurun
lateralisasi

Pemeriksaan Audiometri : Tuli sensorineural (50db) sedang kanan dan kiri


Pemeriksaan Timpanometri : Tipe A

ANALISIS MASALAH
1. Tuan R, 65 tahun, pensiunan seorang guru, datang ke klinik RSUD dengan keluhan
pendengaran berkurang sejak 2 tahun ini. Pendengaran berkurang pada kedua telinga.
Pendengaran turun secara perlahan-lahan
a. Bagaimana hubungan pekerjaan, umur dan jenis kelamin terhadap kasus? 1,13
b. Bagaimana mekanisme pendengaran berkurang?2,1
c. Mengapa pendengaran turun secara perlahan?3,2
2. Kadang-kadang disertai bunyi berdenging. Pasien dapat mendengar percakapan tapi
sulit memahami maknanya, terutama jika diucapkan dengan cepat di tempat yang
bising.
a. Bagaimana mekanisme berdenging?4,3
b. Mengapa ia dapat mendengar percakapan tapi sulit memahami makna, terutama
jika diucapkan dengan cepat di tempat yang bising?5,4
c. Bagaimana klasifikasi kebisingan berdasarkan intensitas bunyi?6,5
d. Penyakit apa saja yang menyebabkan gejala telinga berdenging?12,13
3. Pasien tidak ada batuk dan tidak ada pilek. Pasien tidak ada riwayat keluar cairan dari
telinga. Pasien tidak ada riwayat pemakaian/minum obat-obatan dalam jangka waktu
lama.
a. Apa makna klinis dari tidak ada batuk dan pilek?7,6
b. Apa makna klinis tidak ada riwayat keluar cairan dari telinga?8,7
c. Apa makna klinis tidak ada riwayat pemakaian/minum obat-obatan dalam
jangka waktu lama?9,8
d. Apa saja obat-obatan yang memiliki efek samping pada pendengaran?10,9
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan General:
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37 derajat C

Pemeriksaan status lokalis:


Otoskopi : kanalis austikus eksternus : dalam batas normal

Rhinoskopi anterior hidung kanan dan kiri:

Mukosa hidung dalam batas normal


Konka inferior : eutrofi
Septum nasi ditengah
Sekret (-)
Orofaring : Tonsil T1-T1 tenang
Dinding faring posterior tenang
a. Apa interpretasi dari pemeriksan general dan status lokalis?11,10
b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan general dan status lokalis?
c. Bagaimana pemeriksaan otoskopi?12,11
d. Bagaimana pemeriksaan rhinoskopi anterior?13,12
e. Bagaimana pemeriksaan orofaring?1,13
f. Apa indikasi dari 3 pemeriksaan ini?2,1
5. Pemeriksaan garputala:

Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach


Telinga Kanan Positif Tidak terdapat Menurun
lateralisasi
Telinga Kiri Positif Tidak terdapat Menurun
lateralisasi

Pemeriksaan Audiometri : Tuli sensorineural (50db) sedang kanan dan kiri


Pemeriksaan Timpanometri : Tipe A
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan garputala, audiometri dan timpanometri?3,2
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan garputala, audiometri dan
timpanometri?4,3
c. Baaimana cara pemeriksaan tes rinne?5,4
d. Bagaimana cara pemeriksaan tes weber?6,5
e. Bagaimana cara pemeriksaan tes schwabach?7,6
f. Bagaimana cara pemeriksaan tes audiometri?8,7
g. Bagaimana cara pemeriksaan tes timpanometri?9,8
h. Apa indikasi dari pemeriksaan garputala?10,9
i. Apa indikasi dari pemeriksaan audiometri dan timpanometri?11,10
j. Apa klasifikasi dari timpanometri?12,11

Hipotesis : tuan R 65 tahun menderita presbikusis karena faktor usia.

a. Diagnosis kerja
b. DD 1,3
c. Algoritma diagnosis 2,4
d. Definisi 3
e. Etiologi 4,5
f. Klasifikasi 5,6
g. Epidemiologi 6, 9
h. Faktor resiko 7,8
i. Patofisiologi 8,7
j. Patogenesis 9,10
k. Manifestasi klinis 10,11
l. Pemeriksaan penunjang 11,12
m. Tatalaksana (farmako & non farmako) 12,13
n. Prognosis 13, 1
o. Komplikasi 1, 2
p. Pencegahan dan edukasi 2,3
q. SKDI

LI

1. Anatomi & histologi telinga 4, 6, 12, 3


2. Fisiologi telinga 5, 7, 13
3. Presbikusis
4. Tuli 9, 10, 1
5. Pemeriksaan THT 8, 11, 2

Anda mungkin juga menyukai