Dari hasil survei yang kami lakukan, kami menemukan kecelakan kerja yang terjadi di laboratorium Biologi Farmasi ketika praktikum kimia bahan alam. Pada tahun 2014, di laboratorium biologi farmasi saat dilakukannya praktikum kimia bahan alam terjadi kecelakan kerja yang di alami salah satu mahasiswa farmasi angkatan 2011 yaitu mengakibatkan pecahnya tabung bulat rotary evaporator yang digunaakan untuk pemisahan ekstrak dan pelarutnya. Hal ini di akibatkan karena praktikan saat itu tidak memperhatikan penggunaan alat dengan baik, yaitu praktikan lupa membuka tutup kecil dibagian atas alat, untuk mengeluarkan tekanan atau gas yang ada didalam alat ketika ingin mengeluarkan ekstrak dari alat tersebut. Sehingga, dikarenakan tekanan yang masih tinggi didalam alat tersebut menyebabkan tabumg terdorong, saat praktikan ingin melepaskan pengunci tabung bulat yang dihubungkan dengan rotary evaporator sehingga tabung tersebut pecah. Beruntung saat itu tidak terjadi luka serius hanya tabung alat rotary evaporator pecah dan tidak dapat digunakan beberapa hari sebelum tabung tersebut diganti. Hal yang sama terulang kembali di tahun 2015 ini, oleh salah satu mahasiswa angkatan 2012 dilaboratorium yang sama yaitu biologi farmasi. Dimana tabung bulat rotary evaporator pecah tetapi hal ini diakibatkan ketidak telitian praktikan saat mencoba melepaskan tabung bulat dari rotary evaporator sehingga tabung pecah. Dari informasi salah satu asisten praktikum, kemungkinan saat praktikan melepaskan tabung tidak memegang alas tabung dengan baik atau saat menarik tabung untuk melepaskan dari rotari evaporator terlalu kuat dan alas tabung tidak di pegang sehingga memungkinkan tabung tersebut jatuh dan pecah. Beruntung pada kejadian ini tidak terjadi luka serius hanya alat rotary tidak bisa digunakan sebelum tabung diganti. Praktikan yang melakukan praktikum cukup memenuhi persyaratan karena menggunakan alat pelindung diri yang cukup untuk meminimalkan ketika terjadi kecelakaan kerja yaitu jas lab, masker dan sarung tangan serta sepatu yang tertutup sehingga tidak terjadi luka yang serius pada praktikan. Hanya saja praktikan harus lebih meningkatkan ketelitian dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat laboratorium. 2. Analisis penyebab kecelakaan yang terjadi: Terjadinya kecelakaan tersebut, dikarenakan kurangnya keteletian dan pemahaman serta perhatian praktikan dalam penggunaan alat rotary evaporator. Kejadian - kejadian seperti tingginya tekanan gas pada alat akan menyebabkan hal yang berbahaya misalnya meledaknya alat, atau tumpahnya pelarut yang digunakan, jika pelarut atau bahan kimia yang digunakan mudah terbakar, menyebabkan korosif, dll maka akan semakin membahayakan praktikan tersebut.