Anda di halaman 1dari 5

Pemberian Medikasi secara Oral

JUDUL SOP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
............................ ....................... .......................

Standar Operasional Tanggal terbit Ditetapkan oleh Ketua STIKes dr. Soebandi
Prosedur 21/06/2017 Jember

Oleh: ...................................................
Yugi Hari CP
Pengertian Pemberian obat melalui mulut yang dapat memberikan efek lokal dan
sistemik

Tujuan 1. Memberi obat yg memiliki efek lokal / sistemik melalui


saluran cerna
2. Membri obat tanpa harus merusak jaringan dan kulit
3. Memberikan obat tanpa menimbulkan nyeri
Persiapan alat 1. Baki berisi obat-obat atau kereta dorong obat
2. Kartu atau buku rencana pengobatan
3. Mangkuk sekali pakai untuk tempat obat
4. Tisue (jika diperlukan)
5. Pemotong obat (jika diperlukan)
6. Martil dan sendok penggerus (jika diperlukan)
7. Gelas pengukur (jika diperlukan )
8. Gelas dan air minum
9. Sedotan
10. Sendok
11. Pipet
12. Spuit sesui ukuran mulut anak-anak (jika diperlukan)

Prosedur 1. Sipkan peralatan dan cuci tangan .


2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral
(kemampuan menelan, mual atau muntah, adanya program
NPO/tahan makan dan minum, akan dilakukan pengisapan
lmbung tidk terdapatnya bunyi usus)
3. Periksa kembali instruksi pengobatan (nama klien, nama dan
dosis obat, waktu dan cara pemberian), periksa tanggal
kedaluwarsa obat ada keraguan pada order pengobatan,
laporkan pada perawat berwenang atau dokter sesui dengan
kebijakn masing-masing institusi.
4. Ambil obat sesui keperluan (baca order pengobatan dan ambil
obat di almari, rak atau lemari es sesui yang diperlukan).
5. Siapkan obat-obat yang akan diberikan. siapkan jumlah obat
yang sesui dengn dosis yang diperlukan tanpa mengotaminasi
obat (gunakan teknik aseptic untuk menjaga kebersihan obat).
6. Lakukan konfirmasi ulang dgn membacakan instruksi
pmberian obat
7. Tablet atau kapsul
Tuang tablet atau kapsul dengan takaran sesuai kebutuhan ke
dalam mangkuk sekali pakai tanpa menyentuh obat.
Gunakan alat pemotong tablet (jika perlu) untuk membagi obat
sesui dengn dosis yang diperlukan. Buang bagian tablet yang
tidak digunakn atau sesui dengn kebijakan institusi masing-
masing.
Jika klien mengalami kesulitan untuk menelan, gurus obat
menjadi bubuk dengan menggunakna martil dan lumping
penggerus. Setelah itu, campurkan dengna meggunakan air
atau makanan .
Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat.
Beberapa obat tidak boleh digerus karena mempengaruhi daya
kerjanya.
8. Obat dalam bentuk cair
Putar/bolek-balik obat agar tercampur rata sebelum
dituangkan. Buang obat jika telah berubah warna atau menjadi
lebih keruh.
Buka penutup botol dan letakkan menghadp ke atas.
Menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
Pegang botol obat sehingga sisi labelnya akan berada pada
telapak tangan anda kemudian tungkan obat jauh dari
label.mencegah label menjadi rusak akibat tumpahn cairan
obat sehingga label tidak dapat dibaca dengan tepat.
Tuangkan obat dengan takaran sesai dengan takaran sesui
kebutuhan ke dalam mangkuk obat berskala.
Sebelum menutup botol, usap bagian bibir botol dengan kertas
tisu.
Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat
yang mongering pada tutup botol.
Jika jumlah obat yang diberikan hanya sedikit (kurang dari 5
ml ), gunakan spuit steril tanpa jarum untuk mengambilnya
dari botol.
9. Berikan obat pada waktu dan dengna cara yang benar:
Identifikasi klien dengn tepat.
Jelaskan tujuan dan daya kerja obat dengan dengan bahasa
yang dapat dipahami oleh klien.
Atur pada posisi duduk. Jika tidak memungkinkan , atur posisi
lateral.
Posisi ini membantu mempermudah untuk menelan dan
mencegah aspirasi.
Kaji tanda-tanda vital jika diperlukan (pada obat-obat tertentu):
Ukur nadi sebelum pemberian digitalis, ukur tensi
sebelum pemberian obat penurun tensi, ukur frekuensi
pernapasan sebelum pemberian narkotik.
Jika hasilnya di atas atau di bawah normal, laporkan
kepada dokter yang bersangkutan.
Beri klien air yang cukup untuk menelan obat jika sulit
menelan, anjurkan klien meletakkan obat di lidah bagian
belakan kemudian anjurkan minum.
Stimulasi lidah bagian belakang akan menimbulkan reflex
menelan.
Jika rasa obat tidak enak, minta klien untuk mengisap beberapa
butir es batu sebelum minum obat atau beikan obat dengan
dicampur jus apel, pisang, atau air gula.
Jika klien mengatakan obat yang ada berikan berbeda dengan
obat yang dibeikan pada hari-hari sebelumnya, obat jangan
anda berikan terlebih dahulu sebelum anda mengecek ulang
pada buku catatan obat\.
Tetap bersama klien sampai obat ditelan habis.
10. Catat obat yang telah diberikan, meliputi nama dan dosis obat,
setiap keluhan , dan tanda tangan anda. Jika obat tidak dapat
masuk atau dimuntahkan, catat secara jelas alasannya dan
tindakan perawatan yang sudah dilakukan sesui ketentuan
institusi.
11. Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar.
12. Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien (biasanya 30
menit setelah pemberian obat).
Referensi Kusyati, et al. 2014. Keterampilan dan prosedur laboratotium
keperawatan dasar Edisi 2. EGC. Jakarta

1. PEMBERIAN OBAT KEPADA BAYI DAN ANAK-ANAK


pilih sarana yang tepat untuk mengukur dan memberikan obat pada bayi dan anak-
anak. (mangkuk plastic sekali pakai, pipet tetes, sendok, spuit plastic tanpa jarum,
atau spuit tuberkulin).
Cairkan obat oral dengan sedikit air.
Agar mudah ditelan. Jika menggunakan air yang banyak, anak mungkin akan
menolak untuk meminum seluruh obat yang dibeikan dan meminum hanya
sebagian.
Gerus obat yang berbentuk padat/tablet dan campurkan dengna zat lain yang dapat
mengubah rasa pahit, misalnya madu, pemanis buatan.
Posisikan bayi setengah duduk dan berikan obat pelan-pelan
Mencegah aspirasi.
Jika menggunakan spuit, letakkan spuit sepanjang sisi lidah bayi.
Posisi ini mencegah gag reflek dan mengeluarkan kembali obat yang diberikan.
Dapatkan informasi yang bermanfaat dari orang tua anak mengenai bagiamana
memberiakn obat yang paling baik pada anak yang bersangkutan.
jika anak tidak kooperatif selama pemberian obat, lakukan langkah-langkah
berikut.
Letakan anak di atas pangkuan anda dengna tangan kanan di belakang tubuh anda.
Pegang erat tangan kiri anak dengan tangan kiri anda.
Amankan kepala anak dengan lengan kiri dan tubuh anda.
Setelah obat diminum, ikuti dengna memberikan minum air atau minuman lain
yang dapat menghilangkan rasa obat yang tersisa.
Lakukan higinene oral setelah anak-anak minum obat disertai pemanis

2. MEMBERIKAN OBAT SECARA SUBLINGUAL


Pengertian
Pemberian obat dengan cara meletakkannya dibawah lidah sampai diabsorbsi ke
dalam pembuluh darah.
Tujuan
Memperoleh efek local dan sistemik.
Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral.
Menghidari kerusakan obat oleh hepar.
Prosedur pelaksanaan
Secara umum persiapan dan langkah-langkah sama dengan pemberian obat secara
oral. Hal yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberi penjelasan untuk
meletakkna obat dibawah lidah, obat tidak boleh ditelahn, dan biarkan berada di
bawah lidah sampai habis di absorbs seluruhnya.

Sumber: Bogainfo.com/2016/09

Catatan
Obat yang biasa diberikan dengan cara sublingual adalah antihipertensi atau beta
blocker

3. PEMBERIAN OBAT SECARA BUKAL


Pengertian
Pemberian obat dengan cara meletakkannya di antara gusi dengna membrane mukosa
pipi.
Tujuan
Memperoleh efek local dan sistemik.
Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral
Menghindari kerusakan obat oleh hepar.
Prosedur pelaksanaan
Sumber: slidesharecdn.com/Fbuccaldrugdeliverysystem

Secara umum sama dengn pemberian obat dengan cara oral. Akan tetapi, klien perlu
diberi penjelasan bahwa obat harus diletakkan di antara gusi dan selaput mukosa pipi
sampai seluruh obat habis diabsorbsi.

DAFTAR PUSTAKA

Kusyati, et al. 2014. Keterampilan dan prosedur laboratotium keperawatan dasar Edisi 2.
EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai