Referrat Ikm Manajemen Puskesmas Alvt
Referrat Ikm Manajemen Puskesmas Alvt
PENDAHULUAN
sehat bagi tiap penduduk dalam wilayah kerjanya agar dapat mewujudkan
setiap warga Negara. Namun di saat ini banyak dari penduduk Indonesia
kesehatan di rumah sakit, untuk sakit batuk dan pilek yang harusnya bisa
merupakan tempat pelayanan yang dapat dijangkau pertama bila terjadi suatu
1
penyakit. Namun apabila citra puskesmas sendiri di masyarakat sudah buruk
masyarakat akan beralih pada pelayanan kesehatan yang lain. Karena banyak
maka mereka lebih tertarik beralih berobat kepada dukun atau berbagai orang
pintar yang mereka percayai karena dirasa biayanya lebih murah dan tidak
belum berjalan sesuai dengan tujuan dan tugas pokok sesuai dengan yang
ulang tentang tujuan dan fungsi pokok puskesmas. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan digambarkan tentang tujuan dan fungsi pokok puskesmas
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Puskesmas
A. Pengertian Puskesmas
terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang
B. Tujuan Puskesmas
Puskesmas memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Definisi Manajemen
3
b. Manajemen adalah proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya
efektif
tertentu dengan jalan menggerakkan orang dan sumber-sumber lain yang tersedia.
a. Manusia (men) :
4
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk
mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya
manusia sebagai faktor utama, manusialah yang melakukan kegiatan dan akivitas.
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang
salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi
tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.Bahan apa yang dikelola untuk
harus cukup tersedia baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitasnya.
c. Mesin (machine) :
akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
d. Metode (methode) :
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat
5
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
manusianya sendiri.
sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan
pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
f. Dana (Money) :
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa
uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
6
organisasi. Mengingat sifat keterbatasan dan ketidakpastian yang melekat, maka
unsur-unsur ini harus dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien melalui
pengawasan-pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum
komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi,
monitoring, evaluasi)
yang ingin diterapkan, namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut :
tatanan sehat)
7
2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai
8
Perbedaan model manajemen puskesmas dapat dilihat ditabel dibawah
ini :
Fungsi Kegiatan
Manajemen
Perenca Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang
Naan dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan meliputi;
kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya).
Sedangkan perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan
setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas
9
Kesehatan Kabupaten/Kota
Pengorganisa Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural
sian Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional
Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok Puskesmas,
terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga
perawat dan bidan.
Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan
pembinaan ke desa-desa
Penggerakan Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam rangka
Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor
Adanya proses kepemimpinan
Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan
seluruh staf
Pengawasan Melalui pemantauan laporan kegiatan
dan Evaluasi Pemantauan wilayah setempat (PWS)
Supervisi
Rapat rutin (staff meeting)
terhadap semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi
tuntunan dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif.
guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas
10
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk
3. Upaya penunjang
sebagai berikut :
1. Persiapaan
persiapan :
2. Analisis Situasi :
situasi akan menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan
11
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi
Langkah ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta
Puskesmas.
Analisis ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan, obat & bahan habis pakai, peralatan,
1. Identifikasi masalah
2. Prioritas masalah
3. Merumuskan masalah
4. Penyebab masalah
b. Penyusunan RUK
yang berlaku secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian
12
prasarana, dan operasional puskesmas. RUK yang disusun tersebut merupakan
RUK untuk tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada
bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan
pada tahun sebelumnya (H-1). Dalam hal ini diharapkan penyusunan RUK telah
selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan januari tahun berjalan (H).
dari anggaran daerah (DAU), adalah dari pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri
Penyesuaian ini dilakukan, karena RPK yang disusun adalah persetujuan atas
RUK tahun lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang
13
DAU), dan lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun
2. Lokakarya mini
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi
Puskesmas.
model manajemen yang cocok dan efektif untuk Puskesmas yang bersangkutan.
Model Manajemen P1 P2 P3
14
Microplanning adalah penyusunan rencana 5 (lima) tahunan dengan tahapan tiap-
kematian bayi, anak balita dan fertilitas dalam wilayah kerjanya yang pada
dimiliki dan masalah yang dihadapi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien, (2) meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan,
dan (3) meningkatkan kemampuan staf Puskesmas dalam berfikir secara analitik
angka kematian bayi dan anak balita serta angka fertilitas, maka perencanaan yang
program Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Gizi, Imunisasi, dan
terhadap upaya penurunan angka kematian bayi, anak balita, dan angka fertilitas.
15
b. P2 (Penggarakan dan Pelaksanaan) Puskesmas
Puskesmas untuk bekerja sama dalam Tim dan membina kerja sama lintas
suatu proses dinamika kelompok yang diikuti dengan analisis beban kerja masing-
Lintas Sektoral yaitu dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan
sekali. Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja sama lintas
sektoral dalam membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan termasuk
pertemuan lintas sektoral setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral selama 3 (tiga) bulan yang lalu dan
memecahkan masalah yang dihadapi, kemudian disusun rencana kerja sama lintas
pertemuan antar tenaga Puskesmas pada setiap akhir bulan untuk mengevaluasi
16
pelaksanaan rencana kerja bulan yang lalu dan membuat rencana bulan yang akan
hasil rapat dari tingkat kabupaten, kecamatan dan lain sebagainya, (b)
diketahuinya hasil dan evaluasi kegiatan Puskesmas bulan lalu, (c) diketahuinya
hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu, (d) dirumuskannya
cara pemecahan masalah, (e) disusunnya rencana kerja harian petugas selama satu
bulan yang akan datang, (f) diberikannya tambahan pengetahuan baru, (h)
disusunnya POA Puskesmas, baik POA tahunan maupun bulanan, dan (i)
Puskesmas dengan prestasi kerja baik (Strata I), Strata Puskesmas dengan prestasi
kerja cukup (Strata II) dan Strata Puskesmas dengan prestasi kerja kurang (Strata
rangka peningkatan fungsi Puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah. Hal ini
diharapkan agar dapat menimbulkan gairah kerja, rasa tanggung jawab dan
17
mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan Puskesmas dalam
masa mendatang, dan (c) mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan
non fisik dan keadaan lingkungan wilayah kerja Puskesmas yang dapat
Puskesmas ada 3 (tiga) area yang perlu dibina yaitu : (a) Puskesmas sebagai
yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi tanggung jawab Puskesmas
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sehat bagi tiap penduduk dalam wilayah kerjanya agar dapat mewujudkan
19
1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)
2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)
3. Model P1 P2 P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan,
pengawasan-pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum
komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi,
monitoring, evaluasi)
sebagai berikut :
1. Persiapaan
2. Analisis situasi
dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan
20
Adapun untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas,
diperlukan model manajemen yang cocok dan efektif untuk Puskesmas yang
bersangkutan.
Model Manajemen P1 P2 P3
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan.2001
2. A.A Gde Muninjaya. Manajemen Kesehatan.EGC : Jakarta.2002
3. Elainel la Monica. Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan.
EGC : Jakarta.2005
4. Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
:128/Menkes/SK/II/2004.
5. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas.
2006
21