Anda di halaman 1dari 6

Sel prokariotik dan sel eukariotik

Sel adalah unit terkecil yang menyusun setiap tubuh makhluk hidup. Tergantung pada
kompleksitas strukturnya, sel dibagi atas dua kelompok, yakni sel prokariotik dan sel
eukariotik. Organisme-organisme yang terbentuk atas sel-sel prokariotik disebut prokariota,
sedangkan eukariota terbentuk atas sel-sel eukariotik.

Struktur Sel Prokariotik


Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri modern /
bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran
sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh
bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom,
sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA). Dinding sel bakteri berfungsi untuk
menahan tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air
kedalam sel, dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat
dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan , yaitu bakteri
gram positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram positif, hamper 90% komponen
dinding selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada bakteri gram negative berkisar
antara 5 20%.
Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan
pengangkutan larutan ke dalam sel; berperan dalam transfer elektron dan fosforilasi
oksidatil; pada bakteri aerob berperan dalam pengeluaran enzim hidrolitik; sebagai tempat
enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam biosintesis DNA, polimer dinding sel
dan lipid selaput.
Komponen utama membran sel tersusun atas lipid dan protein atau lipoprotein.
Membran sel bakteri dan sianobakteri membentuk lipatan ke dalam yang dinamakan
mesosom. Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam pembelahan sel. Sedangkan
pada sianobakteri, mesosom berfungsi sebagai kompleks fotosintetik yang mengadung
pigmen fotosintesis.

Di dalam sitoplasma terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000 ribosom yang tersusun
atas RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Ribosom prokariotik
tersusun atas sub unit kecil dan sub unit besar yang berukuran 30 S dan 50 S (Svedberg).
Pada saat proses transaksi, kedua sub unit ini bersatu untuk menjalankan fungsinya. Di
dalam sitoplasma juga terdapat molekul protein dan enzim yang digunakan dalam setiap
reaksi kimia di dalam sitoplasma. Bakteri juga menyimpan cadangan makanan di sitoplasma
dalam bentuk granula- granula tidak larut air. Materi genetik sel prokariotik membentuk
suatu struktur yang dinamakan nukleoid, merupakan kromosom tunggal. Antara materi inti
dengan sitoplasma tidak terdapat pembatas atau tidak memiliki membrane inti. Sel
prokariotik mengandung sejumlah kecil DNA dengan total panjang antara 0,25 mm sampai
3 mm yang mampu mengkode 2000 3000 protein.
Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multi seluler.
Sel eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum
endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus
dan mikro filamen. Organelorganel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda-
beda.
karakteristik-karakteristik yang membedakan organisme prokariotik dan eukariotik
dijelaskan dibawah ini:
a. Membran Inti
Perbedaan utama keduanya adalah ada tidaknya membran inti. Sel prokariotik
tidak memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti.
b. Ukuran Sel
Lebih sederhananya struktur sel prokariotik berhubungan dengan ukurannya
yang lebih kecil. Sel-sel prokariotik memiliki rasio luas permukaan terhadap volume
yang lebih tinggi, ini membuat sel prokariotik dapat menyerap nutrisi dan
memasoknya ke bagian-bagian sel secara lebih cepat. Kebalikannya, rasio luas
permukaan terhadap volume lebih kecil pada sel eukariotik. Selain itu sel-sel
eukariotik juga memiliki berbagai organel-organel khusus yang memiliki fungsinya
masing-masing.
c. Kromosom
Kromosom pada sel prokariotik berjumlah satu dan memiliki bentuk
melingkar. Kromosom pada prokariota terbentuk atas Asam deoksiribonukleat atau
Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan protein. Kromosom pada eukariota biasanya
berjumlah lebih dari satu dan terbentuk atas DNA, histon, dan protein lain.
d. Ribosom
Ribosom adalah organel yang bertanggung jawab atas sintesis protein dalam
sel. Umumnya ribosom terbentuk atas dua subunit. Pada prokariota, ribosom bertipe
70S, kedua subunit 50S dan 30S. Ribosom pada eukariotik bertipe 80S, kedua subunit
60S dan 40S. Tipe-tipe ribosom tersebut dibagi berdasarkan ukuran dan koefisien
pengendapannya.
e. Organel-Organel

Ukuran sel prokariotik relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran sel
eukariotik. Sebagai akibatnya organel-organel seperti mitokondria, badan golgi,
retikulum endoplasma, dan kloroplas tidak dimiliki oleh sel prokariotik yang lebih
kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Sel eukariotik memiliki organel-organel
tersebut.

f. Pembelahan Sel
Prokariota bereproduksi dengan metode pembelahan fisi biner. Pada
organisme prokariota, sel induk (haploid) membelah menjadi dua sel anak yang sama.
Eukariota memiliki sel diploid yang membelah secara mitosis, kemudian setelah itu
membelah menjadi dua haploid dengan cara meiosis, sel-sel gamet haploid menyatu
membentuk sel diploid.
g. Organisme
Bakteri adalah contoh prokariota yang paling umum; sedangkan ganggang dan
jamur bersama dengan semua tumbuhan dan hewan termasuk sebagai eukariota. Virus
menyerupai sifat sel kedua kelompok, karena itu virus tidak termasuk prokariota
maupun eukariota.
h. Evolusi
Para ilmuwan berpendapat bahwa prokariotik adalah organisme-organisme
paling awal yang ada di bumi. Setelah menjalani berbagai perubahan dalam senyawa
organik, sel-sel prokariotik berkembang menjadi sel eukariotik yang lebih kompleks
seiring berjalannya waktu. Lebih tepatnya eukariota pertama adalah hasil evolusi dari
prokariota yang ada pada jaman dahulu.

Tabel perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik berdasarkan DNA dan
letak kromosom
No Prokariotik Eukariotik
1 Tidak memiliki inti yang sebenarnya, Memiliki nukleus yang
materi inti tersebar dalam sitoplasma sebenarnya karena materi inti
karena tidak mempunyai membran inti dilingkupi oleh membran inti

2 Memiliki DNA yang lebih sederhana, Memiliki DNA yang lebih kompleks,
lebih sedikit mengandung pasangan basa lebih banyak mengandung pasangan
nukleotida, berbentuk sirkuler. basa nukleotida, sehingga harus
digulung pada protein histon (ada
histonnya).

3 Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1


(satu)

4 Tidak memiliki intron hanya ekson Memiliki intron dan ekson


5 Memiliki eperon Tidak memiliki eperon
6 Proses transkipsi dan translasi dapat translasi terjadi di sitoplasma. Keduanya
terjadi secara simultan tidak dapat berjalan secara bersamaan
7 Proses transkripsi terjadi lebih Transkripsi lebih rumit terjadi di
sederhana karenakan akses RNA polimirase
terhadapa DNA lebih lama akibat DNA
dikemas secara kompak dengan protein
histon
Proses
8 regulasi protein lebih sederhana Proses regulasi proteinnya lebih kompleks
8
8

Anda mungkin juga menyukai