Anda di halaman 1dari 13

PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA

PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG


TAHAP II

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air disusun secara terpadu pada
setiap wilayah sungai berdasarkan strategi pengelolaan sumber daya air yang dipilih dari
alternatif strategi yang terdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air. Strategi
tersebut dipilih dalam wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai
yang bersangkutan, tahapan ini merupakan langkah awal yang memiliki nilai strategis
dalam penyusunan rencana pengelolaan sumber daya air.

Pada tahap inventarisasi sumber daya air dan tahap penyusunan rencana
pengelolaan sumber daya air dilakukan secara terkoordinasi dengan instansi yang terkait,
masyarakat dan dunia usaha melalui konsultasi publik untuk menjaring masukan,
permasalahan, dan/atau keinginan dari para pemilik kepentingan.

Dengan diberlakukannya kembali Undang-Undang nomor 11 tahun 1974 tentang


Pengairan sebelum dilakukannya penyusunan Rencana Pengelolaan SDA Wilayah Sungai,
terlebih dahulu perlu dilakukan penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai yang berisi tentang :
1) Tujuan umum pengelolaan SDA,
2) Dasar-dasar pengelolaan SDA,
3) Prioritas dan strategi dalam mencapai tujuan,
4) Konsepsi kebijakan-kebijakan dasar pengelolaan SDA, dan
5) Rencana pengelolaan strategis.

Sebagai tindak lanjut dari penyusunan Pola Pengelolaan SDA WS tersebut, perlu disusun
Rencana Pengelolaan SDA yang merupakan perencanaan secara menyeluruh dan
terpadu, dimana perencanaan tersebut disusun dengan berpedoman kepada Pola
Pengelolaan SDA. Untuk mengimplementasikan kebijakan operasional pengelolaan
Sumber Daya Air Wilayah Sungai Belitung ke dalam rencana program kegiatan, maka
pada Tahun Anggaran 2016, Dinas Pekerjaan Umum Bidang SDA Pemerintah Provinsi

DRAFT LAPORAN INTERIM I-1


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

Kepulauan Bangka Belitung bermaksud menyusun garis arahan pengembangan melalui


Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan SDA WS Belitung (Tahap II) guna
mewujudkan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya air di wilayah sungai
tersebut secara serasi dan optimal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya
dukung lingkungan serta sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan nasional dan
daerah yang berkelanjutan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya
Air WS Belitung (Tahap-II) adalah melanjutkan kegiatan Penyusunan Rancangan Rencana
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Belitung (Tahap-II) dengan melakukan inventarisasi
data, desain dasar dan prakiraan kelayakan upaya fisik dan upaya non fisik setiap sektor
terkait dalam pengelolaan sumber daya air melalui konsultasi publik, melibatkan dan
berkoordinasi dengan instansi teknis yang berwenang sesuai bidang tugasnya dan unsur
masyarakat terkait.

Tujuan dari kegiatan Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya


Air WS Belitung (Tahap II) adalah tersusunnya Dokumen Rancangan Rencana
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Belitung yang merupakan perencanaan
secara menyeluruh dan terpadu antar sektor terkait dalam pengelolaan sumber daya air
serta digunakan sebagai pedoman dan arahan serta dasar/landasan penyusunan program
dan rencana kegiatan setiap sektor terkait dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya
air yang meliputi :
1) Konservasi sumber daya air,
2) Pendayagunaan sumber daya air,
3) Pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai,
4) Keterbukaan dan ketersediaan data dan informasi sumber daya air, serta
5) Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah.

DRAFT LAPORAN INTERIM I-2


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

1.3. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah terciptanya Rancangan Rencana Pengelolaan
Sumber Daya Air Pada Wilayah Sungai Belitung yang meliputi bidang :
1) Konservasi sumber daya air,
2) Pendayagunaan sumber daya air,
3) Pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai,
4) Keterbukaan dan ketersediaan data dan informasi sumber daya air, serta
5) Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah.
Sasaran yang akan dicapai dalam pekerjaan ini adalah:
1) Tersusunnya perencanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai secara
menyeluruh dan terpadu untuk jangka waktu 20 tahun kedepan sejak waktu
pelaksanaan ditetapkan.
2) Tersusunnya pedoman dan arahan yang digunakan sebagai dasar/landasan
penyusunan program dan rencana kegiatan dalam pelaksanaan konservasi sumber
daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air, ketersediaan
data dan informasi sumber daya air, serta pemberdayaan dan peningkatan peran
masyarakat, swasta, dunia usaha, dan pemerintah.
3) Tersusunnya pedoman dan arahan yang digunakan sebagai dasar penyusunan
program dan rencana kegiatan setiap sektor terkait sumber daya air yang dalam
pelaksanaanya dilakukan oleh instansi teknis yang berwenang sesuai bidang
tugasnya.
4) Memberikan masukan dan arahan pengembangan wilayah yang sesuai dengan
kondisi hidrologis, hidrometeorologis, hidrogeologis, potensi sumber daya air yang
tersedia pada wilayah sungai sehingga menjamin kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
5) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sumber
daya air wilayah sungai Belitung.

1.4. KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini diharapkan tersusunnya dokumen pedoman dan
arahan yang digunakan sebagai dasar/landasan penyusunan program dan rencana
kegiatan dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya
air, pengendalian daya rusak air, ketersediaan data dan informasi sumber daya air, serta
pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta, dunia usaha, dan pemerintah
untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang.

DRAFT LAPORAN INTERIM I-3


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

1.5. SUMBER DANA


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD yang tercantum dalam DPA
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016.

1.6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).

1.7. LOKASI KEGIATAN


Lokasi kegiatan ini terletak dalam Lingkup Wilayah Sungai Belitung dan secara
administratif meliputi 2 (dua) Kabupaten di Pulau Belitung yaitu Kabupaten Belitung dan
kabupaten Belitung Timur.
Gambaran lokasi WS Belitung dapat dilihat pada Gambar 1.1.

DRAFT LAPORAN INTERIM I-4


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

Gambar 1.1. Peta lokasi pekerjaan WS Belitung

DRAFT LAPORAN INTERIM I-5


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

1.8. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup kegiatan yang harus ditangani Konsultan meliputi tahapan sebagai
berikut:

a. Pengumpulan Data untuk Desain Dasar


Pengumpulan data pada tahap ini dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan peninjauan terhadap daftar usulan upaya fisik dan non fisik yang
terdapat dalam Dokumen Daftar Usulan Upaya Fisik dan Non Fisik
Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Belitung (Tahap-II).
Pengumpulan data ini digunakan untuk pengembangan prasarana sumber
daya air, khususnya untuk prasarana yang sudah ada (eksisting) dan
rencana pembangunan baru; misalnya bangunan pengambilan (intake),
bendung, bendungan dan lainnya, diperlukan data dan informasi berikut:
a. Pengukuran topografi 1:25.000 atau 1:50.000; pengukuran situasi
(1:200 atau 1:500) dan penampang memanjang dan melintang (1:200)
di lokasi prasarana- sarana sumber air daya air yang akan direncanakan.
b. Penyelidikan geoteknik:

No. Kegiatan Persyaratan

1 Pemeriksaan geologi Di lokasi bangunan yang akan


permukaan direncanakan
2 Bor mesin atau bor tangan Masing-masing 1 titik/sampel di as
bangunan, di bagian hulu dan di
bagian hilir sungai.
3 Sumuran uji, paritan, tes Untuk lokasi bangunan yang akan
laboratorium direncanakan minimal 1 titik/sampel
untuk 1 km panjang bangunan
rencana atau 4 titik/sampel utk 1 km2
daerah rencana.
4 Identifikasi dan Klasifikasi tanah Hanya pada bangunan besar atau
semi detail bangunan utama.
5 Indentifikasi lokasi ketersediaan Disebutkan jenis material bahan
dan formasi geologi
sumber material bahan bangunan dan potensi volume serta
bangunan (quarry) lokasinya.
6 Indentifikasi lokasi buangan Disebutkan potensi volume buangan
galian galian serta lokasinya.

DRAFT LAPORAN INTERIM I-6


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

b. Analisis Desain Dasar


Desain dasar upaya fisik, antara lain, memuat lokasi, tata letak dan
perkiraan tipe dan ukuran bangunan, ketersediaan bahan bangunan, dan
lokasi buangan bahan galian.
Desain dasar upaya nonfisik, antara lain, memuat jenis kegiatan, lokasi, dan
waktu pelaksanaan.
Analisis yang dilaksanakan dalam desain dasar meliputi :
Kesesuaian jenis tanaman konservasi dengan lahan
Analisis geoteknik
Analisis stabilitas lereng sederhana
Analisis stabilitas bangunan
Analisis kualitas air
Analisis manajemen aset
Pengukuran topografi, identifikasi jenis, besaran, lokasi bangunan
Analisis debit
Penentuan jenis, tipe bangunan dan ukuran
Pemilihan lokasi bangunan
c. Analisis Prakiraan Biaya Upaya Fisik dan Non Fisik
Prakiraan kelayakan untuk upaya non fisik dan upaya fisik dilakukan
berdasarkan pertimbangan ekonomi, sosial, teknis, dan lingkungan sebagai
berikut :
1. Pra Kelayakan Ekonomi
Pra kelayakan ekonomi, terdiri atas 2 (dua) bentuk, yaitu:
- Investasi baru (bangunan konservasi sumber daya air, bangunan
pengambilan air baku, pembukaan lahan irigasi, bangunan
pengendali banjir dan lain-lain).
- Pengembangan program yang sudah ada (atau perbaikan
sistem)
2. Pra Kelayakan Sosial
Pra kelayakan sosial khususnya ditekankan pada pendapat
masyarakat setempat terhadap kesiapan masyarakat untuk menerima
rencana kegiatan.

DRAFT LAPORAN INTERIM I-7


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

3. Pra Kelayakan Teknis


Khusus untuk upaya fisik (bangunan sumber daya air) dilakukan pra-
kelayakan teknis dengan melakukan tinjauan terhadap kondisi topografi,
geologi, geoteknik yang memungkinkan untuk didirikan bangunan SDA.
4. Pra Kelayakan Lingkungan
Pra Kelayakan Lingkungan Hidup dilaksanakan dengan KLHS yang
merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan
suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
d. Penyusunan Konsep Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber
Daya Air
Konsep rancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibuat dalam
bentuk tabel/matrik yang dilengkapi dengan peta lokasi, peta tematik
berbasis GIS dan gambar tipikal bangunan.
e. Pertemuan Konsultasi Masyarakat
Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dilaksanakan 2 (dua) kali.
Pembahasan materi dalam PKM dibuat sidang komisi yang terdiri dari :
Komisi Konservasi SDA
Komisi Pendayagunaan SDA
Komisi Pengendalian Daya Rusak Air
Komisi Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA)
Komisi Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia
Usaha.
Tujuan dilaksanakannya PKM adalah untuk memperoleh koreksi, klarifikasi,
tanggapan, dan bahkan sanggahan terhadap Konsep Rancangan Rencana
Pengelolaan Sumber Daya Air yang disusun oleh konsultan, serta
menampung aspirasi, masukan-masukan dan harapan dari seluruh
pemangku kepentingan (stakeholder) di Wilayah Sungai Belitung untuk
disepakati bersama sebagai dokumen dasar/landasan penyusunan program
dan rencana kegiatan setiap sektor terkait dengan pengelolaan sumber daya
air.

DRAFT LAPORAN INTERIM I-8


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

f. Pengumuman Terbuka Rancangan Awal Rencana Pengelolaan


Sumber Daya Air
Pengumuman terbuka dilaksanakan melalui media masa/media elektronik
dan papan pengumuman di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, Dalam pengumuman dicantumkan waktu dan batas waktu
pengajuan keberatan/masukan/saran oleh masyarakat, yaitu selama 30 hari
kalender setelah diumumkan. Konsultan membantu Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menanggapi/menjawab
keberatan/masukan/ saran dari masyarakat.
g. Mendampingi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bangka Belitung
dalam proses penetapan Rancangan Rencana PSDA.
Konsultan mendampingi serta membantu Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Bangka Belitung dalam proses penetapan rancangan rencana PSDA sampai
rencana PSDA ditetapkan.
h. Pengumpulan Data untuk Desain Dasar
Konsultan akan melakukan persiapan-persiapan antara lain :
Mobilisasi personil, peralatan dan bahan;
Persiapan kantor, base camp, dan perlengkapan lainnya;
Menyusun schedule program kerja (personil, peralatan dan bahan)
secara rinci;
Mengkaji study-study terdahulu, Norma, Standart, Kriteria, Pedoman,
Peraturan dan Perundang-undangan terkait;
Orientasi lapangan untuk setiap item pekerjaan pokok untuk
pengumpulan data lapangan (kondisi dan permasalahan);
Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pekerjaan Konsultansi;
Menyusun Rencana Kesehatan Keselamatan Kerja dan Kontrak (RK3K);
Mengadakan Technical Meeting sebelum memulai kegiatan lapangan.
Dalam Technical Meeting ini dibahas segala macam persiapan dan
program kerja RMK (Rencana Mutu Kontrak) dan RK3K (Rencana
Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Kontrak) yang harus dilaksanakan
tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan.

DRAFT LAPORAN INTERIM I-9


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

i. Pengumpulan Data Sekunder


Kegiatan pengumpulan data sekunder antara lain :
Peta rupa bumi;
Peta wilayah sungai
Peta Administratif Provinsi dan Kabupaten
Data-data pembangunan atau rencana pembangunan yang berkaitan
dengan WS Belitung
Rencana tata ruang wilayah propinsi/ kabupaten.
Data geologi, hidrologi, geografi, dan areal banjir.
Tata guna lahan, kawasan pariwisata, Kawasan lindung, hutan serta
lingkungan hidup umumnya.
Prasarana masyarakat, sosial, pertanian, petenakan, agroekonomi,
perikanan, industri, irigasi serta drainase.
Penggunaan air, potensi berbagai permasalahannya, dan data lainnya
Data sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan serta kebijakan
pemerintah;
Data kepemilikan lahan (pemilik, penyewa, penggarap);
Daftar Harga Bahan Material dan Upah setempat;
Dan data-data lain yang menurut penyedia jasa diperlukan sebagai
pendukung pelaksanaan pekerjaan ini.
Semua data tersebut diatas harus dikumpulkan dan dipelajari, dianalisa
oleh penyedia jasa dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
j. Pekerjaan Pendahuluan
Menyiapkan rencana pelaksanaan study
Koordinasi dengan instansi/unit terkait
Menentukan alternatif lokasi studi
Inventarisasi kondisi fisik dan permasalahan di lokasi studi serta
penilaian keadaan eksisting.
Mempelajari karakteristik sungai, geomorfologi system Sungai secara
umum.
Inventarisasi dan identifikasi lapangan terhadap permasalahan banjir,
bangunan-bangunan keairan yang telah ada yang berkaitan dengan
pemanfaatan sumber daya air dan pengendalian sungai.

DRAFT LAPORAN INTERIM I - 10


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

Inventarisasi kegiatan manusia/alam di alur sungai yang dapat


mempengaruhi morfologi dan karakteristik sungai tersebut.
Rencana pengembangan daerah yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh morfologi & karakteristik Sungai.
Penanganan/bangunan keairan yang sudah dilakukan, serta
pemanfaatan potensi sumber daya air.
Menyiapkan rencana pelaksanaan survei dan investigasi tambahan.
Penentuan referensi pengukuran (BM/TTG) dan batas lokasi survey
Segala hal tersebut diatas harus diasistensikan kepada Tim direksi dan
diadakan diskusi bersama instansi/unit teknis terkait/direktorat pembina
untuk mendapat persetujuan, hasil pembahasan pada diskusi tersebut
agar dituangkan di dalam Laporan Pendahuluan Final Sebagai dasar
untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

1.9. PELAPORAN
Kegiatan Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Belitung (Tahap II) ini diharapkan dapat memberikan produk laporan perencanaan,
analisa dan kajian terhadap pekerjaan, gambar-gambar rencana teknis, peta dan
dokumen pendukung lainnya. Laporan-laporan yang dimaksud yaitu sebagai berikut:
1. Laporan RMK (Rencana Mutu Kontrak)
2. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
3. Laporan Bulanan
4. Laporan Antara (Interim Report)
5. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
6. Laporan Akhir (Final Report)
7. Laporan Ringkasan (Executive Summary)
8. Laporan Penunjang
Laporan penunjang terdiri dari:
1. Buku 1 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Buku 2 : Spesifikasi Teknis dan Metoda Pelaksanaan
3. Buku 3 : Topografi;
4. Buku 4 : Inventarisasi data;
5. Buku 5 : Analisa Hidrologi;
6. Buku 6 : Dokumen Daftar Usulan Upaya Fisik dan Non Fisik;

DRAFT LAPORAN INTERIM I - 11


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

7. Buku 7 : Gambar/peta (Gambar peta Tematik (skala 1 : 250.000)


dan Gambar Tipikal Bangunan SDA);
8. Buku 8 : Dokumen Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya
Air Wilayah Sungai Belitung.

1.10. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
2. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
5. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
6. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
7. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok
Agraria
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 Tahun 2008 tentang
Pengolahan Sumber Daya Air
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2008 tentang Dewan
Sumber Daya Air
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2012, tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun
2010,Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi
Pemerintah
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 33 tahun 2011 tentang Kebijakan
Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun
2015 tentang Rencana Dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air Dan Tata
Pengairan
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2013 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air

DRAFT LAPORAN INTERIM I - 12


PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
PENGELOLAAN SDA WS BELITUNG
TAHAP II

1.11. SISTEMATIKA PELAPORAN


BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, informasi pekerjaan dan
lingkup pekerjaan.
BAB 2 : GAMBARAN UMUM WILAYAH SUNGAI
Bab ini menjelaskan mengenai kondisi eksisting wilayah pekerjaan, dilihat dari sudut
pandang geologi, topografi, dan kondisi fisik sungai dan bangunan-bangunan fasilitas
Sumber Daya Air, keadaan soial ekonomi dan kependudukan di wilayah pekerjaan, tata
guna lahan dan keadaan iklim curah hujannya.
BAB 3 : PEMILIHAN STRATEGI
Pada bab ini menguraikan acuan normatif, dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi,
penetapan strategi terpilih, dan analisis pemilihan strategi rencana pengelolaan SDA
Wilayah Sungai Belitung.
BAB 4 : INVENTARISASI SUMBER DAYA AIR
Bab ini menjelaskan mengenai inventarisasi data sumber daya air yang diantaranya
adalah kondisi hidrologis, hidrometeorologis, dan hidrogeologis; kuantitas dan kualitas
sumber daya air; kondisi lingkungan hidup dan potensi yang terkait sumber daya air;
kelembagaan pengelolaan sumber daya air; kondisi sosial ekonomi masyarakat terkait
sumber daya air; kebijakan terkait pengelolaan sumber daya air dan rencana strategis
dan rencana pembangunan daerah.
BAB 5 : ANALISIS DATA DAN KAJIAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Pada bab ini menguraikan mengenai analisa data mengenai konservasi sumber daya air,
pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak air, sistem informasi SDA, pemberdayaan
dan peningkatan peran masyarakat, dan investarisasi sumber daya air per Daerah Aliran
Sungai.
BAB 6 : UPAYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Pada bab ini menguraikan mengenai rekapitulasi perkiraan biaya dan matriks dasar
penyusunan program dan kegiatan rencana pengelolaan sumber daya air.

DRAFT LAPORAN INTERIM I - 13

Anda mungkin juga menyukai