Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Kuliah

Medikolegal Kedokteran Forensik


dr. Binsar Silalahi, Sp.F, DFM, SH.

Forensik secara istilah berarti penegakan hukum demi keadilan/projusticia.


Istilah forensik dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu diantaranya audit
forensic (keuangan), Digital Forensik (teknologi), Balistik Forensik (peluru senjata
api) dan lain lain. Sedangkan dalam bidang kedokteran dikenal istilah Kedokteran
Forensik. Kedokteran Forensik dapat diartikan sebagai penerapan ilmu
kedokteran dalam penegakan hukum demi keadilan.

Hukum dapat diartikan sebagai peraturan yang mengatur perilaku


manusia. Tujuan dari hukum adalah untuk mencapai situasi tertib, nyaman, adil
dan memastikan adanya kepastian hukum.
Produk produk hukum diantaranya;
Undang-undang, contohnya UUD 45, KUHAP (bentuk kitab)
Undang-undang lembaran, contohnya UU Narkotika, UU anti korupsi
Keputusan Presiden, Instruksi Presiden
Peraturan Daerah

Beberapa aturan perundang undangan yang berhubungan dengan aspek


medikolegal kedokteran forensik diantaranya;

KUHAP merupakan hukum acara.


KUHP memuat sanksi perdata (hutang piutang, warisan, persoalan pribadi) dan
pidana (pembunuhan, pemerkosaan, penipuan)

KUHAP Pasal 183


Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan
sekurangkurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu
tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.

KUHAP Pasal 184


(1) Alat bukti yang sah ialah:
a.keterangan saksi;
b.keterangan ahli;
c.surat;
d.petunjuk;
e.keterangan terdakwa.
KUHAP 133 134 -> Penyidik (polri) boleh meminta bantuan ahli lainnya/forensic
untuk tindakan pidana terhadap korban hidup maupun mati

KUHAP Pasal 133


(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik
luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak
pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
(3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit
harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut
dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang
dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

KUHAP Pasal 134


(1) Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak
mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga
korban.
(2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya
tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut.
(3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak
yang diberi tahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang-undang ini.

KUHP Pasal 48
Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak dipidana.

KUHP Pasal 50
Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang-undang,
tidak dipidana.
Catatan tambahan :

- Status pasien harus dibuat rapi di dalam medical record dan disertakan
hasil visum.
- Visum adalah keterangan tertulis berisikan hasil pemeriksaan dari korban
hidup atau mati untuk proses penegakan hokum dan keadilan.
- Autopsi harus ada inform consent, bila tidak mau dapat ditunggu hingga
2x24 jam
- Pada abortus dicatat sebab, cara, waktu kematian, identifikasi.
- Pada sumpah dokter terdapat lafal sumpah merahasiakan segala sesuatu
yang saya periksa. Dalam keadaan tertentu dokter dapat
memberitahukan kondisi pasiennya kepada orang terdekat pasien
tersebut agar tidak membahayakan orang terdekat pasien dan sebagai
langkah prefentif. Contoh; pasien TB

Anda mungkin juga menyukai