Makalah DSP 5 Pigmented Lesions
Makalah DSP 5 Pigmented Lesions
1.1.1 Hemangioma
Hemangioma merupakan suatu tumor jinak yang berkembang dari sel endotel. Kata
hemangioma berasal dari hema = darah, angeio = pembuluh dan oma = tumor.
Hemangioma merupakan suatu lesi vaskuler berwarna kebiruan, dimana bisa berbentuk
nodul ataupun tidak. Lesi ini banyak ditemukan pada anak-anak dan akan membaik ketika
memasuki masa pubertas. Kulit, kulit kepala serta jaringan ikat pada membran mukosa adalah
Perubahan warna pada lesi bergantung dari dalamnya proliferasi vaskuler di dalam
submukosa oral, jika dekat dengan epitel maka akan menghasilkan lesi berwarna merah
kebiruan, namun jika sedikit lebih dalam (di jaringan ikat) maka warnanya akan menjadi biru
gelap.
Lesi angiomatous ini kadang tidak menimbulkan perubahan warna pada permukaan
kulit, hal ini disebabkan lesi berada di dalam otot (hemangioma intramuskular).
Kebanyakan lesi hemangioma berbentuk nodul, namun beberapa ada yang berbentuk
makula, datar serta difus. Port-wine Hemangioma pada kulit wajah biasanya melibatkan
mukosa oral, lesi ini berwarna magenta dan datar (tidak terbentuk nodul).
1
Gambar port-wine hemangioma
Sebagian besar hamangioma oral terjadi di lidah, lesinya multinodular dan berwarna
merah kebiruan. Angioma lidah ini meluas sampai otot intrinsik dari lidah. Selain lidah,
hemangioma pada anak juga menyerang mukosa bibir, lesinya terlokalisasi, berwarna biru
dan menonjol.
2
Lesi vaskuler tipe ini juga terjadi di otak, dimana pada gambaran radiografi dapat
terlihat dinding pembuluh darah yang terkalsifikasi sehingga menghasilkan gambaran tram
Sering kali terjadi statis dengan trombosis pada kasus hemangioma, lesi vaskulernya
akan memucat bila diberi tekanan. Sebaliknya, jika terbentuk clot(sumbatan) intraluminal
maka akan mudah terpalpasi namun tidak akan memucat jika diberi tekanan. Trombus pada
angioma akan terkalsifikasi serta terasa keras ketika dipalpasi. Adanya nodul terkalsifikasi
Secara mikroskopis, lesi hemangioma terdiri dari dilatasi vaskuler yang banyak serta
dikelilingi oleh sel endotelial tanpa adanya lapisan otot, lesi seperti ini dikatakan sebagai
endotelial yang signifikan dengan kecilnya diameter lumen pembuluh darah. Kedua tipe
tersebut bisa terjadi di jaringan ikat subepitelial maupun meluas ke dalam diantara serat-serat
otot.
Perawatan dari hemangioma ini bisa berupa bedah konvensional, bedah laser maupun
cryosurgery. Lesi yang sudah meluas sampai ke otot lebih susah untuk ditangani secara bedah
dan kadang dibituhkan injeksi sclerosing agent (1% sodium tetradecyl sulfat) secara intralesi.
Injeksi ini akan menimbulkan rasa sakit setelah operasi dan untuk menanganinya pasien dapat
diberikan analgesik (oxydone atau aspirin dengan kodein). Lesi Cutaneous Port-Wine dapat
3
Selain itu pengobatannya juga bisa dengan menggunakan kortikosteroid secara oral,
injeksi maupun topikal. Namun pengobatan dengan kortikosteroid memiliki risiko yang
cukup serius seperti katarak, peningkatan tekanan darah dan kadar gula serta terhambatnya
pertumbuhan.
1.1.2. Varix
Dilatasi patologis vena atau venula menjadi varises/varicositosis dan bagian pusat dan
yang terlibat adalah lidah ventral. Varicositosis secara progresif menjadi menonjol atau
terlihat seiring usia. Jadi lingual varicositosis ditemukan pada individu muda. Lingual
varicositosis terlihat seperti : tortuous serpentine biru, merah, dan ungu yang mengitari
degeneratif pada adventitia dari dinding vena dan tidak terdapat konsekuensi klinis. Tidak
Dilatasi fokal vena atau grup venula disebut varix. Lesi ini biasanya muncul pada orang
muda dan umumnya berlokasi di bawah lidah, muncul atau terlihat sebagai fokal rised
pigmentasi. Bisa merah, biru, atau ungu, dan permukaan mukosa biasanya lobula atau
nodular. Varix menyerupai hemangioma, baik secara klinis maupun histologis, tapi dibedakan
mempunyai kecenderungan untuk secara spontan mengalami kemunduran. Dilain pihak varix
4
mempunyai potensi pertumbuhan yang terbatas, sekali varix terbentuk pembesaran yang lebih
lanjut jarang terjadi. Varix memperlihatkan dilatasi vena yang bisa berubah dari trauma
seperti bibir atau cheek biting. Trauma ini kemungkinan merusak dan melemahkan dinding
hemangioma. Mereka terlihat dengan dilatasi channel vaskular tunggal yang dibatasi oleh sel
endotelial yang kurang lapisan muskular, atau terdiri dari banyak channel tortuous.
dan kanalisasi.
Varises pada lidah dan mukosa bukal bisa tak terlihat dan tercampur dengan mastikasi.
Lesi dapat dieksisi atau dilepaskan dengan metode bedah termasuk elektrosurgery dan
lebih sakit dari eksisi. Agen skleroting ini harus langsung diinjeksikan kedalam lumina
1.1.3 Angiosarcoma
Kaposi`s sarcoma, angiosarcoma tidak berhubungan dengan HIV dan dapat terjadi dimana
saja pada tubuh manusia. Walaupun cavitas oral merupakan tempat yang sangat jarang untuk
terjangkit tumor, tetapi apabila terjadi akan menunjukkan warna merah, biru atau ungu.
Mereka berproliferasi sangat cepat dan menjadi nodular tumor. Angiosarcoma dapat muncul
dari sel endothelial pembuluh darah atau pembuluh limfe atau dari sel pericytic vascular.
Mereka memiliki prognosis yang buruk dan dirawat dengan radical eksisi.
5
Angiosarcoma pada mamae
Laki laki yang lebih tua ( pada mukosa oral dan kulit di ekstremitas bawah )
menunjukkan kecenderungan yang besar untuk mengalami metastasis dan kemungkinan tidak
pernah menyebabkan kematian pasien. Tumor oral dan kutan berasal dari origin multifocal,
bukan bermetastasis dari tumor primer. Tumor oral berwarna merah, biru dan ungu, dan
palatum keras merupakan tempat predileksinya. Sedangkan tumor kulit cenderung bertempat
6
di bagian dorsal kaki dan tumit. Bentuk pada orang orang Afrika ditandai dengan
pembesaran nodulus limfatikus dan dapat berpotensi menjadi penyakit mematikan. Karena
bentuk ini tidak muncul dengan lesi oral, maka bentuk Kaposis Sarcoma ini tidak
Setelah tahun 1983, Kaposis Sarcoma oral menjadi lebih sering muncul menjadi proses
neoplastik yang paling sering muncul mengikuti infeksi HIV. Lesi kutaneus dimulai sebagai
macula berwarna merah dan membesar menjadi berwarna biru, ungu, dan akhirnya menjadi
nodular tumefaction cokelat. Ekstremitas bawah tidak menjadi daerah predileksi, dan lesi
dapat muncul di lengan, muka, kulit kepala, atau dada. Lesi oral berpredileksi di posterior
palatum keras dan juga dimulai sebagai macula datar berwarna merah dengan ukuran yang
bervariasi dan konfigurasi yang irregular. Walaupun muncul sebagai lesi focal, tipe Kaposis
Sarcoma oral adalah lesi multifocal, dengan massa plak yang banyak dan terisolasi. Akhirnya,
lesi ini berkembang dan menjadi nodular, dan beberapa akan berada disekitar palatum dan
sejajar dengan lengkung oklusi. Gingiva bagian fasial merupakan tempat di oral terbanyak
kedua; pada fase awal diagnosis diferensialnya meliputi granuloma piogenikum dan
granuloma giant sel. Untuk Karposis Sarcoma yang berhubungan dengan AIDS, lesi jarang
nude pada tikus seperti tumor malignan pada umumnya; sedangkan sel neoplastik manusia
mensekresikan sejenis sitokin yang memicu lesi Kaposis Sarcoma yang berasal dari binatang
resipien. Walaupun dalam konteks infeksi HIV Kaposis Sarcoma harus dipertimbangkan
Secara mikroskopis, lesi Kaposis Sarcoma menunjukkan proliferasi sel sel spindle
dengan pleomorphism halus yang dikaitkan dengan sel endotel berbentuk bulat yang berada
di sekitar lumina kecil. Ekstravasi eritrosit merupakan tampilan yang menonjol dan granula
7
hemosiderin yang sering muncul. Semakin banyak hemosiderin yang muncul, tumor akan
terlihat makin berwarna coklat secara klinis. Secara umum pola pertumbuhan dalam
Lesi plak atau macular pada tahap awal biasanya tidak sakit dan tidak membutuhkan
perawatan. Lesi nodular menjadi tidak terlihat dan mengganggu mastikasi; pada situasi ini
terapi akan dibutuhkan. Eksisi bedah biasanya tidak diikuti dengan pendarahan, tapi
penggunaan elektro kauter tetap direkomendasikan, baik sebagai bentuk pembedahan primer
atau sebagai alat koagulasi saat eksisi konvensional. Injeksi intra lesi dengan sodium
tetradesil 1% akan menghasilkan nekrosis pada tumevaction; walaupun ini menyakitkan dan
pasien harus diberikan analgesik menengah sampai kuat. Intralesi vinblastin sulfat 1% juga
bermanfaat; karena ini bukan agen sclerosing, penggunaan bahan ini tidak menimbulkan
nyeri post injeksi. Injeksi vinblastin multiple 2x dalam seminggu dapat diberikan untuk
menghancurkan tumor.
Ditandai dengan adanya multiple papula ungu berbentuk bulat atau oval dengan
diameter kurang dari 0,5 cm, HHT merupakan penyakit genetic, diwariskan melalui
terdapat kelemahan atau kerusakan pada lapisan adventitia venula. Terdapat mungkin lebih
dari 100 papula ungu pada vermillion dan permukaan mukisa bibir seperti pada lidah dan
mukosa bukal. Kulit muka dan leher juga dapat terlibat. Pemeriksaan mukosa hidung akan
memperlihatkan lesi yang sama, dan pengalaman epistaxis (perdarahan hidung) mungkin
akan menjadi keluhan. Memang, kematian pernah dilaporkan pada HHT karena epistaxis.
Lesi dapat telihat selama infancy (bayi) tetapi biasanya lebih menonjol pada dewasa.
8
Walupun diagnosis banding dapat termasuk petechial hemorrhagie dengan gangguan
platelet, petechiae merupakan macula daripada papula dan lebih merah atau coklat daripada
ungu. Terlebih lagi, HHT merupakan penyakit genetic dan dapat diperhatikan dalam anggota
keluarga. Jika terjadi keraguan, penelitian platelet dapat dilakukan untuk mengesampingkan
blood dyscrasia.
Tidak ada treatment untuk penyakit ini. Jika pasien ingin menghilangkan area
menunjukkan adanya peningkatan sintesa pigmen melanin oleh lapisan basal melanosit tanpa
diikuti adanya penambahan jumlah melanosit. Pada kulit, peningkatan melanogenesis ini
dapat berhubungan dengan aktinisma exposure. Ephelide dapat ditemukan pada batas garis
9
vermillion di bibir khususnya pada bibir bagian bawah karena bibir bawah rentan terkena
cahaya matahari dibandingkan dengan bibir atas. Lesi yang timbul berupa macula dan
berukuran kecil sampai berdiameter dalam cm. Ephelide bibir bersifat asimptomatik dan
timbul baik pada wanita maupun pria. Biasanya jarang terjadi pada anak-anak.
Lesi intraoral ephelis yaitu macula melanotik oral. Lesi ini berbentuk oval, tidak
beraturan (tanpa batas yang jelas), berwarna kecoklatan bahkan kehitaman, dapat timbul pada
daerah gusi, palatum, dan mukosa pipi. Pada saat lesi mencapai ukuran tertentu, biasanya lesi
cenderung tidak membesar. Diagnosis banding dari lesi ini antara lain nevus, early superficial
Secara mikroskopis, dapat terlihat lapisan epithelial normal, dan pada lapisa basalis
terdapat granula pigmen melanin yang tak terhingga tanpa adanya proliferasi dari sel
melanosit. Biasanya ditemukan adanya melanin pada submukosa. Namun melanin yang
mengandung sel dendritik jarang ditemukan pada perluasan hingga lapisan spinosa tebal. Lesi
Tidak seperti ephelide dan macula melanosit yang dihasilkan dari peningkatan sintesa
pigmen melanin (melanogenesis), nevus timbul karena adanya proliferasi benigna dari
melanosit. Ada dua tipe major, berdasarkan histology dan dua tipe yang menggambarkan
Nevocellular nevus timbul dari lapisan basal melanosit. Pada tahap perubahan, sel
nevus mempertahankan lokalisasinya di lapisan basalis, yaitu terdapat pada pertemuan antara
epithelium dan membran basal serta dasar jaringan ikat. Ketika proliferasi dalam keadaan
minimal, nevus ini merupakan macular dan dikelompokan sebagain nevus jungtional. Pada
10
umumnya bentuknya datar, coklat dan memiliki batas yang jelas (garis luar berbentuk oval).
Seiring waktu berjalan, melanosit membentuk cluster pada epiteliomesenkimal junction dan
mulai berproliferasi sampai pada jaringan ikat meskipun tidak masuk pada pembuluh darah
atau limfatik. Beberapa nevus tampak seperti bentuk kubah (sejak beberapa sel terakumulasi)
dan menunjukan adanya gabungan nevus. Pada akhir pubertas, melanosit (sel nevus) pada
nevi yang bergabung, telah hilang kontinuitasnya dengan permukaan epithelium dan sel
menjadi terlokalisir pada jaringan ikat dalam. Mereka kemudian akan membentuk nevi
interdermal pada kulit dan nevi intramukosal (jika pada mulut). Pada kulit, nevus tersebut
meninggi, menjadi nodula coklat dan sering terdapat rambut yang menonjol keluar. Biasanya
Nevus jinak diklasifikasikan dalam 4 subtipe menurut gambaran histologist dan lokasi
sel-sel nevus, yaitu nevus intramukosa, nevus biru, nevus majemuk dan nevus jungsional.
Nevus intramukosa, yaitu suatu nevus yang paling umum dijumpai dalam mulut dan
tubuh, memiliki sel-sel nevus ovoid yang hanya terletak dalam jaringan ikat. Keadaan ini
sama dengan nevus intradermal yang tampak sebagai papula gelap yang menonjol pada kuit,
seringkali disertai rambut yang tumbuh dari nevus ini. Meskipun demikian, rambut yang
berhubungan dengan nevus intramukosa dari mulut jarang ditemukan. Biasanya nevus
Nevus intraoral paling umum kedua yaitu nevus biru. Nama tersebut berasal dari
warna biru atau biru kehitaman khas yang berasal dari sel-sel nevus berbentuk gelendong
yang teretak dalam jaringan ikat. Sel-sel ini merupakan sel turunan dari sel-sel puncak saraf
yang tak berhasil pindah dari daeah tersebut. Melanosit pada nevus biru berbeda secara
morfologi dari nevocellular nevus karena nevus biru berbentuk lebih spindle (gelendong) dan
11
mengandung junlah pigmen yang signifikan. Macula biru, kecil, berbatas jelas merupakan
gambaran yang khas, meskipun warna nevus seringkali memucat dengan bertambahnya
usia.palatum adalah lokasi yang paling umum. Belum pernah dilaporkan adanya perubahan
Pada oral mukosa, baik nevocellular dan nevus biru cenderung berwarna coklat dan
bisa berbentuk macular atau nodular. Lesi ini dapat terjadi pada berbagai usia dan seringkali
ditemukan pada palatum dan gingival tetapi diteukan juga pada bukal mukosa dan bibir.
Ketika lesi mencapai ukuran yang signifikan, pertumbuhannya terhenti dan lesi akan menetap
(statis). Biopsi sangat penting untuk konfirmasi diagnose semenjak diagnose kinis
menyangkut pada pigmentasi fokal yang lain seperti macula melanosit, melanoma, amalgam
tattoo. Eksisi sederhana merupakan perawatan yang dipilih untuk lesi ini.
Nevus jungsional merupakan subtipe dari nevus bawaan yang memiliki sel nevus di
lapisan batas epitel dan lamina propria. Lesi ini adalah tipe paling jarang dari nevus oral dan
biasanya tampak rata, coklat, berdiameter kurang dari 1 cm. palatum dan mukosa pipi adalah
lokasi umumnya.
Pada permukaan kulit, daerah malar (dagu) adalah tempat yang biasa untuk
melanoma, karena daerah pada wajah ini merupakan subjek yang signifikan pada solar
exposure. Kenyataannya, melanoma cotaneous biasanya terjadi pada populasi putih yang
tinggal di daerah yang terpapar sinar matahari (sunbelt). Pada permukaan melanoma
cutaneous mungkin akan tampak macular atau nodular, dan pewarnaannya bisa bervariasi,
meliputi hitam, coklat, sampai biru, dengan zona depigmentation. Perbedaan penting adalah
tidak seperti nevi yang biasanya menunjukan garis halus, sedangkan melanoma menunjukan
margin irregular yang bergerigi. Lesi-lesi ini biasanya terdapat pada pasien tua dan predileksi
12
terlihat pada laki-laki. Istilah lentigo maligna melanoma atau hutchinsons freckel
digunakan pada lesi-lesi permukaan kulit yang menunjukan atypical melanocytic hyperplasia
atau melanoma in situ. Sel tumor melanosit bisa secara lateral atau superfisial; pola ini
merujuk pada perkembangan fase radial. Lesi-lesi ini memiliki prognosis yang baik jika
dideteksi dan dirawat sebelum muncul lesi nodular, yang menginvasi ke dalam jaringan ikat
(fase perkembangan vertikal). Tingkat invasi ditegaskan oleh metode Breslow, yang dapat
Melanoma mucosal sangat jarang terjadi. Prevalensi muncul sangat besar pada orang-
orang japanese daripada populasi lainnya. Melanoma yang muncul pada mukosa oral
cenderung terjadi pada anterior labial gingiva dan aspek anterior pada palatum keras. Pada
tahap awal, oral melanoma tampak macular coklat dan plak hitam dengan garis irregular.
Tanda itu mungkin focal atau diffuse dan mosaik, dan diagnosis banding meliputi nevi,
melanotic macula, dan amalgam tattoo. Beberapa pigmentasi lesi oral dengan magin
irregular atau dengan sejarah perkembangannya seharusnya dicurigai dan biopsinya harus
ditunjukan sebelum terlambat. Pada akhirnya melanoma menjadi diffuse, nodular, dan
menunjukan pola radial atau vertikal pada perkembangannya. Radial atau superfisial dengan
pola menyebar terlihat pada lesi macular; sekelompok dan theques sel nevus memperlihatkan
atypia nuclear dan proliferasi hyperchromatism dalam basal sel junctional pada daerah
epitelium, dan beberapa sel neoplastic menginvasi lapisan epitelium serta submukosa. Salah
satu perkembangan vertikal ke dalam jaringan dapat berkembang, lesi bisa menjadi
tumefactive secara klinis. Fase perkembangan vertikal memperlihatkan prognosis yang tidak
bagus pada lymphatic dan hematogenous metastasis, dan sistem penilaian didasari kuantitas
13
penetrasi vertikal pada submukosa. Klasifikasi Breslow tidak dapat digunakan pada
melanoma oral secara prinsip, karena melanoma oral biasanya sangat cepat dan invasiv ketika
seharusnya dilakukan untuk memeriksa metastasis regional pada submandibular dan nodus
Berbagai variasi dari obat dapat menyebabkan pigementasi mukosa oral. Pegmentasi
ini dapat meluas namun dapat juga terlokalisasi, biasanya pada palatum keras, atau dapat
multifokal di semua bagian mulut. Dalam hal lain, lesi dapat rata tanpa adanya tanda nodula
atau bengkak. Obat utama yang terlibat adalah quinoline, hydroxyquinoline, dan amodiaquine
Mynocycline, digunakan dalam perawatan jerawat, dapat juga menyebabkan pigmentasi oral.
Pigmen ini tidak hanya pada mukosa oral tapi juga menyebar ke kuku dan kulit. Terakhir,
kontrasepsi oral dan kehamiln biasanya berasosiasi dengan hiperpigmentasi kulit wajah,
terutama regio periorbital dan peioral. Kondisi ini merupakan melasma atau cholasma.
14
Penyebabnya tidak diketahui, dan pigmen biasanya masih tertinggal setelah
pemakaian obat dihentikan. Secara mikroskopik, melanosis basilar tanpa ploriferasi melanosit
Orang kulit hitam, asia, dan kaukasia kulit gelap biasanya menunjukan melanosis
yang menyebar pada gingival fasial. Sebagai tambahan, gingival lingual dan lidah berbentuk
banyak, menyebar, dan macula coklat retikula. Walaupun penyebab lain dari hiperpigmentasi
kanak-kanak dan tidak muncul sampai dewasa. Untuk itu, pigmentasi difus atau multifokal
pada onset yang baru seharusnya diinvestigasi lebih jauh guna mengetahui penyakit
endocrinopatik.
difus pendulous neurofibromonas tampak pada kulit dan kavitas oral (jarang). Penemuan
yang serentak menunjukan pigmentasi Caf au Lait. Dalam pernyataan yang tidak
langsung, lesi ini memiliki warna seperti kopi dengan krim dan mempunyai bentuk yang
bervariasi mulai dari ephelis kecil seperti macula hingga lesi yang menyebar. Biasanya
menyerang pada masa akhir kanak-kanak dan dapat banyak; biasanya neurofibromatous
bengkak pada kulit. Jarang, pigmentasi oral ditemukan. Pasien akan memiliki tanda
Secara mikrokopik, caf au lait muncul sebagai melanosit basil tanpa proloferasi
melanosit.
15
Pasien HIV-seropositive dengan infeksi oportunistik dapat mempunyai keterlibatan
terhadap adrenocortical oleh beragam parasit, yang mempunyai manifestasi tanda dan gejala
dari Addisons disease. Seperti pasien undergo progressive hyperpigmentation pada kulit,
kuku, dan membrane mukosa. Sebenarnya, kebanyakan pasien HIV-seropositive yang disertai
dengan diffuse multifocal macular brown pigmentation dari mukosa buccal tidak
menunjukkan adanya keistimewaan dari adrenocortical disease. Pigmentasi oral tidak dapat
dihubungkan dengan pengobatan pada populasi ini karena kasus telah terpapar pada individu
yang tidak dapat menerima pengobatan yang dapat menjadi terlibat. Dengan demikian, tetap
tidak dapat ditentukan. Sebagaimana yang telah disebutkan, pigmentasi mirip kebanyakan
dari diffuse macular pigmentation lain yang telah dibicarakan sejauh ini; mukosa buccal
merupakan bagian yang paling sering terdampak, tetapi gingival, palatum, dan lidah dapat
pula terkena.
secara mikroskopis adalah basilar melanin pigment, dengan incontinence sampai underlying
submucosa.
16
Penyakit Addison, pigmentasi diffuse pada mukosa pipi dan lidah
mukokutan dan polip gastrointestinal. Polip usus jinak multiple ini adalah pertumbuhan-
pertumbuhan jaringan hamartoma yang biasanya terjadi di dalam ileum, tetapi dapat juga
dijumpai dalam lambung dan kolon. Gejala-gejala seperti sakit kolik yang dating-hilang dan
dimana mengingat kulit wajah terlibat dengan cara yang lebih sedikit menyolok. Macules
muncul sebagai freckles atau ephelides, ukuran biasanya < 0.5 cm dalam diameter. Lesi ini
biasanya oval, kecil, datar, dan coklat. Lesi yang sama dapat terjadi pada bagian anterior
lidah, mukosa buccal, permukaan mukosa dari bibir, kulit sekitar mata, hidung, dan
perineum. Ephelides juga terlihat pada jari, telapak dan punggung tangan dan kaki.
Lesi pada area perioral secara esensial pathognomonic meskipun pada individu yang
melanocytic.
17
Berbeda dengan mitra kutannya, bercak-bercak intraoral tersebut cenderung menetap
sampai dewasa, sedangkan macula dermal akan menjadi semakin pucat dengan bertambahnya
usia. Tidak ada perawatan yang diperlukan untuk macula yang secara mikroskopis
mengandung hiperpigmentasi lapisan sel basal dan lamina propria. Meskipun macula tersebut
adalah temuan jinak, temuan tersebut cukup bermakna secara klinis, karena sebagian kecil
dari pasien yang menderitanya adalah rawan terkena karsinoma gastrointestinal dan
mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap tumor-tumor system reproduksi. Oleh karena
18
Makula coklat pada mukosa pipi
1.3.1 Ecchymosis
trauma benda tumpul, mungkin juga terjadi akibat disfungsi dari platelet atau amyloidosis.
Ecchymosis pada awalnya berwarna merah keunguan dan dalam jangka waktu tertentu akan
tampak berwarna merah, kuning, dan hijau. Umumnya timbul pada bibir dan wajah (jarang
timbul pada mukosa oral). Warna merah yang dihasilkan berasal dari eritrosit keluar pada
jaringan submukosa dan akan timbul pembengkakan apabila terbentuk hematoma. Lesi akan
menghasilkan warna kecoklatan dalam beberapa hari, setelah hemoglobin dipecah menjadi
hemosiderin. Diagnosis banding memar ini harus termasuk lesi focal pigmentasi yang lain.
Apabila penderita ingat akan kejadian trauma, akan tetapi, lesi harus diteliti selama 2 minggu,
dimana dalam jangka waktu itu seharusnya diselesaikan jika itu merupakan focus dari
ecchymosis
maka memar ini dimasukkan kedalam diagnosis banding, dan harus diperhitungkan
pendarahan diathesis. Tentu saja pasien yang menggunakan obat anti koagulan (anti
pembekuan darah) akan terdapat ecchymosis oral, sebagian pada pipi ataupun lidah, dan
dapat bertambah parah ketika pengunyahan. Coagulopathic ecchymosis pada kulit dan
mukosa oral juga dapat dialami pada kelainan coagulophatic herediter dan kerusakan liver
kronis.
1.3.2 Petechia
19
Pendarahan kapiler pada awalnya akan tampak berwarna merah dan akan berubah
menjadi coklat dalam beberapa hari ketika sel darah merah yang telah keluar tersebut pecah
dan didegradasi menjadi hemosiderin. Petechia sekunder karena defisiensi platelet atau
aggregation disorder biasanya tidak dibatasi pada mukosa oral tetapi muncul secara
bersamaan pada kulit. Autoimun atau ITP (idiophatic Thrombocytopenic Purpura), ITP yg
berhubungan dengan HIV, kelainan agregasi platelet, keracunan aspirin, lesi myelophthistic,
dan kemoterapi myelosuppresive akan menuju purpura, dengan petechia sebagai lesi mayor.
Kemungkinan lain, kebanyakan petechia oral tidak terkait dengan thrombocytopenia atau
thrombocytopatia. Petechia oral biasanya dibatasi pada palatum lunak, dimana 10 sampai 30
lesi petechia mungkin terlihat dan dapat dikaitkan dengan pengisapan. Pengisapan yang
berlebihan dari palatum lunak dengan bagian posterior lidah adalah self-inflicted pada onset
viralatau alergi faringitis. Palatal Petechia juga dapat timbul karena fellatio. Ketika dicurigai
menghentikan aktivitas apapun yang dapat berkontribusi terhadap penimbulan lesi. Dalam 2
kecurigaan pada diathesis hemorrhagic, dan perhitungan platelet, dan penelitian agregasi
1.3.3. Hemochromatosis
a). Definisi
20
menurun. Secondary hemochromatosis disebabkan oleh anemia, pencandu alcohol, and
kelainan lainnya.
hati dan penyakit jantung pada remaja dan dewasa muda antara umur 15dan 30 tahun.
Pada neonatal besi meningkat dengan cepat pada hati bayi dan dapat menyebabkan
kematian.
Lesi mukosa oral dari hemochromatosis berupa macule coklat keabuan yang diffuse
Kelebihan besi disimpan di jaringan tubuh, khususnya hati, jantung dan pankreas
pada organ tubuh dapat membahayakan. Tanpa perawatan, penyakit ini dapat menyebabkan
21
Besi adalah nutrisi essential yang ditemukan di banyak makanan. Dalam jumlah besar dapat
ditemukan pada daging dan dapat dicegah dengan roti dan sereal. Dalam tubuh, besi menjadi
bagian hemoglobin, a molekul yang mengangkut oksigen dari paru- paru keseluruh tubuh.
Orang yang sehat biasanya menyerap sekitar 10 persen dari besi yang terkandung pada
makanan yang mereka makan. Bagi yang menderita hemochromatosis menyerap lebih dari 30
persen besi. Jadi, mereka menyerap antara 5-20 kali lebih banyak besi dari yang tubuh
butuhkan..
Karena tubuh tidak memiliki cara untuk membersihkan diri dari kelebihan besi sehingga besi
disimpan di tubuh.
mengatur penyerapan besi dari. Mutasi dari gen HFE adalah C282Y dan H63D. C282Y yang
paling penting. Orang yang diturunkan C282Y dari kedua orangtuanya, tubuh menyerap
sangat banyak besi. Yang diturunkan dari hanya salah satu orangtua adalah carrier, mereka
masih lebih tinggi dari penyerapan besi rata- rata. Tidak seperti juvenile hemochromatosis
kelainan lainnya.
Meskipun pria dan wanita dapat terjangkit, pria lebih banyak terdiagnosa dari wanita. Pada
pria pada umur 30-50 tahun sedangkan waita lebih dari 50 tahun.
22
c). Gejala hemochromatosis
Nyeri sendi adalah gejala yang paling umum pada hemochromatosis. Gejala lainnya
dapat berupa fatigue, lemas, nyeri abdomen, loss of sex drive, and heart problems. Banyak
Jika penyakit ini tidak terdeteksi dan dirawat dengan cepat, besi dapat terakumulasi di
arthritis
kerusakan pankreas,
abnormalitas jantung, seperti ritme yang tidak teratur atau congestive heart failure
impotence
early menopause
thyroid deficiency
d). Diagnosa
Riwayat medis, pemeriksaan fisik dan tes darah yang rutin dapat membantu diagnose dari
lesi ini.
Tes darah dapat menentukan apakah jumlah besi dalam tubuh terlalu tinggi.
23
Test the total iron binding capacity test mengukur seberapa baik darah mengangkut
besi, dan serum ferritin test menunjukkan tingkat besi dalam hati.jika kedua test ini
menunjukkan kadar besi diatas normal, dokter dapat menggunakan special blood test
untuk mendeteksi mutasi gen, jika tidak ditemukan gen yang bermutasi maka
lainnya.
Biopsy hati sangat penting dengan menggunakan Prussian blue, biopsy menunjukkan
menggunakan test tersebut. Gejala awal dapat bermacam- macam,dan tidak jelas. Jadi jika
besi meningkat disebabkan oleh hemochromatosis terdiagnosa dan diobati sebelum organ
tubuh dari kelebihan besi, proses ini disebut phlebotomy. Berdasarkan peningkatan besi,
darah diambil sekali atau duakali dalam seminggu atau beberapa tahun sampai satu tahun.
Hasilnya akhirnya diharapkan tingkat besi turun dan mencapai normal dan menjaganya tetap
hemochromatosis center.
24
Pasien dengan hemochromatosis seharusnya tidak mengkonsumsi zat besi atau vitamin C
25
Sejauh ini hal yang paling banyak menyebabkan diskolorisasi pada mukosa mulut
adalah amalgam tattoo (bercak/cacahan amalgam). Lesi berbentuk macular(dark) dan abu-
abu kebiruan sampai dengan hitam biasa dapat terlihat pada mukosa bukal,gingival atau
palatum. Ditemukan pada bagian sekitar gigi yang mengalami restorasi amalgam yang besar
ataupun bagian mahkota yang ditambal sementara dengan menggunakan amalgam untuk
mempersiapkan gigi dalam pembuatan mahkota tetap,dapat juga berasal dari trauma akibat
luka pada saat di lakukan preparasi gigi untuk restorasi amalgam sehingga terjadinya
akumulasi dari amalgam itu sendiri,atau dapat juga akibat dari kecelakan pengeboran
sehingga terjadi luka pada mukosa yang berdekatan sehingga timbul bintik-bintik berwarna
metal.
Dalam hal ini partikel dari amalgam itu sendiri aman tetapi dalam beberapa kasus
misalnya terjadi akumulasi dari amalgam yang besar itu dapat menyebabkan perubahan
warna dari jaringan mukosa disekitarnya.hal yang sering terjadi adalah ketika kita melakukan
ekstraksi pada gigi amalgam dari gigi bersebelahan yang mempunyai tambalan sementara
dapat masuk ke bagian dari gigi yang sedang kita ekstraksi sehingga ketika dilakukan
26
penutupan,maka secara tidak sengaja amalgam tersebut masuk ke jaringan lunak mukosa
mulut.
Ketika di radiografi, dapat juga berbentuk gumpalan hitam seperti metal. Reaksi sel jarang di
ketahui tetapi pada umunya reaksi infiltrasi sel mononuclear radang sering di laporkan.
Jika dokter gigi menemukan lesi berwarna abu-abu atau biru kehitaman dan hasik dari
radiografi menunjukan adanya metal maka area tersebut dapat dikatakan sebagai amalgam
tatto. Tetapi jika area tersebut bertambah besar maka harus di lakukan biopsi untuk
memastikan hal tersebut apakah lesi tersebut adalah tanda-tanda penyakit kanker tetapi jika
bagian tersebut merupakan amalgam tatto maka perawatan tidak harus dilakukan kecuali jika
bagian yang terkena amalgam tatto adalah di sekitar bibir maka cara pembedehan dapat di
biasanya disebabkan oleh grafit yang berasal dari pensil. Lesinya makular, focal, dan
berwarna abu-abu atau hitam. Trauma ini biasanya terjadi pada anak-anak sekolah dasar,
maka dari itu banyak pasien yang menderita graphite tattoo ini tidak menyadari adanya
injury. Secara mikroskopis grafit mirip dengan amalgam pada jaringan meskipun pewarnaan
Hairy tounge adalah suatu kondisi penyakit yang etiologinya bervariasi, mulai dari
kebersihan mulut yang buruk, kehilangan gigi, pemakaian antibiotik dalam jangka waktu
yang lama, perawatan menggunakan radiasi pada leher dan kepala, merokok dan juga
27
alkohol. Lesi terjadi pada dorsal lidah, terutama pada bagian tengah, dan 1/3 posterior. Jarang
terjadi pada anak-anak. Papila mengalami elongasi, kadang-kadang dapat diterlihat jelas
karena mempunyai tampilan seperti rambut. Papila yang mengalami hyperplasia lalu
terpigmentasi oleh koloni dari bakteri chromogenic, yang dapat menimbulkan pewarnaan dari
hijau, coklat sampai hitam. Berbagai macam makanan, terutama kopi dan teh, mungkin dapat
hyperplasia keratosis. Kolonisasi eksternal papilla oleh koloni microbial basofil terlihat
menyolok. Sebaliknya, tidak ada keadaan patologik yang ditemukan pada epitel ataupun
jaringan ikatnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa biopsy tidak terlalu diperlukan.
Perawatan terdiri dari penyikatan teratur pada lidah dan hindari teh ataupun kopi
selama beberapa minggu. Sejak penyebab dihilangkan, kondisi dapat kembali seperti semula.
Bertahun-tahun lalu, variasi dari senyawa logam digunakan dalam dunia kedokteran,
meskipun beberapa dari obat tersebut tidak atau jarang digunakan lagi. Pencernaan logam
berat atau garam metal bisa menjadi berbahaya karena logam banyak digunakan di industri
28
dan juga pada cat. Timah, merkuri dan bismuth dapat terdeposit dalam jaringan oral bila
tertelan dalam kuantitas yang cukup dan waktu yang lama. Pigmen yang tercerna ini
cenderung akan mengalami extravasate (keluarnya eksudat melewati pembuluh darah menuju
jaringan di sekitarnya) dengan naiknya permeabilitas kapiler seperti yang terjadi saat jaringan
mengalami inflamasi. Demikian juga pada rongga mulut, pigmentasi biasanya ditemukan di
sepanjang marginal free gingival, dan biasanya diperparah dengan ditemukannya outlines
pada gingival cuff, seperti eyeliner. Garis metalik ini berwarna abu-abu sampai hitam.
Pigmentasi logam berat ini dapat berhubungan dengan gejala sistemik dari keracunan logam
berat, termasuk juga gejala lainnya seperti perubahan perilaku, cacat neurologic dan sakit
Gigi yang putih seperti mutiara akan sangat estetis bila dilihat. Noda yang berasal dari
restorasi, dikolorisasi enamel dan diskolorisasi internal adalah beberapa diskolorisasi yang
akan dihadapi oleh dokter gigi. Diskolorisasi dapat terjadi pada suatu tambalan, satu gigi
maupun banyak gigi. Disamping itu diskolorisasi gigi juga dapat hanya terjadi di permukaan
29
Gigi Terdiskolorisasi Gigi tidak Terdiskolorisasi
Terdapat dua factor yang harus dipahami dalam suatu diskolorisasi gigi, yaitu:
Struktur lapisan enamel yang menyerupai kaca (transparan) yang juga didukung dengan
struktur dentin yang berwarna lebih opak menyebabkan warna gigi menjadi unik yaitu opak
bercampur transparan (radiopaque). Warna yang demikian terjadi karena enamel terus
30
menipis ke arah akar sehingga gigi menjadi lebih glassy ke arah incisal edge. Warna mahkota
gigi akan terlihat lebih gelap di border gingival daripada di incisal edge.
melewati enamel.
ekstrinsik) merupakan hal yang umum dan memiliki beberapa penyebab. Pada pasien muda,
pewarnaan dengan berbagai warna dapat ditemukan dan biasanya menetap pada daerah
cervical gigi (gbr 15-19). Pewarnaan ini dihubungkan dengan kebersihan mulut yang buruk,
adanya restorasi, perdarahan gingival, akumulasi plak, kebiasaan makan, atau adanya
mikroorganisme chromogenic. Pada pasien yang lebih tua, adanya pewarnaan pada
permukaan gigi biasanya berwarna coklat, hitam atau abu-abu dan terjadi di atas daerah yang
berdekatan dengan jaringan gingival. Kebersihan mulut yang buruk merupakan merupakan
factor yang dapat memperbesar, tetapi kopi, the, dan makanan chromogenic lainnya atau
31
medikasi dapat menimbulkan pewarnaan. Pewarnaan karena tembakau juga kadang
Perwarnaan permukaan dari enamel dapat berdifusi atau dapat hanya melibatkan gigi
tertentu. Noda permukaan yang sangat umum adalah noda bintik-bintik enamel, cacat yang
menyebabkan enamel kehilangan kejernihannya (translucens) dan menjadi buram. Selain itu,
tekstur permukaannya lunak dan mampu menyerap materi asing, yang mengotorkan enamel.
Orang yang menderita fluorosis secara bertahap membuat penampakan mottled, dengan
warna putih berkapur (putih pucat) bercampur dengan bercak-bercak cokelat. Penyebab
mottled enamel adalah kelebihan fluorida dalam air minum anak selama periode awal ketika
Noda permukaan lain diamati setelah atau selama proses carious. Asam yang dihasilkan
dari plak, jika karies cukup aktif, membuat enamel agak berpori, lunak dan putih pucat.
Porositas dalam perjalanan waktu, dapat menarik benda asing, yang kemudian menjadi
efektif pada penodaan enamel ini, apakah bintik-bintik (mottled) atau carious, memerlukan
pembuangan dan penggantian. Ini dapat dilakukan dengan membuat mahkota gigi dengan
a). Perawatan
Kebanyakan noda pada gigi dapat dihilangkan dengan prosedur prophylactic secara
rutin. Beberapa diskolorisasi pada permukaan gigi karena restorasi dan area yang mengalami
dekalsifikasi tidak dapat dihilangkan dengan pembersihan. Koreksi secara conservative dapat
di sempurnakan dengan microabrasi ringan atau melapisi lapisan yang tipis, bagian luar atau
yang mengalami diskolorisasi dengan suatu flame-shaped, carbide finishing bur atau
32
instrument diamond, diikuti dengan polisihing menggunakan abrasive disk atau abrasive
Penodaan internal lebih kompleks. Penodaan internal sebagai masalah umum yang
menimpa semua gigi biasanya dimanifestasikan dalam salah satu dari dua bentuk:
1) Dentinogenesis imperfecta
Sebuah cacat bawaan dalam pembentukan gigi ditandai dengan dentin yang
kecoklatan, atau
2) Penodaan tetracyline
selama periode formasi gigi. enamel dan dentin yang terbentuk selama periode ini. .
Tingkat pewarnaan bergantung pada dosis, durasi pemakaian, dan tipe dari
tetracycline yang digunakan. Tiap tipe tetracycline yang berbeda dapat menghasilkan
tipe perubahan warna yang berbeda-beda bervariasi dari kuning-jingga hingga biru-
muncul pada usia muda dan disebabkan oleh pencernaan obat yang bersamaan dengan
perkembangan gigi permanen. Menurut penelitian, pada gigi permanen orang dewasa
Selain itu kelebihan fluoride pada air minum pada saat pembentukan gigi
dapat menghasilkan tipe lain dari pewarnaan intrinsic yaitu fluorosis. Pewarnaan ini
33
biasanya terjadi secara generalized. Dikarenakan kadar fluoride pada enamel sangat
tinggi, gigi yang fluorosis akan sulit untuk dirawat dengan acid-etching dan resin-
bonding.
bertambahnya umur pasien, email gigi berubah menjadi lebih tipis karena aus dan
memungkinkan underlying (dasar) dentin untuk menjadi lebih nyata dan terlihat jelas.
Juga, sering adanya deposisi dentin pada dentin sekunder dalam individu yang lebih
tua yang mengakibatkan ketebalan dentin menjadi lebih besar. Deposisi ini
menghasilkan efek menguning, tergantung pada warna intrinsik dentin. Selain itu,
dari pigmen organik secara signifikan (makanan chromogenic, minuman, dan produk
kematian pulpa. Dentin, yang merupakan jaringan hidup karena terdiri dari proses
kehidupan, nantinya akan degenerasi ketika sumber nutrisinya ( pulpa) telah hilang.
Perubahan warna utama yang mungkin akibat dari degenerasi pulpa terjadi dari
product pulpa yang berdifus ke dalam dentin. Tubulus dentin akan atau tidak akan
dimasuki oleh product dari nekrosais pulpa, bergantung dari jarak waktu antara
34
a). Perawatan
Bleaching dilakukan dengan membuka kamar pulpa dari permukaan lingual dan
memaparkan dentin dengan larutan H2O2 kuat (30 persen) dari dalam. Untuk memperbanyak
oksidasi dari senyawa organic ini dan membuat jadi tidak berwarna, biasanya diletakkan
lampu yang berintensitas tinggi dari arah labial. Walaupun keefektifan bleaching masih belum
dipercaya, beberapa perawatan telah menunjukkan hasil yang menetap jika perawatan
langsung di berikan langsung setelah kematian pulpa dan jika ion Fe dari hemoragi (sel darah
merah) belum memasuki tubulus dentin. Vital bleaching biasanya menghasilkan gigi putih
Permasalahan ini sekarang dapat diatasi atau setidaknya dimodifikasi karena keefektifan
dari mengetsa asam pada enamel yang membolehkan dokter gigi untuk mempergunakan resin
komposit atau porselen dalam perawatan sebagian. Harus di tanamkan pada pikiran, biar
bagaimanapun, ikatan tersebut memiliki keterbatasan teknologi dan komposit resin tidak
Pemilihan material yang akan digunakan dipengaruhi beberapa factor. Jika resin sudah
digunakan maka dianggap bahwa aka nada perubahan minimal enamel atau bahkan tidak ada
Ini membatasi penggunaan material terutama yang menggunakan resin. Ketika mencoba
merubah posisi dan warna gigi, akan dibutuhkan banyak material dan gigi akan menjadi
sangat tebal sehingga tidak nyaman. Masalah yang sama terjadi pada diskolorisasi gigi yang
35
parah, dimana ordinat ketebalan resin akan dibutuhkan untuk menutupi/melindungi warna.
Penyebab yang sering terjadi dari diskolorisasi adalah hasil dari pengobatan dengan senyawa
tetracycline pada saat pembentukan gigi. Faktor lainnya adalah kelebihan fluoridation pada
36