Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar
dari kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang
baru dan keinovasian adalah berbuat sesuatu yang baru. Kewirausahaan dapat dipelajari dan
diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri karena jelas objek, konsep, teori, dan metode
ilmiahnya.

Objek kewirausahaan meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif,
kemampuan membentuk modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan untuk
mengambil hikmah dari pengalaman.

Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap dan perilaku untuk
membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan
berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng hasilkan
kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.

A. Karisteristik dan Nilai Kewirausahaan


Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti jiwa,
watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam komponen
penting, yaitu:
Karakteristik Watak
Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain dan
individualistis.
Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
mempnyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah,
tekad kerja keras, serta inisiatif.
Berani mengambil resiko & menyukai Mampu mengambil resiko yang wajar.
tantangan
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan mudah beradaptasi dengan
orang lain, dan terbuka terhadap kritik dan saran.
Keorisinalan Inovatif, kreatif dan fleksibel.
Berorientasi pada masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
Karakteristik Umum Wirausaha Yang Berhasil
Wirausahawan yang berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Motif Berprestasi Tinggi
Seorang wirausahawan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha
optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausahawan melakukan sesuatu
hal secra tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai
dan prestasi merupakanhal yang membedakan antara hasil kryanya sebagai seorang
wirausahawan dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha.
b. Perspektif ke Depan
Sukses adalah sebuah proses bukan tujuan. Apa yang kita usahakan, idam-idamkan,
impikan, inginkan, dan cita-citakan harus memnuhi syarat sebgai berikut:
Specifik, artinya harus jelas dan spesifik seperti apa yang ingin kita wujudkan.
Measurable, artinya harus terukur atau dapat diitung besarannya, berapa banyak dan
berapa besar.
Achievable, artinya harus dapat dicapai, jangan mengangan-angankan sesuatu yang
tidak mungkin dicapai dengan kemampuan kita.
Reality-based, artinya berdasarkan pada realitas yang ada, harus menyesuaikan
dengan kondisi yang ada, baik kemampuan maupuntuntutannya saat ini.
Time-frame, artinya memiliki jangka waktu tertentu, misalnya berapa lama, dan
kapan harus tercapai, semua kegiatan harus ada jangka waktu samapai pencapaian
waktunya.
Arah pandangan wirausahawan juga harus berorietasi ke masa depan. Keberhasila atau
kegaglan wirausahwan akan dapat dilihat dari aspek perspektif ke depan.
c. Kreativitas Tinggi
Wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih tinggidaripada
nonworausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkn oleh orang lain sudah terpikirkan
olehnya dan wirausahwan mampu membuat hasil inovasinya menjadi permintaan.
Seseorang yang memiliki kreativitas tinggi biasanya selalu berimajinasi, bermimipi
bagaimana menciptkan sesuatu yang belum ada sebelumnya.
d. Perilaku Inovasi Tinggi
Seorang wirausahawan harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi
untuk mengembangkan bisnis. Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi
sesuatu yang dapat dimplimentasikan dan memberikan nilai tambah atas sumberdaya
yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecaerdasan
kreatif. Caranya adalah dengan berlatih untuk senantiasa berpikir sehingga kita dapat
menggali sumber kreativitas dam intusi bisnis.
e. Tanggung Jawab
Ide dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan dan tanggung jawab.
Indikator atau ciri-ciri orang yang bertanggung jawab adalah:
Berdisiplin
Penuh Komitmen
Bersungguh-sungguh
Tidak suka bohong (jujur)
Beredikasi tinggi
Konsisten
f. Selalu Mencari Peluang
Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus menciptakan
sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dan sesuatu yang lebih
bermanfaat serta mudah digunakan.Untuk itulah, lmu pengetahuan dan teknologi
senantiasa berkembang.. Setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan adalah bagian
dan proses alami untuk membantu kita dalam belajar, berubah, dan bertumbuh ke arah
yang lebih baik.

Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif
dan pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan, dan
tantangan. Ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu:

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
sesuatu yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmmerer (dalam Suryana, 2001:8-9) mengemukakan
delapan karakteristik:
Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.
Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya ia selalu
menghindari risiko yang rendah dan menghindari risiki yang tinggi
Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera
High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik
Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke
depan
Value of achievement over money, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya
untuk menciptakan nilai tambah

B. Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan


Watak, sifat, jiwa, dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku kewirausahaan
dengan ciri-ciri percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani menghadapi resiko,
kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Jiwa kewirausahaan tidak
hanya dimiliki oleh setiap orang yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif, seperti pemerintah,
perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya baik secara indivisual maupun
kelompok. Keberhasilan wirausaha sangat tergantung pada beberapa faktor, yaitu kemauan,
kemampuan, peluang, dan kesempatan. Ada beberapa alasan mengapa seseorang berminat
berwirausaha, yaitu alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan dan alasan memenuhi
diri.

Secara pragmatik (nilai pragmatik) niali kewirausahwan dapat dilihat dari unsur-unsur
sebagai berikut:
Memiliki perencanaan
Ada prestasi yang dicapai
Produktivitas
Memiliki kemampuan
Memiliki kecakapan
Kreativitas
Inovatif
Kualitas kerja
Komitmen
Kerja sama
Kesempatan
Bekerja keras
Tegas
Mengutamakan prestasi
Keberanian mengambil resiko
Kemampuan mencari peluang
Selain nilai-nilai yang bersifat pragmatis, wirausahwan juga memiliki nilai-nilai moralistik
(nilai moral), yaitu sebagai berikut:
Keyakinan atau kepercayaan diri
Kehormatan
Martbat pribadi
Kepercayaan
Kerja sama
Kejujuran
Keteladanan
Keutamaan
Ketaatan

Sjuti Jahya (1977) melihat nilai kewirausahaan dari dua dimensi yang berpasangan:
- Pasangan sistem nialai kewirausahaan yang berorientasi materi dan nonmateri
- Nilai-nilai yang berorientasi pada kemajuan dan nialai-nialai kebiasaan
Dari beberapa nilai kewirausahaan tersebut, terdapat beberapa nilai hakiki penting dari
kewirausahaan, yaitu:
a. Percaya Diri
Seorang wirausaha harulah memiliki sikap percaya diri, dan tidak mudah tergiring dengan
arus. Menjadi seorang wirausaha harus berani menunjukan aku-nya sebagai seorang
yang pantas untuk dicontoh.
b. Keberanian Menghadapi Resiko
Keberanian yang tinggi dalam menghadapi resiko dengan perhitungan matang dan
optimisme yang dimiliki harus disesuaiakan dengan kepercayaan diri. Keberanian
menanggung resiko bergantung pada daya tarik setiap alternatuf, kesiapan mengalami
kerugian, kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal. Sementara itu, keemapuan untuk
mengambil resiko ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan
kemampuan, dan kemampuan untuk menilai resiko.
Selanjutnya kemampuan mengambil resiko ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Keyankinan pada diri sendiri
2. Kesediaan mengunakan kemampuan dalam mencapai peluang dan kemungkinan untuk
memperoleh keuntungan
3. Kemampuan menilai situasi risiko secara realistis

C. Motif Berprestasi Kewirausahaan


Motif sering diartikan dengan dorongan. Sedangkan dorongan akan berbentuk tenaga yang
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sesuatu. Dalam hal ini motif merupakan
suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan dalam
perbuatannya mempunyai tujuan tertentu.

Motif berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi (Gede Anggan Suhandana, 1980 : 55). Faktor
dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

Teori Motivasi pertama kali dikemukakan oleh Abraham Maslow (1934) adalah tentang
hirarki kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan bertingkat sesuai
dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan
social, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Motif berprestasi kewirausahaan terletak pada kemauan dan kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik dan efisien.
Alasan seseorang menjadi wirausaha meliputi
alasan keuangan
alasan sosial
alasan pelayanan, dan
alasan pemenuhan kebutuhan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai