TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan
dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian terhadap
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di kalangan pelajar
dalam rangka pembentukan karakter budaya keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan.
(2) Tujuan pelaksanaan kegiatan pemilihan pelajar pelopor keselamatan,
antara lain :
a. meningkatkan kesadaran pelajar dalam mematuhi peraturan lalu
lintas;
b. mengurangi risiko kecelakaan akibat perilaku sebagai pengguna
jalan;
c. menanamkan dan membangun kesadaran generasi muda melalui
pelajar untuk berperilaku tertib berlalu lintas dan tanggung jawab
untuk meningkatkan keselamatan;
d. menyebarluaskan informasi tentang keselamatan jalan ke
kalangan generasi muda melalui pelajar;
e. memberikan penghargaan (reward) atas prestasi kepedulian dalam
berlalu lintas yang tinggi untuk mewujudkan keselamatan lalu
lintas dan angkutan jalan.
BAB III
TATA CARA PEMILIHAN PELAJAR PELOPOR KESELAMATAN
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Bagian Kesatu
Kepanitiaan
Pasal 3
(1) Untuk menyelenggarakan kegiatan pemilihan pelajar pelopor
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan dibentuk Panitia
Pelaksana Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan.
(2) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk di :
a. Tingkat Nasional;
b. Tingkat Provinsi;
c. Tingkat Kabupaten/Kota.
Pasal 4
Pasal 5
(1) Panitia Tingkat Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) terdiri dari unsur Kepolisian R.I., Kementerian Pendidikan
Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan PT. Jasa Raharja.
Pasal 6
Pasal 7
Bagian Kedua
Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Paragraf 1
Tingkat Kabupaten/Kota
Pasal 9
(1) Kepala Sekolah mengusulkan peserta Pelajar setingkat
SMA/sederajat yang berdomisili di Kabupaten/Kota kepada Panitia
pemilihan Pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan Tingkat Kabupaten/Kota setempat.
Pasal 10
(1) Panitia pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan Tingkat Kabupaten/Kota memberikan pembekalan
mengenai pengetahuan di bidang LLAJ kepada peserta pelajar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.
Paragraf 2
Tingkat Provinsi
Pasal 11
(1) Panitia Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan Tingkat Provinsi memberikan pembekalan kepada
para peserta pelajar yang diusulkan oleh Tingkat Kabupaten/Kota.
Paragraf 3
Tingkat Nasional
Pasal 12
(1) Panitia Tingkat Nasional meneliti kelengkapan para calon peserta
pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Tingkat Nasional yang
diusulkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), yang
meliputi :
a. berkas administrasi;
b. berkas penilaian yang dibuat oleh Panitia Pemilihan Pelajar
Pelopor Keselamatan LLAJ tingkat Provinsi.
(2) Panitia pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan Tingkat Nasional melakukan penilaian dan evaluasi
terhadap peserta Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan yang disulkan oleh Tingkat Provinsi.
(3) Panitia pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan Tingkat Nasional mengusulkan nama peserta
kepada Menteri Perhubungan melalui Dirjen untuk penetapan
pemenang 1, 2, dan 3.
Paragraf 4
Jadwal Pelaksanaan
Pasal 13
Jadwal pelaksanaan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan dan Lalu
Lintas Angkutan Jalan di Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Propinsi,
dan Tingkat Nasional sebagaimana lampiran I Peraturan ini.
Pasal 14
Prosedur pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan sebagaimana lampiran II Peraturan ini.
Bagian Ketiga
Penilaian Terhadap Pelajar Pelopor Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Paragraf 1
Tata Cara Penilaian
Pasal 15
(1) Panitia Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan melakukan penilaian
terhadap peserta Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan, meliputi
penilaian terhadap karya tulis dan pengetahuan di bidang LLAJ.
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap
4 (empat) unsur :
a. kepemimpinan (Leadership);
b. kemampuan berbicara didepan umum (Public Speaking);
c. norma/Etika;
d. materi Karya Tulis.
Pasal 16
(1) Kepemimpinan (Leadership) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ayat (2) huruf a meliputi antara lain:
a. empati / Kepedulian;
b. inisiatif;
c. percaya diri, tidak grogi, gugup;
d. kemampuan meyakinkan orang lain;
e. penampilan rapih menguatkan citra diri.
(2) Kemampuan berbicara didepan umum (Public Speaking)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf b meliputi
antara lain:
a. non verbal communication (kontak mata, postur berdiri, dan
lain-lain);
b. pilihan kata dan penggunaan bahasa (verbal);
c. intonasi dan artikulasi;
d. penggunaan alat peraga / bantu dalam presentasi;
e. pesan mudah dimengerti;
f. Pemanfaatan waktu.
(3) Norma/Etika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf
c meliputi antara lain:
a. aplikasi peraturan/norma/etika dalam presentasi;
b. inovasi/ide baru sebagai masukan terhadap peraturan;
c. mampu memberikan contoh keselamatan jalan dalam
keseharian.
(4) Materi karya Tulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2)
huruf d meliputi antara lain:
a. struktur penulisan (latar belakang, problem, solusi, dan lain-
lain);
b. kualitas isi;
c. pesan dan harapan;
d. penyusunan kalimat yang baik dan tepat serta efektif dan
efisien;
e. bahan presentasi.
Pasal 17
Bobot penilaian dan kriteria untuk masing-masing unsur yang dinilai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) sebagaimana lampiran
III dan IV Peraturan ini.
Paragraf 2
Metode Penilaian
Pasal 18
(1) Penentuan peserta terbaik atau juara didasarkan pada urutan
jumlah nilai akhir terbesar.
(2) Nilai akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rata-
rata dari nilai akhir para anggota Tim Penilai.
Pasal 19
(1) Untuk penilaian Tingkat Nasional di samping penilaian terhadap
karya tulis dan pengetahuan di bidang LLAJ sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 juga dilakukan penilaian terhadap hasil
test psikologi.
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 21
Seluruh dana yang diperlukan untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan
pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan pada Tingkat Kabupaten/Kota,
Tingkat Provinsi,dan Tingkat Nasional dibebankan kepada APBN, APBD,
atau sumber pendanaan lain sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
BAB V
PENGHARGAAN PEMENANG
Pasal 22
BAB VI
PENUTUP
Pasal 23
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal :
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
a. Masa pencalonan;
b. Pemilihan dan Penetapan
Pemenang;
c. Penyampaian nama Pelajar
Pelopor Keselamatan terpilih ke Bulan Juni-Juli
Tingkat Propinsi.
d. Pengiriman Peserta Pemilihan
Pelajar Pelopor Keselamatan
Tingkat Kabupaten/Kota
Proses Pemilihan
Usulan Panitia Pelajar Pelopor Panitia Pemilihan Pelajar
Peringkat I, II & III Keselamatan Tingkat Pelopor Keselamatan
Tingkat Nasional Nasional Tingkat Nasional
Penetapan Peringkat
I, II & III Tingkat
Nasional oleh
Menteri DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
1) Leadership : 25 %
2) Public Speaking : 25 %
3) Norma/Etika : 20 %
4) Materi Karya Tulis : 30 %
______________________________________________
Total : 100 %
1. Leadership :
a. Empati/Kepedulian.
b. Inisiatif.
2. Public Speaking :
a. Non verbal communication (eye contact, postur berdiri, dll).
ttd