Anda di halaman 1dari 3

INFLUENZA

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Kepala Puskesmas
PUSKESMAS Tanda Tangan : drg. Prasuma Y
PUCANG SEWU NIP 1965 0411 199003 2005

Influenza, sering dikenal dengan flu adalah penyakit menular


disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza A, B dan lebih jarang
1. Pengertian C. Virus influenza terus mengalami perubahan, sehingga dalam
beberapa waktu akan mengakibatkan wabah (pandemik) yang parah.
Virus ini menyerang saluran napas atas dan paru-paru
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa
2. Tujuan
serta penatalaksanaan Rhinitis Akut
3. Kebijakan SK Kapus No. ..................., Tentang ............................
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014
4. Referensi tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur / 5.1 Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis.
Langkah- 5.2 Petugas menyapa pasien dengan ramah
langkah 5.3 Petugas melakukan anamnesa
Keluhan yang sering muncul adalah demam, bersin, batuk, sakit
tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit kepala,
lemah badan

5.4 Pemeriksaan Fisik :


Febris, Rhinore dan mukosa hidung edema
5.5 Petugas memberikan resep obat dan KIE kepada pasien
1. Edukasi terutama ditujukan untuk individu dan
lingkungannya untuk memutuskan mata rantai
penularan seperti etika batuk dan pemakaian masker.
2. Peningkatan higiene dan sanitasi lingkungan

5.5 Petugas memberikan terapi. Penatalaksanaan antara lain :


b. Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-limited
disease). Hal yang perlu ditingkatkan adalah daya tahan tubuh.
Tindakan untuk meringankan gejala flu adalah beristirahat
mengurangi kegiatan fisik berlebihan, meningkatkan gizi
makanan dengan makanan berkalori dan protein tinggi, serta
buah-buahan yang tinggi vitamin.
c. Terapi simptomatik per oral
1. Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500
mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400
mg/hari (5-10 mg/kgBB).
2. Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam)
3. Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4
kali/hari, atau difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam,
atau loratadin atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada
anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan cetirizine 0,3 mg/kgBB).
4. Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai
batuk.

5.6 Merujuk pasien ke Rumah sakit


Jika terdapat Rhinitis difteri dan dilakukan pelaporan ke dinkes
setempat.
5.7 Petugas mencatat di rekam medis pasien
Pasien datang

Petugas
Petugas memanggil
memanggil pasien
pasien sesuai
sesuai rekam
rekam medis
medis

Petugas
Petugas melakukan
melakukan anamnesis
anamnesis terhadap
terhadap pasien
pasien

Petugas
Petugas melakukan
melakukan pemeriksaan
pemeriksaan fisik
fisik terhadap
terhadap pasien
pasien

YA Pembacaan
Pembacaan Hasil
Hasil ((
Laboraturium Petugas memberikan
Petugas memberikan
?
informasi
informasi hasil
hasil Lab
Lab ))

Tidak

6 Bagan Alir Diagnosis


Diagnosis

YA
Petugas
Petugas mendampingi
mendampingi
Rujuk ?
Pasien
Pasien ke
ke Rumah
Rumah Sakit
Sakit

Tidak
Petugas
Petugas memberi
memberi KIE
KIE pada
pada pasien
pasien

Petugas
Petugas memberi
memberi Terapi
Terapi pada
pada pasien
pasien

Petugas mencatat dalam Rekam


medis pasien

7 Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

1.Pendaftaran
2. Poli Umum
8 Unit Terkait 3. KIA
4. Laboraturium
5.Farmasi
1.Rekam Medis
9 Dokumen
2. Laborat
Terkait
3. Farmasi
10 Rekaman Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai