Anda di halaman 1dari 7

Jenis-jenis Perubahan Entalpi

Perubahan entalpi reaksi merupakan perubahan entalpi untuk reaksi yang terjadi, reaksi
disini adalah reaksi secara kimia yang mencakup perubahan suatu zat menjadi zat lain
yang berbeda dengan zat semula bukan perubahan secara fisik seperti pada pelelehan,
penguapan ataupun pelarutan. Ada berbagai jenis entalpi reaksi atau kalor reaksi,
diantaranya:

1. Entalpi pembentukan (Hf)

Entalpi pembentukan adalah kalor yang dilepaskan atau yang diserap oleh sistem pada
reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya. Perubahan entalpi
pembentukan dilambangkan dengan Hf. f berasal dari formation yang berarti
pembentukan.

Contoh :

a. C + O2 CO2 Hf = -395,2 kj/mol

b. C + 2S CS2 Hf = +117.1 kj/mol

2. Entalpi penguraian (Hd)

Entalpi penguraian adalah kalor yang dilepaskan atau yang diserap oleh system pada
reaksi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya. Perubahan entalpi
pembentukan dilambangkan dengan Hd. d berasal dari decompotition yang berarti
penguraian.

Contoh :

a. CO2 C + O2 Hd = 395,2 kj/mol

b. AlBr3 Al + 1Br2 Hd = +511 kj/mol

3. Entalpi pembakaran(Hc)

Entalpi pembakaran adalah kalor yang dilepaskan oleh sistem pada reaksi pembakaran 1
mol unsur/senyawa. Perubahan entalpi pembakaran dilambangkan dengan Hc. c
berasal dari combution yang berarti pembakaran.

Contoh :

a. C + O2 CO2 Hc = -395,2 kj/mol

b. C2H2 + O22CO2 + H2O Hc = -1298 kj/mol

4. Entalpi penetralan(Hn)

Entalpi penetralan adalah kalor yang dilepaskan oleh sistem pada reaksi

penetralan 1 mol senyawa basa oleh asam (OH- + H+ H2O). Perubahan


entalpi penetralan dilambangkan dengan Hn. n berasal dari netrallization yang

berarti penetralan.

Contoh :

NaOH + HCl NaOH + H2O Hn = - 57,7 kj/mol


NAMA : WULAN NOVIANA INDRI ASTUTI
KELAS : X TO C
NO.ABSEN : 35

Hindari Konslet Engine Control Unit (ECU) Pada


Mobil
Pada saat musim hujan dan terjadi banjir di ruas - ruas jalan di Jakarta, seringkali para
pemilik mobil memaksakan diri untuk menerjang banjir agar bisa segera sampai ke
tujuan, tanpa memperhitungkan resiko yang berpotensi merusak mesin mobil.
Komponen mesin mobil yang sangat rentan terkena air saat menerjang banjir adalah
Engine Control Unit (ECU).

ECU merupakan " Otak " dari mesin mobil, bertugas me-manage mesin secara
keseluruhan, baik itu mengatur pasokan bahan bakar , udara , pengapian dll. Dampak
kerusakan komponen mobil seperti ECU bisa menguras kantong cukup dalam. Berikut ini
tips dari Bengkel Mobil yang bisa diterapkan untuk meminimalisir kerusakan Jika mobil
anda sudah terlanjur terjebak ditengah banjir

Jika mobil terkena banjir, sebaiknya mobil langsung ditarik atau didorong ke tempat yang
kering. Selanjutnya ketahui posisi ECU, Jika memang posisi ECU sudah dimasuki air,
lepas komponen komputer tersebut, lalu keringkan dan bersihkan dengan cairan
Trichloroethylene. Hal tersebut untuk mencegah konsleting pada mobil. Sebagai contoh,
posisi ECU Toyota Fortuner, Innova, Avanza dan Rush ada di dalam kabin. Sedangkan
Toyota Altis, Vios dan Yaris terdapar di ruang mesin. Ketinggian posisi ECU juga
bervariasi antara 40-80 cm.

Untuk mengetahui apakah ECU sudah kemasukan air atau belum bisa dikenali dari ciri
berikut ini, yaitu dimana mobil masih mau menyala, akan tetapi setelah 2-3 hari, saat
distarter kembali mulai terasa susah. Pasca terendam banjir sebaiknya mesin mobil
jangan langsung dinyalakan karena sangat berbahaya, berpotensi terjadi konslet pada
Engine Control Unit ( ECU ) yang mengakibatkan mobil terbakar.

Bentuk pencegahan lain yang bisa diambil adalah menghindari melewati genangan air
seperti banjir dengan kecepatan tinggi, untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya
cipratan. Bila memungkinkan, buatlah pelindung engine control unit (ECU). terutama di
bagian soket, agar lebih tahan bila terkena air.

Semoga informasi Otomotif diatas bermanfaat bagi anda.


SEJARAH INDONESIA : Mengenal
Manusia Purba Lengkap (Sangiran,
Trinil, Ngawi, Pithecantropus, Homo
Erectus)
angga aprialdi 11:37 AM IPS

Hai Sahabat PandaiBelajar! kali ini admin akan membahas lagi pelajaran
Sejarah Indonesia, adapun materi yang akan di sampaikan
yaitu Mengenal Manusia Purba. Admin akan membahas mengenai
manusia purba ini secara lengkap mulai dari Sangiran, Trinil, Ngawi,
Pithecantropus dan Homo Erectus. Yuk kita pelajari bersama!

Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan


mengenal manusia purba mulai dari bentuk rupa hingga tata cara
mereka hidup, menjalani kehidupannya pada masa purba atau pada
jaman dahulu. Di Indonesia sendiri ada satu tempat yang telah dijadikan
sebagai sentra kehidupan manusia purba dan bahkan situs atau tempat
ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Situs
Sangiran, dari situs ini kita dapat mengenal dan mengetahui beberapa
jenis manusi apurba di Indonesia. Untuk mengulas peradaban dan
perkembangan manusia purba di Indonesia simak ulasan dan penjelasan
berikut ini
1. Sangiran
Sangiran berada di perbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten
Karanganyar. Sangiran merupakan pusat perkembangan manusia duia
yang telah memberikan petunjuk akan keberadaan manusia sejak
150.000 tahun yang lalu. Situs ini pertama kali ditemukan oleh P.E.C
Schemulling pada tahun 1864 dengan penemuan fosil vertebrata dari
Kalioso bagian dari Sangiran. Semenjak ditemukannya fosil ini banyak
para ahli yang melakukan penelitian di tempat ini. Tak hanya memberikan
gambaran tentang evolusi manusia purba secara fisik saja, namu situs
Sangirang ini memberikan gambaran yang sangat nyata akan evolusi
budaya, hewan hingga lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya beberapa fosil yang diendapkan tanpa terputus selama
lebih dari dua juta tahun yang lalu dalam seri geologis stratigrafis. Situs
sangirang menjadi sangat dikenal sejak ditemukannya fosil erectus secara
sporadic dan berkesinambungan oleh von Koeningswald. Fosil ini
merupakan takson paling penting dalam sejarah manusia sebelum masuk
pada tahapan manusia homo sapien, manusia modern.

2. Trinil, Ngawi, Jawa Timur


Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi
hunian pada kehidupan purba pada zaman Pleiztocen tengan.
Peninggalan manusia purba telah lama ditemukan di Trinil jauh sebelum
ditemukannya Sangiran. Penelitian di Trinil , ngawi ini dilakukan oleh
Eugne Dubois. Ia melakukan penelitian di dua lapisan/horizontal berfosil
di Kedungbrubus. Hasilnya cukup dan sangat memuaskan dengan
ditemukannya sebuah fragmen rahan yang pendek dan sangat kekar
dengan sebagian pragraham yang masih tersisa. Pragraham yang tersisa
ini menunjukan ciri ciri gigi manusia bukan gigi kera atau hewan lainnya,
sehingga diyakini bahwa fragmen tersebut merupakan fragmen rahang
bawah milik rahang hominid. Penelitian yang dilakukan oleh Eugne
Dubois ini sangat berharga bagi dunia. Penggalian yang dilakukan pada
endapan alluvial di bengawan solo ditemukan atap tengkorang
Pitgecantropus erectus dan beberapa buah tulang paha yang utuh dan
fragmen dan menunjukan bahwa pemiliknya telah bisa berjalan sengan
tegak. Tengkorang yang ditemukan di trinil ini sangat pendek namun
memanjang ke belakang dengan volume otak sekitar 900 cc. volume ini
terletak diantara otak kera 600 cc dan otak manusia modern 1200 1400
cc. ciri ciri lainnya ialah tulang kening yang sangat menonjol dan pada
bagian belakang mata terdapat penyempitan yang dangat jelas
menandakan bahwa otak sang pemilik belum berkembang. Pada bagian
kepala tengkorang terdapat bentuk yang meruncing yang diduga
pemiliknya berjenis kelamin perempuan. Dan berdasarkan kaburnya
sambungan antar tulang kepala, dapat dipastikan bahwa pemiliknya telah
mencapai usia dewasa.

3. Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus


Penemuan fosil Pithecanthropus oleh Eugne Dubois yang dipublikasikan
pada tahun 1894 menimbulkan perdebatan dalam berbagai majalah
ilmiah. Ketika memplublikasikannya Dubois menyatakan bahwa
Pithecanthropus erectus menurut evolusi Darwin merupakan peralihan
kera ke manusia, kera adalah nenek moyang dari manusia. Pernyataan
tersebut kemudian memunculkan perdebatan, banyak diantaranya yang
mempertanyakan kebenaran akan atap tengorak dengan volume kecil,
gigi berukuran besar dan tulang paha yang berciri modern tersebut
berasal dari satu individu. Sementara banyak orang yang beranggapan
bahwa tengkorak tersebut milik seekor giban, dan gigi gigi milik Pongo
sp, dan tulang pahanya milik manusia modern. Akhirnya 50 tahun
kemudian terbukti bahwa gigi gigi tersebut ialah milik pongo sp, hal ini
diperkuat dengan ciri ciri khas nya yang memiliki ukuran cukup besar
dengan akar gigi yang kuat dan terbuka. Perdebatan tersebut kemudian
terus berlanjut hingga ke Eropa. Dubois mempresentasikan
penemuannya di seminar Internasional zoology pada tahun 1895 di
Leiden Belanda. Setelah seminar itu banyak ahli yang tidak lagi ingin
melihat temuan Dubois tersebut.

Anda mungkin juga menyukai