Anda di halaman 1dari 2

Cerita Dongeng Kancil dan Seekor Burung Unta

TitaBurung Unta memiliki mata yang bulat dan cantik. Tubuhnya yang besar serta
kakinya yang jenjang sungguh elok dilihat. Gerakannya lincah ceria. Dia selalu ramah dan
murah senyum. Kelihatannya dia sangat bahagia.

Tapi, sebenarnya Tita Burung Unta sering merasa sedih. Aku tidak pernah bahagia,
keluhnya selalu. Dan aku tahu sebabnya, yakni karena aku tidak sama seperti burung
yang lain. Aku tidak bisa terbang dan tidak bisa menikmati ketinggian langit.

Seperti burung unta yang lain, Tita memang tidak memiliki kemampuan terbang.
Sayapnya tidak cukup besar, tidak sebanding dengan postur tubuhnya. Sebenarnya
kemampuan berlari burung unta sangatlah baik, bahkan sempurna. Tetapi tetap saja
keinginan untuk terbang adalah impian bagi semua jenis burung. Itu yang membuat Tita
Burung Unta sering merasa sedih, karena mimpinya untuk terbang tidak bisa terpenuhi.

Suatu hari, tanpa sengaja Tita Burung Unta bertemu seekor Kancil di dalam hutan. Entah
kenapa Tita menceritakan kesusahannya pada Kancil yang tidak dikenalnya itu.

Tita, seharusnya kau tidak boleh bersedih hanya karena tidak bisa terbang. Bukankah
kaki milikmu sudah berkerja dengan baik? Burung Unta dapat berlari dengan kecepatan
yang luar biasa. Itu adalah hal yang sangat mengagumkan. Lagi pula berjalan kaki itu
menyehatkan, kata Kancil.

Tita Burung Unta merenung. Lama ia terdiam. Hingga akhirnya ia berkata dengan ceria.
Ya, ya, kau benar! Aku tak seharusnya bersedih karena tak bisa terbang. Bahkan kakiku
jauh lebih baik daripada sayap. Aku seharusnya bersyukur. Kau sungguh binatang yang
bijak. Aku sangat berterima kasih.

Kancil tersenyum. Rupanya kata-katanya tadi telah membuat teman barunya merasa
lebih baik.

Tita Burung Unta pamit pulang kepada si Kancil. Dia melangkah dengan riang. Ia merasa
lega sekaligus senang tiada tara karena telah mampu mengenali kemampuan dirinya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai