Anda di halaman 1dari 4

SOAL RHINOLOGY

Amy Shientiarizki

1. Jelaskan tentang klasifikasi Rhinitis simplex/rhinitis akut penatalaksanaannya ?


2. Jelaskan tentang Rhinitis Alergi berdasarkan WHO-ARIA dan penatalaksanaanya ?
Rhinitis Alergi
Definisi : kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan
tersumbat setelah mukosa hidung terpapar allergen yang diperantarai oleh Ig E.
Klasifikasi :
WHO ARIA 2001 berdasarkan sifat berlangsungnya
1. Intermitten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hari/minggu atau
kurang dari 4 minggu
2. Persisten/menetap bila gejala lebih dari 4 hari/minggu dan lebih dari 4
minggu
3. Jelaskan gejala dan tanda sinusitis akut dan sinusitis kronik ?
Konsesus tahun 1995
- Rinosinusitis akut sampai 8 minggu
- Rhinosinusitis kronik lebih dari 8 minggu

Konsesus tahun 2004

- Sinusitis akut sampai 4 minggu


- Sinusitis sub akut antara 4 minggu sampai 3 bulan
- Sinusitis kronik lebih dari 3 bulan

Gejala dan Tanda

Sinusitis akut
- Hidung tersumbat disertai nyeri/rasa tertekan muka
- Ingus purulent yang seringkali turun ke tenggorok (post nasal drip)
- Gejala sistemik demam dan lesu
- Khas nyeri atau rasa tertekan di daerah sinus yang terkena dan
kadang-kadang nyeri juga terasa di tempat lain (referred pain)
Maksila - Nyeri pipi, nyeri alih ke gigi (rahang atas) dan telinga. Nyeri
dapat dipicu oleh batuk atau mengunyah. Penjalaran nyeri
region supraorbital ipsilateral, dan dapat memicu sinusitis
frontalis
- Nyeri tekan region maksila
- Bengkak dan hiperemi pada pipi
Etmoid - Nyeri di antara atau di belakang kedua bola mata kantus
medius diperberat dengan pergerakan bola mata
- Nyeri pada pangkal hidung
- Bengkak pada kelopak mata
Frontal - Nyeri di dahi atau seluruh kepala
- Bengkak pada kelopak mata
Sfenoid - Nyeri dirasakan di daerah vertex, oksipital, belakang bola mata
dan daerah mastoid
- Post nasal discharge
- Gejala lain : sakit kepala, hiposmia/anosmia, halitosis, post nasal drip yang
menyebabkan batuk dan sesak pada anak

Sinusitis kronik
Keluhan sinusitis kronis tidak khas sehingga sulit didiagnosis. Kadang-kadang
hanya 1 atau 2 dari gejala : sakit kepala kronik, post nasal drip, batuk kronik,
gangguan tenggorok, gangguan telinga akibat sumbatan muara Tuba Eustachius,
gangguan ke paru seperti bronchitis (sino-bronkitis), bronkiektasis, serangan asma
yang meningkat dan sulit diobati, pada anak mukosa yang tertelan dapat
mengakibatkan gastroenteritis

4. Jelaskan patofisiologi terjadinya sinusitis


Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan lancarnya klirens
mukosiliar di dalam kom, mukus juga merupakan substansi anti mikrobial. Organ yang
membentuk KOM letaknya berdekatan dan bila terjadi edema mukosa yang berhadapan
akan sling bertemu, sehingga silia tidak dapat bergerak, dan ostium tersumbat akibatnya
terjadi tekanan negatif pada sinus sehingga terjadi trasudasi yang mula-mula
serouserinosinusitis non-bakterial dan sembuh dalam beberapa hari. Bila kondisi ini
menetap sekret yan terkumpul merupakan media baik untuk pertumbuhan
bakteririnosinusitis bakterialberikan AB.
Jika terapi tidak berhasilterjadi hipoksia bakteri anaerobmukosa makin
membengkakterus bersiklus menjadi kronis akhirnya membentuk hipertrofi
sinuspolipoidpolip dan kista sinusAB+tindakan operasi (sinusitis kronis)

5. Jelaskan penatalaksanaan sinusitis akut dan sinusitis kronik

Terapi

(untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, mencegah menjadi kronik)

- Prinsipnya membuka sumbatan di KOM drainase dan ventilasi sinus pulih secara
alami
- AB 10-14 hari skalipun gejala telah berkurang + decongestan, analgetik (terapi pilihan
pada S. Paranasalis bakterial)
AB golongan Penicilin Amoksisilin 500 mg 3 dd tab 1 dalam 10 hari, bila gagal
berikan Levofloxacin 500 mg 1 dd tab 1 selama 10-14 hari
Alergi Penicilin Kontrimoksazol 800 mg 2 dd tab 1 dalam 10 hari atau Azitromisin
500 mg 1 dd tab 1 dalam 3 hari
Bila resisten High dose Amoksisilin 1 gram 3 dd tab 1 selama 10 hari
- Irigasi sinus atau proetz displacement therapy (terapi tambahan)
- Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF), indikasinya sinusitis kronik yang tidak
membaik setelah terapiadekuat, sinusitis kronik disertai kista atau kelainan yang
ireversibel, polip ekstensif, adanya komplikasi sinusitis, sinusitis jamur.

6. Jelaskan kelainan-kelainan pada septum nasi


Deviasi Septum
Bentuk septum yang normal ialah lurus di tengah rongga hidung tetapi pada orang
dewasa biasanya septum nasi tidak lurus sempurna di garis tengah.
Etiologi
Trauma sesudah lahir, pada waktu partus, atau bahkan pada masa janin intra uterin
Ketidak seimbangan pertumbuhan tulang rawan septum tetap tumbuh, meskipun batas
superior dan inferior menetap.
Bentuk deformitas
- Deviasi = Bentuk huruf C atau S
- Dislokasi = Bagian bawah kartilago septum keluar dari krista maksilaris & masuk ke
rongga hidung
- Penonjolan tulang/kartilago septum = bila memanjang dari depan ke belakang:
KRISTA, bila sangat runcing/pipih: SPINA
- Sinekia = bila deviasi/krista melejat dgn konka di hadapannya. Ada yang anterior ada
yang posterior

7. Jelaskan pembagian Epistaksis dan penatalaksanaanya ?


8. Jelaskan DD benjolan pada leher ?
9. Jelaskan yang dimaksud dengan Rhinology dan mekanisme kejadiannya ?
10. Sebutkan DD pilek berbau ?
11. Jelaskan teknik pemeriksaan transiluminasi dan interpretasinya

Anda mungkin juga menyukai