Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dasar dimulainya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika klasik tidak bisa
menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis dan bergerak dengan kecepatan
yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh karena itu, diperlukan cara pandang yang berbeda
dengan sebelumnya dalam menjelaskan gejala fisika tersebut. Teori atom mengalami
perkembangan mulai dari teori atom John Dalton, Joseph John Thomson, Ernest Rutherford,
dan Niels Henrik David Bohr. Perkembangan teori atom menunjukkan adanya perubahan
konsep susunan atom dan reaksi kimia antaratom. Kelemahan model atom yang
dikemukakan Rutherford disempurnakan olehNiels Henrik David Bohr. Bohr
mengemukakan gagasannya tentang penggunaan tingkat energi elektron pada struktur atom.
Model ini kemudian dikenal dengan model atom Rutherford-Bohr. Tingkat energy elektron
digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum atom yang dihasilkan oleh atom yang
mengeluarkan energi berupa radiasi cahaya.

1.2 Tujuan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Teori Kuantum (Hipotesis Max Planck)


2. Mengetahui Efek fotolistrik (Konsep, Perumusan Matematis, dan Aplikasi dalam
kehidupan sekarang)
3. Mengetahui Efek Compton (Konsep, Perumusan Matematis, dan Aplikasi dalam
kehidupan sekarang)
4. Mengetahui Sinar X (Konsep dan Aplikasi dalam kehidupan sekarang)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan Teori Kuantum

Pada akhir abad ke 19 terdapat beberapa eksperimen yang tidak dapat dijelaskan oleh
ilmuwan fisika klasik (fisikawan yang merujuk sepenuhnya pada mekanika newton dan teori
gelombang electromagnet Maxwell) yaitu: radiasi benda hitam, efek fotolistrik, efek compton,
dan garis terang pada spectrum optic. Peristiwa-peristiwa tersebut semuanya melibatkan interaksi
antara radiasi dengan materi. Pengukuran berulang-ulang pada eksperimen tersebut oleh
fisikawan dengan ketelitian tinggi, tetap tidak dapat dijelaskan oleh teori fisika klasik.

Radiasi Benda Hitam

Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah benda hitam pertama
kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam Fisika, benda hitam
(atau blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi
termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam
dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun
gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu,
dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika
klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya
energi dari benda tersebut dapat diukur. Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh
terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di
bawah 700 Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang
inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi
suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi
dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning hingga putih.

Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam.
Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang,
walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan temperatur dari
benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya.

Dalam percobaan Fisika sederhana, benda atau objek yang paling mirip radiasi benda
hitam adalah radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan mengabaikan bahan
pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang gelombang
datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter lubang, cahaya yang masuk ke lubang itu akan
dipantulkan oleh dinding rongga berulang kali serta semua energinya diserap, yang selanjutnya
akan dipancarkan kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga.
Lubang pada rongga inilah yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam. Temperatur dari
benda itu akan terus naik apabila laju penyerapan energinya lebih besar dari laju pancarannya,
sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai temperatur kesetimbangan. Keadaan ini
dinamakam dengan setimbang termal (setimbang termodinamik).

2.2 Pergeseran Wien Radiasi Benda Hitam


Jika suatu benda padat dipanaskan maka benda itu akan memancarkan radiasi kalor. Pada
suhu normal, kita tidak menyadari radiasi elektromagnetik ini karena intensitasnya rendah. Pada
suhu lebih tinggi ada cukup radiasi inframerah yang tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita
rasakan panasnya jika kita mendekat ke benda tersebut.
Pada suhu yang lebih tinggi (dalam orde 1000 K ) benda mulai berpijar merah, seperti
besi dipanaskan. Pada suhu diatas 2000 K benda pijar kuning atau keputih-putihhan, seperti besi
berpijar putih atau pijar putih dari filament lampu pijar.

Bila suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relative dari spectrum cahaya yang
dipancarkan berubah. Ini menyebabkan pergeseran dalam warna-warna spectrum yang diamati,
yang dapat digunakan untuk menaksir suhu suatu benda seperti pada gambar :

Grafik Pergeseran Wien


Gambar diatas menunjukkan grafik antara intensitas radiasi yang dipancarkan oleh suatu
benda hitam terhadap panjang gelombang (grafik I l ) pada berbagai suhu. Total energi kalor
radiasi yang dipancarkan adalah sebanding dengan luas di bawag grafik. Tampak bahwa total
energi kalor radiasi radiasi meningkat dengan meningkatnya suhu ( menurut hokum Stefan-
Bolztman. Energi kalor sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak.
Radiasi kalor muncul sebanding suatau spectra kontinu, bukan spectra diskret seperti
garis-garis terang yang dilihat dalam spectra nyala api. Atau garis-garis gelap yang dapat dilihat
dalam cahaya matahari (garis Fraunhofer) (Spektra adalah bentuk tunggal spectrum) Sebagai
gantinya, semua panjang gelombang hadir dalam distribusi energi kalor yang luas ini. Jika suhu
bendahitam meningkat, panjang gelombang untuk intensitas maksimum (lm) bergeser ke nilai
panjang gelombang yang lebih pendek.
Pengukuran spectra benda hitam menunjukkan bahwa panjang gelombang untuk
intensitas maksimum (lm) berkurang dengan meningkatnya suhu, seperti pada persamaan berikut:

m = panjang gelombang dengan intensitas maksimum (m)


T = suhu mutlak benda hitam (K)
C = tetapan pergeseran Wien = 2,90 x 10-3 m K
2.3 Teori Rayleigh-Jeans Radiasi Benda Hitam
Benda hitam (black body) dalam bahasa fisika adalah obyek yang menyerap seluruh
radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya dan tidak adaradiasi yang dapat keluar atau
dipantulkannya. Istilah benda hitam ini, pertamakali diperkenalkan oleh fisikawan Belanda, yang
bernama Gustav RobertKirchhoff pada tahun 1862. Istilah benda hitam (black body) tidaklah
harusmerupakan benda yang benar-benar hitam. Hal ini disebabkan karena bendatersebut juga
memancarkan cahaya/gelombang yang warna cahayanya tergantungpada suhu/temperatur benda
tersebut. Semakin tinggi suhu benda tersebut, radiasiyang dipancarkannya akan mendekati
radiasi cahaya tampak, mulai dari merah, jingga, kuning, hijau, dan seterusnya.
Dari hasil percobaan tentang benda hitam,didapat kurva seperti berikut.

Gambar 1. Kurva Radiasi Benda Hitam


Pada kurva di atas tampak suatu kurva dari garis hitam yang merupakantafsiran Rayleigh-
Jeans terhadap suatu radiasi elektromagnetik oleh suatu bendahitam. Rayleigh-Jeans menerapkan
hukum hukum fisika klasik dalammenganalisis pancaran/radiasi oleh suatu benda hitam, yang
menganggap bahwapancaran atau serapan tersebut merupakan suatu spektrum yang kontinu.
Hasilanalisis tersebut menghasilkan suatu kurva dengan garis hitam pada gambar 1.Jika ditinjau
kurva Rayleigh-Jeans tersebut, tampak bahwa semakin pendek panjang gelombang, maka
intensitas radiasi juga akan semakin besar. Hal inidisebut dengan bencana ultraviolet (Ultraviolet
catastrophe).
2.4 Teori Max Planck
Max Planck menjelaskan bahwa radiasi elektromagnetik hanya dapat merambat dalam
bentuk paket-paket energy atau kuanta yang dinamakan foton. Gagasan Planck ini kemudian
berkembang menjadi teori baru dalam fisika yang disebut Teori Kuantum.
Pada tahun 1900, Planck memulai pekerjaannya dengan membuat suatu anggapan baru
tentang sifat dasar dari getaran molekul-molekul. Dalam dinding-dinding rongga benda hitam
(pada saat itu elektron belum ditemukan). Anggapan baru ini sangat radikal dan bertentangan
dengan fisika klasik, yaitu sebagai berikut:
1. Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul tidaklah kontinu tetapi
dalam paket-paket energi diskret, yang disebut kuantum (sekarang disebut foton).
Besar energi yang berkaitan dengan tiap foton adalah
=
sehingga untuk n buah foton maka energinya dinyatakan oleh:
=
Dengan n = 1, 2, 3, ... (bilangan asli), v adalah frekuensi getaran molekul-molekul.
Energi dari molekul-molekul dikatakan terkuantisasi dan energi yang diperkenankan
disebut tingkat energi. Ini berarti bahwa tingkat energi bisa hv, 2hv, 3hv, ... sedang h
disebut tetapan Planck, dengan h = 6,6 10-34 J s (dalam 2 angka penting)
2. Molekul-molekul memancarkan atau menyerap energi dalam satuandiskret dari
energi cahaya, disebut kuantum (sekarang disebut foton). Molekul-molekul
melakukan itu dengan melompat dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya.
Jika bilangan kuantum n berubah dengan satu satuan, persamaan menunjukkan
bahwa jumlah energi yang dipancarkan atau diserap oleh molekul-molekul sama
dengan hv. Jadi, beda energi antara dua tingkat energi yang berdekatan adalah hv.
Molekul akan memancarkan atau menyerap energi hanya ketika molekul mengubah
tingkat energinya. Jika molekul tetap tinggal dalam satutingkat energi tertentu, maka
tidak ada energi yang diserap atau dipancarkan molekul. Berdasarkan teori kuantum
di atas, Planck dapat menyatakan hukum radiasi Wien dan hukum radiasi Rayleigh-
Jeans, dan menyatakan hukum radiasi benda hitamnya yang akan berlaku untuk
semua panjang gelombang.
Energi rata-rata per osilator dengan frekuensi v adalah

=0 exp( )

() =
=0 exp( )

8 2
() = 3 /
1

dengan h = 6,6 10-34 J s adalah tetapan Planck, c = 3,0 108 m/s adalah cepat
rambat cahaya, kB = 1,38 10-23 J/K adalah tetapan Boltzman, dan T adalah suhu
mutlak benda hitam
Soal dan Pembahasan:

1. Tentukan suhu permukaan matahari jika panjang gelombang cahaya pada energy maksimum
yang dipancarkan permukaan matahari adalah 5500 Ao

Jawab :

= 2,898. 103

2,898. 103
= = 5269
5500. 1010

2. Tentukan energy radiasi dari 1 cm2 permukaan bintang yang mempunyai = 4000 .

Jawab :

= 2,898. 103

2,898. 103 2,898. 103


= = = 7245
4000. 1010

= 4 = (5,67. 108 /2 4 )(7245 )4


= 156
2

3. Tentukan kuanta energi yang terkandung dalam sinar dengan panjanggelombang 6600 jika
kecepatan cahaya adalah 3 x 108 m/s dan tetapan Planckadalah 6,6 x 1034 Js !
Jawab:

=

34 )
3 x 108
= (6,610 ( )
6600x1010
= 31019
4. Panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh lampu monokromatis 100watt adalah
5,5.107 m. Cacah foton (partikel cahaya) per sekon yang dipancarkan sekitar.
Jawab:
P = 100 wattEnergi yang dipancarkan tiap sekon adalah 100 joule
Energy 1 foton

=

34 )
3 x 108
= (6,610 ( )
5,5x107
():
100
= 3 x 108
= 2,81020 foton
(6,61034 )( )
5,5x107

5. Intensitas radiasi yang diterima pada dinding dari tungku pemanas ruanganadalah 66,3 W.m2.
Jika tungku ruangan dianggap benda hitam dan radiasigelombang elektromagnetik pada
panjang gelombang 600 nm, maka jumlahfoton yang mengenai dinding persatuan luas
persatuan waktu adalah .(h =6,63 x 10 34 J.s, c = 3 x 108m.s 1)
Jawab:
I = 66,3 W.m2 Energi yang diterima tiap sekon tiap meter persegi adalah 66,3 joule.
Energi 1 foton:

=

3 x 108
= (6,631034 ) ( )
600x109
:
66,3
= = 21020
34 3 x 108
(6,6310 ) ( )
600x109
2.5 Efek Fotolistrik
Pada pertengahan abad ke sepuluh seorang ilmuwan Mesir di Iskandaria yang bernama Al
Hasan (965-1038) mengemukakan pendapat bahwa mata dapat melihat benda-benda di sekeliling
karena adanya cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh benda-benda yang bersangkutan
masuk ke dalam mata. Teori ini akhirnya dapat diterima oleh orang banyak sampai sekarang ini.
Beberapa teori-teori yang mendukung pendapat Al Hasan diantaranya adalah
a. Teori Emisi atau Teori Partikel
b. Teori Gelombang
c. Teori Elektromagnetik
d. Teori Kuantum
Nah pada teori kuantum inilah efek fotolistrik di cetuskan. Teori kuantum pertama kali
dicetuskan pada tahun 1900 oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Max
Karl Ernst Ludwig Planck (1858 1947). Dalam percobaannya Planck mengamati sifat-sifat
termodinamika radiasi benda-benda hitam hingga ia berkesimpulan bahwa energi cahaya
terkumpul dalam paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton. Dan pada tahun 1901 Planck
mempublikasikan teori kuantum cahaya yang menyatakan bahwa cahaya terdiri dari peket-paket
energi yang disebut kuanta atau foton. Akan tetapi dalam teori ini paket-paket energi atau
partikel penyusun cahaya yang dimaksud berbeda dengan partikel yang dikemukakan oleh
Newton . Karena foton tidak bermassa sedangkan partikel pada teori Newton memiliki massa.
Pernyataan Planck ternyata mendapat dukungan dengan adanya percobaan Albert
Einstein pada tahun 1905 yang berhasil menerangkan gejala fotolistrik dengan menggunakan
teori Planck. Fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari suatu logam yang disinari
dengan panjang gelombang tertentu. Akibatnya percobaan Einstein justru bertentangan dengan
pernyataan Huygens dengan teori gelombangnya.Pada efek fotolistrik, besarnya kecepatan
elektron yang terlepas dari logam ternyata tidak bergantung pada besarnya intensitas cahaya
yang digunakan untuk menyinari logam tersebut. Sedangkan menurut teori gelombang
seharusnya energi kinetik elektron bergantung pada intensitas cahaya.
Kemudian dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat disimpulkan bahwa cahaya
mempunyai sifat dual (dualisme cahaya) yaitu cahaya dapat bersifat sebagai gelombang untuk
menjelaskan peristiwa interferensi dan difraksi tetapi di lain pihak cahaya dapat berupa materi
tak bermassa yang berisikan paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton sehingga dapat
menjelaskan peristiwa efek fotolistrik.
Efek fotolistrik adalah suatu proses dimana suatu cahaya dengan frekuensi cukup tinggi
mengenai permukaan sebuah logam, sehingga dari permukaan logam itu terpancar elektron.
Gambar ini memberi ilustrasi jenis alat yang dipakai dalam eksperimen efek fotolistrik.

Tabung yang divakumkan berisi dua elektroda yang dihubungkan dengan rangkaian
eksternal, dengan keping logam yang permukaannya mengalami iradiasi dipakai sebagai anoda.
Sebagian dari elektron yang muncul dari permukaan yang mengalami iradiasi mempunyai energi
yang cukup untuk mencapai katoda. Ketika potensial perintang V ditambah, lebih sedikit
elektron yang mencapai katoda dan arusnya menurun. Ketika V sama atau melebihi suatu harga
Vo yang besarnya dalam orde beberapa volt, tidak ada elektron yang mencapai katoda dan arus
terhenti. Terdapatnya efek fotolistrik menunjukkan bahwa gelombang cahaya membawa energi,
dan sebagian energi yang diserap oleh logam dapat terkonsentrasi pada elektron tertentu pada
dan muncul sebagai energi kinetik.
Perumusan Matematis
Menurut hukum Kekekalan energy:
= + ( + )
dimana W= energy ambang/fungsi kerja logam
Ek=energy kinetic electron setelah lepas dari permukaan logam
Ed=energy electron menuju permukaan logam setelah lepas dari ikatan atom
hf=energy cahaya yang datang (foton)
Jika electron berada jauh dari permukaan, ada kemungkinan energy cahaya datang hanya
digunakan untuk melepaskan electron dari ikatan atom (W) dan hanya untuk menggerakkan
electron menuju permukaan logam(Ed), sehingga ketika electron sampai permukaan sudah
kehabisan energy dan tidak dapat lepas dari permukaan logam, sehingga energy kinetiknya nol
(Ek=0) atau kecepatan electron lepas dari permukaan logam nol(v=0), sehingga
= + ..(2.19)
Jika electron berada dipermukaan logam, maka tidak diperlukan energy electron untuk
menuju ke permukaan (Ed=0), sehingga energy cahaya datang hanya digunakan untuk
melepaskan electron dari ikatan atom (W) dan hanya untuk menggerakkan electron lepas dari
permukaan logam (Ek), karena W tetap maka energy kinetic electron lepas dari permukaan
logam akan maksimum (Ek max) dan kecepatan electron lepas dari permukaan logam juga akan
maksimum (v max). Sehingga Einstein merumuskan persamaan untuk efek fotolistrik yaitu
= + .(2.10)
Jadi kecepatan electron-elektron yang dilontarkan dari permukaan logam, pada proses
fotolistrik dapat bernilai 0 s/d vmax atau energy kinetic electron dapat bernilai 0 s/d Ek max. Ekmax
electron yang terpental dari logam tidak bergantung pada intensitas cahaya yang datang tetapi
berbanding lurus dengan frekuensi cahaya datang. Jika logam yang disinari cahaya diberi voltase
1
positif maka 2 2 = ( = ) sehingga = +

= 0 + (2.21)
dimana 0 =frekuensi ambang cahaya datang untuk melepaskan electron dari ikatan atom.

2.6 Aplikasi Efek Fotolistrik dalam kehidupan sekarang:


1. Aplikasi paling populer di kalangan akademis adalah tabung foto-pengganda
(photomultiplier tube). Dengan menggunakan tabung ini hampir semua spektrum radiasi
elektromagnetik dapat diamati. Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi, bahkan
ia sanggup mendeteksi foton tunggal sekalipun. Dengan menggunakan tabung ini,
kelompok peneliti Superkamiokande di Jepang berhasil menyelidiki massa neutrino yang
akhirnya dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 2002. Di samping itu efek fotolistrik
eksternal juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan spektroskopi melalui peralatan yang
bernama photoelectron spectroscopy atau PES.
2. Sel Surya (Solar Cell)
Sel surya yang sangat kita kenal manfaatnya dapat mengubah energi matahari
menjadi energy listrik melalui efek fotolistrik internal. Sebuah semikonduktor yang
disinari dengan cahaya tampak akan memisahkan elektron dan hole. Kelebihan elektron
di satu sisi yang disertai dengan kelebihan hole di sisi lain akan menimbulkan beda
potensial yang jika dialirkan menuju beban akan menghasilkan arus listrik.

Sebuah sel surya adalah sebuah alat yang mengubah energi sinar matahari
langsung menjadi listrik oleh efek fotovoltaik. Kadang-kadang istilah sel surya digunakan
untuk perangkat dirancang secara khusus untuk menangkap energi dari sinar matahari,
sedangkan istilah sel fotovoltaik digunakan ketika sumber cahaya berada unspecified.
Sidang sel digunakan untuk membuat panel surya, modul surya, atau fotovoltaik array.
Fotovoltaik adalah bidang teknologi dan penelitian yang berkaitan dengan penerapan sel
surya dalam menghasilkan listrik untuk penggunaan praktis. Energi yang dihasilkan
dengan cara ini adalah contoh dari energi matahari.
Prinsip kerja sel surya. Cahaya yang jatuh pada sel surya menghasilkan elektron
yang bermuatan positif dan hole yang bermuatan negatif. Elektron dan hole mengalir
membentuk arus listrik.
Sel surya merupakan sebuah piranti yang mampu mengubah secara langsung
energi cahaya menjadi energi listrik. Proses pengubahan energi ini terjadi melalui efek
fotolistrik. Efek fotolistrik adalah peristiwa terpentalnya sejumlah elektron pada
permukaan sebuah logam ketika disinari seberkas cahaya. Gejala efek fotolistrik dapat
diterangkan melalui teori kuantum Einstein. Menurut teori kuantum Einstein, cahaya
dipandang sebagai sebuah paket energi (foton) yang besar energinya bergantung pada
frekuensi cahaya. Pada sel surya energi foton akan diserap oleh elektron sehingga
elektron akan terpental keluar menghasilkan arus dan tegangan listrik.
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari
sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari
mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek
photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila
tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi,
kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya)
dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid
listrik dalam sebuah pengaturan net metering.
3. CCD (Charge Couple Device)
Akhir-akhir ini kita dibanjiri oleh produk-produk elektronik yang dilengkapi
dengan kamera CCD (charge coupled device). Sebut saja kamera pada ponsel, kamera
digital dengan resolusi hingga 12 Megapiksel, atau pemindai kode-batang (barcode) yang
dipakai diseluruh supermarket, kesemuanya memanfaatkan efek fotolistrik internal dalam
mengubah citra yang dikehendaki menjadi data-data elektronik yang selanjutnya dapat
diproses oleh komputer.

Pada tahun 1969 S. Willard Boyle dan George E. Smith pertama yang berhasil
menemukan teknologi pencitraan menggunakan sensor digital, sebuah CCD (Charge-
Coupled Device). Teknologi CCD memanfaatkan efek fotolistrik, seperti berteori oleh
Albert Einstein dan untuk itu ia dianugerahi tahun 1921 Hadiah Nobel. Dengan efek ini,
cahaya diubah menjadi sinyal-sinyal listrik. Tantangan saat merancang sebuah sensor
gambar adalah untuk mengumpulkan dan membaca sinyal-sinyal dalam sejumlah besar
gambar titik, piksel, dalam waktu singkat.
CCD adalah kamera digital mata elektronik. Itu merevolusi fotografi, sebagai
cahaya sekarang bisa ditangkap secara elektronik, bukan film. Bentuk digital
memfasilitasi pengolahan dan distribusi gambar-gambar ini. Teknologi CCD juga
digunakan di banyak aplikasi medis, misalnya pencitraan bagian dalam tubuh manusia,
baik untuk diagnostik dan untuk bedah mikro.

Prinsip kerja dari CCD yaitu ketika sebuah foton membentur atom, ini dapat
mengangkat sebuah elektron ke tingkat energy yang lebih tinggi, atau dalam beberapa
kasus, melepaskan elektron dari atom. Ketika cahaya menimpa permukaan CCD, ini
membebaskan beberapa elektron untuk bergerak dan berkumpul di kondensator. Elektron
tersebut digeser sepanjang CCD oleh pulsa-pulsa elektronik dan dihitung oleh sebuah
sirkuit yang mengambil elektron dari setiap piksel kedalam sebuah kondensator lalu
mengukur dan menguatkan tegangan yang membentanginya, lalu mengosongkan
kondensator. Ini memberikan sebuah citraan hitam-putih yang efektif dengan mengukur
seberapa banyak cahaya yang jatuh disetiap piksel.

4. Soundtrack Filem

Tempat gelap pada soundtrack suatu film bioskop bervariasi serta intensitas
cahaya mencapai sel foto dan karenanya arus mengalir ke pengeras suara
(speaker).Soundtrack ditempatkan pada sepanjang sisi film dalam wujud suatu pola
cahaya yang berhubung dengan mata dan garis gelap.Cahaya dari proyektor diarahkan
melalui soundtrack ke arah suatu phototube variasi dalam menirukan bunyi asli dalam
speaker.
5. Alarm bahaya
Ultraviolet ditembakan melewati dan dari sumber permukaan yang sensitif terhadap
cahaya
Arus yang diperbesar dan digunakan untuk memberi energi ke elektromagnet yang
menarik tangkai metal
Penghalang memotong berkas cahaya elektromagnet dan mematikannya dan alarm
tersebut mati (tidak nyala)
Soal dan Pembahasan
1. Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8,0x1014 Hz dan logam tersebut disinari dengan
cahaya yang memiliki frekuensi 1015 Hz. Jika tetapan Planck 6,6x10-34 Js, tentukan energy
kinetic electron yang terlepas dari permukaan logam tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
f0=8,0x1014 Hz
f=1015 Hz
h=6,6x10-34 Js
Ditanya: Ek=..?
Jawab:
=
= 6,61034 (1015 (8,01014 ))
= 1,321019
2. Sebuah logam mempunyai frekuensi ambang 4x1015 Hz. Jika logam tersebut dijatuhi foton
ternyata electron foto yang dari permukaan logam memiliki energy kinetic maksimum sebesar
19,86x10-20 Joule. Hitunglah frekuensi foton tersebut! (h=6,62x10-34Js)
Penyelesaian:
Diketahui:
f0=4x1015 Hz
= 19,86x1020 Joule
= 6,62x1034 Js
: = ?
:
0 = 0
0 = 6,62x1034 Js . 4x1015 Hz
0 = 26,481020
= + 0 =
+ 0
=

(19,86x1020 + 26,481020 )
=
6,62x1034
= 71014
Jadi frekuensi foton sebesar 71014
3. Suatu logam disinari cahaya panjang gelombang 3000Ao. Jika fungsi kerja logam tersebut 3
eV. Tentukan energy kinetic electron yang terlontar dari permukaan logam (dalam eV)?
Jawab:
6,626. 1034 (3. 108 )
= = = 6,626. 1019
3000. 1010
6,626. 1019
= = 4,14125 = 4,14
1,6. 1019
= = 4,14 3 = 1,14
( . 1 , 2 , 3 , . )
4. Hitung terpanjang dari radiasi sinar datang dimana akan melontarkan electron dari sebuah
logam yang fungsi kerjanya W=3 eV
Jawab:

= 0 =
0

0 =

(6,626. 1034 )(3. 108 )
0 = = 1,06. 107 = 1060
3(1,6. 1019 )
5. Permukaan sebuah fotolistrik mempunyai fungsi kerja 4 eV. Jika cahaya yang menumbuk
permukaan mempunyai frekuensi 1015 Hertz, berapakah kecepatan maksimum fotoelektron
yang dilontarkan?
Jawab:
= 8 = 8 (1,6. 1019 )
1
2 = = (6,626. 1034 )(1015 ) (6,4. 1019 ) = 0,2. 1019
2

2(0,2. 1019 )
= = 2,11. 105 /
9. 1031
2.7 Efek Compton
Efek Compton adalah pemindahan energi dari cahaya dan radiasi elektromagnetik
lainnya, seperti sinar-x dan sinar gamma, untuk partikel subatom stasioner seperti elektron. Ini
pengaruh teramati memberikan kepercayaan kepada teori bahwa cahaya terdiri dari partikel yang
disebut foton. Energi yang ditransfer adalah terukur dan interaksi sesuai dengan hukum
kekekalan energi. Artinya, energi gabungan dari foton dan elektron sebelum tumbukan adalah
sama dengan energi gabungan dari dua partikel setelah tumbukan. Hasil sekunder dan terkait,
dari tumbukan foton dan elektron dikenal sebagai hamburan Compton, yang diamati sebagai
perubahan arah dari foton setelah tumbukan serta perubahan dalam panjang gelombang mereka.

Pada awal abad ke-20, fisikawan mencatat, Max Planck, berteori bahwa energi
elektromagnetik, seperti cahaya tampak dan radiasi lainnya, terdiri dari paket individu energi
yang disebut foton. Paket ini lebih lanjut seharusnya tanpa massa, namun memiliki sifat individu
dan, di kali, untuk berperilaku seperti dan berbagi sifat tertentu dengan partikel subatomik
lainnya dengan massa yang dapat diamati. Serangkaian percobaan dan perhitungan menghasilkan
penerimaan teori ini, dan ketika efek Compton hamburan elektron karena penyerapan mereka
energi dari foton diamati dan direkam oleh fisikawan Arthur Holly Compton pada tahun 1923,
teori Planck semakin diperkuat.
Karya Compton pada fenomena yang dikenal sebagai efek Compton kemudian
membuatnya memenangkan Penghargaan Nobel dalam fisika. Compton mengamati bahwa foton
bisa memberi energi untuk partikel subatomik seperti elektron, menyebabkan mereka untuk
menyebar, atau menjauh dari posisi asli mereka. Dalam kondisi tertentu, hal ini dapat
menyebabkan elektron untuk dipisahkan dari molekul induknya, pengion mereka, atau mengubah
muatan listrik bersih dari netral ke positif dengan menghilangkan elektron bermuatan negatif.
Dia lebih jauh mengamati bahwa setelah tumbukan, foton dipamerkan peningkatan
panjang gelombang, akibat langsung dari hilangannya energi untuk elektron dan terkait dengan
sudut defleksi dalam perubahan arah, yang dikenal sebagai hamburan Compton. Hubungan ini
didefinisikan oleh persamaan dikenal sebagai rumus Compton. Sebuah analogi yang umum
digunakan untuk membantu menjelaskan efek Compton adalah yang mencolok dari sekelompok
bola bilyar stasioner oleh tongkat bola bergerak. Tongkat bola menanamkan beberapa jika energi
untuk bola lainnya, yang menghamburkan bola bergerak tongkat ke arah lain pada kecepatan
berkurang. Sementara cahaya memiliki kecepatan konstan, berkurangnya kecepatan bola analog
dengan keadaan energi yang lebih rendah dari foton setelah bertabrakan dengan elektron, yang
ditunjukkan oleh panjang gelombang lebih panjang bukannya mengurangi kecepatan.
Perumusan matematis
Selisih panjang gelombang foton terhambur dengan foton datang :

= (1 )
0
Hubungan antara sudut (arah electron recoil) dengan sudut (arah hamburan foton) yaitu :
cot(/2)
tan =

(1 + )
0

2.8 Aplikasi dalam kehidupan yang sekarang


Teleskop compton nuklir (nct) adalah ditanggung balon-ray-lembut (0,215mev)
teleskop dirancang untukm engetahui sumber astrofisika dari garis emisi nuklir dan pola isasi -
ray. Nct menggunakan sebuah array dari 12 detekto rpencitraan 3-d germanium
(geds).sebuahprototipe 2-ged tentang dijadwalkan nct akanditerbangkan di musim semi 2004.
Program nct dirancang untuk mengembangkan dan menguji teknologi dan teknik analisis penting
untuk compton advanced hubble, selama belajar radiasi -ray dengan resolusi spektral yang
sangat tinggi, resolusi sudut moderat, dan sensitivitas yang tinggi. Nct memiliki sebuah novel,
desain ultra-kompak dioptimalkan untuk mempelajari garis emisi nuklir dalam kisaran 0,5-2
kritis mev,dan polarisasi dalam kisaran 0,2-0,5 mev. Penerbangan prototipe kritis akan menguji
instrumen teknologi novel, teknik analisis, dan prosedur penolakan latar belakang kami telah
dikembangkan untuk teleskop beresolusi tinggi compton.
Soal dan Pembahasan
1. Hitunglah selisih panjang gelombang () foton sinar-X yang dihambur kan memlalui sudut
= 450 oleh electron bebas yang diam
Jawab:
6,626. 1034
= (1 ) = (0,292893) = 0,00710
0 (9,1. 1031 )(3. 108 )
2. Foton sinar X menumbuk electron diam yang bebas, foton tersebut dihamburkan melalui
sudut = 900 . Berapa frekuensinya setelah tumbukan jika frekuensi awal (sinar datang)
f=3.1019 Hz ?
Jawab:

= 2,42. 1012
0
= 3. 108

= (1 ) = 2,42. 1012
0
1 1
Dan = ( + ) = 2,42. 1012

1 2,42. 1012 1

= 8
+ = 0,41. 1019
3. 10 3. 1019

= 2,43. 1019

3. Jika h = 6,6 10-34 Js, c = 3,0 108 m/s, dan m = 9,0 10-31 kg, tentukan perubahan panjang
gelombang Compton!

Penyelesaian:

Diketahui:

h = 6,6 10-34 Js

c = 3,0 108 m/s

m = 9,0 10-31 kg

Ditanya: = ... ?

Pembahasan :

6,6. 1034
= (1 ) = (1 cos 1800 ) = 0,491011
0 (9,0. 1031 )(3,0108 )
4. Sebuah foton dengan panjang gelombang 0,4 nm menabrak sebuah elektron yang diam dan
memantul kembali dengan sudut 150o ke arah asalnya. Tentukan kecepatan dan panjang
gelombang dari foton setelah tumbukan!
Penyelesaian:
a. Laju foton selalu merupakan laju cahaya dalam vakum, c yaitu 3 108 m/s.
b. Untuk mendapatkan panjang gelombang setelah tumbukan, dengan menggunakan persamaan
efek compton:
Pembahasan :

= (1 )
0

= (1 )
0

= + (1 )
0

10
6,6. 1034
= 4,0010 + (1 cos 1500 )
(9,0. 1031 )(3,0108 )
= 4,001010 + (2,431012 )(1 + 0,866)
= 4,051010
= 4,05 0
2.9 Sinar-X
Sinar X adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 10-8 -
10-12 m dan frekuensi sekitar 1016 -1021 Hz. Sinar ini dapat menembus benda-benda lunak seperti
daging dan kulit tetapi tidak dapat menembus benda-benda keras seperti tulang, gigi, dan logam.
Sinar x sering di gunakan diberbagai bidang seperti bidang kedokteran, fisika, kimia,
mineralogy, metarulugi,dan biologi.
Sinar x di temukan secara tidak sengaja oleh Wilhelm Conrad Rontgen (1845-
1923).Ilmuwan Jerman pada November 1895.Pada waktu itu,Rontgen sedang mempelajari
pancaran electron dari tabung katode.Lempeng logam yang letaknya di dekat tbung katode
memencarkan sinar flueresens selama electron di alirkan.Oleh sebab itu,Rontgen menyimpulkan
bahwa sinar tersebut di sebabkan oleh radiasi dari suatu atom.karena tidak di kenal dalm
ilmu,maka Rontgen memberikan nama dengan sebutan SINAR X.
2.9.1 Aplikasi dalam kehidupan yang sekarang
Adapun Manfaat Sinar X, Yaitu :
1. Dalam ilmu kedokteran,sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang,gigi serta
organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien.
Biasanya,masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan FOTO RONTGEN.Selain
bermanfaat,sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu
apabila di gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang
berbahaya,misalnya kanker.Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering
memakai FOTO RONTGEN secara berlebihan.
2. Sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosis maupun terapi. Termasuk dalam
radiodiagnosis ini adalah pemeriksaan dengan computed tomography scanner (CT-scan),
fluoroskopi, foto toraks sinar-X konvensional, dan radiografi anak.
3. Selain untuk keperluan radiodiagnosis, radiasi pengion jenis foton (sinar-g dan sinar-X)
dalam perkembangan berikutnya juga dimanfaatkan untuk terapi. Kedua jenis radiasi
tersebut mempunyai daya tembus yang tinggi terhadap organ tubuh. Perkembangan
teknologi akselerator memungkinkan aplikasi sinar-X untuk radioterapi kanker dengan
hasil yang cukup memuaskan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Planck menyatakan bahwa kunci utama pembahasan radiasi benda hitam adalah bahwa energi
dpancarkan atau diserap dalam bentuk paket (kuata). Jadi, energi bersifat disktri (tidak kontinu).
Energi (E) foton dirumuskan dengan:

E = hf

Dengan h = tetapan Planck (6,63 x 10-34 J.s) dan f = frekuensi foton

Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap
sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X.
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi
sejumlah:

,
di mana h adalah konstanta Planck, v adalah laju cahaya, dan adalah panjang gelombangnya.
Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika
dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahayatampak dan radiasi ultraungu)
yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan.
Foton yang menumbuk electron akan kehilangan sebagian energinya. Setelah menumbuk
electron, foton datang dengan energi E =hf akan terhambur dengan energihf dengan f < f.
frekuensinya berkurang sama artinya dengan bertambah panjang gelombangnya. Foton datang
dengan panjang gelombang l, sedangkan foton terhambur memiliki panjang gelombang l
dengan l > l.
Dengan
l = panjang gelombang partikel menurut de Broglie
m = massa pertikel
u = laju partikel
Hasil penemuan kedua ilmuan ini dikenal sebagai hukum Stefan-Boltzmann yang menyatakan
bahwa:
Energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda hitam sebanding dengan luas
permukaannya serta pangkat empat suhu mutlaknya
P =AesT4
Dengan
e = emisivitas
s = konstanta Stefan-Boltzmann = 5.67 x 10-8 W/m2.K4
Wien merumuskan bahwa panjang gelombang pada puncak spectrum (lm) berbanding terbalik
dengn suhu mutlak benda, semuai persamaan:
lm T = C
dengan C adalah tetapan pergeseran Wien sebesar 2,90 x 10-3 m.K.

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi pembahasan hanya tentang teori Planck, teori
foton, efek fotolistrik, efek Compton, hipotesis de Broglie, hukum Stefan-Boltzmann dan
pergeseran Wien secara ris besarnya saja. Untuk lebih memperluas wawasan pembaca bisa
merujuk pada sumber-sumber lain yang menjelaskan tentang isi makalah ini secra lebih rinci.

Anda mungkin juga menyukai