ISOLASI SOSIAL
Dosen Pembimbing : Lilik Marifatul A. M.Kes
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHA PPNI MOJOKERTO
2014
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Jiwa 2
ISOLASI SOSIAL dengan tepat waktu. Salawat berserta salam kami sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL
Isolasi sosial terdiri dari kata isolasi yang artinya pemisahan suatu hal dari
hal lain atau usaha untuk memencilkan manusia dr manusia lain; pengasingan;
pemencilan; pengucilan. Sedangkan sosial adalah berkenaan dengan masyarakat
(interaksi).
Menurut para ahli Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang
individu mengalami penurunan atau bahkan tidak mampu melakukan interaksi
dengan orang lain disekitarnya. Sedangkan menurut Depkes RI tahun 2000, isolasi
sosial merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat
adanya kepribadian yang tidak fleksibel sehingga menimbulkan perilaku
maladaptif dan menganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial. Atau lebih
mudahnya Keliat tahun 1998 mendefinisikan isolasi sosial sebagai upaya untuk
menghindari interaksi dengan orang lain atau menghindari hubungan dengan
orang lain bahkan juga menghindari untuk berkomunikasi dengan orang lain. (
Yosep, Iyus, 2011 ).
Namun menurut Townsend tahun 1998 isolasi sosial juga dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena
orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya. Hal
tersebut dapat dikarenakan klien merasa dirinya ditolak atau tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Bahkan klien juga merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, dan kegagalan, yang kemudian
mengakibatkan klien mengalami kesulitan dalam berhubungan secara spontan
dengan orang lain, sehingga mengisolasi diri, tidak ada perhatian, dan tidak
sanggup berbagi pengalaman. (Mary, Towsend C,1998 ).
1
Jadi menurut kelompok kami isolasi sosial adalah usaha pemisahan diri
dari masyarakat (interaksi).
B. Proses Terjadinya
2
dianut oleh keluarga, dimana disetiap anggota keluarga yang tidak
produktif sepertia usia lanjut, berpenyakit kronis dan penyandang
diasingkan dari lingkungan sosialmya.
4) Faktor Biologis
Faktor biologis merupakan salah satu faktor pendukung
terjadinya gangguan dalam hubungasn sosial, organ tubuh yang
mempengaruhi terjadinya gangguan hubungan sosial adalah otak
keterlibatan neurotransmitter dalam perkembangan gangguan ini,
namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.
b. Faktor Presipitasi
Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat ditimbulkan oleh
faktor internal dan eksternal seseorang. Faktor stresor presipitasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1) Faktor Eksternal (sosiokultural)
Merupakan faktor atau stressor yang berasal dari luar individu.
Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stress yang ditimbulkan
oleh faktor sosial budaya seperti keluarg atau berpisah dengan orang
yang berarti, misalnya karena dirawat di rumah sakit.
2) Faktor Internal (Psikologis)
Merupakan faktor atau stressor yang berasal dari dalam
individu itu sendiri. Contohnya adalah stressor psikologis yaitu stress
terjadi akibat ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan
dengan keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya.
Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang
terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu.( Mary, Towsend
C,1998 ).
3
2. Rentang Respons
Terdapat dua respon yang dapat terjadi pada isolasi sosial, yakni
meliputi sebagai berikut :
a. Respons Adaptif
Merupakan suatu respons yang masih dapat diterima oleh norma -
norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku dengan kata lain
individu tersebut masih dalam batas normal ketika menyelesaikan
masalah. Berikut ini adalah sikap yang termasuk dalam respons adaptif,
yakni meliputi :
1) Menyendiri (solitude)
Merupakan respons yang dibutuh seseorang untuk
merenungkan apa yang telah terjadi di lingkungan sosialnya
(instropeksi).
2) Otonomi
Merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide, pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial.
3) Bekerja sama
Merupakan kemampuan individu yang saling membutuhkan
satu sama lain.
4
4) Interdependen
Merupakan saling ketergantungan antara individu dengan
orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
b. Respon Maladaptif
Merupakan suatu respons yang menyimpang dari norma sosial dan
kehidupan disuatu tempat, dan berikut adalah perilaku yang termasuk
dalam respons maladaptif, yakni meliputi :
1) Menarik diri
Merupakan keadaan dimana seseorang yang mengalami
kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
2) Ketergantungan
Merupakan keadaan dimana seseorang gagal mengembangkan
rasa percaya dirinya sehingga tergantung dengan orang lain.
3) Manipulasi
Merupakan keadaan dimana seseorang yang mengganggu
orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat membina
hubungan sosial secara mendalam.
4) Curiga
Merupakan keadaan dimana seseorang gagal mengembangkan
rasa percaya diri terhadap orang lain.
( Mary, Towsend C, 1998 ).
5
3. Patofisiologi
Ketidak percayaan Penolakan dari orang
kepada orang lain. lain.
ISOLASI SOSIAL.
6
C. Pohon Masalah
7
e. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
f. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.
g. Klien merasa tidak berguna.
h. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup.
i. Klien merasa ditolak.
2. Gejala Obyektif
a. Klien lebih banyak diam dan tidak mau bicara.
b. Tidak mengikuti kegiatan.
c. Banyak berdiam diri di kamar.
d. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat.
e. Klien tampak sedih, ekspresi datar, dan dangkal.
f. Kontak mata kurang.
g. Kurang spontan.
h. Apatis ( acuh terhadap lingkungan ).
i. Ekspresi wajah kurang berseri.
j. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri.
k. Mengisolasi diri.
l. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
m. Asupan makanan dan minuman terganggu.
n. Retensi urine dan feses.
o. Aktivitas menurun.
p. Kurang energi atau tenaga.
q. Rendah diri.
r. Postur tubuh berubah.
( Yosep, Iyus, 2011 ).
Perilaku seperti diatas tersebut biasanya terjadi karena disebabkan oleh
seseorang yang menilai dirinya rendah, sehingga timbul perasaan malu untuk
berinteraksi dengan orang lain. Bila terjadi perubahan persepsi sensori dapat
menimbulkan halusinasi dan resiko tinggi mencederai diri serta orang lain, bahkan
lingkungan. Perilaku yang tertutup dengan orang lain juga bisa menyebabkan
intoleransi aktivitas yang akhirnya dapat berpengaruh terhadap ketidakmampuan
8
untuk melakukan perawatan secara mandiri. Seseorang yang mempunyai harga
diri rendah awanlnya disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menyelesaikan
masalah dalam hidupnya, sehingga orang tersebut berperilaku tidak normal atau
koping individu tidak efektif. Peranan keluarga cukup besar dalam mendorong
klien agar mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, bila sistem
pendukungnya tidak baik atau koping keluarga tidak efektif, maka akan
mendukung seseorang memiliki harga diri rendah dan akhirnya mengisolasi
dirinya ( Fitria, Nita, 2009 ).
E. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang dapat muncul pada klien dengan isolasi sosial
yakni meliputi sebagai berikut :
1. Isolasi sosial.
2. Harga diri rendah kronis.
3. Perubahan presepsi sensori seperti halusinasi.
4. Koping individu tidak efektif.
5. Koping keluarga tidak efektif.
6. Intoleransi aktivitas.
7. Resiki tinggi mencederai diri, orang lain, dan lingkungan.
( Fitria, Nita, 2009 ).
9
F. Tindakan Keperawatan
10
- Ada kontak mata b. Perkenalkan diri
- Klien mau dengan sopan
duduk c. Tanyakan nama
berdampingan lengkap dengan
dengan perawat. nama panggilan
yang disukai
klien
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan tepati
janji
f. Tunjukan sikap
emopati dan
menerima klien
dengan apa
adnya
g. Beri
perhatianpada
klien dan
perhatikan
kebutuhan klien
11
1.3. diskusikan bersama
klien tentang perilaku
menari diri, tanda dan
gejala.
1.4. Berikan pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
12
melaksanak dengan orang lain misalnya dengan oranng lain
an : sendiri tidak mempunyai 4.2 dorong dan bantu klien
hubungan teman, dan sepi. untuk berhubungan
sosial dengan orang lain
secara melalui :
bertahap. klien-perawat
klien-perawat-
perawat lain
klien-perawat-
perawat lain-
klien lain
klien-kelompok
kecil
klien-
keluarga/kelomp
ok/masyarakat
4.3 beri reinforcement
terhadap keberhasilan
yang telah di capai di
rumah nanti
4.4 bantu klien
mengevaluasi manfaat
berhubungan dengan
orang lain
4.5 diskusikan jadwal
harian yang dapat di
lakukan bersama klien
dalam mengisi waktu
4.6 motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan
terapi aktivitas
13
kelompok sosialisasi
4.7 beri reinforcement atas
kegiatan klien dalam
kegiatan ruangan
14
mengemban menarik diri
gkan
6.3 dorong anggota
kemampuan
keluarga untuk memberikan
klien untuk
dukungan kepada kjlien
berhubunga
berkomunikasi dengan
n dengan
orang lain.
orang lain
6.4 anjurkan anggota
keluarga untuk secara rutin
dan bergantian
mengunjungi nklien 1x
seminggu.
Keluarga dapat :
- Menjelaskan
perasaannya
- Menjelaskan
cara merawat
klien dan
menarik diri
- Mendemonstrasi
kan cara
perawatan klien
menarik diri
- Berpartisipasi
dalamperawatan
klien menarik
diri.
15
STRATEGI KOMUNIKASI BERDASARKAN PERTEMUAN
SP 2 SP 2
a. Evaluasi SP 1. a. Evaluasi SP 1.
b. Latihan berhubungan social b. Latih (langsung ke
secara bertahap (pasien dan Tn.B)
keluarga). c. RTL keluarga/ jadwal
c. Masukkan jadwal kegiatan keluarga untuk
Tn.B. merawat Tn.B.
SP 3 SP 3
a. Evaluasi kegiatan SP 1,2. a. Evaluasi SP 1 dan 2.
b. Latih ADL (kegiatan sehari- b. Latih (langsung ke
16
hari), cara bicara. Tn.B)
c. Masukkan jadwal kegiatan c. RTL keluarga/ jadwal
Tn.B. keluarga untuk
merawat Tn.B.
SP 4 SP 4
a. Evaluasi SP 1, 2, 3. a. Evaluasi kemampuan
b. Latihan ADL (kegiatan keluarga
sehari-hari), cara bicara. b. Evaluasi kemampuan
c. Masukkan jadwal kegiatan Tn.B
Tn.B. c. Rencana tindak lanjut
keluarga:
Follow up
Rujukan
17
G. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Isolasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PERTEMUAN 1
A. Pra Interaksi
1. Kondisi klien :
Tn.B sering mengurung dirinya di kamar, setiap kali diajak bicara
klien tidak mau melihat lawan bicaranya, jawabannya datar dan
singkat, sering diam, ekspresi wajahnya datar seperti mengantuk. Tn.B
juga sering menarik diri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
2. Diagnosa: isolasi social: menarik diri
3. Tujuan Keperawatan
Tujuan umum : klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
Tujuan kusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik
diri.
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain.
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
secara bertahap.
18
4. Rencana Tidakan Keperawatan : Sp 1 pada pasien
Bina hubungan saling percaya
Mengidentifikasi penyebab menarik diri
Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.
Latih berkenalan
Masukan jadwal kegiatan pasien
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamuallaikum, Selamat pagi pak ! perkenalkan nama saya Catur
Agus, bapak bisa panggil saya Catur. Saya mahasiswa dari Stikes bina
sehat PPNI Mojokerto. Saya praktik di ruang melati ini selama satu
minggu, saya yang akan merawat bapak selama 1 minggu ke depan.
Nama bapak siapa ? Senang dipanggil apa ?
b. Evaluasi/ Validasi
Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Atau ada apa di rumah kok
sampai bapak dibawa kemari ? apakah babak bersedia
menceritakan ?
c. Kontrak
Topik: Bapak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
perasaan yang sudah dialami bapak selama ini, apa yang sudah
menyebabkan bapak menjadi seperti ini ?
Waktu : mau berapa lama bapak ?? apakah 15 menit cukup ?
Tempat :Mau dimana bapak ingin bercakap-cakap dengan saya ?
bagaimana kalau di teras depan ?
2. Kerja
permisi pak... bagaimana perasaan bapak pagi ini ??
bapak kenapa kok lebih suka menyendiri dari pada berinteraksi dengan
orang lain ? bisakah bapak menceritakan apa penyebabnya ? apakah bapak
memliki suatu masalah khusus? Misalnya masalah dengan keluarga anda
mungkin ? sehingga bapak enggan berinteraksi dengan orang lain
19
3. Terminasi
a) Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak sekarang, setelah bapak menceritakan
kejadian bapak kepada saya, dan berbincang-bincang dengan saya ?
b) Evaluasi Objektif
Jadi apa saja tadi yang membuat bapak tidak senang bercakap-cakap
dengan orang lain ?
c) Rencana Tindak Lanjut
bapak besok kita bisa bercakap-cakap lagi ? nanti kita bahas yang
lainnya mengenai keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugiannya jika tidak mau berhubungan dengan orang lain,?
d) Kontrak
Topik : bapak besok kita akan berbincang-bincang mengenai
keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugiannya jika tidak
mau berhubungan dengan orang lain.
Waktu : besok kita ketemu lagi jam 08.00 WIB setelah selesai sarapan
pagi, bagaimana pak ?
Tempat : bapak besok ingin bercakap-cakap dengan dimana ? apakah
tetap disini atau bagaimana ?
Baiklah kalau begitu kita sudahi perbincangan kita saat ini, terima
kasih sampai jumpa dengan teman saya besok ya pak !!
assalamualaikum....!!!
20
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PERTEMUAN 2
21
b. Evaluasi validasi
Bagaimana perasaan bapak pagi ini, kemarin malam tidurnya
nyenyak?? Apakah ada yang sedang bapak fikirkan ?
c. Kontrak
Topik : Bapak, seperti janji teman saya kemarin bagaimana kalau
kita bercakap-cakap tentang keuntungan berhubungan dengan orang
lain dan kerugiannya jika tidak mau berhubungan dengan orang lain
? serta kita berlatih berkenalan ya pak ? bapak mau kan ??
Tempat : mau dimana bapak ingin bercakap-cakap dengan saya ?
bagaimana kalau di teras depan ?
Waktu : mau berapa lama bapak?? apakah 10 menit cukup ?
Fase kerja
permisi pak... bagaimana perasaanya pagi ini pak ??
bapak, selama ini katanya bapak sering tertutup, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, lebih suka menyendiri, apa bapak
mengetahui akibat jika bapak tidak mau berhubungan dengan orang
lain seperti ini ? apa bapak tidak tau banyak keuntungan jika bisa
berhubungan baik dengan orang lain ? misalnya bisa banyak teman,
tidak sendirian, bisa diajak diskusi, sehingga bapak tidak merasa
kesepian sedangkan kalau bapak tidak suka berhubungan dengan
orang lain, maka bapak akan merasa kesepian, tidak punya teman dll
bapak, sekarang coba bapak perkenalkan siapa diri bapak, tidak usah
takut ya pak !
Fase terminasi
a. Evaluasi klien ( subjektif ) : bagaimana perasaan bapak sekarang,
setelah bapak mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain?
b. Evaluasi perawat ( obyektif ) : bapak coba sebutkan lagi manfaat
berhubungan dengan orang lain dan kerugian jika tidak
melakukannya
c. Rencana tindak lanjut
22
Bapak besok kita bisa bercakap-cakap lagi ? nanti kita bahas yang
lainnya mengenai latihan berhubungan sosial secara bertahap ya
pak,?
d. Kontrak
Topik : bapak bagaimana kalau besok kita lakukan latihan
berhubungan sosial secara bertahap yaa pak?
Waktu : besok ketemu lagi jam 08.00 WIB pak ?
Tempat : bapak besok berckap-cakap di ruangan aja yaa?
Baiklah kalau begitu kita sudahi perbincangan kita saat ini, terima
kasih sampai jumpa dengan teman saya besok ya pak !!
assalamualaikum....!!!
23
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PERTEMUAN 3
24
b. Validasi data
Bagaimana perasaan bapak pagi ini, kemarin malam tidurnya
nyenyak?
c. Kontrak
Topik : bapak sesui dengan janji kita kemarin, nanti saya akan
mengajarkan bapak bagaimana cara berhubungan dengan orang
lain secara bertahap, misalnya berkenalan dengan perawat-perawat
di ruang ini ?
Fase kerja
pertama-tama untuk berkenalan dengan orang lain bapak sebutkan
dulu nama bapak dan nama panggilan yang bapak sukai, contohnya
nama saya Catur Agus saya senang di panggil Catur,
Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan,
contohnya begini nama mbak/mas siapa? Senang di panggil apa ?
bapak coba sekarang latihan mencoba yang sudah saya contohkan
tadi, misalkan bapak belum kenal dengan saya, coba bapak berkenalan
dengan saya.
Setelah bapak berkenalan dengan orang lain tersebut, bapak bisa
melanjutkan pembicaraan tentang hal-hal lain misalnya tentang hobi,
pekerjaan orang lain tersebut
Ayoo pak sekarang kita coba bapak berkenalan dengan perawat yang
ada di teras itu.
(bersama-sama mendekati perawat X)
Selamat pagi perawat X, ada yang ingin berkenalan dengan anda, ini
pasien saya yang ingin berkenalan. Silahkan pak......!!!!
25
( pasien memperkenalkan diri)
apa tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, kalau tidak ada kita
sudahi perkenalan ini, saya dan Tn.B akan kembali ke ruangan,
selamat pagiii sustt...!!!
Fase terminasi
a. Evaluasi klien ( subjektif )
Bapak, Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan
perawat tadi ?
26
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PERTEMUAN 4
27
b. Validasi data
Bagaimana perasaan bapak pagi ini, kemarin malam tidurnya
nyenyak?
c. Kontrak
28
d. Kontrak
Topik : untuk pertemuan selanjutnya saya akan menjelaskan
pada keluarga bapak bagaimana cara merawat bapak secara
langsung dan besoknya lagi keluarga bapak akan bertemu dengan
bapak dan mencoba merawat bapak seperti apa yang sudah saya
jelaskan
Waktu : Bagaimana kalau besok lusa jam 09:00 bertemu lagi
dengan saya dan keluarga bapak, selamat pagi pak,,,
assalamualaikum..
Tempat : Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di tempat
biasanya aja ya pak.
29
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PADA KELUARGA PERTEMUAN 5
30
B. Strategi komunikasi
Fase orientasi
a. Salam terapiutik
Selamat pagi mbak, apa benar mbak keluarga dari Tn.B? Kalau
boleh tau mbak apanya Tn.B ? Perkenalkan nama Catur Agus.
Mbak bisa panggil saya Catur. Saya mahasiswa dari Stikes Bina
Sehat PPNI Mojokerto, Saya praktik di ruang melati ini dan
Saya yang merawat Tn.B selama seminggu ini. Maaf mbaknya
namanya siapa ? Dan suka dipanggil apa ?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana kondisi Tn.B hari ini mbak? Apakah sudah ada
perkembangan ?
c. Kontrak
Topik : Baiklah mbak, bagimana kalau kita
membicarakan tentang masalah keluarga dalam merawat Tn B,
penjelasan apa itu isolasi sosial, serta cara merawat Tn.B
Tempat : Mau berbincang-bincang dimana kita mbak?
Bagaimana kalau diruangan ini saja.?
Waktu : Mbak mau berapa lama? Bagaimana kalau 25 menit?
Fase kerja
Mbak.... menurut cerita Tn.B,,, ia bercerita sering dicacimaki oleh
istrinya karena pendapatnya yang tidak sesuai dengan keinginan
istrinya.Dia merasa tidak berguna lagi sebagai laki-laki. Dia merasa
tidak pantas lagi sebagai suami karena tidak bisa memberikan
keinginan istrinya. Setiap kali diajak bicara klien tidak mau melihat
lawan bicaranya, jawabannya datar dan singkat, Tn.B sering diam,
ekspresi wajahnya datar seperti mengantuk dan tidak mau
berinteraksi dengan oranglain
mbak Disini Tn.B mengalami isolasi sosial atau ketidakmampuan
berhubungan dengan orang lain. Apabila masalah isolasi ini tidak
31
diatasi, maka seseorang bisa mengalami halusinasi, yaitu
mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.
32
Terminasi
a. Evaluasi klien ( subjektif ) : Bagaimana, apa mbak mengerti
dengan yang saya jelaskan ? coba mbak ulangi lagi apa yang
dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda orang mengalami
isolasi sosial ?
Selanjutnya mbak, bisakah menyebutkan kembali cara-cara
merawat Tn B yang mengalami masalah dalam berhunbungan
dengan orang lain ?
b. Evaluasi perawat (objektif) : Bagus sekali mbak, mbak bisa
memberikan contoh cara merawat Tn B seperti yang sudah saya
contohkan tadi ?
c. Rencana tindak lanjut
Mbak bisa melakukan kegiatan yang kita pelajari hari ini pada
Tn.B, mbak juga bisa mengajari anggota keluarga yang lain untuk
menerapkan hal ini saat dirumah agar lebih mudah menyelesaikan
kasus ini
d. Kontrak
Topik : Baik mbak, saya kira pertemuan hari ini cukup
sampai disini, kapan kita bisa bertemu lagi mbak untuk
melakukan secara langsung kepada Tn B ? Apakah mbak
bersedia?
Waktu : Bagaimana kalau jam 09:00 besok kita bertemu
lagi dengan saya.
Tempat : Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di
tempat ini saja mbak ?
33
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PADA KELUARGA PERTEMUAN 6
34
B. Strategi komunikasi
Fase orientasi
a. Salam terapiutik
Selamat pagi bapak dan mbak, keluarganya dari Tn.B ? masih
ingat dengan saya kan yang membuat kontrak dengan mbak
kemarin ?.
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan mbak dan bapak pagi ini ?
Bagaimana latihannya yang kemarin untuk mengajak
berinteraksi Tn.B, sudah diperaktikkan belum mbak di rumah
dengan keluarga yang lain ? Masih ingat kan mbak dengan apa
yang sudah dicontohkan kemarin ?
c. Kontrak
Topik : Baiklah mbak, saya disini akan melihat
bagaimana cara mbak berinteraksi dengan Tn B seperti yang
saya ajarkan kemarin. Bagaimana kalau sekarang kita mulai
praktikkan langsung kepada Tn B ! Apakah mbak bersedia??
Waktu : mbak mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?
Tempat : dimana mbak ? di ruang ini saja ?
d. Fase kerja
Mbak.... bagaimana sudah melakukan yang kita perbincangkan
kemarin pada Tn.B,, ???
Bagaimana respon Tn B??
Coba sekarang mbak mencoba mengajak klien berinteraksi
..!!!
Mungkin bapak juga bisa mencoba mengajak Tn.B berbincang
pakk...!!!
bapak dan mbak,,,, sudah banyak kita lihat perubahan yang ada
pada Tn.B.... Tn.B sudah lumayan mampu saat kita ajak
berinteraksi, dan sudah lebih bisa berhubungan dengan orang
lain, tidak seperti sebelumnya .
35
Terminasi
1. Evaluasi Subjektif
Bagaimana, apa mbak dan bapak sekarang mulai bisa
mengawasi perkembangan Tn.B dengan baik ?
2. Evaluasi objektif
Apa mbak bisa melakukan yang kita pelajari bersama tadi
saat dirumah ?
3. Rencana tindak lanjut
Mbak dan bapak juga bisa mengajari anggota keluarga yang
lain, sehingga nanti bisa mempermudah dan dapat membantu
klien untuk berhubungan sosial, baik dalam keluarga maupun
dalam lingkungan sekitar. Jangan lupa selalu lakukan hal ini ya
khususnya untuk keluarga klien, agar tidak terjadi hal seperti
kemarin lagi.
4. Kontrak yang akan datang
Topik : Bagaimana kalau kita bertemu besok untuk latihan
langsung dengan Tn.B apakah mbak/bapak bersedia?
Waktu : mbak/bapak mau berapa lama ?? Bagaimana kalau jam
09:00 besok kita bertemu lagi, apakah mbak/bapak bersedia?
Tempat : Kita ketemu disini saja ya, mbak/pak?
36
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PERTEMUAN 7
37
b. Evaluasi validasi :
" Bagaimana perasaan bapak/mbak hari ini?"
"Bapak/mbak masih ingat latihan merawat Tn. B seperti yang kita pelajari
beberapa hari lalu?"
c. Kontrak :
" mari kita praktikkan langsung kepada Tn B ! Berapa lama waktu
bapak/mbak?"
"Baik kita akan coba dalm 30 menit ke depan. Sekarang mari kita temui
Tn B!
3. Kerja
"Selamat pagi Tn B , bagaimana perasaan Tn B hari ini ?"
"Anak dan saudara Tn B datang membesuk. Beri salam! Bagus. Tolong Tn.
B tunjukkan jadwal kegiatannya!"
"Nah pak/mbak sekarang bapak sama mbak bisa mempraktikkan apa yang
sudah kita latihkan beberapa hari lalu."
"Bagaimana perasaan Tn B setelah berbincang-bincang dengan anak dan
saudara Tn B?"
"Baiklah, sekarang saya dan orang tua Tn B ke ruang perawat dulu."
4. Terminasi
a. Evaluasi klien (subjektif)
"Bagaimana perasaan bapak/mbak setelah kita latihan tadi?"
b. Evaluasi perawat (objektif)
"Bapak/mbak tadi sudah melakukannya dengan bagus."
c. Tindakan lanjut klien
"Mulai sekarang bapak/mbak sudah bisa melakukan cara merawat tadi
pada Tn B."
d. Kontrak
"Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman
bapak/mbak melakukan cara merawat yag sudah kita pelajari. Waktu
dan tempatnya sama deperti sekarang ya pak/mbak. Terimakasih,
sampai jumpa."
38
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI
SOSIAL PADA KELUARGA PERTEMUAN 8
Pertemuan :8
39
b. Evaluasi validasi
Bagaimana perasaan bapak/ mbak hari ini setelah mengerti bahwa
Tn. B sudah boleh pulang?.
c. Kontrak
Karena besok Tn. B sudah boleh pulang maka perlu kita
bicarakan tentang perawatan di rumah.
Bagaimana kalau kita membicarakan jadwal Tn. B tersebut di sini
saja?
Berapa lama kita bisa bicara? Bagaimana kalau 30 menit?
3. Kerja
Bapak/mbak, ini jadwal Tn. B selama di rumah sakit. Coba bisa dilihat,
mungkinkah bisa dilanjut di rumah? Nanti di rumah, bapak dan mbak yang
menggantikan perawat. Lanjutkan jadwal hari ini, baik jadwal kegiatan
maupun jadwal minum obatnya.
40
c. Tindak lanjut klien
Ini jadwal kegiatan harian Tn. B untuk dibawa pulang dan
silahkan mulai dipraktikkan di rumah nanti.
d. Kontrak
Jangan lupa control kesini sesuai waktu yang telah disepakati atau
sebelum obat habis atau bila ada gejala yang tampak. Terimakasih.
Semoga Tn. B cepat sembuh ya pak.
41
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI
Latar Belakang
Landasan Teori
42
Kepuasan hubungan dapat dicapai jika iondividu dapat terlibat secara aktif
dalam proses huibungan. Peran serta yang tinggi dalam hubungan disertai respon
lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerjasama, hubungan
timbal balik yang sinkron ( stuart dan sudeen, 1995 ).
43
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Tujuan :
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain
f. Klien mamnpu bekerjasama dalam permaoinan sosilalisasi
kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan
Sesi yang digunakan
44
Klien
Kriteria klien
Evaluasi struktur:
45
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
g. Peserta mengiukuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.
Evaluasi hasil
a. Memperkenalkan diri
b. Berkenalan
c. Bercakap-cakap
d. Bercakap-cakap topik tertentu
e. Bercakap-cakap masalah pribadi
f. Bekerjasama
g. Mengevaluasi kemampuan sosialisasi
Antisipasi masalah
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien lain
46
Struktur Kegiatan :
Keterangan :
: Co Leader
: Leader
47
: Fasilitator
: Observer
: Klien
Pembagian Tugas
TAK Sesi 1
2. Nofianis Andi S.
3. Eka Maulidia
4. M.Khilmi
5. Nurlailiyati
48
TAK Sesi 2
2. Sri wahyuni L. S.
3. Novi Rosyda
4. M.Khilmi
5. Nurlailiyati
TAK Sesi 3
Leader : M.Khilmi
2. Sri wahyuni L. S.
3. Novi Rosyda
4. Andri Rszky A
5. Nurlailiyati
TAK Sesi 4
49
Fasilitator : 1. Catur Agus
2. Nofianis Andi S.
3. Andri Rszky A
4. M.Khilmi
5. Nurlailiyati
TAK Sesi 5
Leader : Nurlailiyati
Co-Leader : M.Khilmi
2. Sri wahyuni L. S.
3. Novi Rosyda
4. Nofianis Andi S.
5. Eka Maulidia
TAK Sesi 6
2. Nurlailiyati
3. Novi Rosyda
50
4. Andri Rszky A
5. Eka Maulidia
Observer : M.Khilmi
Uraian Tugas
a. Leader :
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalanya terapi kelompok
Memimpin diskusi
b. Co-leader :
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalanya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalanya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator :
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
Membimbing kelompopk selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
51
SESI 1 : TAKS
Tujuan
Setting
1. Pemutar musik
2. Balon
3. Buku catatn dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial
b) Membantu kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
b) Evaluasi/validasi : menanyakan prasaan klien saat ini
c) Kontrak :
52
1) Menjelasakan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2) Menjelaskan aturan main/terapi
Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus
minta izin terlebih dahulu ke terapis
Lama kegiatan 35 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga
akhir
3. Tahap kerja
a) Jelaskan kegiatan, yaitu pemutar musik akan dihidupkan serta
balon diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam ( yaitu kearah
kiri ) dan pada saat pemutar musik dimatikan maka anggota
kelompok yang memegang balon memperkenalkan dirinya.
b) Hidupkan pemutar musik dan edarkan balon berlawanan dengan
arah jarum jam.
c) Pada saat pemutar musik dimatikan, anggota kelompok yaang
memegang bola dapt giliran untuk menyebutkan : salam, nama
lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis
sebagai contoh :
Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/
pakai.
Ulangi b, c dan d sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Rencana tindakan lanjut
53
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri pada orang lain di kehidupan sehari-
hari.
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian klien.
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok.
2) Menyepakati waktu dan temapat
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan untuk melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK 1, dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut
54
Sesi 1 TAKS
a. Kemampuan verbal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
Jumlah
55
Petujuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan yang ikut TAKS.
2. Untuk klien, semua aspek di mulai dengan memberi tanda () jika
ditemukan pada klien atau tanda ( X ) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu,
dan jika nilai0.1 atau 2 klien belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatn proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal, dianjurkan klien
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat6 ( buat jadwal )
56
SESI 2 TAKS
Tujuan
Setting
Alat
1. Pemutar musik
2. Balon
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok sesi 1 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
57
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi slam terapeutik
1) Salam dari terapis
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada
orang lain.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
Jika adaklien yang meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Hidupkan pemutar musik dan edarkan balon berlawanan dengan arah
jarum jam
b. Pada saat pemutar musik dimatikan, anggota kelompok yang
memegang bola mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota
kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
1) Memberi salam.
2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan
bicara.
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Hidupkan kembali kaset pada pemutar musik dan edarkan balon.
Pada saat pemutar musik dimatikan, minta pada anggota kelompok
58
yang disebelah kanannya pada kelompok,yaitu : nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
2) Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian
klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi
2) Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan
secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
59
SESI 2 TAKS
Kemampuan Berkenalan
a. Kemampuan verbal
Nama klien
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobi
Jumlah
b. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
60
3 Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien,tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiapklien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika
ditemukan pada klien atau tanda [X] jika tidakditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan :
Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai 6, disebut
belum mampu jika mendapat nilai 5.
Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 dan 4,
disebutbelum mampu jika mendapat nilai 2.
Dokumentasi
61
SESI 3 TAKS
Tujuan
Setting
Alat
1. Pemutar musik
2. Balon
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/stimulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrakdengan anggota kelompok sesi 2 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi slam terapeutik
62
1) Salam dari terapis
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada
orang lain.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
Jika adaklien yang meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Hidupkan pemutar musik dan edarkan balon berlawanan dengan arah
jarum jam
1) Memberi salam.
2) Memanggil panggilan
3) Menanyakan kehidupan pribadi:
orang terdekat/dipercayai/ disegani,pekerjaan.
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
63
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
2) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan
harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan
membicarakan topik tertentu.
2) Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi 3, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan
secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
64
SESI 3 TAKS
Jumlah
Jumlah
65
c. Kemampuan nonverbal
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien,tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika
ditemukan klien atau tanda [X] jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu,
dan jika nilai 2 klien dianggap belum mampu.
Dokumentasi
66
SESI 4 TAKS
TUJUAN
Setting
Alat
1. pemutar musik
2. balon
3. buku catatan dan pulpen
4. jadwal kegiatan klien
5. flipchart/white board dan spidol
Metode
1. dinamika kelompok
2. diskusi dan tanya jawab
3. bermain peran.simulasi
67
Langkah kegiatan
1. persiapan
a) mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 3
TAKS
b) mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a) salam terupetik
1) memberi salam teraupetik
2) peserta dan terapis memakai papan nama
b) evaluasi/validasi
1) menanyakan perasaan klien saat ini
2) menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap dengan
orang lain
c) kontrak
1) menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan ,
memilih, dan member pendapat tentang topik percakapan
2) menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada kix yang meninggalkan kelompok harus
minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap kx mengikuti dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) hidupkan pemutar musik dan edarkan balon berlawanan dengan
arah jarum jam
b) pada saat pemutar musik dimatikan, anggota kelompok yang
memegang balon mendapat giliran untuk menyampaikan satu topic
yang ingin dibicarakan . dimulai oleh terapis sebagai contoh.
Misalnya cara bicara yang baik atau cara mencari teman
68
c) tuliskan pada flipchart atau white board topic yang disampaikan
secara berurutan
d) ulangi a,b, dan c sampai semua anggota kelompok menyampaikan
topic yg ingin dibicarakan.
e) hidupkan kembali pemutar musik dan edarkan balon. Pada saat
pemutar musik dimatikan minta pada anggota kelompok yang
memegang balon untuk memilih topic yang disukai untuk
dibicarakan dari daftar yang ada.
f) ulangi sampai semua anggota kelompok memilih topic
g) terapis membantu menetapkan topic yang paling banyak dipilih
h) hidupakan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola.
Pada saat pemutar musik di matikan , minta pada anggota
kelompok yg memegang bola untuk menyampaikan pendapat
tentang topic yg dipilih
i) ulangi h sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat
j) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
1) menanyakan perasaan kx setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencanakan tindak lanjut
1) menganjurkan setiap anggota kelompok latihan bertanya,
meminta, menjawab, dan member pada kehidupan sehari-
hari (kerja sama)
2) memasukan kegiatan berkerja sama pada jadwal kegiatan
harian kx
c) Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu mengevaluasi kegiatan
TAKS
2) Menyepakati waktu dan tempat
69
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan kx sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sesi 4 dievaluasi kemampuan verbal menyamapaikan, memilih, dan
member pendapat tentang topic percakapan serta kemampuan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.
70
Sesi 4 TAKS
Jumlah
Jumlah
71
c. Kemampuan verbal : memberi pendapat
Jumlah
d. Kemampuan nonverbal
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
Jumlah
72
Petunjuk
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika
ditemukan pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 klien
mampu dan jika nilai 2 klien dianggap belum mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAKS. Misalnya,
kemampuan verbal menyampaikan dan memilih topik percakapan 3, kemampuan
memberipendapat 2, dan kemampuan non verbal 2. Oleh karena itu, catatan
keperawatan adalah klien mengikuti TAKS sesi 4, klien mampu menyampaikan
dan memilih topic percakapan, tetapi belum mampu member pendapat. Secara
non verbal juga belum mampu. Dianjurkan untuk pelatihan klien bercakap
cakap dengan topik tertentu di ruang rawat (buat jadwal).
73
SESI 5 TASK
Tujuan
Setting
Alat
1. Pemutar musik
2. Balon
3. Buku catatan dan Pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
5. Flipchart/white board dan spidol
Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
74
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Megingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada ssi 4 TASK
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a) Memberi salam terapeutik
1) Salam terpeutik dari terapis
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b) Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang
topic atau hal tertentu dengan orang lain
c) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan,
memilih, dan memberi pendapat tentang masalah pribadi.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus
minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
3. Tahap kerja
a) Hidupkan pemutar musik dan edarkan balon berlawanan dengan
arah jarum jam.
b) pada saat pemutar musik di matikan,anggota kelompok yang
memegang balon mendapat giliran untuk menyampaikan satu
masalah pribadi yang ingin di bicarakan. Dimulai oleh terapis
sebagai contoh. Misalnyan,sulit Berceritaatau Tidak
Diperhatikan ayah/ibu/kakak/teman.
75
c) Tuliskan pada flipchart atau white board masalah yang di
sampaikan.
d) Ulangi a,b,dan c sampai semua anggota kelompok menyampaikan
masalah yang ingin di bicarakan.
e) Hidupkan kembali pemutar musik dan edarkan balon. Pada saat
pemutar musik di matikan,anggota yang memegang bola memilih
masalah yang ingin di bicarakan.
f) Ulangi e sampai anggota kelompok memilih masalah yang ingin di
bicarakan.
g) Terapus membantu menetapkan masalah yang paling banyak di
pilih.
h) Hidupkan kembali pemutar musik dan edarkan balon .Pada saat
pemutar musik dimatikan,anggota kelopmok yang memegang
balon menyampaikan pedapat tentang masalah yang di pilih.
i) Ulangi h sampai semua anggota kelompok menyampaikan
pendapat.
j) Beri pujian tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan setiap anggota kelompok bercakap-cakap
tentang masalah pribadi dengan orang lain pada kehidupan
sehari-hari.
2) Memasukan kegiatan bercakap-cakap tentang masalah
pribadi pada jadwal kegiatan harian klien.
76
c) Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati kegiatan berikutnya , yaitu bekerja sama
dalam kelompok.
2) Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 5, dievaluasi
kemampuan verbal klien menyampaikan, memilih, dan member pendapat tentang
percakapan mengenai masalah pribadi, serta kemampuan nonverbal.
77
SESI 5 TAKS
Jumlah
Jumlah
78
c. Kemampuan verbal : member pendapat tentang masalah
Jumlah
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien , tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Umur tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda () jika
ditemukan pada klien atau tanda (X) jika tidak ditemukan.
79
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4
klien mampu dan jika nilai 2 klien dianggap belum mampu.
Dokumentasi
80
SESI 6 TAKS
Tujuan
Setting
Alat
1. Pemutar musik
2. Balon
3. Buku catatan dan pulpen.
4. Jadwal kegiatan klien.
5. Kartu kwartet.
Metode
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan Tanya jawab.
3. Bermain peran/simulasi.
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 5 TAKS.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi.
Pada tahap ini terapis melakukan :
81
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik dari terapis.
2) Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien pada saat ini.
2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang masalah
pribadi dengan orang lain.
c. Kontrak
1) Menjalaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan bertanya dan meminta
kartu yang diperlukan serta menjawab dan memberi kartu pada
anggota kelompok.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja.
a. Terapis membagi 44 buah kartu kwartet untuk setiap anggota
kelompok. Sisanya diletakkan diatas meja.
b. Terapis meminta tiap anggota kelompok menyusun kartu sesuai
dengana seri ( 1 seri memiliki 4 kartu).
c. Hidupkan pemutar musik dan edarkana balon berlawanan dengan arah
jarum jam.
d. Pada saat pemutar musik dimatikan, anggota kelompok yang
memegang balon memulai permainan berikut :
1) Meminta kartu yang dibutuhkan ( seri yang belum lengkap ) kepada
anggota kelompok di sebelah kanannya.
2) Jika kartu yang dipegang serinya lengkap, diumumkan pada
kelompok dengan membaca judul dan subjudul.
3) Jika kartu yang dipegang serinya tidak lengkap, diperkenankan
mengambil 1 kartu dari tumpukan kartu diatas meja.
82
4) Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada
yang meminta, dia berhak mengambil 1 kartu dari tumpukan kartu
di atas meja.
5) Setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terima kasih.
e. Ulangi c dan d jika d2 atau d3 terjadi.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member
tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan setiap anggota kelompoklatihan bertanya,
meminta menjawab, dan member pada kehidupan sehari-hari
(kerjasama ).
2) Memasukkan kegiatan bekerjasama pada jadwal kegiatan
harian kalian.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu mengevaluasi kegiatan
TAKS.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi
83
SESI 6 TAKS
Kemampuan bekerjasama
Jumlah
Jumlah
84
c. Kemampuan nonverbal
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien , tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Umur tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda () jika
ditemukan pada klien atau tanda (X) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4
klien mampu dan jika nilai 2 klien dianggap belum mampu.
Dokumentasi
85
DAFTAR PUSTAKA
Anna Keliat & Akemat, dkk. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa. Jakarta : EGC.
Anna Keliat, Budi, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.
Salemba Medika.
86