Anda di halaman 1dari 3

MATERI SEJARAH

A. PENJELASAN
Kerajaan kota kapur adalah kerajaan di mana sejarah terbentukya kerajaan sriwijaya
atau lebih tepatnya bibit dari kerajaan sriwijaya yang sudah berada di pulau Bangka dengan
bukti bukti seperti arca durga mahisasramardhani

Lokasi kerajaan kota kapur berada di pulau sumatra lebih tepatnya di bangka. Jika
dilihat dai hasil temuan dan penelitian tim arkeologi yang dilakukan di Kota Kapur, Pulau
Bangka, yaitu pada tahun 1994, dapat diperoleh suatu petunjuk mengenai kemungkinan
adanya sebuah pusat kekuasaan di daerah tersebut bahkan sejak masa sebelum kemunculan
Kerajaan Sriwijaya.

B. AGAMA
Karena ditumukanya bukti berupa sisa-sisa dari sebuah bangunan candi Hindu
(Waisnawa) yang terbuat dari batu lengkap dengan arca-arca batu, di antaranya yaitu dua
buah arca Wisnu dengan gaya mirip dengan arca-arca Wisnu yang ditemukan di daerah
Lembah Mekhing, Semenanjung Malaka, dan Cibuaya, Jawa Barat, yang berasal dari masa
sekitar abad ke-5 dan ke-7 masehi dan adanya sebuah arca Wisnu dan sebuah arca Durga
Mahisasuramardhini. Kemungkinan besar kerajaan ini menganut agama Hindu.

C. RAJA
Raja di kerajaan ini masih belum diketahui pasti karena belum ada satupun bukti bahkan,
dalam prasasti Kota Kapur-pun tidak dijelaskan siapa yang memimpin kerajaan tersebut.

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KERAJAAN


Runtuhnya kerajaan Kota Kapur masih menjadi misteri dan sampai saat ini masih belum
diketahui oleh peneliti. Tapi ada satu pendapat yang menyatakan bahwa kerajaan tersebut
runtuh dikarenakan perbedaan pendapat dalam kerajaan yang membuat keluarga pecah
menjadi 2.

E. PENAKLUKAN KERAJAAN KOTA KAPUR


Penaklukan Pulau Bangka oleh Sriwijaya ini ditandai dengan dipancangkannya inskripsi
Sriwijaya di Kota Kapur yang berangka tahun 608 Saka (686 Masehi), yang isinya
mengidentifikasikan dikuasainya wilayah ini oleh Sriwijaya. Penguasaan Pulau Bangsa oleh
Sriwijaya ini agaknya berkaitan dengan peranan Selat Bangsa sebagai pintu gerbang selatan
dari jalur pelayaran niaga di Asia Tenggara pada waktu itu. Sejak dikuasainya Pulau Bangka
oleh Sriwijaya pada tahun 686 maka berakhirlah kekuasaan awal yang ada di Pulau Bangka.
F. PENINGGALAN DARI KERAJAAN KOTA KAPUR

A. PRASASTI KOTA KAPUR


Prasasti Kota Kapur adalah prasasti berupa tiang batu bersurat yang ditemukan di pesisir
barat Pulau Bangka, di sebuah dusun kecil yang bernama "Kotakapur". Tulisan pada prasasti
ini ditulis dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuna, serta merupakan
salah satu dokumen tertulis tertua berbahasa Melayu. Prasasti ini dilaporkan penemuannya
oleh J.K. van der Meulen pada bulan Desember 1892, dan merupakan prasasti pertama yang
ditemukan mengenai Sriwijaya.

Orang pertama yang menganalisis prasasti ini adalah H. Kern, seorang ahli epigrafi
bangsa Belanda yang bekerja pada Bataviaasch Genootschap di Batavia. Pada mulanya ia
menganggap "rwijaya" adalah nama seorang raja. George Coedes-lah yang kemudian
berjasa mengungkapkan bahwa rwijaya adalah nama sebuah kerajaan di Sumatera pada
abad ke-7 Masehi, suatu kerajaan yang kuat dan pernah menguasai bagian barat Nusantara,
Semenanjung Malaya, dan Thailand bagian selatan.

Berikut ini adalah sebagian isi dari prasasti tersebut :

1. Keberhasilan ! (disertai mantra persumpahan yang tidak dipahami artinya)

2. Wahai sekalian dewata yang berkuasa, yang sedang berkumpul dan melindungi
Kadtuan rwijaya ini; kamu sekalian dewa-dewa yang mengawali permulaan
segala sumpah !

3. Bilamana di pedalaman semua daerah yang berada di bawah Kadtuan ini akan ada
orang yang memberontak yang bersekongkol dengan para pemberontak, yang
berbicara dengan pemberontak, yang mendengarkan kata pemberontak;............

B. ARCA
Pada tahun 1922, ditemukan bagian atas sebuah arca yang berciri-ciri sebagai arca Wisnu,
yang berdasarkan langgamnya diduga berasal dari sekitar abad 6-7 masehi dengan langgam
Pra-Angkor yang mengindikasikan bahwa Kota kapur berhubungan dengan Kerajaan di Asia
tenggara daratan. Selanjutnya pada tahun 1993 ditemukan struktur bangunan dan potongan-
potongan arca. Juga ditemukan arca Durga Mahisasuramardhini.
C. BENTENG
Temuan lain yang penting dari situs Kota Kapur ini adalah peninggalan berupa benteng
pertahanan yang kokoh berbentuk dua buah tanggul sejajar terbuat dari timbunan tanah,
masingmasing panjangnya sekitar 350 meter dan 1200 meter dengan ketinggian sekitar 23
meter. Penanggalan dari tanggul benteng ini menunjukkan masa antara tahun 530 M sampai
870 M. Benteng pertahanan tersebut yang telah dibangun sekitar pertengahan abad ke-6
tersebut agaknya telah berperan pula dalam menghadapi ekspansi Sriwijaya ke Pulau Bangka
menjelang akhir abad ke-7.

KESIMPULAN
Kerajaan Kota Kapur adalah kerajaan yang paling sedikit diketahui kerajaannya dan
rajanya. Tapi, kerajaan ini banyak terdapat peninggalan yang mungkin bisa menjelaskan
kerajaan Kota Kapur. Tapi kelompok kami bersyukur karena, banyaknya kerajaan di
Indonesia yang bermacam-macam yang merupakan kejayaan nenek moyang indonesia di
jaman dulu.

Anda mungkin juga menyukai