Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


REVISI TUGAS PERATURAN TERKAIT PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Widya Adha F. (1410942027)


Suci Mutiara Yardi (1410942032)
Eka Indah Lestari (1410942034)
Rahmi Dwi Putri (1510941004)
Dina Fitria WD (1510941006)
Rima Hayati Syahputri (1510941009)
Fatih Aziz Qordhowi (1510941013)
Merienza Varolia (1510941018)
Fahrum Dian Utami (1510941032)
Munasari (1510942002)

Dosen Pengampu: Dr. Fadjar Goembira S.T., M.Sc.

Jurusan Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik - Universitas Andalas
Padang
2017

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbilaalamiin. Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat


Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kami mohonkan kepada Allah
S.W.T agar selalu disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri
tauladan bagi semesta alam.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami dibantu dan didukung oleh berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua kami masing-masing atas dukungan yang telah diberikan;
2. Dr. Fadjar Goembira, ST, M.SC sebagai dosen mata kuliah pengendalian
pencemaran udara;
3. Rekan-rekan angkatan 2014 dan 2015 yang telah memberikan dukungan,
bantuan, dan motivasi selama pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terjadi kesalahan dan
kekurangan, maka kami dengan hati yang terbuka menerima kritikan dan saran
yang mendukung.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 18 Agustus 2017

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5


2.1 Pengertian Pencemaran Udara........................................................ 5
2.2 Daftar Peraturan/ Standar/ Baku Mutu Pencemaran Udara ............. 5
2.3 Penjelasan Beberapa Peraturan ...................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13


3.1 Kesimpulan .................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat


memprihatinkan. Saat ini Indonesia memiliki indeks pencemaran udara 98,06
partikel per meter kubik yang menempati peringkat ke empat tingkat pencemaran
udara di dunia. Angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2011, yaitu 60,25
partikel per meter kubik. Pencemaran udara dan kebisingan akibat kegiatan
industri dan transportasi meningkat 2 kali pada tahun 2000 dari kondisi tahun 1990
dan diperkirakan akan meningkat 10 kali pada tahun 2020.

Pencemaran udara banyak disebabkan oleh kegiatan manusia yang


mengakibatkan menurunnya kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan
makhluk hidup. Baik buruknya kualitas udara pada suatu tempat akan
mempengaruhi kualitas kehidupan makhluk hidup didaerah tersebut. Melihat
betapa pentingnya udara bagi kehidupan di bumi untuk itulah diciptakan sebuah
peraturan yang mengatur aktivitas yang dapat mempengaruhi kualitas udara di
bumi. Salah satunya adalah peraturan dan baku mutu tentang penecemaran udara
yang akan dibahas pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:


1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa saja peraturan-peraturan yang mengatur tentang pencemaran udara?

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pencemaran Udara. Selain itu, makalah ini juga dapat memberikan sedikit kajian
tentang beberapa peraturan dan baku mutu tentang penecemaran udara.

1.4 Manfaat Penulisan

Untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai peraturan-


peraturan yang mengatur tentang pencemaran udara yang ada di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Udara

Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian


Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya
zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,
sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun


2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, pencemaran
udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.
Selain itu, pencemaran udara dapat pula diartikan adanya bahan-bahan atau zat
asing di dalam udara yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara
dari susunan atau keadaan normalnya.

2.2 Daftar Peraturan/ Standar/ Baku Mutu Pencemaran Udara

Dalam mata kuliah pencemaran udara, seorang mahasiswa Teknik Lingkungan


harus bisa mengetahui dan memahami Peraturan/ Standar/ Baku Mutu yang
berkaitan dengan Pencemaran udara. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini
akan dibahas mengenai daftar-daftar Peraturan Perundang-undangan di Bidang
Lingkungan Hidup tentang Pengendalian Pencemaran Udara:

Tabel 2.1 Peraturan Pencemaran Udara di Indonesia

No. Peraturan Tentang Status Keterangan

Keputusan MENLH Baku Mutu Emisi Digantikan oleh


1 Dicabut
Nomor KEP- Sumber Tidak Peraturan MENLH
13/MENLH/03/1995 Bergerak Nomor 21 Tahun 2008
Keputusan MENLH
2 Baku Tingkat
Nomor KEP- Berlaku -
Kebisingan
48/MENLH/11/1996
Keputusan MENLH
3 Nomor KEP- Baku Tingkat
Berlaku -
50/MENLH/11/1996 Kebauan
Baku Tingkat Kebauan

5
No. Peraturan Tentang Status Keterangan

Pedoman Teknis
Keputusan Kepala Pengendalian
4 Berlaku
Bapedal Nomor KEP- Pencemaran Udara -
205/BAPEDAL/07/1996 Sumber Tidak
Bergerak

Keputusan MENLH
5 Indeks Standar Berlaku
Nomor KEP- -
Pencemar Udara
45/MENLH/10/1997

Pedoman Teknis
Perhitungan dan
Keputusan Kepala
6 Pelaporan Serta Berlaku
Bapedal Nomor KEP- -
Informasi Indeks
107/BAPEDAL/11/1997
Standar Pencemar
Udara

7 Peraturan Pemerintah Pengendalian Berlaku


-
Nomor 41 Tahun 1999 Pencemaran Udara

(Digantikan oleh
Peraturan Menteri
Negara Lingkungan
Keputusan Menteri Baku Mutu Emisi Hidup Nomor 13
8 Negara Lingkungan Usaha dan/atau Dicabut Tahun 2009 Tentang
Hidup Nomor 129 Kegiatan Minyak Baku Mutu Emisi
Tahun 2003 dan Gas Bumi Sumber Tidak
Bergerak Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan
Minyak Dan Gas Bumi)
Ambang Batas
Peraturan MENLH
Emisi Gas Buang
Nomor 04 Tahun 2009
Keputusan Menteri Kendaraan
tentang Ambang Batas
9 Negara Lingkungan Bermotor Tipe Baru Dicabut
Emisi Gas Buang
Hidup Nomor 141 dan Kendaraan
Kendaraan Bermotor
Tahun 2003 Bermotor Yang
Tipe Baru
Sedang Diproduksi
(current production)
Ambang Batas
Peraturan MENLH
10 Emisi Gas Buang Berlaku
Nomor 05 Tahun 2006 -
Kendaraan
Bermotor Lama

Baku Mutu Emisi


11 Peraturan MENLH Sumber Tidak Berlaku
-
Nomor 07 Tahun 2007 Bergerak Bagi
Ketel Uap

6
No. Peraturan Tentang Status Keterangan

Baku Mutu Emisi


Sumber Tidak
Peraturan MENLH
12 Bergerak Bagi Berlaku
Nomor 17 Tahun 2008 -
Usaha dan/atau
Kegiatan Industri
Keramik

Baku Mutu Emisi


Sumber Tidak
Peraturan MENLH
13 Bergerak Bagi Berlaku
Nomor 18 Tahun 2008 -
Usaha dan/atau
Kegiatan Industri
Carbon Black

Baku Mutu Emisi Menggantikan KEP-


Sumber Tidak 13/MENLH/03/1995
Bergerak Bagi tentang Baku Mutu
Peraturan MENLH
14 Usaha dan/atau Berlaku Emisi Sumber Tidak
Nomor 21 Tahun 2008
Kegiatan Bergerak dicabut dan
Pembangkit dinyatakan tidak
Tenaga Listrik berlaku.
Termal
Ambang Batas
Emisi Gas Buang
15 Peraturan MENLH Berlaku
Kendaraan -
Nomor 04 Tahun 2009
Bermotor Tipe Baru

Ambang Batas
16 Peraturan MENLH Kebisingan Berlaku
-
Nomor 07 Tahun 2009 Kendaraan
Bermotor Tipe Baru
Baku Mutu Emisi (Menggantikan
Sumber Tidak Berlaku Keputusan Menteri
Peraturan MENLH
17 Bergerak Bagi Negara Lingkungan
Nomor 13 Tahun 2009
Usaha dan/atau Hidup Nomor 129
Kegiatan Minyak Tahun 2003)
dan Gas Bumi

18 Peraturan MENLH
Pengelolaan Halon Berlaku -
Nomor 35 Tahun 2009

Pelaksanaan
Peraturan MENLH
19 Pengendalian Berlaku
Nomor 12 Tahun 2010 -
Pencemaran Udara
di Daerah
Peraturan MENLH Standar
20 Berlaku
Nomor 04 Tahun 2011 Kompetensi dan
Sertifikasi

7
No. Peraturan Tentang Status Keterangan

Kompetensi
Penanggung
Jawab
Pengendalian
Pencemaran Udara
Pengelolaan Emisi
Sumber Tidak
21 Peraturan MENLH Bergerak Bagi Berlaku
-
Nomor 07 Tahun 2012 Usaha dan/atau
Kegiatan Industri
Rayon
Baku Mutu Emisi
Peraturan MENLH Gas Buang
22 Berlaku
Nomor 10 Tahun 2012 Kendaraan -
Bermotor Tipe Baru
Kategori L3
Pedoman
Penghitungan
Peraturan MENLH
23 Beban Emisi Berlaku
Nomor 12 Tahun 2012 -
Kegiatan Industri
Minyak dan Gas
Bumi
Perubahan Atas
Peraturan MENLH
Nomor 10 Tahun
Peraturan MENLH
24 2012 Baku Mutu Berlaku
Nomor 23 Tahun 2012 -
Emisi Gas Buang
Kendaraan
Bermotor Tipe Baru
Kategori L3
Sumber: http://jdih.menlh.go.id/

2.3 Penjelasan Beberapa Peraturan

a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-50/Menlh/11/1996


Mengatur tentang Tingkat Kebauan.

Gambar 2.1 Bau dari Odoran Tunggal

8
b. Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997
Mengatur tentang Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks
Standar Pencemar Udara.

Gambar 2.2 Paremeter-Parameter Untuk Dasar ISPU Dan Waktu Pengukuran

Gambar 2.3 Angka dan Kategori ISPU

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999


Mengatur tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Gambar 2.4 Baku Mutu Udara Ambien


Nasional
9
d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006
Mengatur tentang Peraturan ini tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Lama.

Gambar 2.5 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama

e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008


Mengatur tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Pembangkit Tenaga Listrik Termal.

Pembangkit tenaga listrik termal terdiri atas :


1. PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap)
2. PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas)
3. PLTGU (Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap)
4. PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel)
5. PLTP (Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi)

Gambar 2.6 Baku mutu PLTU

10
Gambar 2.7 Baku mutu PLTG

Gambar 2.8 Baku Mutu PLTGU

Gambar 2.9 Baku mutu PLTD

Gambar 2.10 Baku Mutu PLTP

11
f. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2008
Mengatur tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Industri Carbon Black.

Gambar 2.11 Baku Mutu Sumber Emisi Tidak Bergerak bagi Industri Carbon Black

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:


a. Berdasarkan peraturan-paeraturan di atas, dapat diketahui bahwa telah
banyaknya peraturan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan kualitas udara di Indonesia.
b. 24 peraturan yang dibuat tentang Pencemaran Uadar terdapat 3 peraturan yang
dicabut, yaitu :
1) Keputusan MENLH Nomor KEP-13/MENLH/03/1995;
2) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 129 Tahun 2003;
3) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 141 Tahun 2003.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah:


1. Pemilik usaha dan/atau kegiatan diharapkan untuk mematuhi peraturan dan
baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah;
2. Pemerintah diharapkan untuk melakukan pengawasan terhadap pengendalian
pencemaran udara secara ketat agar pemasalahan udara dapat ditanggulangi;
3. Masyarakat hendaknya ikut berpartisipasi melakukan pengawasan pemilik
suatu usaha dan/atau kegiatan dan pengendalian pencemaran udara

13
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran


Udara

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 51/Men/1999 tentang kebisingan

Fitri, Prima. 2015. Analisis Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja pada


Area Utilities Unit PLTD dan Boiler di PT.Pertamina RU II Dumai. Jurnal
Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No. 2, Juni 2015, pp. 278 - 285

Situs: http://jdih.menlh.go.id/(peraturan)

14
15

Anda mungkin juga menyukai