Anda di halaman 1dari 7

KEPUSTAKAAN KIMIA

Untuk Memenuhi Tugas Bibliografi dari

Subjek Gas

Oleh :

1. Julia Dwi Wijaya 15030194098 / PKB 2015

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2017
Subyek : Gas
1. Tekanan gas
- teori kinetika menjelaskan tentang tekanan tetap yang diberikan oleh gas berkenaan
dengan tumbukan antara molekul dengan dinding wadah. Tumbukan ini sangan
banyak jumlahnya, sehingga dinding sebenarnya mengalami gaya konstan, atau
tekanan tetap (karena tekanan adalah gaya persatuan luas). (Atkins, P.W. 1993 : 274)
- Tidak semua partikel bergerak dengan kecepatan yang sama, sehingga tekanan P
yang terdeteksi merupakan rata-rata (diberi notasi <>) dari kuantitas yang baru
dihitung. (Atkins, P.W. 1993 : 225)
- Gas melakukan tekanan pada permukaan apapun ketika saling bersentuhan, karena
molekul-molekul gas senantiasa dalam keadaan bergerak. (Chang, Raymod. 2004 :
125)
- Pengaruh tabrakan tak terhitung banyaknya antara molekul-molekul gas dengan
dinding wadahnya. (Sukarna, I Made. 2003 : 195)
- Satuan umum untuk bertekanan adalah atmosfer atau torr, torr adalah besarnya
tekanan yang ditunjukkan oleh kolom air raksa setinggi 1 mm. (Dorga, S.K dan S.
Dorga. 1990 : 218)

2. Sifat Gas
- Gas mempunyai sifat bahwa molekul-molekulnya sangat berjauhan satu sama lain
sehingga hampir tidak ada gaya tarik menarik atau tolak menolak diantara molekul-
molekulnya, sehingga gas akan mengembang dan mengisi seluruh ruang. (Respati.
1982 : 71)
- Gas ideal sifat-sifatnya dapat dinyatakan dengan persamaan yang sederhana ialah Pv
= nRT, maka sifat gas sejati hanya dapat dinyatakan dengan persamaan yang lebih
kompleks lebih-lebih pada tekanan yang tinggi dan temperatur rendah. (Respati.
1982 : 72)
- Sifat gas yang dapat diukur adalah : volum, suhu, tekanan, dan massa. Keempat sifat
gas ini merupakan besaran fisika gas. (Sukarna, I Made. 2003 : 174)
- Ada variabel yang berpengaruh terhadap perilaku gas yaitu tekanan, volume, dan
suhu. (Sugiarto, Bambang. 2013 : 65)
- Gas akan bersifat ideal pada kondisi yang tidak terlalu ekstrem yaitu pada suhu tidak
terlalu rendah dan tekanan tidak terlalu tinggo (P < 10 atm). (I Made Sukarna. 2003 :
176)

3. Hukum Boyle
- Tekanan dari sejumlah tetap suatu gas pada suhu yang dijaga kosntan adalah
berbanding terbalik dengan volumenya. (Chang, Raymod. 2004 : 128)
- Volume sejumlah gas tertentu gas pada suhu yang konstan berbanding terbalik
dengan tekanan yang dialami gas tersebut. (Bird, Tony. 1987 : 1)
- Tekanan (P) berbanding terbalik dengan volume (V) pada temperatur tetap dan
untuk sejumlah tertentu gas, (Dorga , S.K dan S Dorga. 1990 : 221)
- Volum sejumlah tertentu gas berbanding terbalik dengan tekanannya. (Rohman,
Ijang dan Mulyani Sri. 2004 : 4)

4. Hukum Charles dan Gay-lussac


- Volume dari sejumlah tetap gas pada tekanan konstan adalah berbanding lurus
dengan suhu mutlak gas itu. (Chang, Raymod. 2004 : 131)
- Pada tekanan konstan, volume sejumlah gas tertentu sebanding dengan suhu
absolutnya. (Bird, Tony. 1987 : 2)
- Sejumlah tertentu gas pada tekanan tetap (dalam keadaan isobar) volume (V)
berbanding lurus dengan temperatur (T). (Dorga , S.K dan S Dorga. 1990 : 221)
- Pada tekanan tetap volum sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu
termodinamik. (Rohman, Ijang dan Mulyani Sri. 2004 : 2)

5. Hukum Avogadro
- Pada tekanan suhu konstan, volume suatu gas berbanding langsung dengan jumlah
mol gas yang ada. (Chang, Raymod. 2004 : 132)
- Pada suhu yang sama, sejumlah volume yang sama dari berbagai gas yang akan
mempunyai jumlah partikel yang sama pula banyaknya. (Bird, Tony. 1987 : 3)
- Pada suhu dan tekanan tetap, volum sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan
jumlah molnya. (Rohman, Ijang dan Mulyani Sri. 2004 : 6)

6. Informasi lainnya
- Karena volume spesifikasinya yang besar, maka gas disimpan dibawah tekanan,
dalam bejana-bejana bertekanan yang khusus. (Bernasconi , G.. 1995 : 219)
- Pada pengangkutan gas, volume gas yang dihisap selalu lebih besar dari pada
volume yang dikeluarkan. Semakin besar beda volume berartin semakin kuat
dompresi. (Bernasconi, G.. 1995 : 239)
- Jika partikel dengan massa m bertumbukan dengan dinding disebelah dari mVx
menjadi mVx sedangkan komponen lainya tidak berubah. (P.W Atkins. 1993 : 274)
- Dinesty dari gas dipergunakan untuk menghitung berat molekul suatu gas, ialah
dengan cara membandingkan berat suatu volume gas yang akan dihitung berat
molekulnya dengan berat gas yang telah diketahui berat molekulnya. (Respati. 1982
: 71)
- Bentuk lain dari oksigen adalah ozon O3 yang juga berwujud gas pada suhu kamar,
seluruh unsur golongan 8A yaitu gas mulia, yang merupakan gas monatomik He, Ne,
Ar, Kr, Xe dan Rn. (Chang, Raymod. 2004 : 124)
- Kuantisasi energi dalam gerak translasional molekul gas tidak begitu nyata, dan
jumlah molekul total N dalam sampel biasanya sangat besar. (Beiser, Arthur. 1987 :
318)
- Momentum sudut orbital total dan spin total dalam sub kulit tertutup adalah nol.
(Beiser, Arthur. 1987 : 254)
- Kongfigurasi elektron gas mulia disebut kongfigurasi oktet atau stuktur oktet,
kecuali helium merupakan kongfigurasi duplet atau struktur duplet. (Sutarsa, Tatang,
dkk. 1994 : 130)
- Afinitas elektron atom gas mulia adalah mendekati nol sehingga memiliki kestabilan
yang sangat tinggi karena atom gas mulia sulit untuk menerima elektron.
(Sutarsa,Tatang, dkk. 1994 : 131)
- Tetapan berbanding lurus dengan jumlah mol gas (n). (Sugiarto, Bambang, dkk.
2013 : 66)
Bibiografi

Atkins, P.W. 1993. Kimia Fisika.Jilid 2. Edisi keempat. Alih bahasa irma dan kartohadiprodja.
Jakarta : Erlangga

Bernasconi, G, dkk. 1995. Teknologi kimia. Bagian 1. Diindonesiakan oleh lienda handojo.
Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Kimia Modern. Edisi Keempat. Alih bahasa the Houw liong.
Jakarta : Erlangga

Bird, Tony, 1987. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : Gramedia

Chang, Raymod. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jilid 1. Edisi Ketiga. Alih bahasa
Departemen Kimia, ITB. Jakarta : Erlangga

Dorga, S.K dan Dorga S. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerjemah Umar Mansyur. Jakarta :
UI Press

Respati. 1982. Dasar-dasar ilmu kimia untuk Universitas. Jakarta : Aksara Baru

Rohman, Ijang dan Mulyani Sri. 2004. Kimia Fisika I. Edisi Revisi. Jakarta : FMIPA UPI

Sutarsa. Tatang, dkk. 1994. Kimia dikembangkan dan disesuaikan dengan kurikulum baru 1994.
Jakarta : Yudhistira

Sukarna, I Made. 2003. Kimia dasar 1. Edisi Revisi. Yogyakarta : FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta

Sugiarto. Bambang, dkk. 2013. Kimia umum. Surabaya : FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Bibiografi

Atkins, P.W. 1993. Kimia Fisika. Jakarta : Erlangga

Bernasconi, G, dkk. 1995. Teknologi kimia. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Kimia Modern. Jakarta : Erlangga

Bird, Tony, 1987. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : Gramedia

Chang, Raymod. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Dorga, S.K dan Dorga S. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta : UI Press

Respati. 1982. Dasar-dasar ilmu kimia untuk Universitas. Jakarta : Aksara Baru

Rohman, Ijang dan Mulyani Sri. 2004. Kimia Fisika I. Jakarta : FMIPA UPI

Sutarsa. Tatang, dkk. 1994. Kimia dikembangkan dan disesuaikan dengan kurikulum baru 1994.
Jakarta : Yudhistira

Sukarna, I Made. 2003. Kimia dasar 1. Yogyakarta : FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Sugiarto. Bambang, dkk. 2013. Kimia umum. Surabaya : FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Anda mungkin juga menyukai