1
Ni Luh Gede Sukmawati, 1Nyoman Trisna Herawati, 2Ni Kadek Sinarwati
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika profesi, kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap opini auditor.
Penelitian ini dilakukan pada KAP wilayah Bali, dimana auditornya sebagai
sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive
Sampling, dengan sampel 60 responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
bantuan program SPSS versi 19.00
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) etika profesi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap opini auditor, (2) kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan
signifikan terhadap opini auditor, (3) kecerdasan emosional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap opini auditor, (4) kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan
signifikan terhadap opini auditor, (5) etika profesi, kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
opini auditor.
Abstract
This research is aimed to know the effect of ethic in profession, intelectuality,
emotionality, and spiritual inteligence toward auditors' opinion.
This research is conducted to public accountants in area of bali in which the
auditors is the sample in this research. Sample is taken by purposive sampling with 60
respondents.the data used in this research is primer data.the method used to collect the
data is delivering qustionaire. The data analysis used is double linear regretion analysis
by appliying spss programe vesion 19.00
The findings of this research shows that (1) ethic in profession gives possitif and
significant impact toward auditors' opinion, (2) intelectuality gives positif and significant
impact toward the auditors'opinion, (3) emotional inteligence gives positif and significant
impact toward auditors' opinion, (4) spiritual inteligence gives possitive impact toward the
auditors' opinion, (5) ethic in profession, intelectuality, emotional inteligence, and spiritual
inteligence simultaneously give significant impact toward the auditors' opinion.
secara efektif. Secara singkat kecerdasan menerapkan etika dalam bisnis. Selain
spiritual mampu mengintegrasikan dua memahami etika profesi, seorang auditor
kemampuan lain yang sebelumnya telah dalam memberikan sebuah opini juga harus
disebutkan yaitu kecerdasan intelektual dan memahami kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional (Idrus 2002 dalam kecerdasan emosional, dan kecerdasan
Choiriah 2013). spiritual, karena dengan mempunyai ketiga
Banyak kasus kegagalan kecerdasan tersebut seorang auditor
perusahaan yang dikaitkan dengan diharapkan dapat berbuat tegas dalam
kegagalan auditor yang terjadi belakangan memberikan opini yang tepat mengenai
ini, diawali dengan kasus Enron yang laporan keuangan kliennya walaupun dalam
melibatkan salah satu kantor akuntan publik keadaan tertekan.
The Big Five Arthur Andersen. Di Indonesia Ada beberapa permasalah yang
sendiri, kegagalan audit atas laporan perlu dikaji lebih lanjut yaitu pertama,
keuangan PT. Telkom yang melibatkan apakah etika profesi berpengaruh terhadap
KAP Eddy Pianto dan rekan-rekan, dimana opini auditor kedua, apakah kecerdasan
laporan auditan PT. Telkom ini tidak diakui intelektual berpengaruh terhadap opini
oleh SEC (pemegang otoritas terbesar auditor ketiga, apakah kecerdasan
pasar modal di Amerika Serikat). Adanya emosional berpengaruh terhadap opini
peristiwa ini mengharuskan dilakukannya auditor keempat, apakah kecerdasan
audit ulang terhadap laporan keuangan PT. spiritual berpengaruh terhadap opini auditor
Telkom oleh KAP yang lain. dan kelima, apakah etika profesi,
Dari kasus-kasus tersebut kecerdasan intelektual, kecerdasan
membuktikan bahwa masih belum emosional, dan kecerdasan spiritual secara
optimalnya kecerdasan intelektual, simultan berpengaruh terhadap opini
kemampuan mengelola emosi, spiritualitas auditor.
dan pelaksanaan etika profesi oleh auditor, Dalam rangka menjawab
sehingga kinerja yang mereka berikan juga permasalahan tersebut penelitian ini
tidak optimal dan menurunnya kepercayaan bertujuan untuk membuktikan secara
masyarakat terhadap KAP secara umum empiris Pengaruh etika profesi, kecerdasan
dan khusunya KAP dimana mereka bekerja intelektual, kecerdasan emosional, dan
dimata publik. Kepatuhan terhadap kode kecerdasan spiritual terhadap opini auditor.
etik menjadi hal yang penting dalam Hasil dari penelitian ini sangat
menjaga dan meningkatkan kepercayaan bermanfaat, yakni: pertama, manfaat
masyarakat terhadap profesi akuntan dan teoritis yaitu dapat menjadi referensi dan
jasa yang diberikan auditor, disamping memberikan sumbangan konseptual bagi
kepatuhan terhadap SAK, SPAP dan peneliti sejenis maupun bagi maupun
peraturan lainnya. Pernyataan etika profesi civitas akademika lainnya dalam rangka
yang dikeluarkan IAI menjadi standar mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
minimum perilaku etis para akuntan publik. perkembangan dan kemajuan dunia
Keputusan auditor dilakukan melalui bentuk pendidikan.
opini mengenai kewajaran laporan Kedua, Manfaat Praktis yakni Dapat
keuangan, maka dari itu auditor digunakan sebagai masukan bagi pihak
menggunakan laporan audit untuk KAP, sebagai bahan masukan dalam
mengkomunikasikan opininya terhadap mengetahui faktor-faktor yang
laporan keuangan yang diperiksanya. mempengaruhi pertimbangan pemberian
Penelitian ini di titik beratkan pada opini auditor, khusunya yang terkait dengan
profesi auditor independen yang bekerja etika profesi, kecerdasan intelektual,
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kecerdasan emosional, dan kecerdasan
wilayah Bali, karena aktivitas profesi auditor spiritual sehingga di kemudian hari dapat
tidak terlepas dari aktivitas bisnis yang dijadikan masukan untuk meningkatkan
menuntut mereka untuk bekerja secara kinerjanya. Dan sebagai bahan evaluasi
profesional sehingga selain harus bagi para auditor sehingga dapat
memahami dan menerapkan etika profesi, meningkatkan kinerjanya sebagai akuntan
mereka juga harus memahami dan public
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:2 No:1 Tahun 2014)
pearson correlation terhadap skor total lebih masing variabel lebih besar dari 10% atau
besar dari r kritis (0,30) artinya seluruh item 0,1. Demikian juga dengan nilai VIF
dinyatakan valid. masing-masing variabel yang lebih kecil
Uji reliabilitas dilakukan terhadap dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen dengan menggunakan uji statistik model regresi bebas dari masalah
cronbachc alpha, apabila lebih besar dari multikolinearitas dan dapat digunakan
0,60 maka instrumen yang digunakan dalam penelitian.
reliabel (Ghozali, 2006:42). Hasil yang Hasil uji heteroskedastisitas
diperoleh dari pengujian reliabilitas menunjukan bahwa nilai sig. masing-
instrumen penelitian menunjukkan variabel masing variabel berada di atas 0,05
kecerdasan intelektual, kecerdasan sehingga model regresi yang digunakan
emosional, kecerdasan spiritual, dan opini bebas heteroskedastisitas.
auditor memiliki koefisien Cronbachc Alpha Pada penelitian ini pengujian hipotesis
lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dilakukan dengan analisis regresi berganda
dinyatakan bahwa semua pernyataan pada yang dihitung dengan memakai program
kuesioner tersebut reliabel. Statistical Package for The Social Sciences
Hasil pengujian uji normalitas (SPSS). Analisis regresi linear berganda
menunjukkan bahwa koefisien Asymp. Sig berguna untuk mengetahui pengaruh etika
(2-tailed) adalah 0,350 yang lebih besar profesi, kecerdasan intelektual, kecerdasan
dari 0,05. Hal ini berarti model regresi emosional, dan kecerdasan spiritual
berdistribusi normal. terhadap opini auditor pada kantor akuntan
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan publik di Bali.
bahwa bahwa nilai tolerance masing-
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Variabel Std.
B Error Beta T Sig.
(Constant) -2,886 1,690 -1,708 0,093
Etika Profesi (X1) 0,070 0,032 0,092 2,174 0,034
Kecerdasan
0,230 0,099 0,149 2,326 0,024
Intelektual (X2)
Kecerdasan
0,117 0,047 0,142 2,463 0,017
Emosional (X3)
Kecerdasan Spiritual
1,146 0,119 0,750 9,646 0,000
(X4)
2
Adjusted R 0,903
F Hitung 138,709
Sig. F 0,000
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
sebesar 0,117, 4 = kecerdasan spiritual
Berdasarkan tabel 1 dapat disusun sebesar 1,1,46 = Error.
persamaan regresi sebagai berikut: Nilai konstanta sebesar -2,886 menyatakan
Y = a + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + ...(1) bahwa apabila variabel etika profesi (X1),
Y= -2,886+ 0,070 X1 + 0,230 X2 + 0,117 X3 kecerdasan intelektual (X2), kecerdasan
+ 1,146 X4 + emosional (X3), dan kecerdasan spiritual
Dimana :Y= opini auditor, a = Bilangan (X4) sama dengan nol, maka opini auditor
kostanta sebesar -2,886, 1 = etika profesi menurun sebesar 2,886 satuan. Nilai
sebesar 0,070, 2 = kecerdasan intelektual koefisien 1 = 0,070 menunjukkan bahwa
sebesar 0,230, 3 = kecerdasan emosional terdapat pengaruh positif antara variabel
etika profesi (X1) terhadap variabel opini
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:2 No:1 Tahun 2014)
auditor (Y) sebesar 0,070. Hal ini berarti Hasil uji t terhadap variabel
apabila variabel independensi (X1) naik kecerdasan intelektual (X2) tingkat
sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa signifikansi t untuk uji dua sisi sebesar
variabel bebas lainnya konstan, maka 0,024 maka tingkat signifikansi t untuk uji
variabel opini auditor (Y) akan mengalami satu sisi menjadi 0,012 yang lebih kecil dari
peningkatan sebesar 0,070 satuan. Nilai 0,05 sehingga H2 diterima. Hal ini berarti
koefisien 2 = 0,230 menunjukkan bahwa bahwa kecerdasan intelektual berpengaruh
terdapat pengaruh positif antara variabel positif dan signifikan terhadap opini auditor.
kecerdasan intelektual (X2) terhadap Hasil uji t terhadap variabel
variabel opini auditor (Y) sebesar 0,230. Hal kecerdasan emosional (X3) menunjukkan
ini berarti apabila variabel kecerdasan tingkat signifikansi t untuk uji dua sisi
intelektual (X2) naik sebesar 1 satuan sebesar 0,017 maka tingkat signifikansi t
dengan asumsi bahwa variabel bebas untuk uji satu sisi menjadi 0,0085 yang
lainnya konstan, maka variabel opini auditor lebih kecil dari 0,05 sehingga H3 diterima.
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar Hal ini berarti bahwa kecerdasan emosional
0,230 satuan. Nilai koefisien 3 = 0,117 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh opini auditor.
positif antara variabel kecerdasan Hasil uji t terhadap variabel
emosional (X3) terhadap variabel opini kecerdasan spiritual (X4) menunjukan
auditor (Y) sebesar 0,117. Hal ini berarti tingkat signifikansi t untuk uji dua sisi
apabila variabel kecerdasan emosional (X3) sebesar 0,000 maka tingkat signifikansi t
naik sebesar 1 satuan dengan asumsi untuk uji satu sisi menjadi 0,000 yang lebih
bahwa variabel bebas lainnya konstan, kecil dari 0,05 sehingga H4 diterima. Hal ini
maka variabel opini auditor (Y) akan berarti bahwa kecerdasan spiritual
mengalami peningkatan sebesar 0,117 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
satuan. Nilai koefisien 4 = 1,146 opini auditor.
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Berdasarkan hasil Berdasarkan
positif antara variabel kecerdasan spiritual hasil uji F, nilai Fhitung lebih besar dari nilai
(X4) terhadap variabel opini auditor (Y) Ftabel atau 138,709 > 2,53 dan nilai sig. lebih
sebesar 1,146. Hal ini berarti apabila kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,000 <
variabel kecerdasan spiritual (X4) naik 0,05, maka H05 ditolak atau Ha5 diterima. Ini
sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
variabel bebas lainnya konstan, maka signifikan secara simultan etika profesi,
variabel opini auditor (Y) akan mengalami kecerdasan intelektual, kecerdasan
peningkatan sebesar 1,146 satuan. emosional, dan kecerdasan spiritual
Hasil perhitungan koefisien terhadap opini auditor.
determinasi, didapatkan nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,903. Hal ini Pengaruh Etika Profesi terhadap Opini
mengandung pengertian bahwa 90,3 Auditor
persen variasi opini auditor dipengaruhi Berdasarkan hasil yang disajikan
oleh variasi etika profesi, kecerdasan pada Tabel 1 terlihat bahwa nilai 1 = 0,070
intelektual, kecerdasan emosional, dan dengan tingkat signifikansi uji t uji satu sisi
kecerdasan spiritual, sedangkan sisanya sebesar 0,017 yang menunjukkan angka
9,7 persen dipengaruhi oleh faktor lainnya lebih kecil daripada taraf nyata dalam
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. penelitian ini yaitu 0,05. Hal tersebut
Berdasarkan hasil uji t terhadap menunjukkan variabel etika profesi
variabel etika profesi (X1) menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan secara
tingkat signifikansi t untuk uji dua sisi statistik terhadap opini auditor. Dengan
sebesar 0,034 maka tingkat signifikansi t demikian hipotesis pertama (H1) dapat
untuk uji satu sisi menjadi 0,017 yang lebih diterima yaitu etika profesi berpengaruh
kecil dari 0,05 sehingga H1 diterima. Hal ini positif dan signifikan terhadap opini auditor.
berarti bahwa etika profesi berpengaruh Hasil penelitian ini konsisten dengan
positif dan signifikan terhadap opini auditor. penelitian Kusuma (2012) dimana hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa etika
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:2 No:1 Tahun 2014)
Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar Wijayanti, Gersontan Lewi. 2012. Peran
Audit LaporanKeuangan) Jilid 1. Edisi Kecerdasan Emosional Dan
keempat. Yogyakarta: UPP AMP Kecerdasan Spiritual Dalam
YKPN. Meningkatkan Kinerja Auditor.
Dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kusuma, Hendra Sandika. 2011. Pengaruh Akuntansi Vol 1, No.2
Pelaksanaan Etika Profesi dan