Anda di halaman 1dari 4

TRANSPLANTASI ORGAN

Transplantasi organ adalah tindakan medis berupa pendonoran atau pemindahan seluruh maupun
sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh
yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak berfungsi pada
penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat berasal dari seseorang
yang masih hidup ataupun telah meninggal.
Transplantasi mulai dilakukan sejak tahun 600 SM di India. Seorang ahli bedah bangsa Hindu
telah berhasil rnemperbaiki hidung seorang tahanan yang cacat akibat siksaan, dengan cara
mentransplantasikan sebagian kulit dan jaringan lemak yang diambil dari lengannya. Pengalaman inilah
yang mendorong Gaspare Tagliacozza, seorang ahli bedah Itali untuk mencoba memperbaiki cacat
hidung seseorang dengan menggunakan kulit milik kawannya. Jadi, tujuan awal dari transplantasi adalah
untuk memperbaiki atau menyembuhkan cacat atau gangguan yang terjadi pada organ maupun jaringan.

Hasil transplantasi yang dilakukan Gaspare Tagliacozza (kiri) ; Gaspare Tagliacozza (kanan)
Tujuan inilah yang masih dipertahankan hingga sekarang, transplantasi organ dikategorikan
sebagai life saving. Life saving berarti, transplantasi organ berguna atau bermanfaat untuk
memperpanjang jangka waktu seseorang untuk bertahan dari penyakit yang dideritanya. Hampir semua
organ pernah dilakukan transplantasi mulai dari wajah, lengan, jantung, hati, paru-paru, ginjal hingga
penis. Bahkan, seorang ahli bedah saraf, Sergio Canavero, telah siap mentransplantasikan kepala
seorang pemrogram asal Rusia, Valery Spiridonov, pada tubuh donor (belum ditemukan tubuh donor
yang sesuai).
Dan hingga saat ini, sudah sangat banyak operasi transplantasi organ yang dilakukan di dunia. Di
Inggris, sekitar 4.000 transplantasi organ dilakukan setiap tahunnya untuk menyelamatkan 1.100 jiwa.
Percaya atau tidak, banyak penerima transplantasi yang merasakan warisan dari sifat pendonornya.
Salah satunya adalah Shaun Bird, pria dari New York, yang melakukan transplantasi jantung pada bulan
Agustus tahun 2012. Sejak melakukan operasi tersebut dia menjadi senang memasak. Menurut
pengakuannya, sebelum melakukan operasi tersebut, dia adalah orang yang tak suka memasak bahkan
sangat malas untuk pergi ke dapur. Namun, berkat donor organ, ia tak hanya sehat tapi sudah belajar
untuk memasak. Lain halnya dengan Sonny Graham, seorang pria dari Georgia, yang bunuh diri dengan
pistol setelah menerima donor jantung dari korban bunuh diri yang meninggal dengan cara yang sama.
Tak hanya kedua orang diatas, beberapa pasien juga mengakui hal serupa. Walau demikian, memang
belum terdengar alasan secara ilmiah mengapa hal seperti ini terjadi.
Salah satu kendala yang sering dialami penderita adalah kesulitan menemukan pendonor yang
cocok. Pada tahun 2003, 6000 pasien di Philadelphia meninggal karena terlalu lama menunggu donor
jantung dan organ penting lainnya. Beranjak dari kasus-kasus seperti ini, muncul beberapa ide yang
dianggap kontroverional. Salah satunya adalah melakukan transplantasi dengan organ donor dari babi.
Dalam penelitian ini, Profesor George Church dan timnya menggunakan teknik bernama Crispr, untuk
merekayasa DNA pada sel babi sehingga lebih cocok dan bisa dicangkok ke tubuh manusia. Saat ini
ilmuwan masih mencari solusi terhadap kekhawatiran adanya penolakan dari tubuh manusia penerima
donor, serta infeksi virus yang ikut terbawa dari DNA babi. Jika berhasil, penelitian ini akan menjadi
jawaban terhadap defisit organ donor manusia.
Selain itu, donor organ manusia dengan imbalan juga dianggap kontroversional, seperti yang
dilakukan di Pennsylvania pada tahun 1999. Dokter Lloyd Ratner, pakar transplantasi tidak setuju
dengan metode itu. Ratner memandang meteode tersebut kurang efektif. Menurut dia, solusi terbaik
adalah dengan menarik minat pendonor yang masih hidup. Tapi, hal ini harus disertai dengan jumlah
imbalan yang lebih besar. Ide ini semakin memicu perdebatan sengit dan menjurus ke wilayah etika.
Namun, tampaknya ide donor organ tubuh dengan imbalan sejumlah uang ini masih belum akan
dilegalkan. Sebab, peraturan federal melarang donor organ tubuh manusia dengan imbalan.
Lantas apa yang dikatakan Alkitab mengenai transplantasi organ? Dalam Hosea 6:6 dan Injil
Matius 9:13, 12:7 Tuhan Yesus juga menegaskan pentingnya berbuat kasih kepada sesama lebih dari
pengurbanan dan korban persembahan yang semakin menegaskan kita pentingnya berbuat kasih kepada
sesama. Dengan memberikan organ donor secara ikhlas, ini dapat dikatakan sebagai perbuatan kasih.
Sepanjang hidupnya, Yesus mengajar orang untuk mengasihi satu sama lain dan dia membuktikan
kasihnya kepada dunia dengan rela disalibkan. Hal ini dapat menjadi alasan bagi orang Kristen untuk
menganggap donor organ tubuh sebagai tindakan cinta sejati dan cara mengikuti teladan Yesus. Gereja
Kristen mendorong donasi organ dan jaringan, yang menyatakan bahwa kita diciptakan untuk kemuliaan
Allah dan untuk berbagi kasih Allah.
Sebuah resolusi pada tahun 1985, yang diadopsi oleh Majelis Umum, mendorong anggota Gereja
Kristen untuk mendaftar sebagai donor organ dan dukungan doa mereka yang telah menerima
transplantasi organ Gereja tidak menentang donor organ tubuh selama organ-organ dan jaringan
digunakan untuk kehidupan manusia yang lebih baik, yaitu, untuk transplantasi atau untuk penelitian
yang akan mengarah pada peningkatan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit. Sumbangan organ
dan jaringan adalah tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri. Selain dari pandangan secara
Alkitab juga ditegaskan ulang oleh Paus Yohanes Paulus I pada tanggal 6 September 1978:
mendonorkan mata atau anggota tubuh setelah meninggal merupakan sumbangan kemanusiaan yang
mulia dalam rangka memperbaiki dan memperpanjang hidup selamanya
Jadi, transplantasi organ adalah bentuk penyembuhan kepada orang-orang yang mengalami
penyakit, cacat, kecelakaan dan lain sebagainya. Dan dengan mendonorkan organ, walaupun kita telah
meninggal tetapi itu merupakan sumbangan kemanusiaan yang besar. Walaupun tubuh kita sudah tidak
ada di dunia, tetapi kita masih tetap menolong orang lain, bahkan membantu orang lain untuk menjalani
hidup yang lebih baik. Dan hendaknya, pemberian donor organ dilakukan atas dasar kasih dan
didasarkan oleh keinginan serta keikhlasan, bukan dengan keinginan untuk memperoleh imbalan yang
besar.

Nama : Janet Pattikawa


Kelas : XII IPA
SUMBER

https://i.ytimg.com/vi/EXqrubyyJu0/maxresdefault.jpg
http://www.odditycentral.com/wp-content/uploads/2015/04/Valery-Spiridonov-head-transplant2.jpg
http://m.niusnews.com/upload/imgs/default/13SepG/nosesurgery/20.jpg
https://batt.su/images/2015/03.15/fact/30/tagliacozzi_gaspare_3-246x300.jpg
http://news.liputan6.com/read/96093/kontroversi-jual-beli-organ-tubuh-manusia
http://health.liputan6.com/read/483466/7-orang-ini-sifatnya-berubah-total-setelah-menerima-donor-
organ
http://techno.okezone.com/read/2015/10/13/56/1231223/transplantasi-organ-babi-ke-tubuh-manusia-
kontroversial
https://keperawatanreligiondiniaprilia.wordpress.com/2013/05/28/sejarah-dan-pengertian-transplantasi-
organ/

Anda mungkin juga menyukai