Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR ILMU KEBUMIAN DAN MINERAL

PENGERTIAN ILMU KEBUMIAN

Istilah ilmu kebumian mengacu pada kata geologi yang berasal dari bahasa latin geo
(bumi) dan logos (ilmu). Sehingga secara harfiah berarti ilmu yang mempelajari bumi yaitu
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam. Cabang ilmu ini menggunakan gabungan
ilmu fisika, geografi, matematika, kimia, danbiologi untuk membentuk suatu pengertian
kuantitatif dari lapisan-lapisan Bumi. Geologi mempelajari bumi, meliputi cara terjadinya,
proses, dan sejarah yang berlangsung hingga saat ini, materi pembentuk bumi,
struktur/bangun bumi, bentuk-bentuk permukaan dan prosesnya yang terjadi pada masa lalu,
kini, dan yang akan datang. Geologi memiliki beberapa cabang ilmu, diantaranya: petrologi,
stratigrafi, geologi struktur, sedimentologi, paleontology, geomorfologi, geofisika, geologi
minyak dan gas bumi, dan geologi teknik.

Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam bidang ini menggunakan metode


ilmiah, yaitu formulasi hipotesa melalui pengamatan dan pengumpulan data mengenai
fenomena alam yang dilanjutkan dengan pengujian hipotesis-hipotesis tersebut. Dalam ilmu
Bumi, peranan data sangat penting dalam menguji dan membentuk suatu hipotesis.

Cabang utama:

1. Geologi memahami lapisan batuan dari kulit Bumi (atau litosfer) dan
perkembangan sejarahnya. Cabang utama dari ilmu ini adalah mineralogi,
petrologi, geokimia, paleontologi, stratigrafi dan sedimentologi.
2. Geofisika mempelajari sifat-sifat fisis Bumi, seperti bentuk Bumi, reaksi
terhadap gaya, serta medan potensial Bumi (medan magnet dan gravitasi).
Geofisika juga menyelidiki interior Bumi seperti inti, mantel Bumi, dan kulit
Bumi serta kandungan-kandungan alaminya.
3. Geodesi ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan Bumi dan dasar
laut.
4. Ilmu tanah mempelajari lapisan terluar kulit Bumi yang terlibat dalam proses
pembentukan tanah (atau pedosfer). Disiplin ilmu utama antara lain adalah
edafologi dan pedologi.
5. Glasiologi mempelajari bagian es dari Bumi (atau kriosfer).
6. Ilmu atmosfer mempelajari bagian gas dari Bumi (atau atmosfer) antara
permukaan Bumi sampai lapisan eksofer (~1000 km).
Cabang utama bidang ini adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi.
Klimatologi (Yunani: , Klima, "wilayah, zona"; dan-,-logia)
adalah studi iklim, ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca rata-rata
selama periode waktu tertentu, dan merupakan cabang dari ilmu
atmosfer . Pengetahuan dasar iklim dapat digunakan dalam peramalan
cuaca jangka pendek dengan menggunakan teknik analog seperti El
Nio - Southern Oscillation (ENSO), yang Madden-Julian Oscillation
(MJO), Osilasi Atlantik Utara (NAO), Annualar Utara Mode (NAM ),
osilasi Arktik (AO), Pasifik Utara (NP) Index, Decadal Pasifik
Oscillation (PDO), dan Pasifik Interdecadal Osilasi (IPO). Model iklim
digunakan untuk berbagai tujuan dari studi mengenai dinamika iklim
cuaca dan sistem untuk proyeksi iklim pada masa mendatang.
Kimia atmosfer adalah cabang ilmu atmosfer yang mempelajari
kimia atmosfer Bumi dan planet-planet lain. Bidang multidisiplin ini
melibatkan kimia lingkungan, fisika, meteorologi, pemodelan
komputer, oseanografi, geologi, vulkanologi, dan disiplin-disiplin
lainnya. Riset-riset yang dilakukannya semakin berhubungan dengan
bidang ilmu lain seperti klimatologi.
Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari atmosfer Bumi khususnya
untuk keperluan prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa Yunani
meteoros atau ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu pengetahuan
yang mempelajari dan membahas gejala perubahan cuaca yang
berlangsung di atmosfer.
Hidrometeorologi
Paleoklimatologi merupakan ilmu mengenai perubahan iklim yang
terjadi dalam seluruh rentang sejarah Bumi
7. Biosintesigeografi adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang
keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini
bertujuan untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan
apa yang mempengaruhinya.
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan
di Bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah
menjadi fosil.
Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada
saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata,
kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel
material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan
sedimen.
Mikropaleontologi merupakan cabang paleontologi yang mempelajari
mikrofosil.
8. Geomikrobiologi adalah ilmu yang menggabungkan geologi dan mikrobiologi,
dan mempelajari interaksi organisme mikroskopis dengan lingkungan
anorganik, seperti pada batuan sedimen. Bidang ini menjadi penting ketika
berhubungan dengan mikroorganisme dalam akuifer dan suplai air minum
umum.
9. Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yoo, Y+oos,
Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari
pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus
hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi
disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu Bumi dan ilmu lingkungan, serta
teknik sipil dan teknik lingkungan.
Glasiologi (dari bahasa Perancis glace yang berarti es dan bahasa
Yunani o (logos) yang berarti ilmu) adalah ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat fisika dan kimia dari es dan salju
(gletser), pembentukan formasi, pergerakan dan juga evolusinya
Limnologi (dari bahasa Inggris: limnology, dari bahasa Yunani: lymne,
"danau", dan logos, "pengetahuan") merupakan padanan bagi biologi
perairan darat, terutama perairan tawar. Lingkup kajiannya kadang-
kadang mencakup juga perairan payau (estuaria). Limnologi
merupakan kajian menyeluruh mengenai kehidupan di perairan darat,
sehingga digolongkan sebagai bagian dari ekologi.
Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai
batuan) merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari
penyebaran dan pergerakan air tanah dalam tanah dan batuan di kerak
Bumi (umumnya dalam akuifer). Istilah geohidrologi sering digunakan
secara bertukaran. Beberapa kalangan membuat sedikit perbedaan
antara seorang ahli hidrogeologi atau ahli rekayasa yang mengabdikan
dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli geologi yang
mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi)
10. Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan
atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut
oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu kebumian yang
mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana
oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut.
Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai
studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala
fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui
bahwa Bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang
disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer.

Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk
hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer. Ilmu oceanografi dapat
dibagi menjadi beberapa cabang :

Biologi laut atau oceanografi biologi, ilmu mengenai tumbuhan,


binatang dan mikrobe (biota) samudera dan interaksi ekologi mereka;
Oceanografi kimia atau kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan
interaksi kimianya dengan atmosfer;
Geologi laut atau oceanografi geologi, ilmu mengenai geologi dasar
laut termasuk tektonik lempeng;
Oceanografi fisika ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur
suhu-salinitas, pencampuran, ombak, pasang, dan arus;
Rekayasa laut mencakup disain dan membangun anjungan minyak,
kapal, pelabuhan, dan struktur lainnya sehingga memungkinkan kita
untuk menggunakan samudera dengan bijaksana.
11. Geologi ekonomi berhubungan dengan material Bumi yang dapat digunakan
untuk tujuan ekonomi dan/atau industri.
12. Geologi rekayasa adalah penerapan ilmu geologi dalam praktik rekayasa untuk
tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang mempengaruhi lokasi, disain,
konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan
diperhitungkan dengan matang.
13. Geologi lingkungan Mengelola sumberdaya geologi dan hidrogeologi seperti
bahan bakar fosil, mineral, air (permukaan dan air bawah permukaan), dan tata
guna lahan. Menetapkan dan mengurangi kemungkinan akibat bencana alam
pada manusia. Mengelola pembuangan sampah industri dan rumah tangga
serta mengurangi atau menghilangkan efek polusi.
14. Geologi sejarah menggunakan prinsip-prinsip geologi untuk merekonstruksi
dan memahami sejarah Bumi. Bidang ini berfokus pada proses-proses geologi
yang mengubah permukaan dan bawah permukaan Bumi, dan penggunaan
stratigrafi, geologi struktur, serta paleontologi untuk menjelaskan urutan
kejadian tersebut. Bidang ini juga berfokus pada evolusi tumbuhan dan
binatang selama periode waktu berbeda dalam skala waktu geologi.
15. Geologi kuarter
16. Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan lapisan tanah
karena pengendapan tanah yang mengalami perpindahan dari tempat lain.
17. Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah Bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan
yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi
(litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun
absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas
penyebaran lapisan batuan.
18. Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan
dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya.
19. Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari komposisi-komposisi
kimia bagian dari Bumi misalnya pada lithosfer yang sebagian besar
komposisi kimianya adalah silikat serta pada daerah stalaktit dan stalagmit
banyak ditemukan CaCO3.
20. Geomorfologi adalah sebuah studi ilmiah terhadap permukaan Bumi dan poses
yang terjadi terhadapnya. Secara luas, berhubungan dengan landform (bentuk
lahan) tererosi dari batuan yang keras, namun bentuk konstruksinya dibentuk
oleh runtuhan batuan, dan terkadang oleh perolaku organisme di tempat
mereka hidup. Surface (permukaan) jangan diartikan secara sempit; harus
termasuk juga bagian kulit Bumi yang paling jauh. Kenampakan subsurface
terutama di daerah batugamping sangat penting di mana sistem gua terbentuk
dan merupakan bagian yang integral dari geomorfologi.
21. Geofisika adalah bagian dari ilmu kebumian yang mempelajari Bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga
meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika
untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan Bumi melibatkan pengukuran
di atas permukaan Bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh
batuan di dalam Bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-
sifat dan kondisi di bawah permukaan Bumi baik itu secara vertikal maupun
horisontal.
22. Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan, fosil,
dan sedimen, dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam
metode yang digunakan. Berbagai macam metode penentuan umur digunakan
oleh ahli geologi untuk mencapai hal tersebut.
23. Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai
batuan) merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan
pergerakan air tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi (umumnya dalam
akuifer). Istilah geohidrologi sering digunakan secara bertukaran. Beberapa
kalangan membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau
ahli rekayasa yang mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan
ahli geologi yang mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi).
24. Mineralogi merupakan ilmu kebumian yang berfokus pada sifat kimia, struktur
kristal, dan fisika (termasuk optik) dari mineral. Studi ini juga mencakup
proses pembentukan dan perubahan mineral.
25. Kristalografi adlah sains eksperimental yang bertujuan menentukan susunan
atom dalam zat padat. Dahulu istilah ini digunakan untuk studi ilmiah kristal.
Kata "kristalografi" berasal dari kata bahasa Yunani crystallon = tetesan
dingin/beku, dengan makna meluas kepada semua padatan transparan pada
derajat tertentu, dan graphein = menulis.
26. Gemologi
27. Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan
dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan
tiga tipe batuan: beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri
berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".
28. Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan
fenomena geologi yang berhubungan. Seorang ahli vulkanologi adalah orang
yang melakukan studi pada bidang ini. Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa
Latin Vulcan, dewa api Romawi.
29. Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam.
Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan,
klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis,
kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah
adalah lapisan yang menyeliputi Bumi antara litosfer (batuan yang membentuk
kerak Bumi) dan atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan
mendukung kehidupan hewan dan manusia.
30. Edafologi (dipinjam dari bahasa Inggris: edaphology, yang membentuknya
dari dua kata bahasa Yunani , edaphos, "tanah, pijakan"; dan -, -
logia, "lambang", "pengetahuan"), atau ilmu kesuburan tanah, adalah salah
satu dari dua cabang utama ilmu tanah yang mempelajari peran tanah sebagai
pendukung kehidupan, terutama tumbuhan. Cabang utama ilmu tanah yang
lain adalah pedologi.
31. Pedologi
32. Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan
perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas
permukaan Bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu go
("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
33. Penginderaan Jauh ,merupakan terjemahan dari istilah remote sensing adalah
ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau
fenomena di (dekat) permukaan Bumi tanpa kontak langsung dengan objek
atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau
fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang
elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk
citra.
Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit
dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek
dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi
menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara
luas berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth',
yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui
interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada
kerincian yang lebih tinggi.
34. Kartografi atau pemetaan mempelajari representasi permukaan Bumi dengan
simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi merupakan
penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui bahwa
ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta
pada masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih
bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta
itu sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.
Interaksi yang terjadi antara lapisan-lapisan Bumi membuat banyak
cabang modern ilmu ini yang melakukan pendekatan interdisiplin untuk
mempelajarinya. Contohnya adalah untuk memahami sirkulasi lautan,
interaksi antara laut, atmosfer, dan perputaran Bumi juga harus
diperhitungkan.
PENGERTIAN MINERALOGI
Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, baik
dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya mempelajari tentang sifat
- sifat fisik, cara terjadinya, cara terbentuknya, sifat - sifat kimia, dan juga kegunaannya.
Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti ilmu apabila digabungkan
dengan mineral maka arti Mineralogi adalah Ilmu tentang Mineral.
Berikut daftar peralatan geologi dan penjelasannya. Disini penulis membaginya
menjadi 3 bagian; Perlengkapan umum, Perlengkapan sampling, dan Perlengkapan optional.
Perlengkapan umum

Buku catatan lapangan | Berfungsi sebagai diary akademik. Semua data-data hasil
observasi dan pengukuran, - maupun pemikiran, interpretasi awal, dan pertanyaan-
pertanyaan direkam dalam buku catatan lapangan.
Pensil | Ada 2 jenis pensil yang umum digunakan. Pensil mekanik dan pensil biasa.
Pensil mekanik baik untuk pencatatan data dan label dalam sketsa, sedangkan pensil
biasa cenderung lebih baik digunakan sebagai penanda beda ketebalan dan untuk
pengarsiran dalam mensketsa singkapan.
Pulpen | Kebanyakan ahli geologi jarang menggunakan pulpen di lapangan. Pulpen
sulit untuk dihapus, kalaupun kita menggunakan penghapus tinta, itu dapat mengotori
buku catatan kita. Pulpen tidak selalu dapat diandalkan dalam kondisi luar ruangan.
Rautan | Pensil harus diraut agar tulisan kita terlihat rapi. Tapi jika pensil digunakan
untuk mengarsir sketsa, sebaiknya gunakan yang sedikit tumpul.
Pensil warna | Berfungsi sebagai penanda item tertentu (misalnya sampel). Bisa juga
digunakan untuk menambah informasi yang lebih detil dalam sketsa singkapan.
Penghapus | Digunakan untuk mengoreksi kesalahan dalam mencatat / mensketsa
singkapan.
Pita ukur | Dalam survey geologi, ada berbagai macam pita ukur yang disesuaikan
dengan kebutuhan penyurvey. Pita ukur 30-50m untuk pengukuran skala besar, dan
2/5/10m untuk pengukuran skala kecil. Disarankan menggunakan pita ukur yang
terbuat dari logam (retracting metal).
Loupe | Berfungsi untuk melakukan pengamatan rinci untuk setiap jenis batuan dan
fosil. Umumnya loupe hanya memiliki lensa 10x perbesaran, ada juga beberapa tipe
yang memiliki lensa 10x dan 15x atau 20x pembesaran dalam satu loupe.
Kompas-Klinometer | Alat ini digunakan untuk mengukur orientasi struktur geologi
batuan (strike/dip, lineasi, plunge, rake, dll) di lapangan. Kompas-klinometer juga
dapat digunakan bersamaan dengan peta topografi untuk menentukan lokasi yang
akurat.
Chart pembanding | Alat ini digunakan untuk mendapatkan data deskripsi semi-
kuantitatif dari batuan di lapangan. Seperti; diagram klasifikasi batuan, ukuran butir,
dan diagram warna.
Peta | Berfungsi untuk penentuan atau plotting lokasi. Jenis-jenis peta yang relevan,
seperti; peta geologi regional, peta topografi, peta lapangan, dan citra satelit.
P3K | Berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan di
lapangan.
Backpack | Berfungsi sebagai tempat penyimpanan segala peralatan lapangan.
Disarankan memilih backpack yang berkapasitas besar dan memiliki cover bag anti
air.
Bekal makanan dan minuman | Bekal yang dibawa haruslah disesuaikan dengan
kebutuhan selama di lapangan.
Suitable clothing | Disarankan menggunakan perlengkapan pakaian dan alas kaki yang
dikhususkan untuk lapangan. Topi dan kaus tangan juga penting di saat-saat tertentu.
Handphone, radio, atau telepon satelit | Sebagai alat komunikasi.
Perlengkapan sampling
Palu geologi | Alat yang sangat penting saat melakukan kerja lapangan, baik untuk
sampling dan, jika perlu, untuk membuat fresh surface dari batuan sehingga tekstur
dan struktur mineral di dalamnya dapat dideskripsi dengan baik.
Sample bag | Untuk menyimpan sampel batuan di lapangan.
Chisel (pemahat) | Berfungsi untuk pengambilan sampel pada batuan yang tidak
memiliki rekahan. Untuk sampling spesimen fosil atau mineral pada batuan kita bisa
menggunakan chisel yang berukuran lebih kecil. Dan jika kita perlu melakukan
pemahatan yang banyak, disarankan untuk menggunakan crack hammer (palu
godam).

Perlengkapan tambahan

GPS | Global positioning systems menggunakan ultra high - frekuensi sinyal


gelombang radio dari satelit, dan secara trigonometri menghasilkan kedudukan
latitude dan longitude posisi kita di lapangan. GPS dapat diatur untuk sistem grid
tertentu. Referensi global World Geodetic System 1984 (WGS84) adalah yang paling
umum digunakan.
Kamera | Berfungsi untuk mendokumentasikan singkapan, bentang geomorfologi,
ataupun kondisi geologi tertentu yang dirasa penting dalam penelitian lapangan kita.
Instrumen geofisika | Berbagai macam instrumen geofisika dapat digunakan untuk:
mendeteksi dan mengkarakterisasi batuan bawah permukaan; mengukur perubahan
relatif komposisi batuan; dan mengukur gerakan tanah yang berkaitan dengan gempa
bumi dan gunungapi aktif. Instrumen tersebut termasuk resistivity, magnetometer,
gravity meter, geophone, portable gamma ray spectrometer, magnetic susceptibility
meter, dll.
Jacob Staff | Terkadang sulit untuk mengukur ketebalan lapisan batuan yang miring
dan terekspos di lereng bukit jika lereng bukit tidak memotong lapisan pada sudut
90. Jacob Staff dan kompas - klinometer jenis Brunton dapat digunakan untuk
mengukur bagian tersebut dengan cepat dan mudah. Juga dapat digunakan bersamaan
untuk mendapatkan ukuran jarak vertikal yang akurat.
HCl (Asam Klorida) | Dapat digunakan untuk menguji batuan karbonat.
Clipboard | Membantu kita dalam menulis, sebagai bidang bantu dalam mengukur
struktur batuan, dll.
Teropong | Digunakan untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik terhadap
singkapan yang tidak mungin untuk dicapai. Hal-hal yang dapat dilihat dari teropong
adalah geometri patahan dan kontak batuan.
Scratch/Streak Kit | Alat yang berguna dalam observasi mineral pada batuan.
Menentukan skala kekerasan, warna cerat, dll.
Poket Stereonet | Berfungsi untuk menganalisis langsung data struktur di lapangan.

Praktikum mineralogi Alat yang digunakan adalah:


Skala kekerasan Mohs, berguna untuk menentukan kekerasan tiap mineral
yang diamati dengan cara menggoreskan pada mineral yang diamati mulai dari
skala yang paling keras sampai mineral tersebut dapat tergores
Loupe, alat ini merupakan lensa pembesar yang berguna untuk memperbesar
mineral yang diamati agar lebih jelas butiran-butiran atau bentuk mineral yang
akan diselidiki.
Keping porselin, berguna untuk menentukan warna cerat tiap mineral yang
diamati dengan cara menggoreskan mineral pada keping porselin pada bagian
yang kasar.
Keping magnet, alat ini berguna untuk menentukan apakah mineral yang
diamati mengandung gaya magnet atau tidak
Alat tulis berupa pena, pensil mekanik dan drawing pen
Pensil warna
Lembar kerja (kertas HVS).
Adapun bahan yang digunakan adalah :
Larutan HCl
Contoh mineral (disediakan di laboratorium kristalografi dan mineralogi).
SUMBER

https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_kebumian

http://miningunlam.blogspot.co.id/2012/01/mineralogi.html

https://www.slideshare.net/rezatambang/contoh-laporan-praktikum-kristalografi-dan-
mineralogi

http://www.efbumi.net/2016/08/Peralatan-Lapangan-Geologi-dan-Fungsinya.html

Anda mungkin juga menyukai