MARIATI R. REGI
1306102025
Batu marmer merupakan salah satu bahan galian industri yang diperoleh
dari alam. Yang merupakan batuan jenis lime yang bermetamorfosis. Batuan ini
adalah sedimentasi dari bebatuan yang terbentuk oleh peninggalan inorganik yang
biasanya berasal dari proses presipitasi air laut.
Batu marmer selalu berasosiasi keberadaanya dengan batu gamping. Dimana ada
batu marmer juga selalu ada batu gamping, sebaliknya setiap ada batu gamping tidak
selalu ada marmer. Karena keberadaan batu marmer berhubungan dengan proses gaya
endogen yang mempengaruhinya baik berupa tekanan maupun perubahan temperatur
yang tinggi.
Warna marmer adalah putih tetapi terdapat mineral pengotor yang justru
membuat marmer menjadi menarik.Marmer umumnya tersusun oleh mineral kalsit
dengan kandungan mineral minor lainya adalah kuarsa, mika, klhorit, tremolit, dan
silikat lainnya seperti graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil marmer bergantung
kepada warna dan tekstur. Marmer yang berkualitas sangat tinggi adalah berwarna putih
sangat jernih, sebab kandungan kalsitnya lebih besar dari 90 %. Marmer yang berwarna
abu-abu dihasilkan dari kandungan grapit pada batuan tersebut, pink dan merah akibat
adanya kandungan hematit, kuning dan krem sebagai pengaruh dari kandungan limonit.
Marmerpun dicirikan pula oleh gores arah jarus dan lapisan grapit atau silikat gelapnya.
Berdasarkan besar butirnya, tekstur berkisar dari halus hingga kasar. Sifat sifat lainnya
yang berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah porositas, kekuatan regangan dan
kekuatan terhadap cuaca.
Marmer merupakan bahan galian yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas,
bahkan cukup gencar pula muncul ke permukaan yang menimbulkan sensasi pencarian
marmer yang dapat tembus cahaya dengan harga penawaran sangat menggiurkan,
walaupun hanya sebatas orang-per orang dan diliputi misteri, hobi dan aspek mistik
lainnya.
Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena rona yang sangat indah,
artistik, dan aspek kuat tekan dan geser yang tinggi menjadikan bahan galian ini
mempunyai pangsa pasar yang relatif tinggi hingga pada pasar menengah.
Marmer apabila di gergaji atau di poles menunjukkan gambaran yang bervariasi dan
dikenal dengan istilah tekstur. Berdasarkan teksturnya marmer diklasifikasi sebagai
berikut :
1 <0,100 1500-2000
2 0,100-0,130 1200-1400
3 0,130-0,160 990-1100
4 <0,160 300-800
2. CARA TERJADI
Marmer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan batuan
hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batukapur. Pengaruh
temperatur dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen kan menyebabkan
terjadinya kristalisasi kembali pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi
mapun non foliasi.
3. TEMPAT DI TEMUKAN
4. TEKNIK PENAMBANGAN
Untuk yang masih menggunakan teknologi lama maka blok batu pualam
berukuran ( 260 x 100 x 135 ) cm digergaji menjadi lempengan-lempengan
denganketebalan rata-rata 1,8 sampai 2 cm.Lempengan batu pualam tersebut
kemudian dipotong menjadi barang setengah jadi, sesuai ukuran-ukuran standar
pesanan.
Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian
disempurnakan atau ditambal dan dipoles pada lapisan-lapisan yang berlubang hingga
akan dihasilkan marmer yang mengkilap.
5. KEGUNAAN
Bahan bangunan
Setelah block marmer diperoleh kemudin di gergaji dengan bentuk yang diinginkan
dan di poles dalam bentuk tegel,baik untuk dinding mupun lantai.
Industri rumah tangga
Sesuai dengan jenis marmer dapat dibentuk patung ,hiasan ataupun meja.pecahan dari
marmer di manfaatkan untuk tegel dan campuran semen.