Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan tetapi fenomena-
fenomena tersebut mempunyai hubungan dengan adanya tegangan permukaan. Sering terlihat
peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada
pipa keran yang bukan suatu aliran, laba-laba air yang berada di atas permukaan air, mainan
gelembung-gelembung sabun, pisau silet yang diletakkan perlahan-lahan di atas permukaan
zat cair yang terapung, dan naiknya air pada pipa kapiler. Hal tersebut dapat terjadi karena
adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat cair dengan
bahan lain.

Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang
berada pada keadaan diam (statis). Contoh yang menarik, tetes air cenderung berbentuk
seperti balon (yang merupakan gambaran luas minimum sebuah volume) dengan zat cair
berada di tengahnya. Tegangan Permukaan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Jenis
cairan, suhu, adanya zat terlarut, surfaktan dan konsentrasi zat terlarut. Metode kenaikan
kapiler dan Metode tersiometer Du-Nouy adalah contoh-contoh metode yang di gunakan
untuk menentukan tegangan permukaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida)
yang berada pada keadaan diam (statis). Tegangan permukaan zat cair merupakan
kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi
oleh suatu lapisan elastis (Kanginan, 2009). Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan
sebagai gaya persatuan panjang yang di kerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya
tarikan kedalam pada cairan,hal tersebut karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara
molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.

2.2. Faktor yang Memengaruhi

a. Jenis cairan

Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti
air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena
gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.
b. Suhu
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya
suhu molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antara
molekul berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun.
c. Adanya zat terlarut
Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti sukrosa
dan gliserin menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat seperti sabun,
detergen, dan alkohol adalah efektif dalam menurunkan tegangan permukaan ( Yazid, 2005).
d.Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung
untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang
jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Molekul surfaktan mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan
ujung non polar (hidrofobik) . Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu
surfaktan yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air.

1. Surfaktan yang larut dalam minyak

Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa
fluorokarbon, dan senyawa silikon.

2. Surfaktan yang larut dalam pelarut air

Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat
pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat yang
termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan negatif, surfaktan yang
bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter
yang bermuatan negatif dan positif bergantung pada pH-nya.

Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hidrogen


pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada
permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air. Sabun
dapat membentuk misel (micelles), suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon
panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul sabun bersifat hidrofobik dan larut
dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena
adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar
larut dalam air, tetapi dengan mudah akan tersuspensi di dalam air
e. Konsentrasi zat terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa
solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan.Sebaliknya
solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.

2.3. Macam-macam metode tegangan permukaan


Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan :

1. Metode kenaikan kapiler


Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatu
kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan
tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk mengukur tegangan antar
muka.

2. Metode tersiometer Du-Nouy


Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu
cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan
antar muka dari cairan tersebut. Atfins. ( 1994)
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase
cair yang tidak bercampus. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tengangan
permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampus lebih besar dari pada adhesi
antara cairan dan udara

2.4. Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi


1. Dalam mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat
2. Penetrasi molekul melalui membrane biologis
3. Pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair untuk
membentuk sediaan suspense

2.5 Fenomena tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari

1. Gelembung sabun atau air berbentuk bulat


Gelembung sabun atau tetes air berbentuk bulat karena dipengaruhi oleh adanya
tegangan permukaan. Gelembung sabun memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan
diantara kedua selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan permukaan
menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya. Ketika
selaput air sabun berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya, timbul
perbedaan tekanan udara di bagian luar selaput (tekanan atmosfir) dan tekanan udara di bagian
dalam selaput. Tekanan udara yang berada di luar selaput (tekanan atmosfir) turut mendorong
selaput air sabun ketika ia melakukan kontraksi, karena tekanan udara di bagian dalam selaput
lebih kecil. Setelah selaput berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang terperangkap di
antara dua selaput) ikut tertekan, sehingga menaikkan tekanan udara di dalam selaput sampai
tidak terjadi kontraksi lagi. Dengan kata lain, ketika tidak terjadi kontransi lagi, besarnya
tekanan udara di antara dua selaput sama dengan jumlah tekanan atmosfir dengan gaya
tegangan permukaan yang mengerutkan selaput.
Pada tetes air hanya memiliki satu selaput tipis, yakni pada bagian luar tetes air. Bagian
dalamnya penuh dengan air. Akibat adanya gaya kohesi, maka timbul tegangan permukaan.
Bagian tetes air ditarik ke dalam, akibatnya air berkontraksi dan cenderung memperkecil luas
permukaannya. Tekanan atmosfir yang berada di luar turut membantu menekan tetes air.
Kontraksi akan terhenti ketika tekanan pada bagian dalam air sama dengan jumlah tekanan
atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput air.
2. Klip tidak tenggelam dalam air
Ketika klip diletakkan secara hati-hati ke atas permukaan air, molekul-molekul air yang
terletak di permukaan agak ditekan oleh gaya berat klip tersebut, sehingga molekul-molekul
air yang terletak di bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk menopang klip tersebut.
Biasanya klip terbuat dari logam, sehingga kerapatannya lebih besar dari kerapatan air. Karena
massa jenis klip lebih besar dari massa jenis air, maka seharusnya klip tenggelam. Tapi
kenyataannya klip terapung. Fenomena ini merupakan salah satu contoh dari adanya tegangan
permukaan. Dalam kenyataannya, bukan hanya klip (penjepit kertas), tetapi juga bisa benda
lain seperti jarum. Apabila kita meletakkan jarum secara hati-hati di atas permukaan air, maka
jarum akan terapung. Adanya tegangan permukaan cairan juga menjadi alasan mengapa
serangga bisa mengapung di atas air.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1) Tegangan permukaan diartikan sebagai gaya persatuan panjang yang di kerjakan


sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan,hal tersebut
karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga
menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
2) Tegangan Permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Jenis cairan : Semakin besar gaya tarik antar molekul suatu cairan semakin
besar tegangan permukaannya, dan sebaliknya.
Suhu : Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik
Adanya zat terlarut: Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau
menurunkan tegangan permukaan tergantung jenis zat terlarut dan pelarutnya.
Surfaktan : Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan
mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan
Konsentrasi zat terlarut : solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan
tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar
daripada didalam larutan.Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan
menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil
daripada didalam larutan.
3) Metode yang di gunakan untuk menentukan tegangan permukaan ialah Metode
kenaikan kapiler dan Metode tersiometer Du-Nouy.
4) Tegangan muka sangat aplikatif dalam dunia farmasi

Anda mungkin juga menyukai