A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan menciptakan masyarakat Indonesia
yang sejahtera yang ditandai dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia
lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula
pada semua jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya
merupakan hasil dari akhir metabolisme purin. Purin berasal dari makanan dan
dari sel tubuh sendiri, umumnya darah manusia dapat menampung Arthritis Gout
sampai tingkat tertentu. Kadar Arthritis Gout dalam darah manusia normalnya 7
mg/dl pada pria dan pada wanita rata-rata di bawah 6 mg/dl. Tetapi apabila
Gout dan harus dibuang di berbagai organ terutama paling banyak di sendi,
ginjal ,ujung kaki dan tangan. Seseorang dengan riwayat pernah cek Arthritis
Gout di atas 7 mg/dl kemungkinan untuk menjadi penyakit gout semakin besar,
biasanya 25% orang dengan Arthritis Gout tinggi akan menjadi penyakit gout.
Hal ini disebut awal stadium, asimtomatik tanpa gejala. Pada setiap orang
berbeda-beda ada yang bertahun-tahun atau sama sekali tidak ada gejalanya,
tetapi ada yang muncul di usia 20 tahun, sampai 30 tahun, atau 40 tahun
(Depkes,2009).
Penyakit Arthritis Gout ini terjadi terutama pada laki-laki, mulai dari usia
pubertas hingga mencapai usia puncak 40-50 tahun. Sedangkan pada perempuan
persentase Arthritis Gout mulai dari setelah memasuki usia menoupause. Dan
2009).
suatu upaya atau cara mencegah Arthritis Gout melebihi batas normal yang
Gout normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar Arthritis Gout normal pada
pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar Arthritis
menimbulkan komplikasi seperti terjadi nefrolitiasis urat, dan gagal ginjal akut.
Perawat merupakan salah satu pemberi pelayanan kesehatan, harus
tahun 2004 diperkirakan mencapai 230 juta. Prevalensi Arthritis Gout di dunia
negara maju maupun berkembang dan hanya sedikit penderita asam urat yang
terkontrol dengan baik di Amerika angka kejadian asam urat mencapai 2-13%
(Lingga, 2012).
Sedangkan di Indonesia menurut Kepmenkes (2013), menyebutkan
bahwa memperlihatkan sepuluh penyakit tersering yang diderita kelompok
lansia, tahun 2013.
Tabel 1.1 Penyakit Tersering pada Lansia
air besar (konstipasi), depresi dan kurang bergerak: gangguan fisik, jiwa, dan
Berdasarkan data dari puskesmas Talang Bakung Kota Jambi Tahun 2015
bulan JuliSeptember 2015 berjumlah 140 pasien dengan pasien laki- laki
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan lansia dapat mengerti dan
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu :
a. Mengetahui dan memahami tentang konsep Arthritis Gout pada lansia
b. Mengetahui dan memahami tentang penatalaksanaan medis dan Non
medis Arthritis Gout pada lansia.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan Tentang Arthritis Gout Pada Lansia di Puskesmas
Talang Bakung Kota Jambi Tahun 2015.
b. Susunan Acara
No Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens Waktu
dan Waktu
1 Pendahuluan Moderator :
Mengucapkan salam Menjawab salam 10 menit
Mengingatkan kembali Menyepakati kontrak
kontrak waktu / Tempat waktu
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan yang akan memperhatikan
dicapai
Memberi kesempatan Mendengarkan dan
kepada penanggung jawab memperhatikan
untuk memberikan kata
sambutan
2 Pelaksanaan Moderator : 40 menit
Memberikan kesempatan Mendengarkan dan
pada presenter untuk memperhatikan
membacakan dan
menjelaskan materi
Presenter :
Mengucapkan salam Mengucap Salam
Menanyakan keadaan Menjawab dan
atau perasaan saat ini mengungkapkan
perasaan
Menggali Mengungkapkan
pengetahuan peserta pendapat
tentang asam urat
Memberikan Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
Menjelaskan materi Mendengarkan dan
penyuluhan tentang : memperhatikan
- Menjelaskan konsep
Arthritis Gout
- Penatalaksanaan
medis dan non
medis Arthritis Gout
- Pemutaran video
tentang Arthritis
Gout
Moderator :
Memotivasi peserta Mengajukan
untuk bertanya pertanyaan
Memotivasi teman- Menjawab
teman mahasiswa/i Pertanyaan
untuk menjawab
Mahasiswa
Menjawab pertanyaan Mendengarkan dan
lansia memperhatikan
D. Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab : Aan Herfandie, S.Kep
Tugas :
pelaporan.
b. Mengkoordinasi pertemuan
2. Moderator : M. Yunus, S.Kep
Tugas :
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tujuan pertemuan
c. Membuat kontrak waktu
d. Memimpin dan mengarahkan penyuluhan
e. Menutup acara
3. Presenter : Padhilah Pebriani, S.Kep
Tugas :
Menyajikan materi tentang Arthritis gout kepada audiens
Tugas :
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
a. 50% lansia dapat menyebutkan tentang pengertian Arthritis Gout pada lansia
b. 50% lansia dapat menyebutkan tentang penyebab Arthritis Gout pada lansia
c. 50% lansia dapat menyebutkan tentang tanda dan gejala Arthritis Gout pada
lansia
d. 50% lansia dapat menyebutkan tentang cara perawatan Arthritis Gout pada
lansia
e. 50% lansia dapat menyebutkan tentang penatalaksanaan medis dan Non
adalah asam yang berbentuk Kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari
asam nukleat yang terdapat pada inti sel- sel tubuh. Secara alamiah, purin
terdapat dalam tubuh dan dijumpai pada semua makanan sari sel hidup, yakni
dimana terjadi penumpukan purin dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat
akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Jadi arthritis gout merupakan
penyakit yang timbul akibat penimbunan purin yang melebihi normal didalam
tubuh.
2. Penyebab
Menurut Sarif (2012) berdasarkan penyebabnya, penyakit arthritis gout
tidur.
b. Saat dalam kondisi akut, sendi tanpak terlihat bengkak, merah dan teraba
dengan periode tenang. Keadaan akut dan masa tenang dapat terjadi
berulang kali dan makin lama makin berat. Dan bila berlanjut akan
sebagai berikut:
a. Demam terus menerus
b. Daya tahan tubuh menurun
c. Peradangan sendi
d. Gagal ginjal akut
e. Diabetes melitus
f. Hipertensi
g. Kerusakan pada saraf
h. Resiko cidera atau jatuh
B. Penatalaksanaan medis dan Non medis
Menurut Junaidi (2008) penatalaksanaan Arthritis Gout secara umum,
Non medis.
a. Penatalaksanaan medis (konvensional/kimia)
Penatalaksanaan medis ini biasa diperoleh dengan menggunakan resep
reaksi imun. Obat ini jarang digunakan karena efek sampingnya cukup
berat yaitu dapat diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan dibagian
menimbulkan penyalit kanker dan bersifat racun bagi ginjal dan hati.
4) Suplemen antioksidan yang diperoleh dari asupan vitamin dan mineral
air es ditempelkan pada daerah yang nyeri selama kurang lebih 5-10
menit.
(4) Makanan yang boleh dimakan : Susu, telur, buah, sayur,dll
(5) Makanan yang tidak boleh dimakan : Anggur, tape, udang, kepiting,