Jurnal
Jurnal
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
YULIS SEPTIANAS SARI
NIM. 1301653
Pembimbing:
1. Drs. H. Asrizal, M.Si
2. Harman Amir, M.Si
ABSTRACT
In the 2013 curriculum, science learning in junior high school is conducted in an integrated form.
Integrated science learning can improve holistic students' competence, knowledge, and skills. In other hand,
literacy is also important in science learning. In reality science learning at school is not match with ideal
condition. An alternative solution is to design a student worksheet of integrated scince oriented digital age
literacy. The purpose of this study is to determine the validity of the student worksheet, determine the practicality
and effectiveness of the use student worksheet of integrated science orient digital age literacy on vibration and
waves in life theme for students of junior high school class VIII. This research is Research and Development (R
& D). Design of this research in preliminary testing was before and after treatment. Instruments were used in
this research including validation sheet, test practicality and effectiveness of the test. Test the effectiveness of
using the achievement test sheet, attitude observasion sheet, and skills assessment sheet consists of functional
literacy, scientific literacy, and visual literacy. Data analysis consist of descriptive statistic, graph method and
corelation compare mean test. Based on data analysis, the were two main research results. First, student
worksheet of integrated science was valid with average value was 80,0. Second, implementation of integreted
science student worksheet was very practice according teacher and student with average value respectly 83,0
and 82,6. In addition, the use of integreted scince student worksheet was effective to improve student
competencies including knowlage, attitude, and skills.
Keywords : Student Worksheet, Integrated Science, Functional Literacy, Saintific Literacy, Visual Literacy.
PENDAHULUAN pun tersedia. Dengan alasan ini seseorang harus
Dunia berubah dengan cepat dewasa ini yang memiliki literasi saintifik dimana seseorang perlu
dikenal sebagai era globalisasi. Era globalisasi memiliki kemampuan untuk berhubungan dalam
merupakan suatu era yang penuh dengan berbagai percakapan dan debat publik secara cerdas berkenaan
persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang dengan isu-isu penting yang melibatkan IPTEK.
didalamnya. Dalam era ini diperlukan SDM yang Literasi Sains juga penting karena semakin banyak
siap dan sigap untuk menghadapi persaingan tersebut pekerjaan yang menuntut keterampilan-keterampilan
agar bisa bertahan dan berkompetensi secara sehat. tingkat tinggi, memerlukan orang-orang yang mampu
Dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan belajar, bernalar, berpikir kreatif, membuat keputus
merupakan salah satu modal yang harus dimiliki. an, dan memecahkan masalah.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting Tantangan pendidikan abad ke-21 dijawab
karena pendidikan merupakan salah satu penentu dengan perubahan kurikulum. Di Indonesia, kuriku
mutu Sumber Daya Manusia (SDM). lum yang diterapkan adalah kurikulum 2013. Kuri
Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan kulum 2013 dikembangkan atas dasar perbaikan
teknologi (IPTEK) berkembang dengan sangat pesat. kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 bertujuan
Perkembangan ini terasa semakin cepat karena untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
dipacu oleh adanya kemudahan pada penyebarluasan
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
informasi baik melalui media cetak maupun melalui
warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
internet. Literasi merupakan kemampuan untuk
membaca dan menulis serta berpikir secara kritis. inovatif, dan berkarakter, serta mampu berkontribusi
Dengan adanya literasi, seseorang akan mampu meng dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernega
identifikasi, mencari, menemukan, mengevaluasi, ra, dan peradaban dunia.
dan memanfaatkan informasi yang diterimanya baik Pembelajaran IPA sangat penting dalam
secara langsung maupun tidak langsung. Perkembang kurikulum 2013. IPA merupakan konsep pembelajar
an teknologi dan informasi yang semakin canggih an alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas
memungkinkan seseorang untuk memanipulasi terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA
informasi yang sudah ada, baik informasi yang sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
sangat berguna sampai dengan informasi yang buruk perkembangan teknologi. IPA memiliki upaya untuk
membangkitkan minat manusia, kemampuan dalam
1
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melakukan tes literasi kepada siswa SMP di
serta pemahaman tentang alam semesta yang kota Padang. Instrumen yang digunakan adalah
mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan lembar tes literasi. Soal literasi yang dibuat oleh
masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya peneliti mencakup tiga aspek yaitu literasi fung
dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam sional, literasi saintifik, dan literasi visual. Berdasar
yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan. kan tes literasi yang telah dilakukan diperoleh nilai
Pada kurikulum 2013, khususnya untuk hasil literasi siswa SMP di kota Padang yaitu 43,60.
tingkat SMP, terdapat beberapa perubahan pada Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa literasi siswa
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dianta SMP Negeri di kota Padang tergolong rendah.
ranya adalah konsep pembelajaran terpadu IPA Kenyataan keempat adalah analisis hasil
(integrative science). Pembelajaran IPA Terpadu belajar siswa. Hasil belajar siswa yang dianalisis
merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi yaitu nilai ujian MID siswa SMP kelas VIII.
lebih alami dan situasi dunia nyata siswa, serta Berdasarkan hasil analisis diperoleh rentangan nilai
mendorong siswa membuat hubungan antar cabang ujian MID siswa dari 50,1 sampai 82,7. Nilai rata-
IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan rata ujian MID SMP di kota Padang adalah 63,35.
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dari hasil ini dapat disimpulkan hasil belajar siswa
Keterpaduan dalam pembelajaran IPA dimaksudkan tergolong cukup.
agar pembelajaran lebih bermakna, mampu menum Bertitik tolak dari kondisi yang diharapkan
buhkan kreativitas siswa dan lebih menyenangkan dengan kondisi nyata di lapangan ditemukan adanya
sehingga sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. kesenjangan. Pada kenyataannya IPA terpadu belum
Kenyataan pembelajaran IPA terpadu di diterapkan secara optimal. Bahan ajar yang diguna
lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. kan masih belum terpadu secara keseluruhan. Seha
Kenyataan ini dapat diketahui dari tiga sekolah SMP rusnya pelaksanaan pembelajaran IPA juga sejalan
di kota Padang yaitu SMPN 8 Padang, SMPN 12 dengan penggunaan bahan ajar yang juga terpadu,
Padang, dan SMPN 31 Padang. Dalam hal ini ada agar siswa dapat meningkatkan kompetensinya
empat kenyataan pembelajaran IPA terpadu di secara optimal.
lapangan yaitu: 1) hasil wawancara dengan guru IPA, Dari berbagai masalah yang ditemukan dila
2) hasil analisis LKS IPA terpadu, 3) hasil tes literasi pangan, ada beberapa solusi yang bisa membantu
siswa, dan 4) hasil belajar siswa. memecahkan masalah tersebut. Salah satu solusinya
Kenyataan pertama adalah hasil wawancara adalah dengan membuat LKS IPA Terpadu berorien
dengan beberapa guru IPA SMP Negeri di kota tasi literasi era digital. LKS ini memuat IPA secara
Padang. Instrumen wawancara yang digunakan yaitu terpadu dalam satu kesatuan dan konsep literasi era
berupa lembar wawancara. Berdasarkan wawancara digital yaitu literasi fungsional, literasi saintifik,
yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa literasi visual juga terlihat didalamnya.
pembelajaran IPA terpadu belum diterapkan dengan Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan
baik. Guru memandang bahwa pembelajaran IPA bagian dari ilmu pengetahuan atau Sains yang semula
terpadu sulit diterapkan karena latar pendidikan guru berasal dari bahasa inggris science. IPA mempelaja
yang bukan berasal dari bidang IPA terpadu itu ri alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan
sendiri. Disisi lain, guru masih kesulitan dalam bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik
memadukan materi IPA. Untuk memadukan materi yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat
IPA dalam pembelajaran guru masih berpatokan pada diamati dengan indera[1]. Disisi lain, IPA adalah
buku ajar yang berasal dari pemerintah. Buku ajar ini suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya
belum mengintegrasikan literasi. secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, serta
Kenyataan kedua adalah hasil analisis dari lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti
LKS IPA. Secara umum ada dua LKS yang observasi dan eksperimen[1]. Dari kedua pengertian
digunakan oleh SMP di kota Padang yaitu LKS IPA ini dapat dikemukakan bahwa IPA adalah ilmu yang
Fisika dan LKS IPA Biologi. Instrumen yang mempelajari alam semesta, gejala-gejala alam serta
digunakan adalah lembar penilaian dokumen. Dari benda-benda dan makhluk hidup baik yang dapat
hasil analisis didapatkan tingkat keterpaduan pada diamati indera maupun yang tidak dapat diamati oleh
LKS tergolong kurang yaitu dengan nilai 35,0 dan indera yang terlahir dari observasi dan eksperimen.
48,3. Berdasarkan nilai analisis dokumen ini terlihat IPA Terpadu merupakan IPA yang disajikan
bahwa LKS IPA yang beredar di kota Padang belum sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, artinya
menunjukkan keterpaduan. siswa tidak belajar ilmu Fisika, Biologi, dan Kimia
Kenyataan ketiga adalah hasil tes literasi secara terpisah sebagai mata pelajaran yang berdiri
siswa. Menurut hasil PISA tahun 2012, literasi siswa sendiri, melainkan semua digabung dalam kesatu
di Indonesia rendah. Indonesia menempati posisi 64 an[2]. Keterpaduan membuat pembelajaran IPA akan
dari 65 negara. Skor rata-rata Indonesia pada literasi lebih optimal[3]. Pembelajaran IPA terpadu meru
membaca adalah 396, skor literasi matematika 375, pakan pembelajaran yang menggabungkan, memadu
dan skor literasi Sains 382. Selanjutnya, peneliti juga kan dan mengintegrasikan pembelajaran IPA dalam
2
satu kesatuan yang utuh. Pengimplementasian pembe nilai pendidikan karakter. Kedua, materi yang
lajaran IPA terpadu ini, diharapkan materi-materi dikembangkan pada LKS IPA terpadu yaitu materi
IPA yang terpisah-pisah dalam beberapa bagian getaran, gelombang, dan bunyi. Ketiga, tipe keterpa
dapat diajarkan secara terpadu. model yang dipan duan yang digunakan pada LKS IPA terpadu adalah
dang layak untuk dikembangkan dan mudah dilak tipe terjaring, sedangkan penelitian terdahulu meng
sanakan dalam pembelajaran IPA terpadu yaitu gunakan tipe keterpaduan jaring laba-laba untuk
connected, webbed, dan integrated[4]. pembelajaran IPA kelas VIII.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti
digunakan untuk membantu guru atau instruktor tertarik untuk menerapkan LKS IPA terpadu berorien
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar [5]. tasi literasi era digital untuk pembelajaran siswa
Salah satu jenis bahan ajar adalah LKS. Lembar SMP. Melalui LKS ini peran siswa menjadi aktif dan
Kegiatan Siswa (Student Worksheet) adalah lembar mempunyai ketertarikan pada materi yang dibahas.
an-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh Keuntungan dari pembuatan LKS ini adalah dapat
siswa[5]. Disisi lain, lembar kegiatan siswa (LKS ) memahami IPA dan kompetensi lulusan secara utuh,
adalah panduan siswa untuk melakukan kegiatan adanya LKS IPA terpadu yang representif, dan
penyelidikan atau pemecahan masalah[1]. Berdasar adanya keterkaitan antara pembelajaran dengan
kan kedua pengertian LKS, dapat disimpulkan bahwa permasalahan dunia nyata. Pembuatan LKS IPA
LKS merupakan suatu bahan ajar cetak yang terpadu berorientasi literasi era digital dapat dijadi
berisikan konsep materi, tugas, dan langkah-langkah kan sebagai panduan guru dalam menerapkan pembe
pelaksanaan percobaan yang berfungsi sebagai lajaran terpadu di SMP. Oleh karena itu, judul peneli
panduan bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan tian ini adalah Pembuatan LKS IPA Terpadu
eksperimen dalam pembelajaran. Berorientasi Literasi Era Digital pada Tema Getaran
Literasi merupakan kemampuan membaca dan dan Gelombang dalam Kehidupan untuk Siswa SMP
menulis seseorang. Dalam pengertian luas, literasi Kelas VIII.
meliputi kemampuan berbahasa (menyimak, berbica
ra, membaca, dan menulis) dan berpikir yang menja METODE PENELITIAN
di elemen di dalamnya. Literasi era digital terdiri dari Jenis penelitian yang dilakukan adalah peneliti
7 bagian, yaitu literasi fungsional, literasi visual, an dan pengembangan Research and Development
literasi saintifik, literasi teknologi, literasi budaya, (R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah
literasi informasi, dan kesadaran global[6]. Literasi metode penelitian yang digunakan untuk menghasil
fungsional, yaitu kemampuan untuk mendengarkan, kan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung tersebut[14]. Produk yang dihasilkan dapat berbentuk
(counting), berkaitan dengan kemampuan analisis buku, LKS, modul dan alat bantu pembelajaran di
untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsi kelas maupun di laboratorium. Penelitian R&D dapat
kan informasi (perceiving), mengkomunikasikan, dilakukan dengan cara membandingkan keadaan
serta menggambarkan informasi berdasarkan pema sebelum dan sesudah diberikan perlakuan untuk
haman dan pengambilan kesimpulan pribadi[7]. menguji keefektifan suatu produk yang dihasilkan.
Literasi saintifik diartikan sebagai kapasitas untuk Langkah-langkah penelitian Research and
menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi Development adalah 1) mengenal potensi dan
pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan masalah, 2) mengumpulkan data, 3) desain produk 4)
fakta untuk memahami alam semesta serta membuat validasi desain, 5) revisi produk 6) ujicoba produk 7)
keputusan dari perubahan yang terjadi karena revisi produk[14]. Pengumpulan informasi dapat
aktivitas manusia[8]. Literasi visual merupakan diperoleh dari berbagai sumber. Pada studi awal yang
kemampuan dimana individu memiliki kemampuan dilakukan terdapat lima informasi yang dikumpulkan.
mengenali penggunaan garis, bentuk, warna, objek, Informasi pertama yaitu menganalisis potensi yang
dan memahami pesan lambang. Ada dua strategi dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran IPA
pengajaran di kelas yang dapat digunakan oleh guru terpadu. Instrumen yang digunakan untuk mengana
untuk mengajarkan kemampuan literasi visual, yaitu lisis potensi pendukung pembelajaran IPA adalah
strategi input dengan menafsirkan visual dan strategi lembar wawancara. Kedua, menganalisis keterpaduan
output dengan memanfaatkan visual[9]. IPA dalam kurikulum seperti kompetensi dasar (KD)
Penelitian yang terdahulu tentang LKS IPA dan perangkat pembelajaran. Instrumen yang
terpadu telah dilakukan oleh empat peneliti yaitu digunakan adalah lembar penilaian dokumen. Ketiga,
Asrizal[10], Randi[11], Putri[12], dan Zuliana[13]. Hasil menganalisis karakteristik siswa. Instrumen yang
penelitianya menunjukan bahwa LKS yang berorien digunakan adalah berupa angket. Keempat, mengenai
tasi pembelajaran IPA efektif untuk meningkatkan keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu. Instrumen
kemampuan siswa. Ada tiga perbedaan penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan data
terdahulu dengan penelitian ini. Pertama, penelitian yang didapatkan dari guru IPA. Kelima, mengenal
ini mengintegrasikan literasi era digital pada LKS, literasi siswa yang mencakup tiga literasi yaitu
sedangkan penelitian terdahulu mengintegrasikan literasi fungsional, literasi saintifik, dan literasi
3
visual. Instrumen yang digunakan adalah lembaran rxy = Koefisien korelasi nilai siswa
tes literasi.
Setelah memperoleh nilai rxy, dapat ditentukan
Secara umum instrumen pengumpulan data
nilai t hitung dengan menggunakan rumus:
dalam penelitian ini ada tiga macam. Validitas
menggunakan instrumen lembar validasi tenaga ahli. t= (2)
Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data
mengenai pendapat tenaga ahli mengenai pembuatan
LKS IPA terpadu berorientasi literasi era digital.
Hasil validasi digunakan sebagai acuan dalam Keterangan :
merevisi desain produk yang disusun. Komponen X = Nilai rata-rata nilai pretes X
validasi bahan ajar secara umum kriteria yang dinilai = Nilai rata-rata nilai postes S1
oleh pakar mencakup komponen kelayakan isi, = Standar deviasi nilai pretes S2
kebahasaan, penyajian, dan komponen kegrafisan. = Standar deviasi nilai postes
Lembar uji kepraktisan yang digunakan S12 = Varians nilai pretest
adalah lembar uji kepraktisan yang diberikan kepada S22 = Varians nilai postest
siswa dan guru dalam pembelajaran. Lembar uji r = Korelasi antara data postes dan pretes
kepraktisan berisi komponen penilaian yang menya Setelah harga thitung didapatkan, kemudian
takan praktis atau tidaknya penggunaan LKS IPA
harga thitung dibandingkan dengan harga ttabel dengan
terpadu untuk meningkatkan literasi saintifik dari
sudut pandang siswa dan guru. Kepraktisan menun taraf signifikansi 5%. Jika perbandingan harga thitung
jukan pada tingkat kemudahan penggunaan dan lebih kecil dari ttabel maka hipotesis kerja diterima.
pelaksanaannya yang meliputi biaya dan waktu serta Hipotesis kerja diterima artinya penggunaan LKS
pengelolaan dan penafsiran hasilnya. IPA terpadu berorientasi literasi era digital pada tema
Selanjutnya, instrumen efektivitas digunakan getaran dan gelombang dalam kehidupan adalah
untuk mengumpulkan data keefektifan penggunaan efektif digunakan untuk siswa SMP kelas VIII.
LKS IPA terpadu berorientasi literasi era digital.
Data untuk menentukan efektivitas dari didapatkan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
melalui lembar penilaian sikap, tes pengetahuan dan 1. Hasil Penelitian
keterampilan siswa yang dibandingkan antara sebe Berdasarkan analisis data dapat dikemukakan
lum dan sesudah perlakuan. Skala penilaian dibuat dua hasil penelitian. Hasil penelitian pertama adalah
dengan rentangan 1 sampai 4 yang ditafsirkan dengan validitas LKS dan deskripsi dari LKS IPA terpadu
1 = jarang, 2 = kadang-kadang, 3= sering, 4 = selalu. berorientasi literasi era digital pada tema getaran dan
Keterampilan siswa dinilai dari pengintegrasi gelombang dalam kehidupan. Hasil penelitian kedua
an literasi fungsional. literasi saintifik, dan literasi adalah kepraktisan dan efektivitas penggunaan LKS
visual. Indikator literasi fungsional yang dinilai IPA terpadu berorientasi literasi era digital pada tema
adalah membaca, menulis, dan menggambarkan getaran dan gelombang dalam kehidupan.
informasi. Indikator literasi saintifik yang dinilai Hasil validitas diperoleh dari instrumen vali
adalah konsep saintifik, proses saintifik, dan konteks dasi oleh tenaga ahli. Hasil validitas ini digunakan
saintifik. Indikator literasi visual yang dinilai adalah untuk menentukan kelayakan dari LKS dan pedoman
menafsirkan visual dan memanfaatkan visual. Penilai dalam melakukan revisi terhadap produk yang telah
an literasi fungsional, literasi saintifik, dan literasi dibuat. Pada instrumen penilaian validasi oleh tenaga
visual berupa lembar penilaian kinerja. Penilaian ahli terdapat empat komponen penilaian yang ada
dilakukan dengan menggunakan rubrik penskoran. dalam LKS. Komponen penilaian yang digunakan
Analisis efektivitas menggunakan analisis adalah kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan
perbandingan berkorelasi. Analisis perbandingan kegrafikan pada LKS.
korelasi digunakan untuk menganalisis hasil belajar LKS IPA terpadu berorientasi literasi era
siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. digital pada tema getaran dan gelombang dalam
Perlakuan yang diberikan adalah LKS IPA terpadu kehidupan divalidasi oleh lima orang tenaga ahli
berorientasi literasi era digital. Dari hasil analisis yaitu dosen FMIPA UNP. Setiap pernyataan pada
akan diketahui sejauh mana keefektifan LKS tersebut instrumen validasi ada skor terendah dan skor
dalam pembelajaran IPA. Untuk menganalisis tertinggi. Skor terendah adalah 5, sedangkan untuk
keefektifan produk digunakan uji t. Rumus yang skor tertinggi adalah 25. Skor setiap pernyataan yang
dapat digunakan yaitu: diperoleh dapat dikonversi dalam bentuk nilai dari
rentangan 1 sampai 100. Nilai terendah yang dipero
leh adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 100. Untuk
= (1)
satu penilaian maka ditentukan dari nilai rata-rata
dari semua indikator yang terdapat dalam komponen
Keterangan : penilaian validasi dari produk. Hasil plot data
X = Rata-rata nilai pretes ditampilkan pada Gambar 1.
Y = Rata-rata nilai postes
4
100
harus singkat dan dekat dengan kehidupan siswa.
90 80,00 78,67 80,00 79,33
80 dalam kehidupan. Sub tema pada rangkaian tema
70 meliputi empat sub tema, yaitu proses bergetar,
Nilai Indikator
5
komponen. Komponen tersebut adalah kemudahan 5. Nilai tertinggi 80 100
dalam belajar, manfaat LKS, penguasaan terhadap 6. Median 40 80
materi, dan motivasi dalam belajar. Hasil plot nilai 7. Modus 35 65
rata-rata setiap komponen penilaian dapat dilihat 8. Rentangan nilai 75 35
pada Gambar 4.
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh nilai koefiseien
100
korelasi (r) sebesar 0,48 dan th sebesar -15,21. Nilai t
90 80,91
84,85 82,73 82,06 hitung lebih kecil dari t tabel. Hasil ini menunjukkan
80 adanya perbedaan yang berarti pada hasil belajar
70 aspek pengetahuan sebelum dan sesudah mengguna
Nilai Indikator
6
siswa yang pertama yaitu pada literasi fungsional. Validasi LKS IPA terpadu berorientasi literasi
Penilaian literasi fungsional dilakukan melalui tiga era digital pada tema getaran dan gelombang dalam
penilaian yaitu penilaian kegiatan membaca, menulis, kehidupan dilakukan oleh lima orang tenaga ahli
dan menggambarkan informasi. Nilai r pada kegiatan yang merupakan dosen FMIPA Universitas Negeri
membaca adalah 0,66, sedangkan nilai t sebesar - Padang. Berdasarkan hasil analisis terhadap lembar
27,44. Nilai r pada kegiatan menulis adalah 0,85, validasi tenaga ahli didapatkan nilai rata-rata
sedangkan nilai t sebesar -27,13. Nilai r pada validitas sebesar 80. Hasil ini mengidentifikasi
kegiatan menggambarkan informasi adalah 0,8, bahwa LKS IPA terpadu berorientasi literasi era
sedangkan nilai t sebesar -24,2. Dari hasil ini dapat digital pada tema getaran dan gelombang dalam
disimpulkan bahwa LKS IPA terpadu berorientasi kehidupan berada pada kategori valid. Kategori valid
literasi era digital pada tema getaran dan gelombang berada pada rentangan nilai 61-80.
dalam kehidupan efektif untuk digunakan dalam Disisi lain, belum semua komponen pada
pembelajaran IPA terpadu dalam meningkatkan lembar validasi mencapai kesempurnaan. Berdasar
literasi fungsional siswa SMP kelas VIII. kan hasil validasi dan saran-saran dari validator pada
Penilaian keterampilan siswa yang kedua lembaran validasi, diketahui bahwa perlu dilakukan
yaitu pada literasi saintifik. Penilaian literasi saintifik revisi terhadap produk yang dihasilkan. Revisi yang
dilakukan melalui tiga penilaian yaitu penilaian dilakukan antara lain pilihan soal pada LKS,
konsep saintifik, proses saintifik, dan konteks penulisan sumber pada gambar, tampilan, warna, font
saintifik. Nilai r pada konsep saintifik adalah 0,54, tulisan, dan gambar pada LKS. Setelah melakukan
sedangkan nilai t sebesar -17,76. Nilai r pada proses revisi dapat dikatakan bahwa produk LKS IPA
saintifik kegiatan penyelidikan adalah 0,16, sedang terpadu berorientasi literasi era digital pada tema
kan nilai t sebesar 25,95. Nilai r pada proses getaran dan gelombang dalam kehidupan memiliki
saintifik membuat laporan hasil penyelidikan adalah deskripsi yang baik sebagai salah satu bahan ajar
0,71, sedangkan nilai t sebesar 18,91. Nilai r pada bagi guru dan salah satu sumber belajar berupa LKS
proses saintifik kegiatan presentasi adalah 0,0087, IPA terpadu bagi siswa SMP kelas VIII.
sedangkan nilai t sebesar 11,94. Nilai r pada Hasil yang dicapai untuk uji kepraktisan LKS
konteks saintifik adalah 0,86, sedangkan nilai t berorientasi literasi era digital pada tema getaran dan
sebesar -33,87. Dari hasil ini dapat disimpulkan gelombang dalam kehidupan diperoleh dari dua
bahwa LKS IPA terpadu berorientasi literasi era kategori. Kategori tersebut meliputi uji kepraktisan
digital pada tema getaran dan gelombang dalam menurut guru dan uji kepraktisan menurut siswa.
kehidupan efektif untuk digunakan dalam pembelajar Hasil analisis kepraktisan oleh guru dan siswa
an IPA terpadu dalam meningkatkan literasi saintifik masing masing 83 dan 82,6 yang menyatakan bahwa
siswa SMP kelas VIII. ia berada pada kategori sangat praktis. Kategori
Penilaian keterampilan siswa yang ketiga sangat praktis berada pada rentangan nilai 81-100[22].
yaitu pada literasi visual. Penilaian literasi visual Hal ini membuktikan bahwa LKS IPA terpadu
dilakukan melalui dua penilaian yaitu penilaian berorientasi literasi era digital pada tema getaran dan
menafsirkan visual dan memanfaatkan visual. Nilai r gelombang dalam kehidupan praktis digunakan oleh
pada kegiatan menafsirkan visual adalah 0,64, guru dan siswa SMP kelas VIII dalam pembelajaran.
sedangkan nilai t sebesar -12,19. Nilai r pada Disisi lain LKS yang dihasilkan pada peneliti
kegiatan memanfaatkan visual adalah 0,75, sedang an ini efektif digunakan dalam pembelajaran IPA
kan nilai t sebesar -19,75. Dari hasil ini dapat SMP. Hal ini terlihat dari hasil tiga uji efektivitas
disimpulkan bahwa LKS IPA terpadu berorientasi yang dilakukan. Uji efektivitas pertama dilihat dari
literasi era digital pada tema getaran dan gelombang hasil pretes dan postes siswa menggunakan LKS IPA
dalam kehidupan efektif untuk digunakan dalam terpadu. Uji efektivitas kedua ditinjau dari rata-rata
pembelajaran IPA terpadu dalam meningkatkan persentase masing-masing nilai sikap siswa mengala
literasi visual siswa SMP kelas VIII. mi peningkatan. Uji efektivitas ketiga ditinjau dari
penilaian terhadap keterampilan siswa. Penilaian
2. Pembahasan keterampilan siswa menggunakan lembar instrumen
Pada pembahasan ini dijelaskan beberapa hal penilaian berdasarkan komponen literasi fungsional,
diantaranya hasil yang diperoleh dari penelitian yang literasi saintifik, dan literasi visual yang diamati
telah dilakukan, kendala dan keterbatasan yang sebelum dan sesudah penggunaan LKS.
dihadapi selama penelitian, beberapa solusi alternatif, Berdasarkan analisis instrumen penilaian
serta masukan untuk mengatasi masalah dalam keterampilan diperoleh rata-rata persentase masing-
penelitian. Hasil penelitian tersebut meliputi hasil masing nilai keterampilan mengalami peningkatan.
validasi oleh ahli, hasil uji kepraktisan menurut guru Hal ini menandakan bahwa LKS IPA terpadu
dan siswa sebagai pengguna LKS IPA terpadu di berorientasi literasi era digital efektif digunakan
dalam pembelajaran serta hasil uji efektivitas dalam pembelajaran IPA terpadu untuk kelas VIII
penggunaan LKS IPA terpadu. Hasil penelitian SMP dan dapat diterapkan oleh guru IPA SMP kelas
menunjukkan adanya kecocokan antara hasil yang VIII sebagai salah satu bahan ajar di dalam proses
didapat dengan kajian teori.
7
pembelajaran IPA di sekolah. Di samping itu siswa DAFTAR PUSTAKA
juga dapat menggunakan LKS ini di dalam proses
[1] Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu.
pembelajaran. Siswa dapat memanfaatkan LKS ini
Jakarta: Bumi Aksara.
sesuai dengan materi pembelajaran yang ada pada
[2] Salirawati, Das. 2009. Teknologi informasi
LKS dan menambah pemahaman siswa terhadap
dan Komunikasi (ICT) dalam Pendidikan
pembelajaran IPA.
http://klubgurusmi.files.wordpress.com.2009/
Pada saat pelaksanaan penelitian terdapat
04/makalah ICT-UPI-PDF.
empat kendala dan keterbatasan, sehingga tidak
[3] Prasetyo, Zuhdan Kun. 2012. Pengembangan
mudah untuk memperoleh hasil yang sempurna.
Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu untu
Kendala pertama yang dihadapi yaitu, pembuatan
Meningkatkan Kognitif, keterampilan Proses,
LKS masih dalam 2 KD untuk materi kelas VIII. Hal
Kreativitas serta Menerapkan Konsep Ilmiah
ini berkaitan dengan waktu dari pelaksanaan
Peserta Didik SMP. Yogyakarta: UNY.
penelitian. Tindak lanjut dari penelitian ini kedepan
[4] Fogarty, Robin. 1991. How To Integrated The
nya LKS dapat dibuat berdasarkan semua materi
Curricula. Palatine,Illionis: IRI/ Skylight
yang terdapat di kelas VIII baik itu materi semester 1
Publishing, Inc.
maupun materi semester 2.
[5] Depdiknas. 2008. Panduan Pengembanag
Kendala kedua berhubungan dengan literasi
Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral
yang diintegrasikan di dalam LKS. Pada LKS IPA
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
terpadu yang telah dibuat masih terbatas pada
[6] Dessai, Pahlevi M & Kulkarn. 2012.
pengeintgerasian literasi fungsional, literasi saintifik,
Literature Review on Information and
dan literasi visual. Sebagai tindak lanjut penelitian
Communication Technology in Education.
kedepannya dapat mengintegrasikan literasi era
Vol. 5, No. (1): Hlm. 99-106.
digital lainnya di dalam LKS.
[7] Clay, M.M. 2001. Change Over Time in
Kendala ketiga adalah tahapan penelitian baru
Childrens Literacy Development. Portsmouth
pada tahapan uji coba produk. Tahapan uji coba
: Heinemann.
produk yang dilakukan hanya dibatasi pada satu kelas
[8] OECD-PISA. 2006. Science Competencies for
saja. Ide penelitian ini dapat dilanjutkan pada tahap Tomorrows World. l: Analysis. USA: OECD-
revisi produk, uji coba pemakaian pada beberapa PISA.
sekolah, dan selanjutnya dapat dikembangkan lagi [9] Smaldino. dkk. 2011. Instructional Technolo
pada tahapan produk masal yang memiliki cakupan gy dan Media for Learning. Edisi Sembilan.
yang cukup luas untuk menghasilkan suatu produk. Terj. Arif Rahman. Jakarta: Kencana Prenada
Kendala keempat yaitu mengenai model media Group.
keterpaduan. Model keterpaduan yang digunakan [10] Asrizal. dkk. 2015. Pengembangan LKS IPA
masih terbatas pada tipe model terjaring saja. Hal ini Terpadu Tipe Terhubung Berbasis ICT Meng
dikarenakan LKS didesain menggunakan tema, integrasikan Nilai Karakter untuk Impleme
sehingga digunakanlah tipe terjaring. Agar peneliti ntasi Standar Proses Pada Siswa SMP Kelas
lain dapat mencapai hasil maksimal selanjutnya dapat VIII. Artikel. Proseding Seminar Nasional
memakai tipe keterpaduan lainnya.
Pembe lajaran Fisika II, ISBN 978-602-
KESIMPULAN 14657-1-4. Hlm. 171-179.
[11] Randi Hidayat. 2016. Desain LKPD Berorien
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian
tasi Pembelajaran Terpadu Tipe Jaring Laba-
dapat dibuat kesimpulan. Ada dua kesimpulan dari
laba untuk Pembelajaran IPA Kelas VIII
penelitian ini. Pertama, validitas LKS IPA terpadu
SMPN 1 Painan. Pilar of Physics Education,
berorientasi literasi era digital pada tema getaran dan
Vol.8. Jurusan Fisika FMIPA UNP : Padang.
gelombang dalam kehidupan untuk siswa SMP kelas
[12] B. K. Putri dan A. Widiyatmoko. (2013).
VIII berada pada kategori valid. Nilai rata-rata
Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis
validasi LKS dari tenaga ahli adalah 80. Kedua,
Inkuiri Tema Darah di SMP N 2 Tengaran.
penggunaan LKS IPA terpadu berorientasi literasi era
JPII (Vol. 2 No. 2). Hlm. 102-106.
digital adalah praktis menurut guru dan siswa. Nilai
[13] Zuliana Minawati, Sri Haryani, dan Stephani
rata-rata kepraktisan menurut guru dan siswa masing- Diah Pamelasari. (2014). Pengembangan
masing adalah 83,00 dan 82,64. Disamping itu, Lembar Kerja Siswa IPA Terpadu Berbasis
penggunaan LKS IPA terpadu berorientasi literasi era Inkuiri Terbimbing pada Tema Sistem
digital pada tema getaran dan gelombang adalah Kehidupan dalam Tumbuhan untuk SMP
efektif untuk digunakan dalam pendekatan saintifik Kelas VIII. Unnes Science Education
untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan, sikap, Journal, (Vol. 3, No. III). Hlm 591.
dan keterampilan siswa yang mencakup tiga literasi. [14] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendi
Ketiga literasi tersebut adalah literasi fungsional, dikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
literasi saintifik, dan literasi visual. R&D. Alfabeta, Bandung.