Anda di halaman 1dari 7

PENDIPA Journal of Science Education, 2021: 5(3), 372-378 ISSN 2086-9363

Pengembagan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berbantuan Simulasi PhET Pada Materi Fluida
Dinamis
Zumrotus Sholikhah*, Imam Sucahyo
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
*Email: zumrotus.17030184094@mhs.unesa.ac.id
DOI: https://doi.org/10.33369/pendipa.5.3.372-378

ABSTRACT
The aim of this study was to develop a proper Student Worksheet on dynamic fluid material with the help
of PhET simulations as a virtual laboratory. Three aspects of the worthiness of a product / material are
validity, practicality, and effectiveness. This research is included in development research using the
ADDIE model method, the analysis technique in this study is using quantitative descriptive analysis with
validation tests by two validators, practicality testing with students' responses after learning using the
developed, and effectiveness testing seen from the written test results. after learning using. The results of
this study indicate the validity of the Student Worksheet in every aspect, namely the feasibility of content
regarding KD conformity, 98.00% material substance, presentation of clarity of objectives, completeness
of information 88.00%, language about conformity with Indonesian language principles 95 , 00%, the
graphic in the use of font type and size and display design is 82.50% with very valid category. Student
Worksheets meet the requirements of practicality, because they get a positive response from students to
Student Worksheets with a percentage of 75.00% - 91.66% of the percentage results included in the good
and very good categories. The effectiveness of the Student Worksheet can be seen with tthe results oof the
written test after learning using the Student Worksheet assisted by PhET silumation, the results of the
evaluation are 83.34% of students are declared complete and 16.66% of students are incomplete . Based
on the results above, the Student Worksheet developed is suitable for use.

Keywords: Student worksheet, PhET, validity, practicality, effectiveness.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengambangkan lLembar kKerja pPeserta dDidik (LKPD) yyang llayak
pada materi fluida dinamis dengan berbantuan menggunakan PhET simulations sebagai labolatorium
virtual. Tiga aspek pada kelayak suatu produk/material yyaitu vvaliditas, kkepraktisan, ddan kefektifan.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan dengan menggunakan metode model ADDIE,
teknik analisis pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan uji validasi oleh
dua validator, uji kepraktisan dengan respon ppeserta ddidik setelah pembelajaran menggunakan LKPD
yang dikembangkan, dan uji keefektifan dilihat dari hasil tes tulis setelah pembelajaran menggunakan
LKPD. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil kevalidan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada setiap
aaspek yaitu kkelayakan iisi tentang kesesuaian KD, substansi materi 98,00%, sajian tentang kejelasan
tujuan, kelengkapan informasi 88,00%, kebahasaan tentang kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia
95,00%, kegrafisan dalam penggunaan jenis dan ukuran huruf serta desain tampilan 82,50% dengan
kkategori ssangat vvalid. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memenuhi syarat kepraktisan, karena
mendapatkan respon peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) positif dengan
ppersentase 75,00% - 91,66% dari hasil persentase itu masuk dalam kategori baik dan sangat baik.
Keefektifan pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat dilihat dengan hasil tes tulis setelah
pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbantuan PhET silumation, hasil dari
evaluasi yaitu 83,34% peserta didik dinyatakan tuntas dan 16,66% peserta didik tidak tuntas. Berdasarkan
hasil diatas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yyang ddikembangkan llayak ddigunakan.

Kata kunci: LKPD PhET, validasi, kepraktisan, keefektifan.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 372
PENDIPA Journal of Science Education, 2021: 5(3), 372-378 ISSN 2086-9363

PENDAHULUAN Fisika merupakan salah satu ccabang iilmu


Pendidikan berperan penting dalam sainss yang diajarkan di tingkat SMA/MA. Fisika
kehidupan. Mempersiapkan ssumber sdaya adalah cabang ilmu sains yang mempelajari
manusiaa sebagai bekal pembangunan nbangsa berbagai macam lfenomena ataupun kejadian
dan negara merupakan Salah satu peranan yang ada disekitar kita. Materi fisika yang pada
pendidikan dalam kehidupan. sebagaimana yang proses pembelajarannya peserta didik akan
tercantum dalam Permendikbud Nomor 103 melewati aktivitas 5M yaitu mengamatii,
Tahun 2014. nMenurut Permendikbud Nomor 65 nmenanya, pmengeksplorasi, mengasosiasi,i
Tahun 2013 menyebutkan bahwa ppeserta adan imengkomunikasikan. salah satunya adalah
didik..secara..aktif menumbuhkan ppotensi fluida dinamis. Aktivitas merupakan tuntutan
dalam..dirinyappuntuk mewakili kekebakan dari kurikulum 2013 dimana setiap pembelajaran
spiritualk, penangananppdiri, keagamaan, nmenggunakan ipendekatan saintifik. pPeserta
kecerdasan, lkarakter, aakhlak nmulia sserta ididik imenemukan ikonsep dari materi
keterampilannpyang sangat pdiperlukan dalam pembelajaran yaitu jdengan mengamati
diri ppeserta ididik, masyarakat dan pNegara fenomena yang ada. sSelain itu peserta didik
adalah usaha yang terencana untuk dapat dituntut agar mampu mengkomunikasikan
mewujudkan semangat belajar dalam proses pemikirannya pdalam pembelajarann yang baik
pembelajaran agar, peserta didik termotivasi peserta didik dapat mengalami dan mengamati
dalam berpartisipasi aktiff pada suatu pproses secara langsung. Tidak semua fenomena dapat
pembelajaran yang idiselenggarakan ssecara ditunjukkan kepada peserta didik dan peserta
menyenangkan, interaktif, menantang, inspiratif, didik juga tidak selalu bisa dibawah ke fenomena
serta nmemberikan rruang pyang vcukup pbagi itu. Misalkan pada materi azas kontinuitas yaitu
buah pikiran, iinspirasi, dan kebebasan ssesuai dengan menggunakan pipa yang luas
talenta, nminat, kemampuan, pdengan penampangnya berbeda, kita bisa mengamati
perkembangann fisiik sserta ppsikologis peserta kecepatan dan tekanan luas penampang tersebut
didik. (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013). dengan menggunakan alat. Memang tidak semua
Dunia pendidikan berkembang beriringan alat tersedia di tiap sekolah untuk mendukung
dengan pperkembangan..teknologi yang.semakin pembelajaran.
ppesat, sehingga berdampak pula pada Sumber belajar yang ddapat digunakan dalam
perubahan kurikulum yang digunakan sebagai pembelajaran ssalah satunya adalah bbuku ssiswa
acuan pembelajaran di Indonesia sebagai..salah dan lLembar kKerja Peserta Didik (LKPD). Pada
ssatu upaya..pemerintah untuk meningkatkan uumumnya, LKPD merupakan llembaran yyang
kualitas pembelajaran di iIndonesia. Saat ini harus dikerjakan oleh peserta ddidik yang berisi
Indonesia sedang menjalankan kurikulum 2013. materi, ringkasan, ddan tugas (Anggraini, dkk.
Kurikulum 2013 menekankan pada 2016). Salah satu ssarana puntuk
pembelajarani sainss mengharapkan pdapat nmempermudah pterbentuknya iinteraksi guruu
mengantar peserta..didik memenuhi kemampuan dengann pesertaa ididik adalah LKPD. LKPD
abad 21, yaitu: 1) berpikirr kritiss dan sanggup mempunyai pengaruh yang besar terhadap lhasil
menyelesaikan nmasalah, kkreatif dan iinovatif, ipembelajaran peseta didik. Pembelajaran
serta bisa iberkomunikasi dan bekerja sama menggunakan LKPD lebih eefektif untuk
merupakan keterampilan dalam belajar yang nmeningkatkan hhasil bbelajar, pengetahuan,p
diharapkan; 2) kompeten dalam nmenggunakan psikap idan oketerampilan pesertaa ididik. Nilai
media, pteknologi, iinformasi ldan lkomunikasi hasil belajar peserta didik menggunakan LKPD
(TIK); 3) kepandaian beradaptasi, luwes, rata- rata mendapatkan nilai yang bagus atau
berinisiatif, sdapat sdipercaya, nmemiliki kjiwa lebih tinggi dibandingkan dengan nilai hasil
kepemimpinan, dan tanggung jawab merupakan belajar tidak menggunakan LKPD (Annafi dkk.,
yang diharapkan iuntuk menjalani kehidupan dan 2015). pPembelajaran idengan LKPD
karir. Dalam upaya penyampaian kemampuan imemperoleh irespon yang baikk idari ipeserta
tersebut kurikulum 2013 diterapkan pada semua ididik. iHal iini ikarena fkegunaan iLKPD
pelajaran terutama bidang ilmu sains tidak isangat imenarik sdan imampu nmembangkitkan
terkecuali ilmu fisika (Kemendikbud, 2016). mminat idan bmotivasi ipeserta ididik. LKPD

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 373
PENDIPA Journal of Science Education, 2021: 5(3), 372-378 ISSN 2086-9363

yang bagus itu dapat memadu aktivitas belajar melakukan percobaan yang riil atau nyata
peserta didik secara yterarah dan asistematis. (Masita dkk, 2020).
Prastowo (2011) menyatakan bahwa dalam Terdapat beberapa aplikasi laboratorium
realita ipendidikan idi ilapangan, ubanyak virtual yang bisa diunduh di play store atau aps
lpendidik iyang menggunakann ibahan iajar store secara gratis, namun pada penelitian ini
hyang bersifat konvensionall iyaitu ibahan aajar akan menggunakan aplikasi PhET (Physics
iyang instan, tinggall ipakai, sserta atanpa Educationn aand Techology) aSimulation.
bupaya merencanakan,n menyusun serta Aplikasi pPhET sSimulation dibuat dan
imenyiapkan sendirii bahaan ajarr yang akan dirancang oleh Universitas Colorando, Amerika
digunakan. Secara sederhana, bahan ajar dapat Serikat. Aplikasi pPhET sSimulation dapat
dikategorikan menjadi 2 jenis, bahan ajar digunakan dimanapun dan kapanpun melalui
konvensional dan bahan ajar inovatif. komputeri atau sSmartphone dan aplikasi ini juga
Penggunaan kedua bahan ajar tersebut memiliki ibisa sdiakses asecara oonline mmaupun ooffline.
perbedaan yang signifikan. Dengan adanya Penggunaan PhET Simulation bagi peserta didik
bahan ajar inovatif, pendidik dapat meningkatkan dapat membantu meningkatkan semangat serta
minat dan kreativitas peserta didik sehingga rasa ingin tahu didalam diri peserta didik, karena
dapat meningkatkan hhasil belajarr ipeserta pada PhET Simulation terdapat banyak
ididik. eksperimen yang tidak bisa dilakukam secara
Dalam proses pembelajaran diperlukan langsung dan bisa meningkatkan jhasil bbelajar
adanya media berupa bahan ajar LKPD (Lembar ipeserta ddidik. (Elisa, dkk.2017).
Kerja Peserta Didik) iyang idapat sdigunakan Aplikasi PhET Simulation berisi nmodel-
untuki meningkatkan peran serta keaktifan model kkonseptual ffisis yang memudahkan
peserta didik idalam pproses npembelajaran. untuk dimengerti oleh peserta didik. Aplikasi
LKPD adalah ibahan aajar yang iberisi kegiatan PhET Simulation ddapat ddikolaborasikan
yang lharus dilakukan loleh ppeserta sdidik dengann ipercobaan rill namun bisa juga
secaraa terstruktur selama pproses pembalajaran. digunakan sebagai pengganti llaboratorium rill.
lDalam LKPD iyang dikembangkan terdapat Simulasii yang terdapat pada aplikasi PhET
kegiatan eksperimen yang harus dilakukan Simulation ddapat nmembantu peserta didik
peserta didik. Kegiatan eksperimen terbagi dalamn nmengenal itopik eksperimen ibaru yang
menjadi dua, yaitu eksprimen rill dan eksperimen tidak bisa dilakukan dalam laboratorium rill, dan
virtual. Namun pada LKPD ini menggunakan membentuk lkonsep aatau sskill serta
eksperimen virtual berbantuan PhET simulations. memperkuat ide dan pemikian antara ipeserta
Laboratorium virtual adalah laboratorium didikk dan guru. Berdasarkan hhasil ppenelitian
dimana peserta didik tetap bisa melakukan yang telah dilakukan terdahulu menyatakan
praktikum dengan tersedianya alat dan bahan bahwa penggunaan PhET Simulation
laboratorium melalui program memberikann ppengaruh..yang iberbeda..dari
komputer/sSmartphone. lLaboratorium nvirtual segii ppenguasaan kkonsep, hhasil ibelajar ddan
dapatt membantuu peserta didik mencerna kemampuann ipemecahan nmasalah ipeserta
materii ipembelajaran iyang imengharuskan didik,i karena aplikasi iPhET Simulation dapat
melakukan ipraktikum tetapi kelengkapan iyang menjelaskann konsep-konsepi yangg bersifat
dimiliki suatu laboratorium disekolah tidak konseptual ddalam pelajaran fisika. Penggunaan
tersedia. Tanpa bmenggunakan pperalatan dan aplikasi PhET Simulation tidak memerlukan
bahan-bahan kimia, bisa melakukan praktikum waktu yang banyak. (Astalini, dkk. 2019)
dimanapun tanpa harus dikelas atau Dalam penelitian ini menggunakan simulasi
dilaboratorium serta dapat melihat hal-hal PhET dengan nama fluid preassure and flow
terkecilpun dalam melakukan praktikum, itu (Tekanan dan aliran) yang digunakan dalam
merupakan kelebihan laboratorium virtual. Selain pengembangan lLembar kKerja iPeserta iDidik
kelebihan, laboratorium virtual juga ada (LKPD) ppada nmateri ffluida ddinamis.
kekurangannya yaitu peserta didik dapat Berdasarkan apa yang dipaparkan diatas,
kehilangan kemampuan motorik karena tidak peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengembangkan Lembar Kerja Peserta

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 374
PENDIPA Journal of Science Education, 2021: 5(3), 372-378 ISSN 2086-9363

Didik (LKPD) menggunakan bantuan PhET Tahap yang ketiga yaitu mengembangkan
Simulation pada materi fluida dinamis. Dengan (Development), ditahap ini peneliti melakukan
ini dikembangkannya LKPD ppada nmateri pembuatan dan pengembangan pada LKPD.
fluida dinamis yangg akan memudahkan ipeserta LKPD yang dikembangkan menggunakan materi
ddidik menemukan konsep yang ada pada materi fluida dinamis yang berbantuan dengan
fluida dinamis. laboratorium virtual yaitu dengan program
Tujuan peneliti melakukan ppenelitian iini aplikasi PhET. Menggunakan aplikasi PhET
yaitu iuntuk nmendeskripsikan vvaliditas, yaitu untuk mengetahui konsep fluida dinamis
ikepraktisan, ddan kkeefektifan lLembar kKerja dalam kehidupan sehari-hari seperti perbedaan
Peserta Didik (LKPD) berbantuan PhET luas penampang, kecepatan air pada toricelli, dan
Simulation sebagai media pembelajaran pada untuk mengetahui atau menjelaskan gaya angkat
materi Fluida Dinamis. pesawat, itu semua masuk dalam materi azas
kontinuitas dan azas Bernoulli pada fluida
METODE PENELITIAN dinamis.
Penelitian ini menggunakan metode model Tahap keempat yaitu tahap menerapkan
ADDIE yaitu metode lmodel lpenelitian (Implementation). Penerapan LKPD ini
dan..pengembangan..yang terdiri dari 5..tahap dilakukan peneliti pada 12 peserta didik kelas XI
yaitu..menganalisis..(Analysis),..merancang..(Des MIPA 7 MAN 1 Lamongan.
ign),..mengembangkan (Development), Tahap kelima yaitu mengevaluasi
nmenerapkan (Implementation), dan (evaluation). Menganalisi hasil validasi,
mengevaluasi (Evaluation). kepraktisan, dan keefektifan dilakukan pada
Penelitian pengembangan model ADDIE pada tahap ini untuk mengetahui apakah LKPD
tahap pertama yaitu menganalisis, ppada tahap berbantuan PhET ini layak digunakan pada
ini peneliti melakukan untuk menganalisis terkait pembelajaran fluida dinamis atau tidak.
aktivitas pembelajaran di MAN 1 Lamongan Uji validasi, kepraktisan, dan keefektifan
terutama aktivitas pada pembelajaran fisika dan merupakan metode pengumpulan data yang
kegiatan menganalisis ini dilakukan untuk digunakan oleh peneliti seperti yang diuraikan
mengetahui bagaimana penerapan media sebagai berikut.
pembelajaran yang diterapkan guru kepada 1. Metode validasi
peserta didik di MAN 1 Lamongan. Tahap ini Digunakan lembar validitas untuk
juga dilakukan menganalisis terhadap mengetahui valid atau tidaknya perangkat
kompetensi dasar dan kompetensi inti pada pembelajaran LKPD berbantuan PhET ini
pelajaran Fisika SMA kelas XI kurikulum 13 yang dilakukan loleh lvalidator sdengan
revisi dan akhirnya memilih materi fluida memiliih asalah ssatu kreteria yang
dinamis untuk digunakan dalam pengembangan disediakan di lembar validasi tersebut
LKPD karena pada materi ini terdapat konsep 2. Metode Tes
yang harus dijelaskan secara mendetail dan Pada metode ini dilakukan dengan
memerlukan media lain dalam penjelasannya itu mengambil nilai posttest setelah pembelajaran
sehingga media yang digunakan dalam konsep menggunakan LKPD berbantuan PhET. iTes
tersebut yaitu PhET karena meskipun PhET tidak iini digunakan iuntuk
dapat menjelaskan kegiatan praktik secara mengetahui..pemahaman lkonsep peserta
langsung tetapi bisa menjelaskan dan melihat didik tterhadap nmateri fluida dinamis setelah
hal-hal terkecil pun dalam kegiatan praktikum. proses pembelajaran menggunakan LKPD
Tahap yang kedua yaitu merancang (Design). yang telah dikembangkan.
pPada ttahap ini peneliti melakukan irancangan 3. Metode Angket
terhadap imedia ipembelajaran lyang akan Untuk mengetahui uji kepraktisan
digunakan sdalam pengembangan LKPD, setelah terhadap LKPD yang dikembangkan yaitu
perumusan tujuan pembelajaran maka dengan menggunakan aangket lyang
dirancangkanlah LKPD berbantuan PhET fdiberikan..kepada ipeserta ididik..untuk
Simulations. mengetahuii rrespon ipeserta ididik dalam

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 375
PENDIPA Journal of Science Education, 2021: 5(3), 372-378 ISSN 2086-9363

pembelajarann menggunakan LKPD Ketuntasan =


berbantuan PhET ini.
Analisis deskriptif kuantitatif digunakan
peneliti dalam teknik analisis pada penelitian ini. Kelas dikatakan tuntas apabila presentase
Kelayakan produk yang dikembangkan dapat ketuntasan ≥ 80% dan dapat diinterpretasikan
dikatakan layak apabila memenuhi keadaan produk pengembangan dalam kategori baik atau
valid, praktis, dan efektif. efektif.
Pada tahap validasi, yang melakukannya yaitu aAnalisis erespon ipeserta ddidik idisusun
dua validator yang ahli pada bidangnya. Data berdasarkaan sSkala Likert idalam ibentuk
yang diperoleh dari hasil validasi dianalisis pernyataaan. pPeserta iDidik aakan diberikan
menggunakan skala Likert dengan point 1 angket ssebagai bberikut:
sampai 5 Skor 5 = Sangat Setuju
Skor 5 = Sangat Setuju Skor 4 = Setuju
Skor 4 = Setuju Skor 3 = Netral
Skor 3 = Netral Skor 2 = Tidak Setuju
Skor 2 = Tidak Setuju Skor 1 = Sangat Tidak Setuju
Skor 1 = Sangat Tidak Setuju sSkor dihitung besar persentase berdasarkan
rumus:
sSkor lyang didapat diinterpretasikan dalam
rumus: ( )

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 Selanjutnya diinterpretasikan apabila


Persentase = 𝑥 persentasenya ≥ 61% atau dalam lkategori pkuat
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
aatau ssangat pkuat.
(Ridwan,2012)
Berdasarkan skor persentase tersebut HASIL DAN PEMBAHASAN
pengembangan LKPD berbantuan PhET Berdasarkan LKPD (lLembar kKerja pPeserta
simulations dikategorikan valid berdasarkan Didikk) yang telah dikembangkan, dapat
skala likert dengan persentase ≥ 61% dengan dianalisis kelayakan LKPD ddengan
kategori kuat. menggunakan 3 aspek yaitu vvaliditas,
Tabel 1 Kreteria Skala Likert ikepraktisan, ddan ikeefektifan (Nieeven,1999)
Presentase Skor Kreteria 1. Validitas
(%) Berdasarkan ihasil ipenilaian setiap
0 – 20 sSangat lLemah aaspek, validasi lembar kerja peserta didik
21 – 40 lLemah memiliki skor yang cukup tinggi.
41 – 60 cCukup
61 - 80 kKuat Validitas Lembar Kerja
81 - 100 sSangat kKuat
Peserta Didik
(Riduwann,2012)
Setelah dilakukan ipenelitian idengan
menggunakan proses pembelajaraan berbantuan 100%
90%
PhET simulations yang tertuang didalam LKPD 80%
(lLembar kKerja iPeserta Didik) dapat diperoleh 70%
hasill belajar peserta didik berdasarkan aspek Kelay keba sajian grafis
pengetahuan dengan posttest. Posttest berupa akan hasaa
soal, dimana soal tersebut memiliki tingkat ranah isi n
yang berbeda-beda. Penelitian dikatakan tuntas Series1 98% 95% 88% 82.50%
yaitu melalui perhitungan ketuntasan secara
klasikal sebagai berikut: Gambar 1. Persentase hasil validitas LKPD

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 376
PENDIPA Journal of Science Education, 2021: 5(3), 372-378 ISSN 2086-9363

a. Kelayakan iisi tentang kesesuaian KD, a. Masalah atau pertanyaan yang disajikan
substansi materi pada LKPD mmemiliki pada pengembangan LKPD memiliki
aspek tertinggi dari aspek llain yaitu 98% persentase sebesar 75% dalam skala likert
dimana kalau dalam skala Likert masuk termasuk dalam kategori layak.
dalam katagori sangat llayak. b. pPemilihan jjenis ihuruf, uukuran serta spasi
b. Pada aspek lkebahasaan memperoleh pada LKPD iyang dikembangkan untuk
persentase 95% iyang dalam skala likert idigunakan imempermudah dalam membaca
termasuk dalam katagori ssangat llayak. LKPD memperoleh persentase 75% dalam
c. Aspek sajian tentang kejelasan tujuan, skala likert termasuk kategori layak.
kelengkapan informasi dalam pengembangan c. Petunjuk kegiatan dalam LKPD memiliki
LKPD memperoleh ipersentase 88% yang persentase 83,33% ddalam sskala llikert
dalam sskala llikert masuk dalam kategori termasuk kategori ssangat llayak
ssangat llayak. d. Penampilan LKPD (penyajian, bentuk
d. Aspek kkegrafisan dalam penggunaan jenis tulisan, ilustrasi gambar, dan pengaturan tata
dan ukuran huruf serta desain tampilan letak) mendapatkan persentase tertinggi
pengembangan LKPD memperoleh persentase dibandingkan dengan aspek lainnya yaitu
terendah yaitu 82,5% yang dalam skala likert sebesar 91,66% dalam skala likert termasuk
masuk dalam kategori sngat llayak. kategori sangat layak.
Berdasarkan hasil dan analisis yang telah e. Bahasa yang digunakan pada LKPD
dipaparkan diatas, ddapat ddiketahui bahwaa mendapatkan persentase sebesar 76,66%
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yangg dalam skala likert termasuk kategori layak.
ttelah ddikembangkan termasuk dalam f. Susunan materi pada LKPD runtut dan
kategorii ssangat layak. Sehingga LKPD sistematis mendapatkan persentase sebesar
berbantuan PhET Simulations ini dapat 75% dalam skala likert termasuk kategori
digunakan sebagai nmedia ppembelajaran layak.
fisika pada materi fluida dinamis kelas XI
SMA. bBerdasarkan hhasil idan analisis iyang itelah
2. Kepraktisan dijabarkan idiatas idapat diketahui bbahwa hhasil
Untuk mengetahui respon peserta didik angket respon ipeserta ddidik berdasarkan LKPD
berdasarkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) (Lembar Kerja Peserta Didik) memperoleh hasil
yang telah dikembangkan maka peneliti yyang positif, dari setiap pertanyaan
menggunakan angket penelitian dan hasilnya mendapatkan presentase diatas 60% dengan
seperti pada diagram dibawah ini kreteria layak dan sangat layak.
3. Keefektifan
Respon Peserta Didik
Tidak Hasil Tes Tulis
Tuntas
75% masalah/pertan 17%
yaan yang
77% disajikan pada
LKPD
92%
penampilan
Tuntas
83.33% jenis huruf
83%
75%
petunjuk
75% Gambar 3. Persentase hasil tes tulis peserta
kegiatan
penampilan
didik
0% 50% 100% LKPD

Gambar 2. Persentase hasil respon peserta didik

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 377
PENDIPA Journal of Science Education, 2021: 5(3), 372-378 ISSN 2086-9363

Hasil pembelajaran peserta didik yaitu sampel 12 peserta didik kelas XI MIPA 7
dengan berdasarkan hasil evaluasi pengerjaan MAN 1 Lamongan sehingga lembar kerja
dengan 10 soal uraian. Berdasarkan hasil nilai peserta didik berbantuan PhET simulation yag
yang didapat peserta didik dapat diketahui hasil digunakan dalam materi fluida dinamis
ketuntanasan dalam mengerjakan tes tulis dikatakan efektif.
tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi dengan 12
siswa MAN 1 Lamongan, nilai hasil tes tulis DAFTAR PUSTAKA
83% dinyatakan tuntas dan 17% dinyatakan tidak Anggraini, R,. Sri, W. dan Djoko A.L., 2016.
tuntas. Dengan nilai KKM di MAN 1 Lamongan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
yaitu sebesar 80, sehingga terdapat 10 ppeserta Berbasis Keterampilan Proses di SMAN 4
ddidik yyang ttuntas dan 2 ppeserta ididik yyang Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika. 4(4).
itidak ttuntas. Berdasarkan nilai peserta didik Annafi, N., Ashadi dan Mulyani, S., 2015.
kelas XI MIPA 7 maka dapat dikatakan peserta Pengembagan Lembar Kerja Peserta Didik
didik tuntas apabila nilai presentasi ketuntasan Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi
kklasikal ≥ 80%. Oleh lkarena iitu, lLembar Termodinamika Kelas XI SMA/MA. Jurnal
kKerja pPeserta dDidik (LKPD) berbantuan Inkuiri. ISSN: 2252-7893. Vol 4(3).
PhET simulation ddapat dikatakann efektif Astalini, Darmaji, Riantoni, Susanti. 2019. Studi
uuntuk idigunakan ddalam pembelajarann. Penggunaan PhET Interactive Simulations
Dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Riset
KESIMPULAN dan Kajian Pendidikan Fisika. Universitas
Dari hasil penelitian, kami menyimpulkan: Jambi. Vol. 6, No. 2, pp. 71-75, e-ISSN:
2355-620X
1. Validitas llembar lkerja opeserta sdidik Elisa, Mardiyah, A., Ariaji, R., 2017.
berbantuan PhET simulation yang telah Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika
dikembangkan dengan hasil kelayakan isi dan Aktivitas Mahasiswa Melalui PhET
tentang kesesuaian KD, substansi materi Simulation. Jurnal Penelitian Tindakan
memperoleh persentase 98% , sajian lembar Kelas dan Pengembangan. FKIP Universitas
kerja peserta didik memperoleh persentase Muhammadiyah Tapanuli Selatan. p-ISSN:
88%, kebahasaan memperoleh persentase 2599-1914, e-ISSN: 2599-1132 1, (1), 15-20
95%, dan kegrafis memperoleh persentase Hake, Ricard. 1999. Analizing Change/gain
82,5 % ddengan kkategori ssangat valiid. Scores. Woodland Hills: Indiana University.
2. Kepraktisann pada pengembangan llembar Kemendikbud. 2013. Permendikbud Nomor 65
kerjaj peserta didik berbantuan PhET Tahun 2013 Tentang Standar Proses
terpenuhi kepraktisannya dengan hasil angket Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
respon pererta didik yang positif, dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
susunan materi memperoleh persentase 75%, Kemendikbud. 2014. Permendikbud Nomor 103
kebahasaan yang digunakan dalam lembar Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada
kerja peserta didik memperoleh persentase Pendidikan Dasar dan Pendidikan
77%, penampilan lembar kerja peserta didik Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan
memperoleh persentase 91,6%, petunjuk dan Kebudayaan RI.
kegiatan dalam lembar kerja peserta didik Masita, Donuata, Ete, Rusdin. 2020. Penggunaan
memperoleh persentase 84%, penampilan PhET Simulation Dalam Meningkatkan
jenis huruf pada lembar kerja perserta didik Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik.
memperoleh persentase 75%, Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika. IKIP
masalah/pertanyaan pada lembar kerja peserta Muhammadiyah Maumere. p-ISSN: 2502-
didik memperoleh persentase 65%. 3861, e-2715-551X
Berdasarkan persentase yang didapat maka Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
termasukk idalam kkategori llayak ddan Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
ssangat llayak. DIVA Press
3. Hasil ttes tulis ppeserta ddidik 83% dikatakan Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-
tuntas dan 17% dikatakan tidak tuntas dengan variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 378

Anda mungkin juga menyukai