Disusun oleh :
Nabilah Fildzah
XI MIA 4
Manusia sangat membutuhkan para rasul. Hal ini karena akal manusia sangat
berbeda-beda dan tidak mampu mengetahui sendiri ucapan, perbuatan, dan
keyakinan yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Taala maupun yang dimurkai-
Nya. Oleh karena itu, Allah mengutus para rasul-Nya sejak zaman Nuh Alaihis
Salam sampai Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Mereka diutus
oleh Allah untuk membawa agama yang komprehensif, sempurna, abadi dan
umum untuk semua manusia hingga Allah mewariskan dunia dan segala isinya
(kiamat). Dialah sebaik-baik Dzat yang mewariskan.
Bukti lain dari kebutuhan manusia akan rasul adalah bahwa manusia
mempunyai tuntutan-tuntutan berupa naluri dan kebutuhan fisik yang
memerlukan pemuasan dan pemenuhan. Untuk itu, dibutuhkan suatu aturan
yang mengatur pemuasan itu agar tidak terjerumus ke dalam pemuasan dan
pemenuhan yang salah. Aturan ini tidak boleh datang dari manusia, sebab
bagaimanapun baiknya peraturan buatan manusia, pada dasarnya tetap tidak
akan pernah sempurna dan abadi. Dengan demikian, aturan ini harus datang dari
Allah SWT. Yang Maha Mengetahui. Kemudian aturan-Nya itu disampaikan,
dijelaskan, dan dilaksanakan melalui para Rasul-Nya.
2. Mengapa Rasul manusia?
Dalam menegakkan hujjah. Sebab mereka berasal dari satu golongan yang
sama sehingga mampu saling memahami, menanyakan permasalahan yang
dihadapi dan memudahkan memahami perkataan mereka
Semua rasul yang diutus Allah swt semuannya adalah lelaki dari kalangan
manusia, dilahirkan sebagaimana manusia dilahirkan, dimatikan sebagaimana
manusia dimatikan, memiliki perasaan sebagaimana manusia berperasaan dan
melakukan aktivitas sebagaimana manusia beraktivitas pada umumnya.
Ayat al Quran yang menerangkan bahwa rasul adalah lelaki yang membutuhkan
makan dan minum serta pegi ke pasar untuk mencari nafkah dan memenuhi
kebutuhan hidupnya, sebagaimana manusia lainnya adalah :
Allah juga menerangkan bahwa para rasul itu juga menikah dan memiliki
keturunan sebagaimana manusia lainnya dalam firman-Nya :
Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu
dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. (QS. Ar Radu :
38)
Artinya : Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-
syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan
selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu, dan (ingatlah kisah)
Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah
ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara
semua Penyayang". (QS. Al Anbiya : 82 83)
Artinya : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia
tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan
memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran : 144)
Artinya : Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan
tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. dan
Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. aku tidak lain
hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang
yang beriman". (QS. Al Araf : 188)
Artinya : (dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak
memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. kecuali kepada Rasul
yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga
(malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al Jin : 26 27)
Namun bukan berarti para rasul itu sama persis dengan manusia lainnya dalam
semua segi namun mereka telah dikhususkan oleh Allah swt daripada semua
manusia dengan diberikannya wahyu, diberikan kelebihan dari segi akhlak yang
jauh lebih mulia dari manusia selainnya, dari segi ketaatannya kepada Allah dan
lainnya.
Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku." (QS. Al Kahfi : 110)
Adapun hikmah diutusnya para rasul dari kalangan manusia adalah agar umat
manusia mampu dan sanggup memahami risalah yang dibawanya, berinteraksi
langsung dengannya, mereka bisa menanyakan perkara-perkara yang mereka
hadapi atau meminta nasehat langsung kepadanya, serta mampu menjadikannya
sebagai tauladan yang merepresentasikan risalah yang dibawanya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Karena seandainya para rasul itu dari kalangan
malaikat dan jin maka tidaklah mungkin bagi umat manusia untuk mengikuti dan
menjadikannya sebagai tauladan dikarenakan perbedaan sifat fisik diantara
mereka.
Artinya : "Dan kalau Kami jadikan Rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan Dia
seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki, tentulah Kami
meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka
sendiri. (QS. Al Anam : 9)
Sesungguhnya kenabian dan kerasulan telah ditutup dengan diutusnya Nabi dan
Rasul kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berdasarkan dalil-dalil al
Quran dan Sunnah.
Ibnu Katsir mengatakan bahwa makna firman Allah diatas seperti firman-Nya pula
:
Ayat ini merupakan sebuah nash bahwa tidak ada Nabi setelahnya. Dan jika tidak
ada Nabi setelahnya maka tidak ada Rasul (pula) setelahnya menjadi lebih utama
karena kedudukan kerasulan lebih khusus daripada kedudukan kenabian, karena
sesungguhnya setiap Rasul adalah Nabi bukan sebaliknya.
Dalam hal ini terdapat beberapa hadits yang mutawatir dari sekelompok sahabat,
sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dari At Thufail bin Ubay bin Kab dari
Bapaknya dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda:
Perumpamaanku dari para Nabi adalah seperti seorang lelaki yang membangun
rumah, dia memperindahnya dan melengkapinya, namun dia meninggalkan satu
tempat sebesar batu bata dan dia tidak meletakkannya, maka orang-orang
berkeliling mengitari bangunan dengan terkagum kagum sambil mengatakan,
seandainya tempat batu bata ini sempurna, maka saya dari para Nabi itu seperti
tempat batu bata itu.. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Bundar dari
Abi Amir al Al Aqadi, dan beliua (Tirmidzi) mengatakan,Hasan Shahih (Tafsir al
Quran al Azhim juz VI hal 428)
Maka setelah Nabi Muhammad SAW diutus maka ajaran agama islam sudah
sempurna dan telah diturunkannya Al-Quran yang menjadi wahyu terakhir.
Termasuk kesempurnaan agama Islam ini adalah bahwa tidak ada satu
kebaikanpun yang dapat mendekatkan ke sorga, dan menjauhkan dari neraka,
kecuali telah diperintahkan atau dianjurkan kepada umat.
Demikian pula tidak ada satu keburukkan-pun yang dapat menjauhkan dari sorga,
dan mendekatkan ke neraka, kecuali umat telah dilarang atau diperingatkan
darinya.
Dan termasuk keburukan tersebut adalah akan munculnya para pembohong yang
mengaku sebagai nabi, hal itu termasuk tanda-tanda kecil hari kiamat,
sebagaimana telah diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Tidak akan datang kiamat sehingga beberapa qabilah dari umatku bergabung
dengan orang-orang musyrik dan sehingga mereka menyembah berhala-berhala.
Dan sesungguhnya akan ada di kalangan umatku ini tiga puluh orang pembohong
besar yang masing-masing mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup
para nabi, tidak ada nabi sama sekali sesudahku. [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi
dari Tsauban, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jamiush
Shaghir no: 7295]
Sajah binti Al-Harits bin Suwaid bin Aqfan at-Tamimiyah dari Bani Yarbu
(mati tahun 55 H/675 M). Seorang dukun wanita yang mengaku Nabi di
zaman Abu Bakar ash-Shiddiq dan kemudian dinikahi oleh Musailamah al-
Kadzdzab. Sete-lah Musailamah terbunuh, Sajah melarikan diri ke Irak
kemudian masuk Islam dan mati dalam keadaan Islam.
Thulaihah al-Asadi (mati tahun 21 H/642 M). Masuk Islam tahun 9 H,
kemudian murtad dan mengaku Nabi di Nejd pada masa Abu Bakar ash-
Shiddiq. Setelah Abu Bakar ash-Shiddiq wafat, Thulaihah bertaubat (masuk
Islam) kemu-dian mati syahid dalam penaklukkan Persia.
Abdullah bin Muawiyah bin Abdullah bin Jafar bin Abi Thalib. Sempalan
Syiah yang meyakini reinkarnasi (kembali-nya ruh orang yang sudah mati)
dari satu orang ke orang lain. Dia mengaku Tuhan dan Nabi sekaligus.
Al-Mukhtar bin Abi Ubaid (Thaif, 622-687 M/67 H), pe-nganut Syiah yang
mengaku Nabi dan mendapat wahyu. Dia adalah saudara iparnya Abdullah
bin Umar radhiyallahu anhu. Mati dibunuh oleh Mushab bin Az-Zubair di
Harura.
Mirza Ali Mohammad (abad 19). Pendiri agama Babisme dan penganut
Syiah, dihukum mati oleh pemerin-tah Iran tahun 1843.
Muhammad Abdur Razak Abul Ala, asal Sudan. Bekerja sebagai tukang
jahit di Kairo.
Ahmad Mukti, putra dari Lia Aminuddin yang dianggap sebagai Nabi Isa.
Ali Taetang, berasal dari Banggai pada tahun 1956 ali taetang mendirikan
aliran alian Imamullah. Aliran ini didirikan Haji Ali Taetang Likabu di Dusun
Sampekonan, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi
Tengah. Tak ada data pasti jumlah pengikutnya tetapi diduga ribuan orang
menjadi anggotanya dan tersebar di seluruh Indonesia.
Zikrullah Aulia Allah, berasal dari Sulawesi Tengah. Zikrullah Anak kedua
dari istri kedua Taetang ini mengaku mendapat wahyu tentang kenabian
melalui mimpi. Aliran Zikrullah Aulia Allah baru berdiri pada 29 Agustus
2004 lalu. Aliran ini merupakan versi terbaru dari aliran Alian Imamullah
yang didirikan ayahnya, Ali Taetang Likabu pada 1970-an. Pada saat
pendirian aliran itu, Zikrullah mengumumkan kenabiannya di atas mimbar
Masjid Barokah, Dusun Sampekonan, Desa Labibi, Kecamatan Liang,
Kabupaten Banggai Kepulauan. Saat itu, Zikrullah mengaku telah diangkat
Allah menjadi nabi meneruskan almarhum ayahnya Ali Taetang Likabu yang
juga mengaku sebagai nabi.
Dedi Mulyana alias Eyang Ended, berasal dari Banten. Nabi palsu ini
sebenarnya malah dukun cabul. ajaran eyang model ajaran agama yang
memastikan tentang kiamat dan membolehkan seks bebas.
Majalah Charlie Hebdo yang memuat karikatur Nabi Muhammad jelas telah
berbuat dosa, karena Nabi Muhammad SAW tidak boleh dibuat kartun/karikatur
wajahnya dan semacamnya karena dikhawatirkan akan menyerupai dan memicu
timbulnya seseorang yang mengaku nabi (nabi palsu).
Jadi majalah Charlie Hebdo harus diadili karena telah melecehkan agama islam
dan para penyerang harus diadili juga karena telah salah melakukan tindak
protesnya dengan penyerangan anarkis/terorisme.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?languagename=id&View=Pa
ge&PageID=890&PageNo=1&BookID=3
https://islamicstudiestb.wordpress.com/2011/09/03/5-1-kebutuhan-manusia-
terhadap-rasul-al-quran/
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/kenapa-para-nabi-dan-rasul-
dipilih-dari-kalangan-manusia.htm#.VMjuinZkns0
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/penutup-para-rasul-tidak-ada.htm
http://almanhaj.or.id/content/3020/slash/0/munculnya-nabi-palsu-fenomena-
akhir-zaman/
https://callmeai.wordpress.com/2011/07/04/nama-nama-pendusta-yang-
mengaku-sebagai-nabi-setelah-rosululloh-wafat/