BAB I
Latar Belakang Masalah
Prosedur Persetujuan
Penyampaian Informasi
Pada awal musim semi setiap tahun, departemen anggaran mengeluarkan
instruksi dan jadwal untuk persiapan, peraturan, dan persetujuan anggaran untuk
tahun berikutnya. Karena yang diperhatikan dalam kasus ini adalah anggaran staf
administratif, deskripsi akan dibatasi pada sifat penyampaian informasi oleh
masing-masing kantor administratif.
Tiap kantor staf melengkapi jadwal sebagai berikut:
- Anggaran Berdasarkan Klasifikasi Beban
- Anggaran Berdasarkan Kegiatan
- Penjelasan mengenai Perubahan
Evaluasi Anggaran
Pada tahun kedua James King menjabat sebagai supervisor bagian anggaran
staf administratif. Sebelumnya, dia telah menjadi manager anggaran di Electric
Stove Division. Pada tingkat divisi, analis anggaran memberikan pengaruh
terhadap seluruh tingkat efisiensi yang ditampilkan dalam anggaran operasi.
Sebagai contoh, didalam Electric Stove Divison, pengendali divisi menghadiri
setiap rapat anggaran divisi dan mendebat dengan argumen yang panjang dan
keras untuk menolak setiap anggaran yang ia percayai tidak cukup kuat. Sebab
dia telah memiliki pengalaman yang banyak dalam operasi divisi tersebut, dan
biasanya berhasil. King tahu sangatlah sulit untuk menyamakan sikap wakil
presiden bagian keuangan (yang tidak pernah terlihat memajukan tujuan apa pun
ke dalam anggaran yang diusulkan) dengan atasan terdahulunya, pengendali dari
Electric Stove Divison. Akibatnya, dia meminta untuk bertemu dengan Ensign
dan Kelly untuk melihat jika sesuatu dapat dilakukan untuk meningkatkan teknik
evaluasi terhadap anggaran staf administratif.
Meskipun demikian, King yakin bahwa adalah penting bagi seseorang untuk
mengevaluasi proposal anggaran secara kritis, seperti yang mereka lakukan pada
tingkat divisi. Rapat ditutup oleh Ensign dengan meminta Kelly dan King untuk
mempersiapkan sebuah proposal yang akan memecahkan masalah yang diangkat
dalam rapat perusahaan tersebut.
2. Perumusan Masalah
Apa yang seharusnya dilakukan oleh Westpost Electric berkenaan dengan
evaluasi masalah yang ada ?
BAB II
Landasan Teori
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer
yang bertanggung jawab kepada aktivitas yang dilakukan. Perusahaan merupakan
sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang kemudian membentuk suatu
hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja,
dan unit organisasi kecil lainnya. Departemen bisnis yang memiliki beberapa unit
organisasi yang lebih kecil, menduduki posisi yang lebih tinggi dalam hierarki.
Pusat Beban. Merupakan pusat tnggung jawab yang inputnya diukur secara
moneter, namun outputnya tidak. Jenis umum dari pusat beban :
Pusat Beban Teknik.
Cirinya adalah : inputnya dapat diukur secara moneter, inputnya dapat
diukur secara fisik, dan jumlah dolar optimum dan input yang dibutuhkan
untuk memproduksi satu unit output dapat ditentukan. Pusat beban teknik
biasanya ditemukan dalam operasi manufaktur. Disuatu pusat beban
teknik, output dikalikan dengan biaya standar dari setiap unit, mengukur
biaya standar dari produk jadi. Selisih antara biaya teoritis dan biaya actual
mencerminkan efisiensi dari pusat beban yang diukur.
Tugas penting pusat beban teknik seperti para pengawas bertanggung
jawab atas mutu produk dan volume produksi serta efisiensi, manajer dari
pusat beban teknik juga bertanggung jawab atas aktivitas lain seperti
pelatihan dan pengembangan pegawai yang tidak berhubungan dengan
produksi sekarang. Istilah pusat beban teknik mengacu pada pusat
tanggung jawab diman biaya teknik paling banyak ditemukan, walaupun
hal itu tidak berarti bahwa estimasi biaya teknik yang valid dapat dibuat
untuk masing-masing pos.
Pusat Beban Kebijakan.
Meliputi unit-unit adminitratif dan pendukung, operasi litbang dan hamper
semua aktivitas pemasaran. Istilah kebijakan tidak berarti bahwa penilaian
manajemen mengenai biaya optimum bersifat mendadak dan sembarangan
melainkan mencerminkan keputusan pihak manajemen berkaitan dengan
kebijakan tertentu. Disuatu pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran
dan biaya yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Pdaa hakikatnya
hal tersebut hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan
input yang sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya
yang sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer
sudah hidup sesuai dengan anggaran, akan tetapi karena anggaran tidak
dimaksudkan untuk meramalkan jumlah pengeluaran yang optimum, maka
menjalankan usaha dalam batas anggaran yang ada tidak selalu berarti
menunjukkan kinerja yang efisien.
c. Pusat Laba
d. Pusat Investasi
bahwa dlam membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan, para manajer
cenderung untuk menyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan
volume penjualan yang diantisipasi.
c. Jenis Pengendalian Keuangan.
Tujuan utama dari pusat beban kebijakan adalah untuk mengendalikan biaya
dengan mengikutsertakan para manajer guna berperan serta dalam
perencanaan, bersama-sama mendiskusikan langkah apa yang akan diambil,
dan tingkat usaha yang bagaimana yang tepat untuk masing-masing. Dengan
demikian, dalam pusat beban kebijakan pengendalian keuangan menjadi hal
pokok yang dibahas pada tahap perencanaan sebelum biaya tersebut terjadi.
d. Pengukuran Kinerja.
Pekerjaan utama bagi seorang manajer pusat beban kebijakan adalah untuk
mencapai output yang diinginkan. Membelanjakan suatu jumlah yang sesuai
dengan anggaran untuk mengerjakan hal ini dianggap memuaskan; jumlah
yang melebihi anggaran merupkan alasan untuk prihatin, sementara jumlah
yang kurang dari anggaran akan mengindikasikan bahwa pekerjaan yang
direncanakan belum selesai dilaksanakan. Pengendalian atas pengeluaran
dapat dilaksanakan dengan mengharuskan adanya persetujuan dari para atasan
sebelum anggaran dilampaui.
Aktivitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh pesanan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi uji
pemasaran, pembentukan, pelatihan, pengawasan terhadap tenaga
penjualan, periklanan, dan promosi penjualan yang seluruhnya
meimbulkan permasalahan pengedalian manajemen.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
Westport Electric merupakan salah satu perusahaan raksasa AS yang
memproduksi dan menjual listrik serta produk elektronik. Kegiatan operasi
perusahaan dibagi kedalam empat grup, masing-masing dikepalai wakil presiden
grup. Grup-grup ini terdiri dari: Grup Pembangkit Listrik dan Transmisi, Grup
Perkakas Rumah Tangga, Grup Militer dan Ruang Angkasa, serta Grup
Elektronika. Tiap grup terdiri dari sejumlah divisi yang independen secara relatif,
masing-masing dikepalai oleh manajer divisi. Terdapat 25 divisi dalam
perusahaan.
Setiap anggaran kantor staf administratif disetujui oleh presiden dan eksekutif
wakil presiden dalam rapat anggaran. Wakil presiden bidang keuangan hadir
dalam seluruh presentasi anggaran, tetapi tidak memiliki kekuasaan untuk
menyetujui ataupun menolak
2. Saran
Berdasarkan pembahasan kasus dan perumusan masalah Westport Electrict,
kami dapat sarankan sebagai berikut:
Wakil presiden bidang keuangan walaupun tidak memiliki kekuasaan
untuk menyetujui ataupun menolak anggaran yang dipresentasikan dalam
rapat anggaran, sebaiknya dilibatkan dan diberikan kesempatan untuk
mempresentasikan/memberikan informasi berupa hasil analisis atas
laporan keuangan dan anggaran perusahaan (terutama menyangkut
pendapatan dan beban) perusahaan, baik periode sebelumnya maupun
periode aktual (perkiraan tahun yang sedang berjalan), agar setiap wakil
presiden staf administratif dapat memperoleh informasi menyangkut
pendapatan dan beban perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam
membuat usulan/proposal anggaran pada periode-periode berikutnya.
Perusahaan harus lebih mengoptimalkan kinerja staf legal, dalam hal
efisiensi waktu agar dapat meminimalisir biaya.
DAFTAR PUSTAKA
http://eris.staff.umm.ac.id/files/2010/01/Pusat-Tanggung-Jawab.pptx
http://resum-kuliah.blogspot.com/2011/01/pusat-tanggung-jawab-pusat-
pendapatan.html