Tiada kata yang pantas pertama kali diucapan selain ucapan syukur kepada
ALLAH SWT dengan ucapan Alhamdulillahirrabilaalamin yang mana kita telah
diberi nikmat yang luar biasa dan dengan petunjuknya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah tepat dengan waktunya. Shalawat serta salam tidak lupa
kami ucapkan kepada baginda nabi Muhammad SAW. serta para keluarga,
sahabat, tabiin dan para pengikutnya dan dengan itu kita selalu menantikan
syafaatnya kelak di hari pembalasan.
Pada kesempatan yang sangat baik ini kami menyusun sebuah makalah
yang berjudul Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia.
Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada.
1. Rektor IAIN Tulungagung Dr. Maftukhin, M.Pd yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk belajar di kampus tercinta ini.
2. Dosen matakuliah Pengembangan Kurikulum IPA SMP/MTs Bapak
Lukman Hakim Abbas yang telah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyusun makalah ini.
3. Teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini. Dengan
amanat itu kami akan memberikan hasil yang terbaik untuk makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak untuk mengevaluasi makalah ini. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semuanya.
Tim penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Rencana Pelajaran 1947.................................................................3
B. Rencana Pelajaran Terurai 1952....................................................5
C. Rencana Pendidikan 1964..............................................................6
D. Kurikulum 1968.............................................................................8
E. Kurikulum 1975 ...........................................................................10
F. Kurikulum 1984.............................................................................14
G. Kurikulum 1994.............................................................................17
H. Kurikulum Berbasis Kompetensi versi 2002 dan 2004.................19
I. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006...................26
J. Kurikulum 2013.............................................................................34
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan.....................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam sejarah peradaban anak manusia adalah salah satu
komponen kehidupan yang paling urgen. Semenjak manusia berinteraksi
dengan aktifitas pendidikan ini semenjak itulah manusia telah berhasil
merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam segala lini
kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami dalam
perkembangan peradaban manusia. Secara paralel proses pendidikan pun
mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dalam bentuk metode, sarana
maupun target yang akan dicapai. Karena hal ini merupakan salah satu sifat
dan keistimewaan dari pendidikan, yaitu selalu bersifat maju. Apabila sebuah
pendidikan tidak mengalami serta tidak menyebabkan suatu kemajuan atau
malah menimbulkan kemunduran maka tidaklah dinamakan pendidikan.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, pemerintah
terus berupaya melakukan berbagai reformasi dalam bidang pendidikan, dan
sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan sebuah
kurikulum. Menurut Sukmadinata Kurikulum (curriculum) merupakan suatu
rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Dalam suatu sistem pendidikan kurikulum itu sifatnya
dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar
dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian,
perubahan dan pengembanganya harus dilakukan secara sistematis, terarah,
tidak asal berubah. Sejalan dengan pernyataan di atas, penulis melalui
makalah ini akan menjelaskan mengenai perkembangan kurikulum
pendidikan di Indonesia yang sudah melalui perjalanan panjang mulai dari
masa pasca kemerdekaan hingga masa setelah reformasi yang meliputi tahun
1947, 1952, 1964,1975,1984,1994, 2002 dan 2004, 2006, dan yang paling
anyar adalah kurikulum 2013.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan
1. Menjelaskan perkembangan kurikulum pendidikan di Inonesia pada masa
orde lama (kurikulum 1947, 1952, dan 1964) ?
2. Menjelaskan perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia pada masa
orde baru (kurikulum 1968, 1975, 1984, 1994) ?
3. Menjelaskan perkembangan kurikulum pendidikan di Inonesia pada masa
reformasi (Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) versi tahun 2002 dan
2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) 2006 dan
Kurikulum 2013) ?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2
Ibid, hal. 3
6
3
Ibid,
7
4
Ibid, hal. 3
8
5
Ibid, hal. 4
9
7
Hidayat Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT Risdakarya, 2013), hal. 7
13
8
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), hal.260
14
9
Ibid, hal. 8
16
10
Ibid, hal. 10
18
11
Ibid,
20
12
Depdiknas, Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Pusat Kurikulum), hal.3
13
Sanjaya Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis KBK, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008), hal. 11
21
Gugus
Kompetensi Factual Conceptual Procedural Metacogntive
Unsur knowledge knowledge knowledge knowledge
Kompetensi
Pengembangan
Kepribadian X X X
Pengembangan
Keilmuan dan
Keterampilan X X
Pengembangan
Keahlian Berkarya X X
Pengembangan
Perilaku Berkarya X X
Pengembangan
Berkehidupan
Bermasyarakat X X X
14
Depdiknas, Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Pusat Kurikulum), hal. 4
24
15
Depdiknas, Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Pusat Kurikulum), hal.4
25
d. Keunggulan KBK
1) KBK yang dikedepankan Penguasaan materi Hasil dan
kompetenasiParadigma pembelajaran versi UNESCO: learning to
know, learning to do, learning to live together, dan learning to be.
2) Silabus ditentukan secara seragam, peran serta guru dan siswa dalam
proses pembelajaran, silabus menjadi kewenagan guru.
3) Jumlah jam pelajaran 40 jam per minggu 32 jam perminggu, tetapi
jumlah mata pelajaran belum bisa dikurangi.
4) Metode pembelajaran Keterampilan proses dengan melahirkan
metode pembelajaran PAKEM dan CTL,
5) Sistem penilaian Lebih menitik beratkan pada aspek kognitif,
penilaian memadukan keseimbangan kognitif, psikomotorik, dan
afektif, dengan penekanan penilaian berbasis kelas.
6) KBK memiliki empat komponen, yaitu kurikulum dan hasil belajar
(KHB), penilaian berbasis kelas (PBK), kegiatan belajar mengajar
(KBM), dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah (PKBS). KHB
berisi tentang perencaan pengembangan kompetensi siswa yang
perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai usia 18 tahun.
PBK adalah melakukan penilaian secara seimbang di tiga ranah,
dengan menggunakan instrumen tes dan non tes, yang berupa
portofolio, produk, kinerja, dan pencil test. KBM diarahkan pada
kegiatan aktif siswa dala membangun makna atau pemahaman, guru
tidak bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi sebagai
motivator yang dapat menciptakan suasana yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara penuh dan optimal
16
Mulyasa. E., Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasinya,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 10
26
17
Depdiknas, Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Pusat Kurikulum), hal.5
27
18
Ibid,
28
b. Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan
dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk
melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
pengembangan kurikulum.Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP
adalah untuk21:
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum.
2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan yang
akan dicapai.
KTSP perlu diterapkan pada satuan pendidikan berkaitan dengan tujuh
hal berikut : (a) Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman bagi dirinya. (b) Sekolah lebih mengetahui kebutuhan
lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan. (c)
Pengambilan keputusan lebih baik dilakukan oleh sekolah karena sekolah
sendiri yang paling tahu yang terbaik bagi sekolah tersebut.(d)
Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum dapat menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat. (e)
20
Ibid., hal. 22
21
Ibid., hal. 24
30
22
Ibid., hal. 151-153
31
23
Ibid., hal. 29
32
e. Komponen KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai
berikut.
a. Visi dan misi satuan pendidikan
Visi merupakan suatu pandangan atau wawasan yang merupakan
representasi dari apa yang diyakini dan diharapkan dalam suatu
33
organisasi dalam hal ini sekolah pada masa yang akan datang.
b. Tujuan pendidikan satuan pendidikan
Tujuan pendidikan satuan pendidikan merupakan acuan dalam
mengembangkan KTSP. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
untuk pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Kalender pendidikan
Dalam penyusunan kalender pendidikan, pengembang kurikulum harus
mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi
peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik.
d. Struktur muatan KTSP
1) Mata pelajaran
2) Muatan lokal
3) Kegiatan pengembangan diri
4) Pengaturan beban belajar
5) Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan
6) Pendidikan kecakapan hidup
7) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
e. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
34
3. Kurikulum 2013
Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kurikulum 2013
adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses,
maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan
pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada
Standar Kompetensi Lulusan. Konten pendidikan dalam SKL
dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang
pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum
sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis,
kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang
berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan
kehidupan bangsa di masa mendatang. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mengarahkan peserta didik menjadi:
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah;
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
3. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengaan kondisi pendidikan
dikaitkan dengaan tuntutan pendidikan yangg mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yangg meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengaan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat darii pertumbuhan penduduk usia produktif.
35
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengaan arus globalisasi dan
berbagai isu yangg terkait dengaan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan
budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Adapun ciri kurikulum 2013 yangg paling mendasar ialah:
1. Menuntut pengetahuan Guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu
pengetahuan sebanyak banyaknya karena siswa zaman sekarang
telah mudah mencari informasi dengaan bebas melalui perkembangan
teknologi dan informasi.
2. Siswa lebih didorong untukk memiliki tanggung jawab kepada
lingkungan, kemampuan interpersonal, antar personal, maupun
memiliki kemampuan berpikir kritis.
3. Memiliki tujuan agar terbentuknya genenrasi produktif, kreatif,
inovativ, dan avektif.
4. Khusus tingkat SD, pendekatan tematik integrative memberi
kesempatan siswa untukk mengenal dan memahami suatu tema dalam
berbagai pelajaran.24
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut.
1. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
4. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu
24
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembanagn Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hal. 19
36
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama rencana
pembelajaran 1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang
sudah digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam psoses
perjuangan merebut kemerdekaan. Yang menjadi ciri utama kurikulum ini adalah
lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar
dengan bangsa lain.Pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami
37
38