Anda di halaman 1dari 3

PANTAI INDAHKU

Oh..... pantaiku yang luas nan indah dimataku


Ombak yang berlarian mengejar kakiku
Angin yang tak hentinya menyapu rambutku
Pasir yang tak mau lepas dari kakiku

Pantaiku banyaknya kekayaan alam yang ada dilautmu


Ada ikan, cumi-cumi, dan lain-lain dilautmu
Banyak nelayan yang kesusahan akan kekayaanmu
Tapi mereka bahagia setelah itu

Pantaiku aku berfikir tentangmu


Aku bisa menagis karenamu
Karena ingin melih indahmu
Aku juga bisa senang karena melihatmu

Oh.... pantaiku aku selalu diam di tepi pantaimu


Aku selalu terkagum-kagum melihatmu
Jika aku melihatmu aku selalu ingat dengan Tuhanku
Aku selalu bersyukur atas ciptaan Tuhanku
PANTAI INDAHKU

Pada hari minggu aku berlibur dipantai Balekambang bersama keluargaku. Kami sampai
disana pagi hari jam 08.00. Sesampainya disana ibuku mulai membuka karpet untuk tempat
istirahat dan akupun membantunya. Kakak dan ayahku menurunkan bekal makanan dari
bagasi untuk ditaruh dikarpet tersebut. Sebelum kami mengelilingi pantai untuk melihat
pemandangan kami berbincang-bincang terlabih dahulu untuk menghilangkan rasa lelah.

Pada saat berbincang-bincang ayah bertanya padaku Lia, apakah kamu suka dengan
pantai ini? akupun menjawabnya sangat suka ayah. Tiba-tiba kakak ku ikut bicara ayah
kapan-kapan kalau liburan kesini saja yah, kita ajak keluarga yang lain juga yah biar seru,
ayah menjawab iya nanti kalau liburan kita kesini sama keluarga yang lain, ayah juga suka
pantai disini karena pantainya sangat luas dan indah dipandang. Dalam perbincangan kami
ibu hanya tersenyum karena melihat kami sangat menikmati liburan dipantai ini.

Setelah rasa lelahku hilang, akupun mengajak kakak ku berjalan-jalan sebentar untuk
mengelilingi sekitar pantai. Pada saat aku mendekati air laut tiba-tiba ombaknya datang, dan
aku berlari supaya tidak kena ombaknya. Tapi apalah dayaku, sekencangnya aku berlari
kakiku tetap terkena ombak tersebut. Walaupun kakiku terkena air laut akupun sangat
menikmatinya dan kami meneruskan berjalan lagi. Pada saat aku berjalan dipantai angin
pantainya sangat terasa sejuk dan dan lebat sehingga rambutku berantakan dibuatnya. Aku
dan kakak ku pun kembali ketempat istirahatan yang kami buat.

Pada waktu aku mau duduk dikarpet peristirahatan, pasir yang ada dikakiku yang
terkena ombak tadi sulit untuk dihilangkan, sehingga pas aku duduk aku merasa kurang
nyaman. Setalah kami duduk bersama ibu ku bertanya Lia, apakah kamu tadi melihat
kepiting-kepiting kecil dipasir pantai ini? aku pun mejawab iya tadi saya sempat
melihatnya bu sangat lucu, mau aku ambil tapi aku takut digigit ibu menyaut lagi dulu ibu
bersama pamanmu sering berburu kepiting waktu masih kecil dan kamipun membawanya
pulang. Tapi sesampainya dirumah nenekmu menyuruh kami melepaskan kepiting itu
karena kasian aku pun menyaut lagi iya bu, kasian kepiting-kepiting itu kalau harus
ditangkap, mereka pun sulit untuk diatangkap bu. Ayahpun ikut bicara Lia, apakah kamu
tahu pantai ini isinya apa?, kakak ku menjawab isinya ikan lah yah, apalagi memang?.
Ayahpun menjawab disini yang ada tidak cuma ikan tapi banyak hewan laut lainnya
seperti, cumi-cumi, kerang, kuda laut,mutiara, terumbu karang, padang lamun, rumput laut,
minyak lepas pantai, garam, dan lain sebagainya. Ibu menyaut kalian tau kan nelayan?, nelayan
yaitu orang menangkap ikan, dan apa yang ayah kamu katakan tadi, mereka susah payah
menangkapnya dan hasil tangkapannya itu untuk mencukupi kebutuhan mereka dan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang lainnya juga. Kakak menyaut berarti setelah mendapatkannya nelayan
itu pastinya senang kan bu, karena bisa mencukupi kebutuhan dirinya dan masyarakat sekitar yang
membutuhkan?, ibu menjawab iya kamu benar sekali nak.

Setelah perbincangan tersebut kami pun jalan-jalan mengelilingi tepi pantai bersama-sama.
Aku berkata ibu dulu aku pertama kali melihat pantai ini dari foto milik paman dan akupun langsung
meminta ibu sambil menangis supaya ibu mengajak kukesini, dan akhirnya itu semua terwujud bu,
dan aku sangat bahagia bisa menikmati indahnya pantai ini bersama kalian semua. Ibu
menjawabiya Lia, sampai ibu bingung menenankan kamu supaya tidak menangis lagi. Sambil
mendengarkan jawaban ibu akupun menoleh-noleh melihat sekitar. Sejenak akupun tersadar, bahwa
aku berada jauh dibelakang ibu, ayah, dan kakak ku. Aku tidak sadar kalau aku ditinggal mereka
karena aku terdiam, terkagum-kagum akan salah satu ciptaan Tuhan yang indah ini. Dalam batinku
aku selalu berterimakasih pada Tuhan atas apa yang dia ciptakan, dan akupun percaya apa yang dia
ciptakan pasti ada kebaikannya.

Dari jauh suara ayah memanggil namaku Lia ayo kesini kenapa kamu terdiam disitu? aku
pun menjawab sambil berlari kepadanya iya ayah. Ibuku berkata ini sudah mulai sore ayo kita
pulang. Aku,ayah, dan kakak ku menjawab dengan kompakanya ayoooooooo.

Anda mungkin juga menyukai