Anda di halaman 1dari 20

SIFAT-SIFAT UMUM MANUSIA

Kata sifat (traits) dalam istilah psikologi, berarti ciri-ciri tingkah laku yang tetap
(hampir tetap) pada seseorang, Sifat merupakan ciri-ciri tingkah laku atau perbuatan yang
banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam diri seperti pembawaan, minat, konstitusi
tubuh dan cendrung bersifat tetap/stabil. Penggambaran sifat-sifat manusia menurut Alquran
yaitu:
1. Manusia itu lemah 9. Manusia itu pelupa.
2. Manusia itu gampang terperdaya 10. Manusia itu suka berkeluh-kesah.
3. Manusia itu lalai. 11. manusia itu kikir.
4. Manusia itu penakut. 12. manusia itu suka kufur nikmat.
5. Manusia itu bersedih hati. 13. manusia itu zalim dan bodoh.
6. Manusia itu tergesa-gesa. 14. manusia itu suka menuruti
7. Manusia itu suka membantah. prasangkanya.
8. Manusia itu suka berlebih-lebihan. 15. manusia itu suka berangan-angan.
Adapun sifat sifat umum aktivitas manusia ditinjau secara psikologis antara lain:
1. Perhatian 5. Ingatan
2. Pengamatan 6. Berfikir
3. Tanggapan dan Variasinya 7. Perasaan
4. Fantasi 8. Motif-motif
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil
membedakan manusia dari hewan. Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat
manusia menjadi delapan, yaitu :
Kemampuan Menyadari Diri Tanggung Jawab
Rasa Kebebasan
Kemampuan Bereksistensi Kewajiban dan Hak
Kata Hati (Consecience Of Man) kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Moral
Berikut ini ada 4 dimensi hakikat manusia yaitu:

1. Dimensi Keindividuan

2. Dimensi Kesosialan

3. Dimensi Kesusilaan

4. Dimensi Keberagamaan

1
SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA

Kepribadian adalah pola sifat yang relatif permanen dan karakter yang unik dari
individu yang berkontribusi terhadap konsistensi dan individualitas dari perilaku. Aspek-
Aspek Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan
juga prilaku seseorang yang akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan
kepada situasi tertentu. Unsur-unsur kepribadian, diantaranya Pengetahuan, perasaan, dan
dorongan naluri. Ciri-Ciri kepribadian Umum merupakan karakteristik yang menggambarkan
perilaku dan budi pekerti seseorang. Ciri-ciri kepribadian adalah Ketekunan, Ambisi,
Kelainan seksual, dan Timbulnya kecenderungan turunan. Manusia memiliki beberapa macam
atau jenis kepribadian antara lain sebagai berikut...
1. Introvert (Introversion) : kepribadian manusia yang mengutamakan dunia dalam pikiran
manusia itu sendiri dan cenderung menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang
berada di kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang.
2. Extrovert (Extraversion) adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia luar
manusia tersebut dan cenderung membuka diri dengan kehidupan luar yang lebih
beraktivitas dan lebih sedikit berpikir serta orang yang senang berada di keramaian atau
kondisi yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang sunyi.
3. Ambievert (Ambiversion) adalah kepribadian manusia yang dapat berubah-ubah dari
introver menjadi extrovert atau sebaliknya.
Faktor-faktor penentu kepribadian yaitu
1. Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk
wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis
yang dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis,
psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
2. Lingkungan adalah di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga,
teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat
alami.
Tipologi kepribadian yang berdasakan beberapa pendekatan yang digunakan oleh para
ahli sebagai berikut : Tipologi Hippocrates, Tipologi Kretschmer, Tipologi Heymans dan
Tipologi Carl Gustav Jung. Kepribadian merupakan dimensi yang terdapat dalam diri manusia
yang berpotensi untuk dibentuk. Dalam pembentukannya tentunya dipengaruhi banyak hal.
Mengenai faktor pembentukan kepribadian tersebut, Syarkawi mengelompokkannya kepada
factor internal dan eksternal

2
SIFAT-SIFAT KHAS INDIVIDU YANG LAIN: MASALAH INTELEGENSI

Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah
aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami
sesuatu. Depinisi yg lain inteligensi ialah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri
dengan cepat dan tepat dalam suatu situasi yang baru. Menurut arah atau hasilnya, Inteligensi
ada dua macam:
1. Inteligensi praktis, ialah inteligensi untuk dapat mengatasi suatu situasi yang sulit dalam
suatu kerja, yang berlangsung secara cepat dan tepat.
2. Inteligensi Teoritis, ialah inteligensi untuk dapat mendapatkan suatu pikiran penyelesaian
soal atau masalah dengan cepat dan tepat.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi antara lain:
1. Faktor pembawaan
2. Faktor minat dan pembawaan yang khas
3. Faktor pembentukan
4. Faktor kematangan
5. Faktor kebebasan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Belajar Peserta Didik
Menurut Slameto (2010: 54) ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu
faktor intern dan faktor ekstern.
1. Faktor intern, terdiri dari :
a. Faktor Jasmaniah antara lain, faktor kesehatan, dan cacat tubuh.
b. Faktor Psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan).
c. Faktor Kelelahan, sangat mempengaruhi hasil belajar, agar siswa dapat belajar dengan
baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
2. Faktor Ekstern terdiri dari :
a. Faktor Keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor Sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di
atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Faktor Masyarakat, seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat.

3
PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM BAKAT

Bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak
lahir, Bakat memiliki tiga arti yaitu achievement (kemampuan aktual), capacity (Kemampuan
potensial), dan aptitude (sifat dan kualitas). Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk
belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih
baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak
lahir. Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,
artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua
orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.
Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat
1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik) faktor diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi
melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya.
b. Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak
tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri.
1. Faktor Ekstern (Lingkungan keluarga, Lingkungan sekolah, Lingkungan sosial)
Cara Mengembangkan Bakat antara lain: Perlu Keberanian, Perlu didukung Latihan,
Perlu didukung Lingkungan, Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan
cara mengatasinya. Menurut guildford bakat mencakup 3 dimensi psikologis yaitu: ( Dimensi
perceptual, Dimensi psikomotor, dan Dimensi intelektual). Prosedur yang biasa ditempuh
untuk menentukan bakat seseoarang adalah:
1. Melakukan analisis jabatan atu lapangan studi untuk menemukan faktor apa saja yang
diperlukan supaya orang dapat berhasil dalam lapangan pekerjaan.
2. Dari hasil analisis dibuat pencandraan jabatan atau lapangan studi.
3. Dari hasil pencandraan diketahui persyaratan apa yang harus dipenuhi supaya individu
dapat lebih berhasil dalam lapangn tertentu.
4. Dari syarat itu, maka disusun alat pengungkap bakat yang biasanya berwujud tes.
Bakat adalah sesuatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat ini
dapat berkembang dan tampak menonjol, bilamana dilakukan latihan secara terus menerus.
Bakat yang berkembang selain mendukung cita-cita/karier, dapat juga menjadikan sebuah
profesi atau jabatan bagi si pemiliknya, bila berkesempatan untuk dikembangkan

4
PERKEMBANGAN INDIVIDU

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan


berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan
pula sebagai perubahan perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya.
Perkembangan individu mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek : Fisik; seperti : berat dan tinggi badan. Psikis; seperti :
berbicara dan berfikir.
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi.
- Fisik; seperti : proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya.
- Psikis; seperti : perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis.
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama.
- Fisik; seperti: rambut-rambut halus dan gigi susu, kelenjar thymus dan kelenjar pineal.
- Psikis; seperti : lenyapnya masa mengoceh, perilaku impulsif.
4. Diperolehnya tanda-tanda baru
- Fisik; seperti : pergantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti kumis dan
jakun pada laki dan tumbuh payudara dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada
masa tua.
- Psikis; seperti berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan sex,
ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.
Secara garis besar ada 5 fase perkembangan dalam hidup manusia;
1. Fase sebelum lahir ( di dalam kandungan 9 bulan 10 hari )
2. Fase bayi ( fase perkembangan di mulai saat lahir sampai 1 2 tahun
3. Fase anak mulai ( Fase anak kecil 1 6 tahun dan Fase anak besar 6/10 12
4. Fase remaja perempuan dan laki laki dimulai pada umur yang berbeda, cewek 10 di
akhiri 18 tahun , dan laki laki dimulai 12 di akhiri 20 tahun berarti perempuan mencapai
adelesensi lebih awal 2 tahun
5. Fase dewasa dibagi menjadi 3 ;
- Fase dewasa muda ( 18 tahun perempuan , 20 laki laki 40 tahun
- Fase dewasa madya 40 60 tahun
- Fase dewasa tua 60 tahun

5
PERUBAHAN INDIVIDU KARENA BELAJAR

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku individu adalah sebagai berikut:
1. Perubahan yang disadari (intensional)
2. Perubahan yang bersifat positif dan aktif
3. Perubahan itu efektif dan fungsional
4. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu
5. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
6. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
7. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor Intern ) Faktor Ekstern
- Faktor fisiologis/jasmaniah ( Kesehatan, Cacat tubuh 1. Faktor keluarga
- Faktor psikologis/rohaniah (Intelegensi, Perhatian, Minat,
2. Faktor sekolah
Bakat, Motif, Kematangan, Kesiapan/ readiness) 3. Faktor masyarakat
- Faktor kelelahan
Fase-Fase dalam proses belajar menurut Jerome S. Bruner, siswa menempuh tiga
episode atau fase yaitu a.
1. Fase informasi (tahap penerimaan materi)
2. Fase transformasi (tahap pengubahan materi)
3. Fase evaluasi (tahap penilaian materi)
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya psychology of learning, setiap proses belajar selalu
berlangsung dalam 3 tahapan yaitu: .Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi),
Storage (tahap penyimpanan informasi) dan Retrieval (tahap mendapatkan kembali
informasi).
Belajar itu dapat dimanifestasikan dalam tiga hal :
1. Pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi, prinsip, dll.
2. Penguasaan pola-pola :
- Perilaku kognitif (pengamatan, proses berfikir, dll.)
- Perilaku afektif (sikap-sikap, apresiasi, dll.)
- Perilaku psikomotorik (keterampilan-keterampilan)
3. Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian

6
PENILAIAN HASIL-HASIL PENDIDIKAN

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa
nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Penilaian memiliki tujuan diantaranya untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi. jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan
kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek),
hasil karya (produk), kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and
pencil test).
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian hasil
belajar, yaitu penilaian yang mengacu kepada norma (Penilaian Acuan Norma atau norm-
referenced assessment) dan penilaian yang mengacu kepada kriteria (Penilaian Acuan Kriteria
atau criterion referenced assessment).
Hasil belajar peserta didik dapat diklasifikasi ke dalam tiga ranah (domain), yaitu:
(1) domain kognitif (pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan
logika matematika), (2) domain afektif (sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan
antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional), dan
(3) domain psikomotor (keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan
visual-spasial, dan kecerdasan musikal). Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penilaian hasil belajar peserta didik antara lain:
1. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetensi peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran
3. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan
4. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan
5. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

7
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR

Proses pembelajaran yaitu suatu proses interaksi antara siswa dengan pengajar dan
sumber belajar dalam suatu lingkungan. Pembelajaran merupakan bentuk bantuan yang
diberikan pengajar supaya bisa terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran serta tabiat, pembentukan sikap dan kepercayaan pada murid.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar - Proses Pembelajaran
dan Hasil Belajar siswa di sekolah tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya,
faktor-faktor tersebut bisa dari diri siswa atau bahkan dari lingkungan siswa itu sendiri,
berikut faktor-faktor yang mempengaruhi Proses dan hasil Belajar Siswa
1. Faktor Lingkungan. Dua lingkungan yang pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak
didik di sekolah: Lingkungan Alami dan Lingkungan Sosial Budaya
2. Faktor Instrumental (Kurikulum, Program, Sarana dan fasilitas, Guru, Kondisi Psikologis
pendidik dan peserta didik
3. Kondisi Fisikologis (Keadaan Jasmani)
4. Kondisi psikologis (Keadaan Mental) antara lain; minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan
kemamuan kognitif.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar
1. Aktivitas siswa (memperhatikan, bertanya, mendengar, menulis, menggambar, percobaan
dan emosi)
2. Kemampuan guru mengelola pembelajaran antara lain pendahuluan/ mmebuka
pembelajaran, kegiatan inti, menutup pembelajaran dan pengelolaan waktu.
3. Factor strategi mengajar (tehnik, siasat, metode mengajar)
4. Perangkat pembelajaran
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu:
- Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar,
minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik
dan psikis.
- Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran.

8
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah


psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan atau sebuah bidang studi yang berhubungan
dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering
terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus
penyandang cacat . Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi
pendidikan menjadi tiga macam:
1. Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku
belajar peserta didik, dan sebagainya;
2. Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam
kegiatan belajar peserta didik;
3. Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik
maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
a. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai
b. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling
c. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
d. Menciptakan iklim belajar yang kondusif
e. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
f. Menilai hasil pembelajaran yang adil dan akurat
Akifitas umum jiwa peserta didik yang perlu di ketahui oleh guru dalam pendidikan.
1. Psikis ( Intlegensi siswa, Sikap siswa, Bakat siswa, Minat siswa, Motifasi siswa
2. Fisiologis ( keadaan jasman, keadaan fungsi jasmani / fisiologis)
Manfaat mempelajari psikologi pendidikan
1. Manfaat psikologi bagi guru / calon guru 2. Manfaat psikologi bagi siswa
a. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat a. Pemahaman diri
b. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai b. Empati
c. Memberikan bimbingan /bahkan memberikan konseling c. Adaptasi
d. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik d. Ketrampilan komunikasi
e. Menciptakan iklim belajar yang kondusif
e. Pemecahan masalah
f. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
g. Menilai hasil pembelajaran yang adil dan akurat

9
BERPIKIR DAN MASALAH-MASALAHNYA

Berfikir yang paling umum adalah berkembngnya ide dan konsep. Berfikir adalah
gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan sesuatu yang menjadi ia tahu atau
ssuatu kegiatan yang melibatkan otak kita bekerja. Symbol-simbol yang digunakan dalam
berfikir pada umumnya adalah mengguanakan kata-kata, bayangan atau gambaran dan
bahasa. Namun, sebaguian besar dalam berfikir orang kebanyakan lebih sering menggunakan
bahasa atau verbal kenapa, karena bahasa meruopakan alat penting dalam berfikir.
Macam-macam kegiatan berpikir dapat kita golongkan sebagai berikut:
1. Berpikir asosiatif,
2. Berpikir terarah,
Berikut ini akan dijelaskan macam-macam berpikir, yaitu :
1. Berpikir alamiah
2. Berpikir ilmiah
3. Berpikir autistik:
4. Berpikir realistik: berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata, biasanya
disebut dengan nalar (reasoning). Floyd L. Ruch (1967) menyebutkan ada tiga macam
berpikir realistik, antara lain : a. Berpikir Deduktif, b. Berpikir Induktif dan c. Berpikir
Evaluatif
Pengertian Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat
dikatan sebagai suatu kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan
dengan kenyataan yang tengah dijalani. Masalah akan muncul bila mana keinginan suatu
indvidu tidak mampu ia penuhi karna berbagai kondisi dan keterbatasan yang ia miliki
Kategorisasi masalah terdiri dari Masalah individu -masalah kelompok, Masalah obyektif -
masalah subyektif, Masalah kecil-masalah besar dan Masalah jangka pendek(taktis)-
masalah jangka panjang(strategis). Adapun Strategi pemecahan masalah dilakukan dengan
Identifikasi masalah, Koleksi alternatif solusi, Memilih alternatif solusi,
Planning/Skenario, Aksi, Evaluasi
Kiat kiat menghadapi masalah Siap Harus tetap berfikir bahwa masalah dapat
dihadapi dan diselesaikan bukan untuk dihindari menjadi hal yang berlarut larut.
Pendekatan pada tuhan/Ridho Saat kita mendapatkan masalah jadikanlah waktu tersebut
sebagai waktu yang paling tepat untuk mendekatkan diri pada Ilahi. Sederhanakan Meski
kita sedang mengalami masalah namun hendaklah kita tetap berfikir praktis atau membuat
masalah tersebut menjadi hal yang ringan Evaluasi atau introspeksi Menelaah lebih lanjut
dan bisa mengambil hikmah dari setiap masalah yang tengah atau telah dihapai.
10
SISWI DAN PROBLEMNYA

Siswa atau pesetra didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua
orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselengarakan di sekolah, dengan tujuan
untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman,
berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri. Siswa merupakan pelajar yang duduk dimeja
belajar setrata sekolah dasar maupun menengah pertama (SMP), sekolah menengah keatas
(SMA). Siswa-siswa tersebut belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan untuk
mencapai pemahaman ilmu yang telah didapat dunia pendidikan.
Siswa adalah komponen masukan dalam system pendidikan, yang selanjutnya diproses
dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan siswa dapat ditinjau dan berbagi
pendekatan antara lain: Pendekatan social, Pendekatan psikologi, dan Pendekatan edukatif.
Istilah siswa dalam dunia pendidikan meliputi: Siswa: Mahasiswa: Warga Belajar: Pelajar.
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya masalah belajar terdiri dari dua macam,
yakni:
1. Faktor intern siswa,
a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual/intelegensi siswa;
b. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap;
c. Yang berdifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indra
penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga).
2. Faktor ekstern siswa,
a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara kedua orang tua,
dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
b. Lingkungan sekitar/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area),
dan teman sepermainan (pear group) yang nakal.
c. Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti
dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat pendukung sarana belajar yang berkualitas
rendah.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-faktor lain yang juga
menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantaranya faktor-faktor yang dapat dipandang
sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning disability
(ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala yang muncul

11
sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber, 1988) yang menimbulkan kesulitan
belajar itu terdiri atas:
1) Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan belajar membaca,
2) Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis,
3) Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika.
Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum
sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkan diantaranya ada yang memiliki
kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa yang menderita sindrom-
sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya minimal brain dysfunction, yaitu
gangguan ringan pada otak (Lask, 1985, Reber, 1988).
Prosedur dan Langkah-langkah Penanganganan Masalah Belajar
1. Identifikasi Kasus
2. Identifikasi Masalah
3. Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
4. Identifikasi Alternantif Penanganan
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik
sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar (siswa) dapat mengembangkan aktivitas dan
inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di
sekolah.
1. Memberi angka 7. Pujian
2. Hadiah 8. Hukuman
3. Saingan/kompetisi 9. Hasrat untuk belajar
4. Ego-involvement 10. Minat
5. Memberi ulangan 11. Tujuan yang diakui
6. Mengetahui hasil

12
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN

Personality (kepribadian); penggambaran perilaku secara deskriptif tanpa memberi


nilai (devaluative). Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual,
unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan
memperoleh pengalaman (Stern). Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan, dan
tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu
dan situasi (Phares). Terdapat empat teori kepribadian utama yaitu
1. Psychodynamic Theory bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari konsumen
terutama dorongan biologis dan seksual merupakan inti dari motivasi dan kepribadian.
Dalam teori ini terdapat 3 system yang berinteraksi dalam kepribadian manusia, antara
lain: ( Id , Superego , Ego)
2. Neo-Freudian Personality Theory mengajukan sebuah mekanisme yang dilalui
individual dalam rangka mencari jalan keluar dari konflik yang menggelisahkan. Dalam
teori ini ia menjadi kepribadian menjadi 3 bagian, yaitu: Compliant Individual,
Aggressives Individual, Detached Individual.
3. Trait Theory menggunakan asumsi bahwa semua individu memiliki karakter berbeda dan
karakter tersebut bersifat konsisten dan dapat diukur perbedaanya antara individu yang satu
dengan yang lainnya. teori ini menjadi 5 karakter, yaitu : Extraversion, Neurotism,
Agreebleness, Conscientiousness, Openess to experience.
4. Carl Jung Theory bahwa terdapat dua dimensi cara berperilaku dan empat fungsi psikologi.
Dimensi tersebut menggambarkan tentang arah aliran energy psikis yaitu extroversion dan
introversion. Extroversion adalah energy psikis yang diarahkan untuk mewujudkan dunia
luar atau sesuatu. Sedangkan introversion adalah energy psikis yang focus pada proses-
proses psikis internal yang meliputi perasaan dan ide-ide pemikiran. Fungsi dasar
psikologis, antara lain: Sensasi, Intuisi, Berpikir, Perasaan.
Dimensi-dimensi Teori Kepribadian
Setiap teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan sekitar
apa, mengapa, dan bagaimana tentang perilaku manusia. Untuk itu setiap teori kepribadian
memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut :
1. Pembahasan tentang struktur,
2. Pembahasan tentang proses,.
3. Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan,
4. Pembahasan tentang psikopatologi,
5. Pembahasan tentang perubahan tingkah laku,
13
MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN

Masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik
golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah
memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.
Karakteristik masyarakat adalah:
1. Aglomerasi dari unit biologis dimana setiap anggota dapat melakukan reproduksi dan
beraktivitas
2. Memiliki wilayah tertentu
3. Memiliki cara untuk berkomunikasi
4. Terjadinya diskriminasi antara warga masyarakat dan bukan warga masyarakat
5. Secara kolektif menghadapi ataupun menghindari musuh.
Dan berbagai definisi yang ada, dapat dicatat beberapa unsur penting masyarakat
sebagai berikut:
1. Adanya sekelompok manusia yang hidup bersama.
2. Kehidupan bersama tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
3. Adanya kesadaran di antara anggota bahwa mereka merupakan satu kehidupan bersama.
4. Kelompok manusia tersebut merupakan sebuah kehidupan bersama.
Dalam mempelajari proses terbentuknya masyarkat, perlu dilakukan analis dari berbagi
proses yang ada seperti proses belajar kebudayaan sendiri, proses evolusi sosial, proses difusi,
akulturasi, dan pembauran serta invovasi. Pengertian pendidikan (UU SISDIKNAS No.20
tahun 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan pendidikan adalah menciptakan
seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan
untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan
tepat di dalam berbagai lingkungan. Berbicara tentang fungsi dan peranan pendidikan dalam
masyarakat adalah:
1) Fungsi Sosialisasi.
2) Fungsi kontrol sosial
3) Fungsi pelestarian budaya masyarakat.
4) Fungsi seleksi, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
5) Fungsi pendidikan dan perubahan sosial.
6) Fungsi Sekolah dalam Masyarakat
14
KELUARGA DAN PENDIDIKAN

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tersusun atas kepala keluarga
(berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal bersama
pada suatau tempat di bawah satu atap dalam kondisi yang saling membutuhkan /
ketergantungan. Fungsi Keluarga dan Kehidupan Manusia
1. Fungsi pendidikan moral dan juga akhlak anak;
2. Fungsi sosialisasi kehidupan untuk anak;
3. Fungsi perlindungan untuk setiap anggota keluarga;
4. Fungsi perasaan dan pemberi kasih sayang antar sesama anggota keluarga;
5. Fungsi pendidikan dan juga penanaman ilmu dan praktik agama;
6. Fungsi penyedia kebutuhan ekonomi untuk anggota keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri;
7. Fungsi biologis sebagai sebuah bagian untuk memperbanyak keturunan / generasi penerus;
8. Fungsi kasih sayang, rasa aman, dan perhatian antar sesama anggota keluarga;
9. Fungsi rekreatif untuk setiap anggota keluarga dari berbagai macam aktivitas keseharian.
Secara umum, keluarga dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu keluarga inti, keluarga
konjugal, dan keluarga luas. Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan:
1. Berdasarkan Garis Keturunan ( Patrilinear dan Matrilinear)
2. Berdasarkan Jenis Perkawinan ( Monogami dan Poligami)
3. Berdasarkan Pemukiman ( Patrilokal , Matrilokal dan Neolokal)
4. Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga ( Keluarga inti (Nuclear Family) Keluarga besar
(Extended Family, ) Keluarga Berantai (Serial Family), Keluarga Duda/janda (Single
Family), Keluarga berkomposisi (Composite), Keluarga Kabitas (Cahabitation)
5. Berdasarkan Kekuasaan ( Patriakal , Matrikal , Equalitarium)
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan pembimbingan. Dan
dikatakan sebagai lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak berada
dalam lingkungan keluarga. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak
adalah dari keluarga terutama pendidikan agama. pendidikan keluarga adalah usaha sadar
yang dilakukan orang tua, karena mereka pada umumnya merasa terpanggil (secara naluriah)
untuk membimbing dan mengarahkan, pengendali dan pembimbing (direction control and
guidance, konservatif (mewariskan dan mempertahankan cita-citanya), dan progressive
(membekali dan mengembangkan pengetahuan nilai dan ketrampilan bagi putra-putri mereka
sehingga mampu menghadapi tantangan hidup di masa datang.
15
PERBEDAAN ANTARA PENGERTIAN PENGLIHATAN, PENDENGARAN DAN PERABA

Sensasi berasal dari kata sense yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya. Jadi, sensasi merupakan penerimaan stimulus (rangsangan)
melalui indera, dan sensasi lebih cenderung hubungannya dengan perasaan. alat indera yang
kita kenal ada 5 macam, yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, peraba, pengecap, dan
pembau.
1. Indera penglihatan (mata) merupakan alat indera yang melalui mata sebagai penerima
rangsangannya. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan
mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya
adalah terang atau gelap. Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk
menerjemahkan hasil penglihatan. Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk energi yang
kita ketahui sebagai radiasi elektromagnetik. energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata. Cahaya dapat di lihat melalui mata. Dari mata, lanjut ke medan receptive
kemudian melewati jalur visual dan akhirnya ke visual cortex. Mata kita ini bisa melihat
sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda itu. Pantulan cahaya dari
benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan ke lensa mata kita melalui pupil.
2. Indera pendengaran (telinga) merupakan alat indera yang melalui telinga sebagai alat
bantunya. Telinga merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari
tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam. Telinga berfungsi
untuk mendengar suara-suara yang ada disekitar kita. Suara adalah gelombang mekanis
yang merupakan osilasi tekanan ditularkan melalui, gas padat cair, atau, terdiri dari
frekuensi dalam kisaran pendengaran. Proses mendengar dimulai dengan adanya
gelombang bunyi yang masuk melalui liang telinga, dan seterusnya menggetarkan
membrane timpani. Getaran ini akan diteruskan kedalam telinga tengah melalui tulang
tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan kedalam telinga dalam melalui selaput
jendela oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat didalam skala vesstibuli.an
dari tingkat cukup kuat untuk didengarkan.
3. Indera peraba (kulit) indera ini melalui kulit sebagai penerimanya. Kulit yang paling peka
adalah ujung jari dan bibir. Kulit memiliki dua lapisan yaitu lapsan epidermis dan lapisan
dermis. Di kulit rangsangan perabanya adalah tekanan, suhu,sakit atau nyeri, dan gerakan.
Kulit merupakan sensati terhadap suatu lingkungan. Kulit adalah bagian paling luar dari
jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia. Kulit membungkus tubuh kita. Pada saat
kulit terkelupas, rasa perih menyengat. Hal itu menunjukkan betapa kulit, selain
membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi jaringan jaringan di bawahnya.
16
MACAM-MACAM PERASAAN

Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif,
untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung kepada perangsang
dan alat-alat indra. Perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang
kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal
dan bersifat subyektif. Adapun ciri-ciri perasaan adalah sebagai berikut : subjektif , mudah
berubah, mengandung penilaian, bekerja berdasar prinsip kesenangan, perasaan selalu
terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya persepsi dan perasaan sifatnya
individual atau subjektif.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi perasaan antara lain: keadaan jasmani atau
fisik individu yang bersangkutan, struktur kepribadian individu dalam mengalami suatu
perasaan, dan keadaan temporer pada diri individu pada diri individu atau bergantung
pada suasana hati. Dalam mempelajari perasaan, hal ini tampak pada pembagian
perasaan yang dilakukan oleh para ahli.
1. Max scheler mengajukan pendapat ada empat macam tingkatan dalam perasaan
2. W. Stren mengadakan pembagian perasaan
3. Perasaan menurut drs. Agus sujanto
4. Bigot dkk. (1950) memberikan klasifikasi perasaan
Tingkat dan kekuatan (intensitas) perasaan
1. Perasaan yang menyertai peristiwa yang sedang dialami (misalnya pengamatan,
berpikir) lebih kuat daripada perasaan yang timbul atas sesuatu ingatan.
2. Perasaan tidak senang yang disebabkan oleh rasa pengecap dan bau, lebih kuat daripada
perasaan yang disebabkan oleh pendengaran dan penglihatan.
3. Perasaan bergantung pada keadaan (kondisi) jasmani dan rohani pada suatu saat.
Ada 3 dimensi perasaan yaitu: exited feeling, innert feeling dan expectancy
feeling dan release feeling. Itulah perasaan yang seharusnya ada pada diri kita, dan kita
semuanya perlu intropeksi diri,manakah perasaan yang sering muncul dan manakah
perasaan yang jarang muncul. Tentulah kita berharap dapat memunculkan perasaan yang
posisif sehingga dapat menjadikan hidup kita lebih tenang dan dapat bermanfaat bagi orang
lain.

17
TUGAS

RINGKASAN MATERI PSIKOLOGI PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU: SAHRIP, M.Pd

OLEH:

SITI HASRIAH
(NPM: 16120059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HAMZANWADI SELONG
2017

18
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan ringkasan materi mata kuliah "PSIKOLOGI PENDIDIKAN"
ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa ringkasan ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari dosen pengampu Bapak Sahrip, M.Pd dan rekan-rekan sangat
diharapkan untuk penyempurnaan ringkasan ini. Semoga ringkasan ini bermanfaat bagi kita
dalam usaha mewujudkan proses kemajuan dalam kehidupan social dan berbudaya.

Wassalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh

24 Mei 2017

Penulis

i
19
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

1. Sifat-sifat umum manusia .......................................................................................... 1


2. Sifat-sifat khas kepribadian manusia ......................................................................... 2
3. Sifat-sifat khas individu yang lain: masalah intelegensi ........................................... 3
4. Perbedaan-perbedaan dalam bakat ............................................................................ 4
5. Perkembangan individu ............................................................................................. 5
6. Perubahan individu karena belajar ........................................................................... 6
7. Penilaian hasil-hasil pendidikan ................................................................................ 7
8. Factor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar ...................................... 8
9. Apa, mengapa dan bagaimana psikologi pendidikan ................................................ 9
10. Berpikir dan masalah-masalahnya ............................................................................. 10
11. Siswi dan problemnya ............................................................................................... 11
12. Teori kepribadian ...................................................................................................... 13
13. Masyarakat dan pendidikan ....................................................................................... 14
14. Keluarga dan pendidikan ........................................................................................... 15
15. Perbedaan antara pengertian penglihatan, pendengaran dan peraba ......................... 16
16. Macam-macam perasaan ........................................................................................... 17

ii 20

Anda mungkin juga menyukai