Anda di halaman 1dari 1

Epidemiologi Pneumotoraks

Diperkirakan terdapat 20.000 kasus pneumotoraks spontan setiap tahunnya di Amerika


serikat. Berdasarkan penelitian Takeno dari Jepang, mulai dari tahun 1986 sampai dengan
1997, jika dibandingkan kasus tahun 1986 dengan tqhun 1995 terjadi peningkatan 1,7 kali
dan hasil survei tahun 1998 memperlihatkan terjadinya peningkatan 1,5 kali pada data
kasus 5 tahunan ( periode 1993-1997 ). Di Instalasi Gawat Darurat ( IGD) Persahabatan
Jakarta pada tahun 1999didapat 253 penderita pneumotoraks dan angka ini merupakan
5,5 % kunjungan dari seluruh kasus respirasi yang datang. ( Arief Nirwan, Elisna
Syahruddin. Pneumotoraks.Hal 1-2. Jakarta.Tahun.)

Peningkatan angka kejadian kasus pneumotoraks berdasarkan penelitian setiap tahunnya,


belum dapat dijelaskan dengan pasti.Habitus seseorang mempengaruhi kecenderungan
dirinya untuk menderita pneumotoraks spontan. Seseorang dengan habitus tinggi dan
kurus cenderung lebih mudah menderita pneumotorak spontan, lebih tepatnya
pneumotoraks spontan primer. Selain itu, peningkatan angka kejadian ini mungkin
berhubungan dengan polusi udara perubahan tekanan atmosfir, rokok, peningkatan luas
tubuh yang cepat, terutama pada keadaan ketidakseimbangan antara penambahan berat
dengan tinggi tubuh, dan belakangan ini dikatakan juga dipengaruhi oleh genetik.
(Andrew K Chang, MD, Assistant Professor, Department of Emergency Medicine,
Albert Einstein College of Medicine, Montefiore Medical Center. www.emedicine.com.
Tahun 1999. Arief Nirwan, Elisna Syahruddin. Pneumotoraks.Hal 1-2. Jakarta.Tahun.)

Terdapat hubungan antara insiden pneumotoraks spontan dengan jenis kelamin, umur,
dan penyakit penyerta. Pneumotoraks Spontan lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan. Berdasarkan umur, terlihat 2 kali penambahan kecenderungan
pneumotoraks.Pada usia 20-30an dengan pneumotoraks spontan primer (PSP) dan 50-
60an dengan pneumotoraks spontan sekunder ( PSS). (Andrew K Chang, MD, Assistant
Professor, Department of Emergency Medicine, Albert Einstein College of Medicine,
Montefiore Medical Center. www.emedicine.com. Tahun 1999.)

Insiden pneumotoraks berulang setelah pneumotoraks spontan pertama sangat bervariasi.


Angka estimasi terjadinya pneumotoraks berulang pada PSP adalah 28 % ( 20 %- 60 %),
dan pada PSS adalah 43 % ( 49% -47 %), setelah observasi 5 tahun dan terutama terjadi
pada bulan pertama setelah pneumotoraks spontan pertama. Terdapat korelasi antara
fibrosis paru, usia lebih dari 60 tahun dan peningkatan rasio tinggi/ berat badan, jenis
kelamin dan kebiasaan merokok dengan rekurensi . Walaupun angka kejadian PSP pada
perempuan lebih kecil daripada laki-laki namun angka rekurensinya lebih besar
dibandingkan laki-laki yaitu 71,4 % : 46,2 %.( Arief Nirwan, Elisna Syahruddin.
Pneumotoraks.Hal 1-2. Jakarta.Tahun.)

Anda mungkin juga menyukai