Anda di halaman 1dari 16

Manajemen kebakaran I

OLEH RAESAL ABDUL LATIF


pengertian api dan kebakaran

Api : adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang


terbentuk dari 3 unsur yaitu panas,oksigen,dan
yang bahan bakar yang menghasilkan panas dan
cahaya

Kebakaran : nyala api baik besar maupun kecil pada suatu


tempat dan situasi tertentu yang tidak di
kehendaki dan di rencanakan dan bersifat
merugikan
Segitiga api/ triangle fire

Segitiga api terdiri dari panas,oksigen dan bahan bakar

oksigen : biasanya ada sekitar 20% dalam suatu


udara
fuel : baik berupa cair , padat dan gas

Heat : sumber penyalaan yang dapat menaikan


suhu diastas titik nyala
Tetrahedron

rantai reaksi kimia : suatu ikatan reaksi kimia yang menyebabkan


nyala api yang terus menerus

oksygen : manusia memerlukan 19,6 % untuk bernafas


api hanya memerlukan 16 % untuk menyala

api tidak akan tercipta apabila salah satu komponen segitiga api hilang

Api tidak akan dapat terus berkobar atau tetap menyala apabila salah satu komponen tetrahedron
hilang
Fuel/bahan bakar

Bahan bakar padat : semakin kecil bahan tsb. Maka


semakin mudah menyala contoh bahan
bakar padat : kayu kertas dll.

Cair : semakin rendah titik nyalanya maka


semakin mudah bahan tersebut
menyala : bensin,solar ,avtur dll.

Gas :yang mempengaruhi adalah


konsentrasi suatu gas dalam ruangan
Sumber panas/heat

Energi kimia di sebabkan oleh reaksi kimia yang


terjadi : kerak tangki atau karat pada tangki , pyroporic sulfida

Reaksi oksidasi deposit sulfida besi bisa merupakan penyebab timbulnya kebakaran
Penyalaan spontan ( spontaneous combustion) atau self combustion biasanya terjadi
pada batu bara dan ada juga terjadi pada manusia
Energi listrik bocoran arus listrik,listrik statis,busur
listrik,petir atau kilat
Energi mekanik disebabkan oleh gesekan dua benda
yang sifatnya menahan panas contoh batu gosok , kayu kering, gerinda
Energi nuklir disebabkan oleh inti atom (nuckleous)
karena penembakan (bom barder) oleh energi partikel. Tenaga nuklir
dapat dikeluarkan dalam bentuk panas,tekanan,dan radiasi
Unsur unsur di alam yang dapat menghasilkan energi nuklir di sebut
radio isotop misalnya : uranium ,plutonium atau radium
Proses penyalaan api

Konduksi : perpindahan panas menggunakan zat perantara/benda


tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat perantara tersebut
contoh: beton yang panas

Konveksi : perpindahan panas melalui zat perantara disertai


perpindahan bagian bagian zat tsb. Contoh air yang dimasak air yang di
bawah akan panas terlebih dahulu dan akan menyebabkan air yang
diatas ikut panas dan menjadi satu sehingga keseluruhan air
mempunyai suhu panas yang sama ,suatu tempat terbakar dan
panasnya terbawa hembusan angin

Radiasi : perpindahan panas tanpa zat perantara dan tidak mengalami


perpindahan zat perantara contoh panas api unggung yang sampai ke
manusia yang ada di dekatnya atau pancaran sinar matahari
Proses kebakaran

Fase ignition fase awal mulai ada percikan atau mulai


penyalaan
Growth api mulai berkembang ,merambat

mungkin ada flash over (sambaran) /letupan


Fully develoved fase puncak,api sedang besar besarnya
Decay penurunan fase kebakaran
api mengecil disebabkan sudah habis nya bahan bakar
turun nya temperatur panas

Back draft : ledakan tiba tiba yang disebabkan suatu ruangan kurang
oksigen sementara titik suhu nyala api tinggi , kumpulan asap yang
mengandung banyak co dan oksigen dari luar masuk ke dalam
Jenis jenis kebakaran berdasarkan materialnya

Kebakaran kelas A
Adalah kebakaran yang terjadi pada benda padat bukan logam
Contoh : kayu kain kertas dll

Kelas B
Adalah kebakaran yang terjadi pada benda cair atau gas yang mudah terbakar seperti
Bensin,avtur,LPG,LNG

kelas C
Adalah kebakaran yg disebabkan oleh arus listrik atau arus pendek

Kelas D
Adalah kebakaran yg disebabkan oleh benda logam atau metal
Contoh : titanium magnesium,potasium,sodium
Luka bakar

Superfisial : luka bakar ringan, efek merah tanpa lepuh bersifat kering berada
(derajat 1) di lapisan epidermis ,seperti sengatan matahari

Derajat 2 : luka bakar dengan kedalaman 0,1 mm di lapisan epidermis atau


lebih tepatnya di jaringan dermis (papiler) , efek merah dengan
lepuh bersifat lembab, sangat nyeri seperti infeksi

Derajat 3 : dengan kedalaman lebih dari 2 mm berada di seluruh lapisan


epidermis ,dermis (retikular), efek kuning atau putih efek mungkin
melepuh bersifat kering atau mungkin berwarna hitam akibat
kapiler dan vena yang mungkin hangus dan aliran darah ke daerah
tersebut berkurang
Klasifikasi bahan bakar

Flammable material
Adalah bahan dengan suhu penyalaan (flash point) di bawah 37,8 C (100 F)

Combustible material
Adalah bahan dengan suhu penyalaan diatas 37,8 C
Proses penyalaan suatu bahan bakar di tentukan oleh berbagai faktor seperti :

Titik nyala (flash point) ialah temperatur terendah dari suatu bahan yang membentuk uap
dan bercampur dengan udara dan akan menyala apabila tersentuh api( nyala sekejap),
semakin rendah titik nyala bahan maka makin mudah bahan tsb terbakar begitupun
sebaliknya

Titik bakar( fire point) ialah temperatur terendah dimana suatu zat atau bahan cukup untuk
terbakar (menyala terus menerus) bila di beri sumber panas
suatu bahan akan terbakar apabila telah mencapai titik bakar , titik nayala pada setiap bahan
berbeda contoh : bensin = 500 C
Kerosin = 400-700 C

Suhu penyalaan sendiri (auto ignition) yaitu temperatur dimana suatu zat dapat menyala
dengan sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar contoh :
Kerosin : 228,9 C bensin : 257,20 C asetelin : 3350 C butan : 4050 C
Batas nyala atau flammable range

Adalah batas konsentrasi campuran antara zat uap bahan bakar dengan udara yang dapat terbakar
apabila ada sumber panas (heat)
Batas daerah bisa terbakar dibatasi oleh

Batas bakar atas /upper flammable/explosive limit (UFL/UEL)


Batas konsentrasi tertinggi uap bahan bakar dg oksogen dapat menyala

Batas bakar bawah / lower explosive limit (LEL/LFL)


Batas konsentrasi terendah uap bahan bakar dg oksigen dapat menyala

CONTOH : apabila di dalam ruangan ada %5 gas methana


Dari jumlah keseluruhan macam macam gas di ruangan
maka cukup untuk membuat nyala api itu lah yg di maksut
denga LEL dan batas atas
15% untuk gas methana di ruangan itu lah UEL api atau ledakan
Akan terjadi pada range 5- 15% gas methana dan apabila
ada nyala api atau heat
Klasifikasi hazard NFPA

Anda mungkin juga menyukai