oleh :
II
III
IV
V
PERNYATAAN PERSETUJUAN
BUKITTINGGI
Pembimbing I Pembimbing II
paranoid.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Terutama Ibu Ns.Sitti Nuraeni S.Kep
yang penuh perhatian dan kesabaran, yang telah mengarahkan dan telah memberikan
Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini
kelompok, untuk itu kami harapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari
Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin tidak dapat dilihat
bermacam gejala disebabkan berbagai hal. Kejadian masa lalu yang sama dengan
kejadian saat ini, tetapi mungkin muncul gejala yang berbeda. Banyak klien dengan
masalah kesehatan jiwa tidak dapat menceritakan hal yang berbeda dan
mempertahankan perilaku klien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. (Stuart,
2006). Penyakit mental, disebut juga gangguan mental, penyakit jiwa, atau gangguan
jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi mental. Penyakit mental
adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berfikir, dan
persepsi (penangkapan panca indera). Penyakit mental ini menimbulkan stres dan
komprehensif, holistik, dan paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat
jiwa, rentan terhadap stres ( resiko gangguan jiwa ) dan dalam tahap pemulihan serta
untuk dapat mencapai masyarakat yang tetap sehat, yang beresiko dapat dicegah agar
tidak terjadi gangguan, dan yang mengalami gangguan menjadi sembuh dan produktif
kembali. Salah satu masalah keperawatan jiwa adalah gangguan sensori persepsi
halusinasi adalah hilagnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan
internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (duni luar). (Farida Kusumawati, 2010)
sensori seseorang, dimana tidak terdapat stimulus. (Iyus Yosep, 2010). Menurut UU
No. 3 tahun 1966 yang dimaksud dengan gangguan jiwa yaitu kondisi terganggunya
menjelma dalam kelompok gejala klinis, yang disertai oleh penderitaan dan
gangguan mental atau psikiatri (gangguan jiwa) yaitu krisis multi dimensi yang
terjadi pada masyarakat. Masyarakat yang mengalami krisis diberbagai bidang seperti
bidang ekonomi tidak hanya mengalami gangguan kesehatan fisik berupa gangguan
gizi, terserang infeksi, tetapi juga dapat mengalami gangguan mental (jiwa). Bila
individu tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, maka akan
mencapai 6 juta orang. Data tersebut berdasar riset kesehatan dasar. Menurut riset itu,
jumlah populasi penduduk indonesia yang terkena gangguan jiwa berat mencapai 1-
3% diantara total penduduk. Jika penduduk indonesia diasumsikan 200 juta, 3% dari
jumlah itu adalah 6 juta orang. ini bukan angka prediktif. Tapi, ini adalah angka
Menurut catatan WHO, depresi menempati empat besar penyakit dengan beban
kesehatan tertinggi. Diprediksikan pada tahun 2020, penyakit itu menempati dua
terbesar dengan beban tertinggi, ujarnya. Itu disebabkan mereka yang terkena
menderita Epilepsi, 23.007 jiwa menderita gangguan jiwa lain. Di daerah Tanjung
Pura, sebanyak 121 jiwa menderita Psikosis, 160 jiwa menderita Neurosa, 4 jiwa
menderita Retradasi Mental, 4 jiwa menderita Epilepsi, dan sebanyak 130 jiwa
mencegah perilaku yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain. Upaya promotif
gangguan sensori persepsi halusinasi. Upaya kuratif yaitu kolaborasi dengan tim
klien dalam kegiatan sehari-hari dan dapt kembali menjadi kehidupan normal.
Paranoid adalah karena pasien telah berulang dirawat dengan kasus yang sama
sebanyak 16 kali.jadi kami ingin mengkaji lebih lanjut penyebab alasan masuk
dengan pembuatan karya tulis ilmiah dengan judul : Asuhan Keperawatan pada
Skizoprenia paranoid.
B. Tujuan Penulisan.
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
pendengaran.
pendengaran.
C. Metode Telaahan.
Metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
metode deskriptif dalam bentuk studi kasus yaitu pemaparan kasus sesuai bentuk dan
2. Wawancara, yaitu komunikasi yang di lakukan dengan tanya jawab dengan klien
dan keluarga.
3. Pemeriksaan fisik, adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengetahui keadaan fisik dan
kesehatan klien.
4. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data klien dari klien dan keluarga
klien, dengan cara mempelajari dan mencatat kejadian yang ada hubungannya
D. Sistimatika Penulisan.
Karya tulis ini, penulis susun dalam 4 (empat) bab yang terdiri atas:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP