Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA AN.M DENGAN ANEMIA APLASTIK


DI RUANG MELATI II KAMAR 7D
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

DISUSUN OLEH :
1. Bayu Setyiawan (P 27220010 089)
2. Danang Apriyanto (P 27220010 092)
3. Ega Kusumawati (P 27220010 095)
4. Eka Fatmawati (P 27220010 096)

DIII BERLANJUT DIV KEPERAWATAN KRITIS


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2012
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA AN.M DENGAN ANEMIA APLASTIK
DI RUANG MELATI II KAMAR 7D RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari senin 19 November 2012 di bangsal
Melati II di kamar 7H RSUD Dr Moewardi Surakarta. Data diperoleh dari
wawancara dengan pasien, keluarga, dan dari status kesehatan pasien.
1. Identitas pasien
Nama : An. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10 tahun
Agama : islam
Alamat : Demalang, Kudu Baki Sukoharjo
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 35 tahun
Alamat : Demalang, Kudu Baki Sukoharjo
Pekerjaan :-
Hub dg Pasien : ibu
3. Rekam Medik
Tanggal Masuk : 12 November
No RM : 01151617
Diagnosa Medis : Anemia aplastik
4. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya pucat sekali
b. Riwayat penyakit Sekarang
Keluarga mengatakan sebelum masuk RS pasien terlihat pucat,
lemah, lesu, mudah capek, aktivitas menurun. Kemudian oleh
keluarga dibawa ke RSUD dr. Moewardi Surakarta untuk
mendapatkan perawatan. Didapatkan data: pasien tampak pucat,
lemah, compos mentis, Nadi: 90x/menit, Suhu: 36,3 0C Respirasi:
21x/menit, BB: 24kg TB: 123 cm.
c. Riwayat penyakit dahulu
Ibu pasien mengatakan dulupasien juga pernah sakit seperti ini,
pasien mimisan dan dibawa ke RSUD dr. Moewardi kira-kira
pertengahan tahun 2011, pasien punya riwayat sakit hepatitis A dan
dirawat di RSUD Sukoharjo pada tahun 2011 (ibu pasien lupa
bulan apa) dirawat disana 7 hari.
d. Riwayat penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit
seperti pasien, tidak ada anggota keluarga yang sakit menular
(TBC, hepatitis) ataupun menurun (DM, hipertensi)
e. Riwayat tumbuh kembang
Pasien berusia 10 tahun berat badanynya 24 kg, tingginya : 123cm.
Pasien kelas 5 SD. Meski umurnya 10 tahun pasien memiliki tubuh
yang kecil dibanding teman seusianya, pasien seperti masih terlihat
kelas 3 SD.
TB ideal untuk anak usia 10 tahun: 125 145 cm
BB ideal untuk anak usia 10 tahun: 25 45 kg
IMT: 24 / (1,23)2 = 16 ( < 20: underweight)
5. Pengkajian Sistem tubuh
Keadaan Umum: Lemah
Kesadaran: Compos mentis
TTV :
N: 90x/menit
R : 21x/menit
S: 36,30 C
1. Sistem kardiovaskuler
- Nadi: 90x/menit
- Pemeriksaan fisik:
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba
P : pekak
A : suara jantung reguler S1 dan S2
- Konjungtiva pucat anemis
- Capilary refill 2 detik
2. Sistem gastrointestinal
I : tidak ada luka
A : peristaltik usus 12x/menit
P : tidak teraba massa/benjolan
P : suara timpani
- Pasien makan (diet nasi lauk 2000kkal) makanan sisa 1/3 porsi
- Minum 5-6 gelas ( 1500cc )
- Pasien mengatakan makan tidak terasa enak, pahit
3. Sistem Pernafasaan
I : bentuk dada simetris
P : tidak ada nyeri tekan
P : sonor
A : vesikuler, R = 21 x/menit, irama reguler, pasien tidak
menggunakan otot bantu pernafasan.
4. Sistem Integumen
- Kulit pasien sawo matang, wajah pucat
- Turgor kulit normal, capilarry refil 2 detik
- Tidak edema
- Kuku pendek, tidak sianosis, kuku bersih
- Rambut tebal, hitam lurus
5. Sistem Muskuloskeletal
- Sendibergerak optimal
- Pasien dapat menggerakkan kaki dan tangannya
- Pada persendian tidak terdapat pembengkakan, kemerahan
ataupun nyeri tekan
- Pada tangan kanan pasien terpasang stop cock
6. Sistem Ciaran dan Elektrolit
- Pasien tidak muntah dan tidak diare
- Kulit elastis, tidak oedem, turgor kulit baik
- Intake cairan 5 6 gelas ( 1500cc / hari)
7. Sistem Perkemihan
- BAK pasien 4-5 x sehari
- BAB pasien 1x sehari
- Pasien BAB/BAK dibantu ibu ke kamar mandi
- Warna urine kuning, bau khas urine
8. Sistem Penginderaan
- Sklera mata putih, konjungtiva pucat (anemis)
- Bentuk mata simetris kanan kiri, pupil isokor
- Telinga luar tampak bersih, tidak ada luka
- Hidung simestris, lubang simetris kanan kiri, tidak ada
perdarahan ataupun pembesaran polip.
9. Data Tambahan
a. Aktivitas
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari (seperti mandi, makan,
minum, dan lain-lain) bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan
orang lain. Pasien sering beraktivitas seperti bermain.
Selama sakit :
Pasien mengatakan lebih sering berbaring di tempat tidur
karena mudah merasakan lelah. Sebagian besar aktivitasnya
dibantu oleh keluarga dan perawat. Pasien terlihat lemas.
Kemampuan Perawatan Diri (ADL) 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Aktivitas ROM

Keterangan :
0 = Mandiri (0 % bantuan)
1 = Menggunakan alat bantu (25 % bantuan)
2 = Dibantu orang lain (50 % bantuan)
3 = Dibantu orang lain dan alat bantu (75 % bantuan)
4 = Tergantung total (100 % bantuan)
b. Istirahat Tidur
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa istirahat/tidur pada malam hari 7-8
jam. Pasien jarang tidur siang. Pasien tidak biasa minum obat
tidur sebelum tidur.
Selama sakit :
Pasien mengatakan tidur pada malam hari 8-9 jam. Pasien
mengatakan lebih seringmain game hape di tempat tidur sambil
tiduran karena merasa lemas.
c. Integritas Ego (status psikososial)
Pasien mengatakan ingin segera sembuh kemudian bisa sekolah
lagi.
10. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 14 November 2012.
Kriteria Hasil Satuan Rujukan
Hemoglobin 9.6 g/dL 10.8 15.6
Hematokrit 29 % 33 - 45
Leukosit 2.3 ribu/ul 4.5 14.5
Trombosit 69 ribu/ul 150 - 450
Eritrosit 3,15 juta/ul 3.8 5.8
MCV 92.7 /um 80 - 96
MCH 30.3 pg 20 - 33
MCHC 32.7 g/dl 33 - 36
RDW 16.2 % 11.6 14.6
HDW 3.3 g/dl 2.2 3.2
MPV 5.8 Fl 7.2 11.1
PDW 45 % 25 65
Eosinofil 1.8 % 12
Basofil 0.1 % 01
Neutrofil 51.5 % 18 74
Limfosit 4.4 % 60 66
LUC / AMC 1.6 % -
Reticulosit 2.72 % 0.5 1.5
SGPT 77 u/l 0 35
SGOT 74 u/I 0 - 45

11. Terapi
- Diit nasi lauk 2000 kkal/ hari
- Pasien terpasang stpockok
- Metylprednisolon 16 mg/8jam
B. DATA FOKUS
1. Data Subjektif
- Keluarga mengatakan anaknya pucat
- Pasien mengatakan setelah beraktivitas terasa capek
- Pasein mengatakan lebih senang bermain game hape sambil tiduran
karena terasa lemas
- Keluarga mengatakan nafsu makan anaknya berkurang, makanan
yang dimakan pasti selalu tidak habis, masih sisa 1/3 porsi
- Pasien mengatakan makan terasa tidak enak, pahit
- Pasien mengatakan saat berjalan terasa agak pusing (nggilyeng)
- Keluarga mengatakan ke kamarmandi dan melakukan aktivitas
lainnya masih dibantu
- Keluarga mengatakan dulu pernah mimisan sebelum dibawa ke RS

2. Data Objektif
- BB: 24 kg
- TB: 123 cm
- Pasien tampak pucat, lemas
- Konjungtiva anemis
- Capilary refill kuku 2 detik
- Pasien terlihat sering tiduran di tempat tidur
- Aktivitas keseharian dibantu keluarga
- TTV: N = 90 x/menit
R = 21 x/menit
S = 36.5o C
- Pemeriksaan darah: Hb : 9.6 g/dl
Ht : 29 %
Leukosit : 2.3 ribu/ul
Trombosit : 69 ribu/ul
Eritrosit : 3.15 juta/ul
C. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1 DS: Perubahan nutrisi Ketidakmampuan
ibu pasien mengatakan kurang dari mencerna makanan/
nafsu makan anaknya kebutuhan tubuh absorbsi nutrien yang
berkurang makan tersisa diperlukan untuk
1/3 porsi pembentukan sel darah
Pasien mengatakan makan merah
tidak terasa enak, pahit
DO:
Konjunctiva anemis,
capillary rafill 2 detik
Diet 2000 kkal/ hari
BB: 24 kg
TB 123 cm
HB: 9,6 gr/dl

2 DS: Intoleransi Ketidak seimbangan


Pasien mengatakan aktivitas antara suplai oksigen
setelalah beraktivitas dan kebutuhan
terasa capek
Pasien mengatakan lebih
senang bermain HP sambil
tiduran karena merasa
lemas
Ibu pasien mengatakan
kekamar mandi dan
beraktivitas lain masih
dibantu
DO:
KU: lemah
Kesadaran kompos mentis
N: 90 / mnt
S: 36,5
R: 21 mnt
Pasien tampak lemah dan
pucat
Pasien sering terlihat
bertiduran di tempat tidur
Aktivitas harian di bantu
keluarga
3 DS: Resiko tinggi Tidak adekuatnya
Ibu pasien mengatakan terhadap infeksi pertahanan sekunder (
pasien dulu pernah penurunan hb leukopenia
mimisan atau granulosit )

DO:
konjunctiva anemis
HB 9,6 gr/dl
Hematokrit: 29 %
Trombosit: 69 rb/ui
Eritrosit: 3,15 jt/ui
Leukosit: 2,3 rb/ui
Pasien terpasang stop kock

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mencerna makanan/ absorbsi nutrin yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah.
2. Intoleransi aktivitas b.d Ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan
kebutuhan.
3. Resiko tinggi terhadap infeksi b.d Tidak adekuatnya pertahanan
sekunder ( penurunan hb leukopenia atau granulosit )

E. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Perubahan nutrisi Setelah dilakukan 1. Monitor riwayat nutrisi,
kurang dari kebutuhan tindakan keperawatan makanan yang disukai
tubuh b.d selama 3 24 jam, 2. Monitor asupan
ketidakmampuan diharapkan kebutuhan makanan pasien
mencerna makanan/ nutrisi psien terpenuhi 3. Timbang BB
absorbsi nutrin yang dengan KH: 4. Observasi kejadian
diperlukan untuk 1. Nilai lab normal ( hb mual muntah, flatus,
pembentukan sel darah hematokrit) dan gejala lain yang
merah 2. Mempertahan kan berhubungan
BB 5. Kolaborasi ahli gizi
3. Menunjukkanperuba untuk rencana diet
han pola hidup 6. Pantau pemeriksaan lab
untuk meningkatkan
bb yang sesuai
2 Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan 1. Monitor kemampuan
Ketidak seimbangan tindakan keperawatan ADL pasien
antara suplai oksigen selama 3 24 jam, 2. Observasi kelemahan
dan kebutuhan diharapkan aktivitas otot
dapat meningkat 3. Observasi ttv sesudah
dengan KH: dan sebelum
1. Melaporkan beraktivitas
peningkatan 4. Beri lingkungan yang
toleransi aktivitas tenang, batasi
2. Menunjukkan pengunjung, kurangi
perubahan toleransi suara bising
3 Resiko tinggi terhadap Setelah dilakukan 1. Tingkatkan cuci tangan
infeksi b.d Tidak tindakan keperawatan yang baik oleh perawat,
adekuatnya pertahanan selama 3 24 jam, pasien, keluarga
sekunder ( penurunan diharapkan infeksi 2. Pertahankan/
hb leukopenia atau tidak terjadi dengan tingkatkan masukan
granulosit ) KH: cairan
1. Mengidentivikasi 3. Pantau/ batasi
perilaku untuk pengunjung
mencegah / 4. Kolaborasi pemberian
menurunkan infeksi obat

F. IMPLEMENTASI
Tanggal No Implementasi Respon Paraf
/ jam DX
Senin 1 Mengobservasi KU DS: pasien mengatakan masih
08.00 dan vital sign lemas kadang ngliyeng
DO: pasien terlihat pucat, pasien
hanya berbaring di tempat tidur
N : 90 /mt R: 21 / mnt
Suhu: 36,50c

08.00 1 Memberikan DS: pasien mengatakan mau


advise dokter disuntik
injeksi metil DO: obat masuk melalui selang
prednisolone 16 inffus , pasien tampak tenang
mg/ 8 jam
10.00 1 Meninbang BB DS: pasien mengatakan masih agak
pasien pusing, klien tidak mau ditimbang,
pasien mengatakan BB = 23 kg
DO: -

10.15 1 Memberikan DS: keluarga pasien mengatakan


pendidikan mengerti
kesehatan tentang DO: keluarga tampak
diet dan mempertahatikan Dan tampak
pentingnya nutrisi antusias saat diberikan penjelasan

13.00 1 Monitor asupan DS: keluarga pasien mengatakan


nutrisi pasien makanan sisa 1/3 porsi
DO: Pasien agak pucat pasien
sedang tidur

15.00 3 Memberikan DS: pasien dan keluarga


penkes tentang mengatakan bersedia di ajari
cuci tangan yang DO: pasien dan ibu pasien
baik mengikuti melakukan mencuci
tangan dengan 6 langkah

16.00 2 Melaksanakan DS: pasien mengatakan mau


advice dokter disuntik
injeksi metil DO: obat masuk melalui selang
prednisolone16 infus
mg/ 8 jm

17.00 2 Monitor DS: ibu pasien mengatakan


kemampuan ADL toileting : bantuan orang lain
pasien Dressing: bantuan orla
Eating: bantuan orla
Bathing: bantuan orla
DO: pasien masih terlihat lemah

24.00 3 Melaksanakan DS: pasien mengatakan mau


advice dokter disuntik
injeksi metil DO: obat masuk melalui selang
prednisolone16 mg/ infus
8 jm

Selasa 3 Mengoservasi ku DS: pasien mengatakan lebih


08.00 dan Vital sign baikan
DO: pasien agak pucat
N: 86 kli/ mnt
S : 36,8 0c
R: 18 kli/ mnt

08.00 3 Melaksanakan DS: pasien mengatakan mau


advice dokter disuntik
injeksi metil DO: obat masuk melalui selang
prednisolone16 infus
mg/ 8 jm

14.00 1 Memonitor asupan DS: pasien mengatakan makanan


nutrisi pasien habis 1 porsi
Minum sehari: 5-6 gelas
DO: pasien terlihat tidak lemah
tapi pucat
16.00 2 Menciptakan DS:-
lingkungan yang DO: lingkungan tenang
tenang pengunjung berkurang

17.00 2 Memonitor DS: ibu pasien mengatakan


kemampuan ADL toileting : bantuan orang lain
pasien Dressing: bantuan orla
Eating: bantuan orla
Bathing: bantuan orla
DO: pasien terlihat duduk di
tempat tidur

24.00 3 Melaksanakan DS: pasien mengatakan mau


advice dokter disuntik
injeksi metil DO: obat masuk melalui selang
prednisolone16 mg/ infus
8 jm

Rabu 3 Mengobservasi KU DS:pasien mengatakan sudah tidak


08.00 dan vital sign pusing, tidak lemas
DO: wajah tidak pucat
HB: 9.6 mg/dl
N 83 kli/ mnt
S: 36,2 oc
R: 18 kli / mnt

10.00 3 Mengevaluasi cara DS: keluarga pasien mengatakan


cuci tangan yang sudah bisa cucu tangan dengan
benar benar
DO: keluarga dan pasien
mendemonstrasikan cuci yangan
Leukosit : 3,2 rb/ ul

12.00 1 Memonitor asupan DS: keluarga mengatakan tadi pagi


nutrisi pasien + makan 1 porsi habis tadi pasien
menimbang BB juga minum jus jambu
DO: BB 25 kg TB: 123 CM HB:
9,6 g/ dl

14.00 2 Memonitor DS: pasien mengatakan sudah tidak


kemampuan ADL lemas
pasien toileting mandiri
Dressing: mandiri
Eating: mandiri
Bathing: bantuan orla
DO: pasien tidak pucat, pasien
kekemar mandi berjalan dan
dibantu ibu membewa infus

Anda mungkin juga menyukai