Anda di halaman 1dari 2

Diduga Salah Suntik, Balita Tewas

Kamis, 22 September 2011 04:29 wib

PROBOLINGGO- Bukannya mendapatkan kesembuhan, seorang


balita, NR, penderita Tetanus malah tewas setelah mendapatkan
suntikan PPC (Penicilin) di Rumah Sakit DR Saleh.

NR anak dari pasangan Ita dan Kurnia Warga Kedupok, Kedupok,


Probolinggo diduga menjadi korban salah suntik. Seharusnya
penyuntikan dilakukan melalui bokong (Intra moskuler), tapi oleh
dokter NR justru disuntik melalui urat nadi (Intra Vena).

"Obat jenis Penicilin tidak boleh disuntikan melalui pembuluh


Vena,"ujar Idah Azizah, keluarga korban, Rabu (21/9/2011).

Akibatnya korban yang mengalami tetanus pada bagian tumit kanan


menjadi kejang-kejang. Tak hanya itu, suhu badan NR pun langsung
tinggi hingga akhirnya dia meninggal dunia.

Mengetahui kondisi pasien memburuk, pihak rumah sakit justru


tidak segera mengambil tindakan dan hanya memeriksa urat nadi
karena dokter yang merawatnya sedang pulang kampung.

Pihak keluarga menuding adanya kelalaian pihak rumah sakit karena


salah suntik dan keterlambatan penanganan medis pasca ddi suntik
PPC.

Menanggapi tudingan, Bambang Agus, direktur RSUD DR Saleh


menegaskan akan dibentuk tim untuk menangani kasuss ini. "Kalau
mau dibilang malapraktik harus perlu dilakukan uji medis lebih
lanjut," terangnya.

Dari kasus diatas, seharusnya dokter yang melakukan


tindakan tersebut dapat memberikan pertanggungjawabannya.
Dikarenakan, pasien yang telah ia suntik kehilangan nyawanya
sehingga keluarganya dalam hal ini orang tua NR yang harus
kehilangan anaknya. Kenudian, dari pihak rumah sakit harus ikut
serta bertanggung jawab, karena salah satu dokter dari rumah sakit
telah melakukan malpraktek yang pada akhirnya juga akan
melanggar hak asasi manusia, yaitu hak untuk hidup yang dimiliki
oleh sang pasien, NR.

Nama : Hendry Prasetyo


Wibowo
NIM : 2009.04.0.0067

Anda mungkin juga menyukai