eukariotik dapat menghasilkan tipe protein yang berbeda. Jadi, expresi dari gen dapat
menghasilkan sebuah kelompok relatif protein.
c. Gen yang Overlapping (tumpang tindih)
Overlapping gene atau gene yang tumpang tindih maksudnya adalah gen tertentu ada
pada gen yang lain. Telah diketahui terdeteksi pada phage x 174. Phage ini mempunyai
kromosom DNA untai tunggal dari 5386 nukleotida. Dinyatakan bahwa tepat jika kode DNA
hanya 1795 asam amino cukup untuk membentuk 5-6 protein. Phage kecil dapat mensintesis
11 protein mengandung 2300 asam amino. Setidaknya terdapat 4 kasus inisiasi yang
menunjukan adanya tumpag tindih dari urutan asam amino polipeptida hasil sintesis.
Terdapat tujuh gen overlapping yaitu A. A, C, D, E, B dan K. Pengkodean polipeptida
K dan B dimulai dari bacaan yang berbeda, meskipun keduasekuen pengkodean berada
dalam sekuen yang mengkode polipeptida. Bahkan diketahui sekuen K juga tumpang tindih
dengan sekuen pengkodean yang menentukan polipeptida C. Kemudian sekuen A berada
tepat di sekuen A, bahkan dua sekuen berakhir di nukleotida yang sama, namun sekuen E
dimulai dalam sekuen yang menentukan polipeptida D.
Berkaitan dengan overlapping genes, terdapat dua versi reading frame, yaitu versi yang
pertama termasuk gen yang memiliki reading frame tunggal, namun untuk versi yang kedua
termasuk gen yang memiliki reading frame yang berbeda.
Overlapping genes dapat terbentuk pula pada GH fage, SV40 fage, X fage dan bakteri,
yaitu E. Coli maupun pada kromosom mitokondria. Selain itu juga terdeteksi pada tikus,
diketahui terdapat dua overlapping genes pada tikus yang ditemukan berlawanan dengan
DNA di wilayah yang sama, yaitu GnRH dan RH.
d. Tidak Semua Gen mentranskripsikan mRNA
Dinyatakan bahwa tidak semua gen mentranskripsikan mRNA yang akan diterjemahkan
ke polipeptida. Beberapa gen mentranskrip tRNA, rRNA sama baiknya dengan snRNA.
Sebenarnya ada beberapa gen yang terdeteksi dalam organisme yang berfungsi mentranskrip
banyak tipe tRNA yang berpasangan dengan kode genetik yang berkaitan dalam proses
penerjemahan atau translasi. Ada pula beberapa gen yang terdeteksi bahwa kuantitasnya
tidak sebanyak tRNA, namun beberapa organisme fungsinnya mentranskrip rRNA,
contohnya pada organisme prokariotik, yaitu transkrip gen 5S Rrna, 16S rRNA, namun pada
mamalia juga terdapat transkrip gen 5SrRNA, 5,8S rRNA, 18S rRNA dan 28S rRNA. Pada
organisme euukariotik ada pula transkrip gen snRNA.
RESUME VII DYAN LISTIANA/ 150342602064
ONE GENE ONE POLYPEPTIDE QURIN NIKMATURROHANA/ 150342506771
OFFERING G
Pertanyaan
1. Mengapa dalam perubahan fenotip harus melalui proses perubahan polipeptida?
Jawab:
Dari hasil translasi mRNA akan dihasilkan rangkaian asam amino yang
membentuk polipeptida. Polipeptida tersebut yang nantinya akan disusun menjadi
sebuah protein yang fungsional bagi semua sel yang membutuhkannya. Fenotip
merupakan sifat yang tampak dari suatu individu. Fenotip sangat erat kaitannya
dengan protein dimana fenotip yang tampak pada suatu individu merupakan hasil dari
ekspresi gen dari suatu sel yang diinduksi oleh protein sesuai dengan kebutuhan sel
tersebut. Oleh sebab itu, perubahan fenotip harus melalui proses perubahan
polipeptida karena dengan adanya perubahan polipeptida, protein yang dihasilkan
juga akan berbeda dari semula sehingga ekspresi gen yang dimunculkan oleh induksi
protein tersebut juga akan berbeda/ berubah.
2. Bagaimana implan larva vermilion yang ditransplantasikan ke larva cinnabar dapat
menginduksi mata wild type (+)?
Jawab:
RESUME VII DYAN LISTIANA/ 150342602064
ONE GENE ONE POLYPEPTIDE QURIN NIKMATURROHANA/ 150342506771
OFFERING G
Dalam hal ini larva vermilion diketahui memiliki gen cn+ sedangkan larva
cinnabar memiliki gen v+. Interaksi dari kedua gen tersebut akan menghasilkan
pigmen mata ommochromes untuk wild type.
Pigmen mata serangga termasuk dalam kelompok zat yang disebut
ommochromes yang precusor utamanya adalah triptofan. Gen v+ pada Drosophila
melanogaster memproduksi sebuah enzim yang mengubah triptofan menjadi
Kynurenine. Kemudian ketika kynurenin dimasukkan ke dalam tubuh individu yang
memiliki gen cn+ maka gen tersebut akan memproduksi sebuah enzim yang dapat
mengubah kynunrenine menjadi 3-Hydroxy kynurenine. 3-Hydroxy kynurenine ini
merupakan asam amino yang menginduksi pigmen mata ommochromes untuk wild
type.
kecil. Bahkan dari penelitian para ahli gen overlapping ini dterdeteksi pada phage
yaitu bakteri, virus serta genom kecil lainnya.
Kemudian gen yang mengalami tumpang tindih tetap akan melakukan tugasnya dan
menyesuaikannya meskipun tumpang tindih, misalnya pada gen overlapping A. A, C,
D, E, B dan K. Pengkodean polipeptida K dan B dimulai dari bacaan yang berbeda,
meskipun kedua sekuen pengkodean sama-sama berada dalam sekuen yang mengkode
polipeptida.