III.METODE PENELITIAN
secara deskriptif dan analitik sehingga dapat digunakan sebagai data untuk
Tabel 3.1 Rangkaian Percobaan Menentukan pH, waktu kontak dan dosis
adsorben
Percobaan Ph Waktu Dosis Hasil
Kontak
Menentukan 3, 4, 5, 6, 7 240 menit 5 gr/L pH terbaik
pH terbaik dan 8
Menentukan pH terbaik 5, 10, 15, 20, 5 gr/L Waktu Kontak
Waktu 25, 30, 40, 50, ekuilibrium
Kontak 60, 90, 120,
ekuilibrium 240, 300, 420,
540, 840,
1200 menit
Dosis pH terbaik Waktu Kontak 4, 5, 6, 7,8 Dosis terbaik
terbaik ekuilibrium dan 9 gr/L
dan pengayakan).
logam berat (metode ICP) dan uji sears pada adsorben gambut.
gambut.
5. Laboratorium Sentral FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) untuk uji FTIR.
Variabel bebas dari penelitian ini adalah:pH larutan artifisial Cr6+ (3, 4, 5,
6, 7 dan 8), dosis adsorben (4, 5, 6, 7, 8 dan 9 gr/L), konsentrasi Larutan artifisial
Cr6+ (5, 10, 15, 20, 25 mg/L), dan waktu kontak (5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, 50, 60,
Variabel terikat dari penelitian ini adalah logam Cr6+ pada larutan artifisial.
35
Mulai
Selesai
3.2.1Bahan Penelitian
2. Aquades
3. HCl
4. NaOH
5. K2Cr2O7
2. Pengaduk magnetik
3. Corong
4. Loyang
13. Desikator
19. Botol kaca 140 ml untuk menyimpan sampel yang akan diuji
karakteristik gambut sebagai adsorben, logam Cr6+ serta model kinetika dan
isoterm.
lapisan atas dibersihkan dari rumput, ranting dan akar tanaman sedalam 10 cm.
Untuk gambut yang akan digunakan sebagai adsorben diambil pada kedalaman
10 sampai 30 cm.
38
dijemur lalu dioven dengan suhu 1050C selama 24 jam (Nisa, 2014). Gambut
yang telah dioven lalu digerus menggunakan mortar porselin. Setelah digerus
gambut disaring dengan saringan nomor mesh 80 dan 100 (Standard ASTM)
2014).
K2Cr2O7. Panaskan kristal K2Cr2O7 pada suhu 105 C selama 1 jam dan
dalam labu ukur 1000 mL dengan air bebas mineral dan tepatkan hingga tanda
tera kemudian didapatkan larutan induk 1000 ppm. Keseluruhan larutan artifisial
Cr6+ dibuat dengan cara mengencerkan larutan induk tersebut (SNI 6989.53,
terkandung karena larutan ini sengaja dibuat dengan terfokus pada logam Cr6+.
250 mL lalu diukur pH awalnya dan kemudian diatur pH-nya sesuai dengan
39
adsorben gambut dengan dosis 5 gr/L, kemudian dikocok dengan shaker pada
kecepatan rotasi 180 rpm selama 240 menit (Altin etc., 1997). Setelah proses
tersebut selesai kemudian sampel disaring dengan kertas saring dengan ukuran
pori 0,45 m (Chairuddin, 2014). Setelah disaring hasil olahan diukur pH akhir
dan diuji konsentrasi logam Cr6+nya untuk mengetahui pH terbaik yang dapat
selanjutnya.
digunakan adalah larutan artifisial Cr6+ dengan kondisi pH terbaik yang didapat
pada tahapan sebelumnya. Variasi waktu yang digunakan adalah 5, 10, 15, 20,
25, 30, 40, 50, 60, 90, 120, 240, 300, 420, 540, 840, 1200 menit. Sebanyak 200
pada kecepatan 180 rpm dengan variasi waktu yang telah ditentukan. Kemudian
larutan hasil olahan disaring menggunakan kertas saring dengan ukuran pori
yang dapat menurunkan konsentrasi Cr6+ paling tinggi sehingga didapat waktu
kontak adsorpsi equilibrium, dimana hasil ini nantinya akan digunakan pada
8 dan 9gr/L. Sebanyak 200 mL larutan artifisial Cr6+ dengan pH terbaik yang
dengan dosis yang sudah ditentukan, kemudian dikocok dengan shaker pada
kecepatan rotasi 180 rpm selama waktu equilibrium yang didapat. Kemudian
larutan hasil olahan disaring menggunakan kertas saring ukuran pori 0,45 m
(Chairuddin, 2014). Selanjutnya larutan artifisial hasil olahan diukur pH akhir dan
adsorpsi, dimana hasil ini nantinya akan digunakan pada proses penentuan
250 mLdengan variasi konsentrasi larutan artifisial Cr6+ yaitu 5, 10, 15, 20, dan
dikocok dengan shaker pada kecepatan rotasi 180 rpm selama waktu equilibrium
saring ukuran pori 0,45 m (Munawar, 2007). Selanjutnya larutan artifisial hasil
250 mL dengan variasi konsentrasi larutan artifisial Cr6+ yang sudah ditentukan
41
dengan rotary shaker pada kecepatan rotasi 180 rpm selama waktu kontak 5, 10,
15, 20, 25, 30, 40, 50, 60, 90, 120, 240, 300, 420, 540, 840, 1200 menit.
Kemudian larutan hasil olahan disaring menggunakan kertas saring ukuran pori
terlebih dahulu untuk mengetahui nilai pH, C-organik, kapasitas tukar kation,
gram diasamkan dengan 0,1 M HCl sampai mencapai harga pH 3-3,5. Kemudian
ditambahkan 10,0 gram NaCl dan ditambahkan pula air suling sehingga
mencapai volume 50 mL. Larutan ini kemudian dititrasi dengan 0,1 M NaOH,
sampai mencapai harga pH 9,0. Volume yang diperlukan untuk menaikan pH 4,0
sampai 9,0 dicatat dan selanjutnya luas permukaan spesifik dapat di hitung
dengan persamaan :
S = (m2/g) = 32 V 25
Dimana :
42
sekunder.
(ICP).
adsorpsi serta performansi proses batch untuk penyisihan Cr6+ dalam limbah
secara grafis, dengan cara membuat plot efisiensi adsorpsi terhadap waktu,
percobaan isoterm dan kinetika dianalisis dengan metode regresi linier, sehingga
dapat ditentukan model isoterm dan kinetikaadsorpsi untuk sistem Cr6+ pada
dengan 1.