Anda di halaman 1dari 4

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logam berat Krom (Cr) mempunyai daya racun yang tinggi dan dapat

mengakibatkan terjadinya keracunan akut serta keracunan kronis. Logam ini

banyak digunakan dalam industri elektroplating, penyamakan kulit, cat, tekstil,

dan industri kimia. Limbah cair yang mengandung krom heksavalen (Cr6+) dapat

membahayakan lingkungan dan kesehatan. Efek samping dari Cr6+ pada kulit

yaitu dermatitis, dan reaksi alergi kulit. Selain itu menyebabkan timbulnya gejala

pernapasan termasuk batuk dan sesak napas. Logam tersebut dapat

terakumulasi dalam rantai makanan, maka perhatian yang serius telah dilakukan

untuk menemukan metode yang efektif dan efisien untuk menghilangkannya dari

air limbah industri (Darmono, 1995; Hasrianti, 2012). Salah satu alternatif

pengolahan air limbah adalah dengan cara adsorpsi dengan memanfaatkan

media yang ada dan yang terdapat di alam seperti tanah gambut. Gambut adalah

salah satu material yang dapat digunakan untuk mengurangi ion logam berat dari

larutan (Brown dkk., 2000).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Munawar (2010)

gambut memiliki daya serap tinggi terhadap bahan-bahan terlarut seperti logam

dan senyawa organik polar. Gambut adalah material yang kompleks dengan

komponen utama yang terdiri dari lignin dan selulosa. Senyawa-senyawa

tersebut, khususnya lignin memiliki berbagai gugus fungsi seperti alkohol,

aldehida, keton, asam karboksilat, fenolik, hidroksil dan eter yang dapat berperan

dalam pembentukan ikatan kimia. Karakteristik ini menjadi dasar utama dari
2

berbagai studi tentang penggunaan gambut untuk pemurnian air limbah yang

mengandung logam-logam berat (Brown dkk., 2000; Akinbiyi, 2000).

Pada tahun-tahun terakhir ini, penelitian gambut intensif dilakukan baik dalam

mengolah air minum maupun air limbah, hal ini disebabkan karena keberadaan

gambut yang sangat melimpah khususnya di Kalimantan Selatan. Penurunan

bahan organik alami (BOA) air gambut dengan adsorben gambut di beberapa

lokasi di daerah Kalimantan selatan (Hidayat, 2014). Penurunan BOA pada air

gambut menggunakan koagulan tanah lempung gambut (TLG) dan adsorben

gambut dengan proses koagulasi-adsorpsi (Amalia, 2014). Penurunan Cr total

pada limbah cair sasirangan dari kedalaman gambut yang berbeda (Safriansyah,

2014). Penurunan konsentrasi Cr pada limbah cair sasirangan menggunakan

gambut sebagai adsorben dengan proses batch (Indriyani, 2014). Penurunan

konsentrasi Kadmium (Cd) total menggunakan gambut sebagai adsorben dengan

proses batch dan aplikasinya terhadap limbah cair sasirangan (Nisa, 2014).

Adsorpsi merupakan suatu proses dengan mekanisme yang kompleks, untuk

menentukan mekanisme adsorpsi yang terjadi maka dipelajari model isoterm dan

model kinetika adsorpsi. Menurut Montgomery (1985) isoterm adsorpsi

menjelaskan konsentrasi kesetimbangan adsorbat pada permukaan adsorben

sebagai fungsi konsentrasi adsorbat di dalam larutan. Sedangkan kinetika

adsorpsi menyatakan tingkat kecepatan penyerapan yang terjadi pada adsorben

terhadap adsorbat.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, belum ada yang

mempelajari mekanisme adsorpsi Cr6+ menggunakan gambut sebagai adsorben.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mekanisme dengan menggunakan

beberapa model isoterm dan kinetika adsorpsi yang sesuai. Penelitian ini
3

diharapkan dapat mendeskripsikan peristiwa penyerapan Cr6+ dalam waktu

tertentu dan untuk mengetahui potensi penyerapan adsorben gambut pada

proses adsorpsi. Selain itu, dapat memperkaya pengetahuan tentang manfaat

gambut, sebagai salah satu sumber daya alam nasional yang masih belum

dimanfaatkan secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimanakah model isoterm adsorpsi Cr6+ pada larutan artifisial terhadap

adsorben gambut ?

b. Bagaimanakah model kinetika adsorpsi Cr6+ pada larutan artifisial terhadap

adsorben gambut ?

c. Bagaimanakah mekanisme yang terjadi pada adsorpsi Cr6+ dalam larutan

artifisial terhadap adsorben gambut ?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Gambut yang dijadikan sebagai adsorben adalah gambut lapisan atas, yaitu

yang diambil pada kedalaman 10-30 cm di daerah Gambut Km. 18,

Kalimantan Selatan.

b. Menggunakan larutan artifisial Cr6+

c. Model Isoterm yang digunakan yaitu model isoterm Langmuir, Freundlich,

Redlich-Peterson, dan Temkin.


4

d. Model Kinetika yang digunakan yaitu model pseudo orde satu Lagergren

(pseudo-first order model), model pseudo-orde dua Ho dan McKay (pseudo-

second order model) dan model Freundlich modifikasi.

e. Mekanisme adsorpsi dipelajari dari hasil model isoterm dan model kinetika.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui karya tulis ini antara lain:

a. Menyelidiki model isoterm adsorpsi Cr6+ pada larutan artifisial terhadap

adsorben gambut.

b. Menyelidiki model kinetika adsorpsi Cr6+ pada larutan artifisial terhadap

adsorben gambut.

c. Menyelidiki mekanisme adsorpsi Cr6+ dalam larutan artifisial terhadap

adsorben gambut.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang

mekanisme adsorpsi yang terjadi terhadap logam Cr6+ pada larutan artifisial

dengan adsorben gambut menggunakan model kinetika dan isoterm adsorpsi

yang sesuai. Selain itu dapat menjadi solusi alternatif untuk mengurangi kadar

logam Cr6+ yang salah satunya terdapat pada limbah cair industri.

Anda mungkin juga menyukai