Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Pada Ny.A Post Sectio Caesarea Hari Ke-1


Dengan Penyakit Penyerta HIV

Identitas Klien
Nama : Ny.A
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Jepara, Jawa Tengah
Tanggal masuk : 11 September 2017
Tanggal pengkajian : 12 September 2017

Pengkajian asuhan keperawatan terlampir.


BAB IV
PEMBAHASAN

Dari tinjauan kasus terlihat bahwa keluhan utama, klien mengatakan nyeri
pada luka post sectio caesarea (SC). Riwayat kesehatan klien saat ini, klien post
SCTP dan MOW H+1, klien mengatakan nyeri pada luka post operasi, nyeri
bertambah saat bergerak, nyeri seperti disayat-sayat, nyeri pada perut bawah pada
luka post SC, skala nyeri saat pengkajian 4 ( Pengkajian VAS), nyeri yang dirasakan
terus menerus, klien tampak meringis menahan nyeri.
Riwayat kehamilan dan persalinan, klien mengatakan kehamilan yang
pertama dilakukan aborsi saat usia kehamilan 14 minggu, kehamilan yang kedua
dengan persalinan normal tahun 2012, kehamilan yang ke-3 persalinan saat ini post
SC H+1 di RSDK. Klien mengatakan pada bulan Juni 2017 di rawat di RSDK dan
di diagnosa HIV + sejak usia kehamilan 7 bulan. Klien mengatakan rutin periksa
ke poli kandungan RSDK, usia kehamilan partus 38 minggu, presentase kepala dan
punggung kiri, HPHT 18 Desember 2016, HPL 25 September 2017.
Data Subyektif :
- klien mengatakan nyeri post SC
P : nyeri karena luka post SC, nyeri bertambah saat bergerak
Q : nyeri seperti disayat-sayat
R : nyeri pada perut bawah pada luka post SC
S : Skala nyeri 4 (dengan pengkajian VAS)
T : nyeri dirasakan hilang timbul
- klien mengatakan penggantian popok 6 jam yang lalu, penggantian popok
apabila sudah penuh.

Data obyektif :
- TD : 90/60 mmHg
- N : 66 x/mnt
- S : 36,2 oC
- RR : 20 x/mnt
- Pemeriksaan abdomen:
I : ada luka jahitan tertutup verban 20 cm, balutan tampak sedikit rembes.
Pa : nyeri pada area sekitar luka operasi
Pe : timpani
A : bising usus +
- klien memakai popok, tampak penuh, lochea rubra warna merah segar, tercium
bau tidah sedap pada popok

Klien mengatakan nyeri post SC, nyeri karena luka post SC, nyeri
bertambah saat bergerak, nyeri seperti disayat-sayat, nyeri pada perut bawah pada
luka post SC, Skala nyeri 4 (dengan pengkajian VAS), nyeri dirasakan hilang
timbul, klien tampak meringis menahan nyeri. Dari data ini dapat ditarik diagnosa
keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (tindakan
pembedahan).
Klien mengatakan nyeri pada luka post SC, tampak luka jahitan tertutup
verban 20 cm, balutan tampak sedikit rembes,TD : 90/60 mmHg, N : 66 x/mnt, S
: 36,2 oC, RR : 20 x/mnt. Dari data ini dapat ditarik diagnosa keperawatan resiko
infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi.
Klien mengatakan penggantian popok 6 jam yang lalu, penggantian popok
apabila sudah penuh, klien juga mengatakan semua aktivitas tidak bisa dilakukan
sendiri dan harus dibantu orang lain termasuk personal hygiene klien, klien tampak
memakai popok, popok tampak penuh, tercium bau tidak sedap pada popok. Dari
data ini dapat ditarik diagnosa keperawatan defisit personal hygiene berhubungan
dengan imobilitas (nyeri pembedahan).
Perawat melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari, dari tanggal 12-14
September 2017 untuk mencapai tujuan dari ketiga masalah keperawatan diatas.
Setelah diberikan intervensi pada diagnosa nyeri didapatkan data bahwa pasien
mengatakan nyeri masih terasa, seperti diiris-iris, nyeri di area luka post operasi,
skala nyeri 2, nyeri dirasakan hilang timbul. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa
masalah nyeri teratasi karena sesuai dengan tujuan yaitu pasien telah mampu
mengontrol nyeri.
Pada masalah resiko infeksi, hasil evaluasi yang didapatkan adalah pasien
mengatakan badan tidak terasa demam dan luka tidak terasa perih. Keadaan luka
kering, tidak ada tanda-tanda infeksi rubor, color, dolor, tumor dan fungsiolesa,
panjang luka 15 cm memanjang horizontal. Data ini sesuai dengan tujuan perawat
yaitu pasien bebas tanda-tanda dan gejala infeksi, pasien mampu menunjukkan
untuk mencegah timbulnya infeksi sehingga masalah resiko infeksi teratasi.
Masalah keperawatan ketiga yaitu defisit perawatan diri juga teratasi karena
hasil evaluai menunjukkan data pasien mengatakan sudah bisa melakukan
perawatan diri sendiri, bisa membersihkan diri ke kamar mandi. Pasien juga telah
melakukan aktivitas sendiri dengan pelan-pelan, ke kamar mandi bisa sendiri dan
mengganti popok tiap 4 jam apabila popok sudah penuh. Masalah ini teratasi karena
kebutuhan aktivitas personal hygiene pasien telah terpenuhi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hanya sedikit diketahui tentang kondisi klinis wanita yang terinfeksi HIV
selama periode pascapartum. Walaupun periode pascapartum awal tidak
signifikan, follow-up yang lebih lama menunjukkan frekuensi penyakit klinis
yang tinggi pada ibu yang anaknya menderita penyakit. Konseling tentang
pengalihan pengasuhan anak dibutuhkan jika orang tua tidak lagi mampu
merawat diri mereka.
Terlepas dari apakah infeksi terdiagnosis, proses keperawatan diterapkan
dengan cara yang peka terhadap latar belakang budaya individu dan dengan
menjunjung nilai kemanusiaan. Infeksi HIV merupakan suatu peristiwa biologi,
bukan suatu komentarmoral. Sangat penting untuk diingat, ditiru, dan diajarkan
bahwa reaksi (pribadi) terhadap gaya hidup, praktik, atau perilaku tidak boleh
mempengaruhi kemampuan perawat dalam member perawatan kesehatan yang
efektif, penuh kasih sayang, dan obyektif kepada semua individu.
Bayi baru lahir dapat bersama ibunya, tetapi tidak boleh disusui. Tindakan
kewaspadaan universal harus diterapkan, baaik untuk ibu maupun bayinya,
sebagaimana yang dilakukan pada semua pasien. Wanita dan bayinya dirujuk
ke tenaga kesehatan yang berpengalaman dalam terapi AIDS dan kondisi
terkait.
Perawat melakukan asuhan keperawatan post operatif selama 3 hari
dengan 3 diagnosa. Dari ketiga diagnosa yang muncul, semua teratasi
masalahanya karena semua tujuan dan kriteria hasil telah tercapai.

B. Saran
1. Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca. Kritik dan
saran sangat diharapkan untuk pengerjaan berikutnya yang lebih baik
2. meningkatkan pola hidup sehat
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermik, Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.
Carpenito, Lynda Jual. 2011. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.
Doenges E. Marilyn. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal/Bayi. Jakarta: EGC.
Hanifa, 2007. Ilmu Kandungan. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Hartati Nyoman, Suratiah, Mayuni IGA Oka. Ibu Hamil dan HIV-AIDS. Gempar: Jurnal
Ilmiah Keperawatan Vol. 2 No.1 Juni 2009
Ignatavicius, D.D. dan M.V. Bayne. 2011. Medical Surgical Nursing A Nursing Process
Approach. Vol 2. Philadelphia : W.B. Saunders Company.
Lowdermil, Perta. 2005. Maternity Womens Health Care. Seventh edit. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai