Anda di halaman 1dari 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode mind mapping

Metode mind mapping dikembangkan oleh Dr. Tony Buzan di awal

tahun 1970. Mind Mapping adalah suatu teknik visual yang dapat

menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak (Alamsyah, 2009).

Mind mapping adalah metode mencatan kreatif yang memudahkan kita

mengingat banyak informasi. Mind mapping yang baik adalah yang

menggunakan warna-warna dan menggunakan banyak gambar dan simbol,

biasannya tampak seperti karya seni (DePorter, 2010). Menurut Tony Buzan,

mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam

otak dan mengambil informasi keluar dari otak, Mind Mapping adalah cara

mencatat yang kreatif, efektif dan secara harafiah akan memetakan pikiran-

pikiran kita (Buzan, 2013).

Metode mencatat ini didasarkan pada penelitian tentang cara otak

memproses informasi, bekerja bersama otak, bukannya menentanngya (Buzan

dalam DePorter, 2010). Saat otak mengingat informasi, biasannya dilakukan

dalam bentuk gambar warna warni, simbol, bunyi, dan perasaan (Damasio

dalam DePorter, 2010).

Menurut Tony Buzan (2013) ada tujuh langkah dalam membuat Mind

Mapping. Tujuh langkah tersebut yaitu:

1. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakan

mendatar. Memulai dari tengah member kebebasan kepada otak untuk


menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinnya dengan lebih

bebas dan alami.

2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Sebuah gambar bermakna

seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar

sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita

berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.

3. Gunakan warna. Bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna

membuat Mind Map lebih hidup, menambahkan energi pada pemikiran

kreatif dan menyenangkan.

4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-

cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Otak

bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau

empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan

lebih mudah mengerti dan mengingat.

5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus, karena garis

lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan

organis, seperti cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.

6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Kata kunci tunggal memberi

lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map.

7. Gunakan gambar. Seperti gambar sentral, setiap gambar bermakana seribu

kata, jadi bila kita mempunyai 10 gambar dalam Mind Map kita, maka Mind

Map kita setara dengan 10.000 kata catatan.

9
Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat Mind

mapping, bahan bacaan yang berasal dari buku teks, Yaitu:

a) Membaca teks secara keseluruhan, dengan membaca teks secara menyeluruh

maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada

kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind mapping.

b) Mengenali tipe teks sebelum membuat mind mapping, maka harus

menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks yang spesifik.

Setelah membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk

Mind Mapping yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat

dikategorikan ke dalam tiga kelompok:

1) Komparasi (perbandingan) Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila

teks tersebut terdapat perbandingan antara A dan B, antara yang baik dan

yang jelek dan sebagainya.

2) Kronologi atau rangkaian peristiwa teks tersebut mempunyai sebuah awal

dan akhir yang jelas, misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagainya.

Desain ini biasanya sesuai dengan arah jarum jam.

3) Presentasi (paparan) Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang

jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bisa

di desain sesuai dengan keinginan.

10
Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus dilakukan

dalam proses pembelajaran berbasis mind mapping (Mahmudin, 2009) , yaitu:

1) Overview: Tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses

pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi

gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan di

pelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada saat awal

semester, overview dapat di isi dengan kegiatan untuk membuat

master mind mapping yang merupakan rangkuman dari seluruh

topik yang akan di ajarkan selama satu semester yang biasanya

sudah ada dalam silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa

sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajari sehingga

membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajari

lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.

2) Preview: Tinjauan awal merupakan lanjutan dari overview sehingga

gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail dari pada

overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari silabus.

Dengan demikian, siswa di harapkan telah memiliki

pengetahuan awal yang cukup mengenai topik-topik dari bahan

sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk

bahan yang sangat sederhana, langkah preview dapat dilewati

sehingga langsung masuk ke langkah inview.

3) Inview: Tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses

pembelajaran, di mana suatu topik akan di bahas secara detail,

11
terperinci dan mendalam. Selama inview ini, siswa di harapkan

dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting berserta

grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam

memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.

4) Review: Tinjauan ulang dilakukan menjelang berahirnya jam pelajaran

dan berupa ringkasan dari bahan yang telah dijarkan serta

ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang

harus diingat atau di kuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat

membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang bahan

yang dijarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat

dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan

berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan

yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

Contoh bentuk mind mapping dengan tema utama dan


cabangnya Dan kemudian diikuti dengan sub-sub cabang.

Gambar. 2.1 (Sumber: Tony Buzan, 2007:)

12
B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas VIII Berkarakter

1) Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Memahami permasalahan 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik
sosial berkaitan dengan wilayah dan penduduk
pertumbuhan jumlah 1.2 Mengidentifikasi permasalahan
penduduk. kependudukan dan upaya
penanggulangannya
1.3 Mendeskripsikan permasalahan
lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam
pembangunan berkelanjutan
1.4 Mendeskripsikan permasalahan
kependudukan dan dampaknya
terhadap pembangunan
2. Memahami proses 2.1 Menjelaskan proses perkembangan
kebangkitan nasional kolonialisme dan imperialisme
Barat, serta pengaruh yang
ditimbulkannya di berbagai daerah
2.2 Menguraikan proses terbentuknya
kesadaran nasional, identitas
Indonesia, dan perkembangan
pergerakan kebangsaan Indonesia
3. Memahami masalah 3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit
penyimpangan sosial sosial (miras, judi, narkoba,
HIV/Aids, PSK, dan sebagainya)
sebagai akibat penyimpangan
sosial dalam keluarga dan
masyarakat
3.2 Mengidentifikasi berbagai upaya
pencegahan penyimpangan sosial
dalam keluarga dan masyarakat
4. Memahami kegiatan 4.1 Mendeskripsikan hubungan antara
pelaku ekonomi di kelangkaan sumber daya dengan
masyarakat kebutuhan manusia yang tidak
terbatas
4.2 Mendeskripsikan pelaku ekonomi:
rumah tangga, masyarakat,
perusahaan, koperasi, dan negara
4.3 Mengidentifikasi bentuk pasar
dalam kegiatan ekonomi
masyarakat

13
2) Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


5. Memahami usaha 5.1 Mendeskripsikan peristiwa-
persiapan kemerdekaan peristiwa sekitar proklamasi dan
proses terbentuknya negara
kesatuan Republik Indonesia
5.2 Menjelaskan proses persiapan
kemerdekaan Indonesia
6. Memahami pranata dan 6.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk
penyimpangan sosial hubungan sosial
6.2 Mendeskripsikan pranata sosial
dalam kehidupan masyarakat
6.3 Mendeskripsikan upaya
pengendalian penyimpangan sosial
7. Memahami kegiatan 7.1 Mendeskripsikan permasalahan
perekonomian Indonesia angkatan kerja dan tenaga kerja
sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi, serta peranan
pemerintah dalam upaya
penanggulangannya
7.2 Mendeskripsikan pelaku-pelaku
ekonomi dalam sistem
perekonomian Indonesia
7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak
dalam perekonomian nasional
7.4 Mendeskripsikan permintaan dan
penawaran serta terbentuknya
harga pasar

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS


Kelas VIII Berkarakter

C. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan tujuan instruksional, menggunakan

klsifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya

menjadi tiga ranah yakni:

14
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan

bertindak.

Ketiga ranah tersebut menjadi penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah

itu, ranah kognitiflah yang paling danyak dinilai oleh para guru disekolah karena

berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi pengajaran (Sudjana,

2009).

Menurut Slameto, ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar

siswa, yaitu :

1) Faktor dari dalam siswa: faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh),

faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan), dan faktor kelelahan.

2) Faktor dari luar siswa: faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,

dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, tugas

rumah, metode belajar), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat) (Slameto, 2010).

15
D. Kerangka Berpikir

Mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam

otak dan mengambil informasi keluar dari otak, Mind Mapping adalah cara mencatat

yang kreatif, efektif dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita

(Buzan, 2013).

Metode mind mapping, sangat cocok di gunakan dalam kegiatan belajar

mengajar karena memadukan kinerja otak kanan dan otak kiri, sehingga diharapkan

akan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, efisien, menyenangkan,

dan dapat berpengaruh terhadap meningkatnya hasil belajar.

Proses Belajar Mengajar

Pembelajaran dengan metode


mind mapping

aktif, kreatif, efektif, efisien


dan menyenangkan

Hasil Belajar

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

E. Hipotesis

Hipotesis mengandung pengertian suatu pendapat yang kebenarannya masih

harus dibuktikan terlebih dahulu. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini

adalah:

16
1) Ha

Ada perbedaan signifikan hasil belajar IPS siswa sebelum dan sesudah di berikan

pembelajaran dengan metode mind mapping

2) Ho

Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS siswa sebelum dan sesudah di berikan

pembelajaran dengan metode mind mapping

17

Anda mungkin juga menyukai