Manusia tidak bisa menghindar dari pola kehidupan yang telah Tuhan
berikan kepadanya. Pola-pola kehidupan ini akan membentuk pengalaman-
pengalaman konkret ketika berhadapan dengan realitas-realitas kehidupan selama
di dunia. Maka hal ini tentunya akan berdampak pada bagaimana dia bersikap
kepada Tuhan, terhadap dirinya sendiri, terhadap sesama, dan terhadap alam dunia.
Pengalaman-pengalaman itulah yang kemudian membentuk sikap hidup manusia
terhadap realitas-realitas yang ada disekitarnya, yang pada gilirannya membentuk
pandangan hidupnya. Manusia akan senantiasa mencoba memahami alam
kehidupan dengan segala realitas yang ada didalamnya dengan pandanga hidupnya.
Sehingga setiap manusia berusaha menangkap makna dan tujuan keberadaannya
didunia ini sampai akhir hayatnya.
Pandangan hidup mutlak diperlukan sebagai pedoman dan arah yang jelas
tentang bagaimana manusia berkehidupan. Hal ini berarti tanpa pandangan hidup,
manusia tak punya pedoaman untuk berperilaku dan bertindak. Dengan pandangan
hidup, manusia menemukan bahwa hidupnya didunia ini punya perspektif, punya
tujuan. Maka dapat dikatakan bahwa pandangan hidup merupakan dasar
pembentukan cita-cita, nilai-nilai kehidupan, dan segala macam perilaku yang baik.