Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example
and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar
sebagai media pembelajaran. Metode Example non Example adalah metode yang
menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang
bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh gambar yang
disajikan. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga
digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat
perkembangan siswa kelas rendah seperti:
Menurut Buehl (1996) keuntungan dari metode Example non Example antara lain:
Kebaikan:
Kekurangan:
Langkah-langkah:
Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah Model
Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model
pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan
interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture
and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan.
Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam
setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan
sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif,
setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk
menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang
diperoleh dari proses pembelajaran.
Kelebihan:
Kekurangan:
Langkah-langkah:
Kelebihan:
Kekurangan:
Langkah-langkah pembelajarannya :
1) Merencana
2) Berkomunikasi
3) Menjadi Kreatif
4) Menghemat Waktu
5) Menyelesaikan Masalah
6) Memusatkan Perhatian
7) Menyusun dan Menjelaskan Fikiran-fikiran
8) Mengingat dengan lebih baik
9) Belajar Lebih Cepat dan Efisien
10) Melihat gambar keseluruhan
1) Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan yang
lainnya kontra
2) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh
kedua kelompok diatas
3) Setelah selesai membaca materi guru mrnunjuk salah satu anggota
kelompok pro untuk berbicara, saat itu ditanggapi atau dibantah oleh
kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa
mengemukakan pendapatnya
4) Sementara siswa menympaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide
darisetiap pembicaraan dipapan tulis. Sampai sejumlah ide yang
diharapkan guru terpenuhi
5) Guru menambahkan konsep atau ide yang belum terungkap
6) Dari data-data yang ada di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat
kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.