Pendahuluan
A. Latar belakang
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Perubahan organ pada wanita
Menopause
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata
men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani, yang pertama kali digunakan untuk
menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon. Estrogen yang dihasilkan
ovarium (indung telur). Penurunan kadar Estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang
tidak teratur, dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause (Nugroho, 2012)
Pada masa menopause hormon estrogen menurun dan lemak menghilang. Sehingga
menyebabkan kulit keriput dan terlihat kendor. Begitu juga dengan rambut, rambut akan
mengalami kerontokan (Lestary, 2010).
2. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan menurunnya massa
tulang dan mikroarsitektur dari jaringan tulang akibat berkurangnya hormon estrogen. Dengan
menurunnya kadar estrogen, maka proses osteoblast
yang berfungsi dalam pembentukan tulang akan tehambat dan fungsi osteoclast dalam
merusak tulang akan meningkat. Karena tulang tua diserap dan dirusak oleh osteoclast
tetapi tidak dibentuk tulang baru oleh osteoblast, maka tulang menjadi osreoporosis
(Proverawati, 2010).
3. Sakit kepala
Sakit kepala disebabkan karena syaraf pada pembuluh darah yang menuju ke otak dan
kepala melar atau mengkerut. Perubahan bulanan dalam penimbunan air adalah penyebab
sakit kepala dan pandangan kabur.Pada waktu menopause saat melewati beberapa masa
haid, ada banyak ciri yang dialami ketika menyelesaikan siklus haid. Banyak wanita yang
memproduksi penambahan aldosteron sebelum waktu dimana biasanya mengalami haid. Hal
itu yang menyebabkan penyimpanan cairan tubuh. Saat cairan yang berlebihan masuk
tertahan di otakakan menyebabkan sakit kepala (Lestary, 2010).
4. Bengkak
Dalton seorang ahli dalam bidang siklus wanita mengatakan bahwa wanita menopause
rentan mengalami bengkak, hal ini disebabkan karena tubuh menghasilkan progesterone
yang bertindak sebagai lawan estrogen juga menghasilkan terlalu banyak aldosteron atau
tidak cukup penawarnya, sehingga menyebabkan adanya pengaturan kimia tubuh yang tidak
seimbang (Lestary, 2010).
Penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan penurunan HDL (High Density Lipoprotein)
dan
meningkatkan LDL (Low Density Lipoprotein), trigliserida dan kolesterol total, yang dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung koroner. Penimbunan lemak tubuh juga merupakan
faktor resiko penyakit jantung koroner.
2. ANDROPAUSE PADA PRIA LANSIA
a. Defenisi Andropause pada pria lansia
Kelelahan
Iritabilitas
Libido menurun
Sulit berkonsentrasi
Pelupa
insomnia
Obesitas
d. Terapi
Terapi yang dapat diberikan pada andropause yaitu dengan testoterone
replacement therapy baik secara injeksi maupun oral.
B. organ-organ reproduksi
a. PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar terdiri
dari :
Penis
merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang
nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat
Scrotum
merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu
yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
Testis
merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma
serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus.
Epididimis
merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.Berfungsi untuk menyimpan
sperma sementara dan mematangkan sperma.
Vas deferens
merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat.
Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis. Saluran ejakulasimerupakan
saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
Urethra
merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis. Kelenjar pada
organ reproduksi pria
1.Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan
kantung
semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi
bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
reproduksi
wanita.
2.Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat
asam.
3.Kelenjar Cowpers/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah
berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
urethra
b. WANITA
Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.Organ reproduksi luar terdiri
dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.
Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut
dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian :
a) Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan
membatasi vulva.
b) Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan
membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a) Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam
rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
1. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta
juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
2. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
3.Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
4.fundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan
fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
5.Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
5.Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
6.Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu
janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
1. Perimetrium yaitu lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
2. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan
relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya
3. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak
terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan
dengan sel ovum matang.
7.Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga
sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai
jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8.Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai
pada vagina.
9.Klitoris merupakan tonjolan kecilyang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit
Tabel perubahan fisiologi dari aktivitas seksual yang diakibatkan oleh proses menua
menurut Kaplan
1. Infark miokard
Mungkin mempunyai efek yang kecil pada fungsi seksual. Banyak pasien segan untuk terlibat
dalam hubungan seksual karena takut menyebabkan infark.
2. Kanker
Masalah seksual tidak terbatas pada kanker yang mengenai organ-organ seksual. Baik operasi
maupun pengobatan mengubah citra diri dan dapat menyebabkan disfungsi seksual (kekuatan
dan libido) untuk sementara waktu saja, walaupun tidak ada kerusakan saraf.
3. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, antara lain beberapa
obat anti hipertensi, estrogen, anti psikotik, sedatif, dan lain-lain.
B. Tinjauan askep
A. Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan pada lansia dengan gangguan sistem endokrin sebagai
berikut :
1. Health Perception - Health Management
a. Uraikan tentang status kesehatan secara keseluruhan.
b. Uraikan masalah-masalah endokrin yang didapatkan masalah (pituitary thyroid),
paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium. testes). Bagaimana masalah ini diatasi? Apakah
dengan obat-obatan, pembedahan, penggantian hormone, diet? Apa yang menentukan
mengenai pengobatan yang anda lakukan?
c. Apakah anda merokok/menghisap tobako? Jika ya, berapa banyak perhari dan berapa
lama?
d. Apakah anda sudah merasakan tinggi atau rendahnya kadar gula darah?
e. Apakah anda minum alkohol? Jika ya, berapa banyak dan jenis apa?
f. Uraikan bagaimana anda merawat kesehatan anda?
g. Kapan terakhir anda melakukan latihan fisik ?
2. Metabolik - Nutrisi
a. Uraikan kebiasaan diet anda..
b. Uraikan berapa banyak air yang diminum selama 24 jam.
c. Dapatkah anda mencatat bahwa anda merasa kehausan yang sangat dan yang biasanya?
d. Apakah anda mengalami perubahan selera makan? Jika ya, uraikan!
e. Apakah anda mengalami perubahan berat badan? Jika ya, berapa banyak? Berapa jarak
periodenya?
f. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan pada kebiasaan dalam intoleransi antara
panas atau dingin?
g. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menelan? Jelaskan!
3. Eliminasi
a. Uraikan kebiasaan pola berkemih selama peroide 24 jam. Apakah ada perubahan? Jika
ya, uraikan!
b. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap warna dan bau dari urine
anda? Jika ya, uraikan!
c. Apakah anda sering terbangun pada malam hari untuk berkemih? Seberapa seringkah?
d. Apakah anda pernah menderita batu ginjal? Jika ya, bagaimana cara
mengatasinya/pengobatannya?
e. Apakah anda pernah mengalami perubahan kebiasaan eliminasi? Jelaskan!
4. Aktivitas - Latihan
a. Uraikan kebiasan aktivitas selama periode 24 jam.
b. Aktivitas apa yang biasa anda lakukan sehingga anda bernapas pendek (seperti esak)
atau kelelahan? Jelaskan!
c. Apakah anda mengalami perubahan pada kebiasaan perawatan diri anda berhubungan
dengan masalah endokrin? Jika ya, uraikan!
d. Apakah tingkat energi mengalami peningkatan atau penurunan? Jika ya, jelaskan!
5. Tidur - Istirahat
a. Apakah terjadi gangguan terhadap tidur malam?
b. Apakah anda merasa gugup atau tidak mampu istirahaf?
6. Kognitif - Persepsi
a. Apakah anda merasakan kelelahan, menarik diri atau bingung?
b. Dapatkah anda mencatat adanya suara parau atau perubahan terhadap suara anda?
c. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap perubahan warna dan kondisi
kulit anda, seperti warna kulit menjadi lebih gelap, kulit menjadi kering, berminyak atau
memar.
d. Apakah anda pernah mengalami palpitasi jantung (berdebar-debar)?
e. Apakah anda pernah mengalami nyeri abdominal?
f. Apakah anda. mengalami sakit kepala, hilang ingatan, perubahan sensasi atau depresi?
g. Apakah anda pernah mengalami kekakuan otot atau sendi?
7. Konsep Diri
a. Bagaimana perasaan anda tentang masalah kesehatan ini?
b. Bagaimana perasaan anda setelah mendapati masalah ini terhadap diri anda dan masa
depan anda?
c. Bagaimana perasaan anda mengenai pengobatan untuk selama istirahat dalam hidup
anda?
8. Role - Relationship (Peran - Hubungan)
a. Apakah ada riwayat terhadap masalah tipe endokrin di dalam keluarga? Jelaskan!
b. Bagaimana masalah kesehatan ini mempengaruhi kehidupan anda?
c. Setelah menerima masalah kesehatan ini apakah perubahan terhadap peran dan
tanggung jawab di dalam keluarga? Jelaskan!
d. Setelah mendapat masalah kesehatan ini apakah mempengaruhi kemampuan anda
untuk bekerja. Jelaskan!
C. Intervensi Keperawatan
Dalam Wilkinson (2006), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dari diagnosa
keperawatan adalah :
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi,
perubahan biopsikososial seksualitas.
Batasan karakteristik : Perubahan dalam penerimaan kepuasan seksual, perubahan
terhadap diri sendiri dan orang lain, ketidakmampuan untuk mencapai kepuasan yang
diharapkan.
Kriteria hasil : Menunjukkan adanya keinginan untuk mendiskusikan perubahan pada
fungsi seksusl, beradaptasi terhadap model pengungkapan seksual yang berhubungan
dengan usia dan perubahan fisik.
Intervensi :
a. Pantau adanya indikator resolusi dari disfungsi seksual.
b. Berikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi seksual (misalnya
konseling yang difokuskan pada bimbingan antisipatorik)
c. Diskusikan keadaan kesehatan terhadap seksualitas (misalnya efek samping
pengobatan; aspek normal penuaan)
d. Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan kesalahan informasi yang pasien
kemukakan.
e. Berikan konsultasi/rujukan pada anggota tim pelayanan kesehatan lainnya.
f. Rujuk pasien kepada ahli terapi seks.